TEMPAT MENARIK DI SELANGOR DAN KUALA LUMPUR

REVIEW TEMPAT MENARIK DI SELANGOR DAN KUALA LUMPUR 2023

Assalam wbt dan Hai, Sebenarnya, kami memang rajin juga bawa anak-anak pergi berjalan-jalan. Jadi sajalah nak kongsikan kepada pembaca tempa...

9 May 2017

Peribahasa Simpan Di Sini, Takut Posting Yang Sebenar Akan Hilang

Assalam dan Hi,




Peribahasa Yang Berawalan  Huruf "A"

01. Ada air, adalah ikan.
Maknanya: Ada negeri tentulah ada rakyatnya.

02. Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang.
Maknanya: Kasih sayang hanya waktu berhadapan saja, setelah berjauhan lalu dilupakan.

03. Ada angin, ada pokoknya (pohonnya).
Maknanya: Segala sesuatu mestilah ada asal mulanya.

04. Ada bangkai, adalah hering.
Maknanya: Ada perempuan jahat, adalah lelaki jahat yang mengunjunginya.

05. Ada batang mati, adalah cendawan tumbuh.
Maknanya: Di mana juga kita tinggal, akan ada rezeki kita.

06. Ada batang, cendawan tumbuh.
Maknanya: Tiap-tiap negeri ada undang-undang dan adat resamnya masing-masing.

07. Ada beras, taruh dalam padi.
Maknanya: Rahsia hendaklah disimpan baik-baik.

08. Ada biduk, serempu pula.
Maknanya: Tidak puas dengan apa yang sudah dimiliki.

09. Ada bukit, ada paya.
Maknanya: Ada baik, ada jahat; ada miskin, ada kaya.

10. Ada gula, ada semut.
Maknanya: Di tempat orang mudah mendapat rezeki, banyaklah orang berkumpul.

11. Ada hari, ada nasi.
Maknanya: Asal masih hidup, tentu akan beroleh rezeki.

12. Ada hujan ada panas, ada hari boleh balas.
Maknanya: Perbuatan jahat itu sewaktu-waktu akan mendapat balasan juga.

13. Ada jarum hendaklah ada benangnya.
Maknanya: Tiap-tiap suatu itu ada pasangannya.

14. Ada kerak, ada nasi.
Maknanya: Tiap-tiap suatu kejadian itu tentu ada bekasnya.

15. Ada laut, ada perampok.
Maknanya: Tiap-tiap suatu itu ada pasangannya.

16. Ada nasi(= bernasi)di balik kerak.
Maknanya: Masih ada sesuatu yang belum diselesaikan atau belum diperhatikan.

17. Ada nyawa ada rezeki.
Maknanya: Asal masih hidup, tentu akan beroleh rezeki.

18. Ada padang, ada belalang.
Maknanya: Ada negeri tentulah ada rakyatnya.

19. Ada padi masak, adalah pipit.
Maknanya: Di tempat orang mudah mendapat rezeki, banyaklah orang berkumpul.

20. Ada padi semua kerja jadi, ada beras semua kerja deras.
Maknanya: Orang yang mampu (kaya, berilmu) segala maksudnya mudah tercapai.

21. Ada padi, segala menjadi.
Maknanya: Orang yang mampu (kaya, berilmu) segala maksudnya mudah tercapai.

22. Ada pasang surutnya.
Maknanya: Untung dan malang tidak tetap.

23. Ada persembahan ada kurnia.
Maknanya: Berbuat baik dibalas baik.

24. Ada rotan, ada duri.
Maknanya: Dalam kesenangan tentu ada kesusahannya.

25. Ada rupa, ada harga.
Maknanya: Harga barang menurut rupanya (keadaannya).

26. Ada sampan hendak berenang.
Maknanya: Sengaja bersusah payah.

27. Ada seperti tampaknya apung-apung.
Maknanya: Barang yang dihajati telah ada tetapi belum tentu dapat diambil atau dipakai.

28. Ada sirih hendak makan sepah.
Maknanya: Ada yang baik, hendakkan yang buruk.

29. Ada tangga hendak memanjat tiang.
Maknanya: Berbuat sesuatu dengan tidak menurut aturan.

30. Ada ubi ada batas, ada masa boleh balas.
Maknanya: Perbuatan jahat itu sewaktu-waktu akan mendapat balasan juga.

31. Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
Maknanya: Berbuat baik dibalas baik, berbuat jahat dibalas jahat.

32. Adat periuk berkerak, adat lesung berdedak.
Maknanya: Tiap-tiap usaha memerlukan ketabahan dan kerajinan.

33. Adat pulau limburan pasang.
Maknanya: Adat hidup ialah bantu-membantu, yang kaya membantu yang miskin dan yang berilmu membantu yang bodoh, yang berkuasa melindungi yang lemah.

34. Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung.(betung - Sejenis buluh besar)
Maknanya: Segala perbuatan ada adat dan peraturannya masing-masing.

35. Adat teluk timbunan kapal.
Maknanya: Orang yang berpangkat atau berpengaruh biasanya menjadi tempat tumpuan orang mengadukan halnya.

36. Adat tua menahan ragam.
Maknanya: Orang tua-tua terpaksalah menahan (menderita) berbagai-bagai godaan yang tak menyenangkan hati kerana perbuatan anak cucunya yang tiada berjalan di atas kebenaran.

37. Adat yang kawi, syarak yang lazim.(kawi - kuat, sakti)
Maknanya: Adat kebiasaan merupakan undang-undang yang berlaku dalam pergaulan dan hukum-hukum agama merupakan undang-undang negeri yang berjalan seiring.

38. Adat yang menurun, syarak yang mendaki.
Maknanya: Adat dapat menuju kerendahan dan tidak sanggup menghadapi pergolakan masa, tetapi syarak menuju ketinggian dan dapat mengatasi segala gerakan yang menentangnya.

39. Agak lebih daripada agih.
Maknanya: Banyak bicara, sedikit kerja.

40. Agak-agak bertutur malam hari.
Maknanya: Mesti selalu beringat-ingat ketika memperkatakan sesuatu.

41. Agih-agih kungkang.(kungkang - kera kecil)
Maknanya: Terlampau murah hati atau suka memberi, hingga menderita kesusahan sendiri.

42. Agung susut, pongah masih.(agung - besar; pongah - angkuh)
Maknanya: Kebesaran sudah hilang, tetapi keangkuhannya masih ada juga.

43. Air beriak tanda tak dalam.
Maknanya: Banyak bercakap tanda tiada berilmu.

44. Air besar sampan tak hanyut.
Maknanya: Maksud tidak tercapai.

45. Air besar, batu bersibak.(sibak - cerai, menepi)
Maknanya: Saudara dan sahabat berpecah-belah apabila timbul perselisihan besar.

46. Air cucuran atap, jatuhnya kepelimbahan.(pelimbahan - tempat air yang kotor)
Maknanya: Sesuatu itu, meskipun sedikit, akan menurut asalnya juga.

47. Air dalam karang menonggok, setanggi campur kemenyan , gula tertumpah pada kanji.
(menonggok - melonggok, menimbun)
Maknanya: Usaha yang berhasil baik.

48. Air dalam terenang.(terenang - tempat air daripada tanah liat)
Maknanya: Hidup yang tenang dan tenteram.

49. Air dalam, berenang (berkumbah); air dangkal, bercebok.(kumbah - mencuci dalam air)
Maknanya: Sesuaikanlah perbelanjaan menurut keadaan penghasilan kita.

50. Air di daun keladi.
Maknanya: Memberi nasihat dan ajaran yang sia-sia.

51. Air di tulang bumbungan, turunnya ke cucur atap.
Maknanya: Sesuatu itu, meskipun sedikit, akan menurut asalnya juga.

52. Air dicencang tiada putus.
Maknanya: Dua orang yang bersaudara tidak dapat dipisahkan oleh perselisihan.

53. Air didih menganak sungai.
Maknanya: Hiburan yang sangat mewah.

54. Air digenggam tiada tiris.
Maknanya: Sangat berhati-hati mengeluarkan wang.

55. Air diminum sembiluan.(sembiluan - rasa pedih seperti dihiris dengan sembilu)
Maknanya: Sangat sedih, sehingga tidak enak makan dan minum. seperti dihiris dengan

56. Air diminum terasa duri, nasi dimakan terasa sekam.
Maknanya: Sangat sedih, sehingga tidak enak makan dan minum.

57. Air ditetak tiadakan putus.
Maknanya: Dua orang yang bersaudara tidak dapat dipisahkan oleh perselisihan.

58. Air gedang menghanyutkan.(gedang - besar)
Maknanya: Orang yang pendiam itu biasanya berilmu dan dapat melakukan pekerjaan yang besar-besar.

59. Air jernih, ikannya jinak.
Maknanya: Negeri yang aman dan teratur, rakyatnya berbudi bahasa.

60. Air keruh, limbat keluar.
Maknanya: Negeri yang huru-hara, orang jahat mencari keuntungan.

61. Air lalu kubangan tohor.(tohor - dangkal, kering)
Maknanya: Penghasilan tidak cukup, habis bulan habis gaji.

62. Air laut hijau siapa celup?
Maknanya: Kemegahan dan kemewahan tidak payah diheboh-hebohkan.

63. Air mata jatuh ke dalam.
Maknanya: Berdukacita dengan diam-diam.

64. Air mata jatuh ke perut.
Maknanya: Berdukacita dengan diam-diam.

65. Air mudik sungai, semua teluk diranai.(ranai - jalani (boleh jadi ranahi)
Maknanya: Orang pemboros berbelanja tanpa perhitungan.

66. Air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut.
Maknanya: Hendaklah patuh kepada undang-undang negeri yang kita diami.

67. Air pun ada pasang surutnya, takkan pasang selalu dan surut senantiasa.
Maknanya: Nasib manusia tidak dapat ditentukan.

68. Air sama air menjadi satu, sampah ke tepi juga.
Maknanya: Jangan ikut campur dalam perselisihan orang bersaudara, apabila mereka berbaik kembali, kita akan tersisih ke tepi.

69. Air setitik dilautkan, tanah seketul digunungkan.
Maknanya: Membesar-besarkan perkara yang kecil.

70. Air surut kapar hilir bersama, air pasang ia tersangkut.
Maknanya: Di dalam usaha yang tidak menguntungkan, diajak bersama-sama, dan apabila usaha itu berhasil, ditinggalkan.

71. Air susu dibalas dengan air tuba.
Maknanya: Kebaikan dibalas dengan kejahatan.

72. Air tawar secawan dituangkan ke dalam laut, takkan dapat menghilangkan masinnya.
Maknanya: Pertolongan yang sedikit tidak dapat meringankan beban kesengsaraan yang besar.

73. Air tenang menghanyutkan.
Maknanya: Orang yang pendiam itu biasanya berilmu dan dapat melakukan pekerjaan yang besar-besar.

74. Air tuba dibalas dengan air susu.
Maknanya: Kejahatan dibalas dengan kebaikan.

75. Air yang jernih, sayak yang landai.(sayak - tempurung kelapa)
Maknanya: Segala sesuatu berlaku dengan adil dan benar.

76. Air yang keruh-keruh kerak, alamat buaya di hulunya.(keruh-keruh kerak - tiada jernih)
Maknanya: Daripada perkataan dapat dimaklumi niat di dalam hati.

77. Air yang tenang, jangan disangka tiada berbuaya.
Maknanya: Orang yang diam jangan disangka pengecut.

78. Akal akar berpulas tak patah.
Maknanya: Orang yang pandai, takkan mudah kalah dalam perdebatan.

79. Akal labah-labah, di gua buruk suka merakut.(merakut - memasang jaring)
Maknanya: Orang jahat yang suka menipu orang.

80. Akal sebagai makan nasi lecek.
Maknanya: Fikiran seperti anak-anak.

81. Akal tak sekali datang, runding (fikiran) tak sekali tiba.
Maknanya: Segala sesuatu tidak selesai sekali gus melainkan beransur-ansur.

82. Akan dijadikan tabuh, singkat; akan dijadikan gendang , berlebih.
Maknanya: Ilmu pengetahuan yang serba tanggung.

83. Akan memikul tiada berbahu, akan menjunjung kepala luncung.
Maknanya: Tiada berdaya mengerjakan sesuatu pekerjaan, kerana tiada berilmu atau tidak berwang.

84. Akan mengaji, surat 'lah hilang; akan bertanya, guru 'lah mati.
Maknanya: Dalam keadaan yang serba salah.

85. Akan pembasuh kaki (tangan)
Maknanya: Hadiah kepada orang yang berjasa.

86. Akan surut, air 'lah besar; akan lalu, jalan 'lah semak.
Maknanya: Dalam keadaan yang serba salah.

87. Akar terjumbai tempat siamang berpegang, dahan mengajur tempat tupai menegun.
(jumbai - rumbai; menegun - berhenti sebentar)
Maknanya: Daripada keterangan, orang dapat mengetahui salah atau benarnya perbuatan seseorang.

88. Akik disangka batu.(akik - Sejenis batu berwarna)
Maknanya: Sesuatu yang menghina.

89. Aku alah engkaulah menang.
Maknanya: Tidak mahu mengaku kalah.

90. Aku alah, engkau tak menang.
Maknanya: Orang bodoh yang tak mahu mengakui kekalahannya.

91. Aku nampak olah (olak), kelibatmu sudah kutahu.(olah - tingkah laku; kelibat - tabiat)
Maknanya: Kerana tingkah laku, maksudnya ketahuan.

92. Alah bisa, tegal biasa.
Maknanya: Apabila telah biasa melakukannya, maka tiada terasa lagi kesukarannya; pengalaman praktis lebih baik daripada teori.

93. Alah di rumpun betung.
Maknanya: Kekalahan yang belum memuaskan hati kepada pihak yang kalah.

94. Alah limau oleh benalu.(benalu - tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di pohon lain)
Maknanya: Orang yang lama dialahkan oleh orang yang baru.

95. Alah mahu, bertimbang enggan; cungkil merih akan pembayar.(merih - pembuluh nafas)
Maknanya: Tidak menepati janji dan menentang balik orang yang diberinya janji itu.

96. Alah membeli, menang memakai.
Maknanya: Barang yang baik memang mahal, tetapi dapat lama dipakai.

97. Alah menang tak tahu, bersorak boleh.
Maknanya: Tidak berpihak ke mana-mana dalam sesuatu perlawanan.

98. Alah pinta dibuat sempena.
Maknanya: Biar bagaimanapun diharapkan, kalau bukan hak tidaklah diperoleh.

99. Alah sabung, menang sorak.
Maknanya: Biarpun kalah, tetapi masih tetap tinggi juga cakapnya.

100. Alang berjawab, tepuk berbalas.(alang - pemberian, hadiah)
Maknanya: Baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat.

101. Alang dijawat, tepuk dibalas.(alang - pemberian, hadiah)
Maknanya: Baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat.

102. Alang-alang berdakwat, biarlah hitam.(alang-alang - tanggung-tanggung)
Maknanya: Berbuat sesuatu jangan kepalang tanggung.

103. Alang-alang berminyak, biar licin.
Maknanya: Berbuat sesuatu jangan kepalang tanggung.

104. Alang-alang menyeluk pekasam, biar sampai ke pangkal lengan.
Maknanya: Kalau sudah terlanjur jahat, biarlah diperoleh hasil daripadanya.

105. Alangkan elok berbini tua, perut kenyang pemanja datang.
Maknanya: Orang beristeri tua biasanya beroleh kesenangan kerana disayangi oleh isterinya.

106. Alim bagai katak di tepi air.
Maknanya: Orangnya alim (banyak ilmu) tetapi dia sendiri tidak mendapat faedah daripada ilmunya itu.

107. Alim biasa menghukum syarak.
Maknanya: Hanya orang yang alim saja yang boleh membuat hukum syarak.

108. Alpa negeri alah, sia-sia hutang tumbuh.
Maknanya: Alpa dan lalai mengakibatkan bencana.

109. Alu pencungkil duri.
Maknanya: Tak mungkin dilakukan; pekerjaan yang sia-sia.

110. Alur bertempuh, jalan berturut.
Maknanya: Dilakukan menurut adat yang biasa.

111. Amak berlela, amak berupa.(amak - terlalu banyak)
Maknanya: Banyak tabiat, banyak olehnya.

112. Ambil pati, buangkan ampas.
Maknanya: Yang baik dipakai, yang tak baik dibuang.

113. Amra disangka kedondong.(Amra - Sejenis mangga)
Maknanya: Sesuatu yang baik disangka buruk, hanya kerana melihat rupanya sama dengan yang buruk.

114. Anak anjing takkan menjadi anak musang jebat.
Maknanya: Orang yang tidak berilmu tidaklah mungkin mendapat kedudukan baik.

115. Anak ayam kebasahan bulu.
Maknanya: Gelisah resah; menjijikkan.

116. Anak badak dihambat-hambat.
Maknanya: Sengaja mencari bahaya (kesukaran dan sebagainya).

117. Anak baik, menantu molek.
Maknanya: Sangat berbahagia.

118. Anak di riba diletakkan, kera di hutan disusui.
Maknanya: Urusan sendiri ditinggalkan kerana mementingkan urusan orang lain.

119. Anak dipangku dilepaskan, beruk di hutan disusukan.
Maknanya: Urusan sendiri ditinggalkan kerana mementingkan urusan orang lain.

120. Anak harimau diajar makan daging.
Maknanya: Orang yang zalim diberi perangsang untuk membuat aniaya.

121. Anak harimau jangan diajak bertampar, ingat-ingat kukunya.
Maknanya: Jangan mencari musuh dengan orang yang lebih kuat dan lebih persediaan alat senjatanya.

122. Anak harimau jangan dibela pelihara.
Maknanya: Jangan berbuat baik dengan orang yang suka berbuat jahat.

123. Anak harimau takkan menjadi anak kambing.
Maknanya: Orang yang berani takkan penakut.

124. Anak ikan dimakan ikan, tahu makan tahu simpan.
Maknanya: Jikalau tahu membuat sesuatu kerja, hendaklah tahu menyimpan rahsianya.

125. Anak kambing takkan menjadi anak harimau.
Maknanya: Orang yang pengecut tetap pengecut.

126. Anak kandung ditimang-timang, anak tiri ditengking-tengking.
Maknanya: Kaum keluarga sendiri dilebihkan daripada orang asing, atau rakyat sendiri lebih diutamakan daripada orang dagang.

127. Anak kera hendak diajar memanjat.
Maknanya: Hendak mengajar orang yang sudah ahli.

128. Anak kucing menjadi harimau.
Maknanya: Orang miskin menjadi kaya, atau rakyat biasa menjabat pangkat tinggi dalam pemerintahan.

129. Anak kuda bulu kasap.
Maknanya: Anak muda yang riang gembira.

130. Anak kunci jahat, peti derhaka.
Maknanya: Suami yang jahat, lambat-laun akan ditentang oleh isterinya.

131. Anak orang, anak orang juga.
Maknanya: Kalau bukan hak kita tidaklah ada gunanya.

132. Anak seorang, menantu malim.(malim - ahli agama)
Maknanya: Sangat berbahagia.

133. Anak seorang, penaka tidak.(penaka - boleh dipandang sebagai; semisal, seumpama)
Maknanya: Mempunyai barang hanya sebuah saja.

134. Anak sungai lagi berubah, inikan pula hati orang.
Maknanya: Pendirian yang tidak tetap.

135. Angan lalu, faham tertumbuk.
Maknanya: Sesuatu hal yang banyak halangannya; kemahuan ada tetapi tidak berdaya.

136. Angan-angan menerawang langit.
Maknanya: Selalu mencita-citakan segala sesuatu yang tinggi.

137. Angan-angan mengikat tubuh.
Maknanya: Besusah hati kerana memikirkan perkara yang bukan-bukan.

138. Angguk enggan, geleng ia.
Maknanya: Lain di mulut, lain di hati.

139. Angguk enggan, geleng mahu, unjuk tidak diberikan.
Maknanya: Lain di mulut, lain di hati.

140. Anggup-anggip bagai rumput di tengah jalan.(anggup-anggip - terkulai-kulai)
Maknanya: Hidup yang serba susah.

141. Angin berputar, ombak bersabung.
Maknanya: Perkara yang amat sulit.

142. Angin bersiru, kami tahu.
Maknanya: Sudah tahu akan niat seseorang.(bersiru - beralih tujuan)

143. Angin bersiru, ombak bersabung.
Maknanya: Perkara yang amat sulit.

144. Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam.
Maknanya: Berita-berita yang buruk tak dapat disembunyikan, kelak akan tersiar juga.

145. Angkat batang keluar cacing gelang-gelang.
Maknanya: Berpenat-penat mengerjakan pekerjaan orang yang tinggal terbengkalai, tetapi suatu faedah pun tidak diperoleh daripadanya.

146. Angkuh terbawa, tampan tertinggal.
Maknanya: Baik rupanya, tetapi buruk sikapnya.

147. Angus (hangus) tiada berapi, karam tiada berair.
Maknanya: Menderita kesusahan kerana kematian atau kehilangan kekasih.

148. Anjing bercawat ekor.
Maknanya: Pergi atau menghindar kerana malu dan sebagainya.

149. Anjing biasa makan tahi, jika tak makan mencium ada juga.
Maknanya: Orang yang biasa berbuat jahat, sekali-sekala teringat juga akan mengulangnya lagi.

150. Anjing dengan tahi, tidak makan atau menjilat, tetapi mencium ada juga.
Maknanya: Orang yang biasa berbuat jahat, sekali-sekala teringat juga akan mengulangnya lagi.

151. Anjing diberi makan nasi takkan kenyang.
Maknanya: Sia-sia memberi basihat yang baik kepada orang jahat.

152. Anjing ditepuk menjungkit ekor.
Maknanya: Orang hina apabila dihormati, sombonglah jadinya.

153. Anjing galak, babi berani.
Maknanya: Bertemu lawan yang sepadan; berani sama berani, keras sama keras.

154. Anjing itu, kalau dipukul sekalipun, berulang juga ia ke tempat bangkai yang banyak tulang.
Maknanya: Orang yang tamak, sekalipun dikata-katai, namun ia tidak akan malu.

155. Anjing itu, meskipun dirantai dengan rantai emas, nescaya berulang-ulang juga ia ke tempat najis.
Maknanya: Orang jahat, biarpun diberi kesenangan, namun kalau mendapat kesempatan akan diulangnya juga perbuatan jahatnya itu.

156. Anjing kepada orang, raja kepada kita.
Maknanya: Buruk baik anak sendiri juga.

157. Anjing menyalak bukit, takkan runtuh.
Maknanya: Orang baik yang dicela oleh orang jahat, tentu tidak akan binasa kebaikannya.

158. Anjing menyalak di ekor (dipanjat) gajah.
Maknanya: Orang lemah (hina) mencuba hendak melawan orang yang berkuasa, tentulah perbuatannya itu sia-sia saja.

159. Anjing terpanggang ekor.
Maknanya: Mendapat kesusahan besar sehingga tak tentu tingkah lakunya, meminta pertolongan ke sana ke mari.

160. Anjing tiada bercawat ekor.
Maknanya: Sesuatu yang hina dan tiada berguna.

161. Anjur surut bak bertanam.
Maknanya: Tipu muslimat dalam melakukan pekerjaan.

162. Antah berkumpul sama antah, beras bersama beras.
Maknanya: Setiap orang selalu mencari orang yang sama derajat (darjat, pangkat ataupun kedudukan) dengannya.

163. Antan patah, lesung hilang.
Maknanya: Kemalangan yang bertimpa-timpa.

164. Antara dua tengah tiga.
Maknanya: Sakit hampir mati.

165. Apa boleh buat, nasi sedap menjadi tawar.
Maknanya: Susah hati dapat mengubah perangai seseorang.

166. Apa boleh buat, sakit menimpa sesal terlambat.
Maknanya: Sudah terlanjur, tak dapat diubah lagi.

167. Apa digaduhkan: pengayuh sama di tangan, perahu sama di air.
Maknanya: Tidak takut menghadapi lawan apabila sama-sama mempunyai kebolehan.

168. Apa guna bunga ditanam, jika tidak diberi kumbang menyerinya.
Maknanya: Apa guna anak perempuan, jika tidak diberi bersuami.

169. Apa gunanya bulan terang di dalam hutan, jikalau di dalam negeri betapa baiknya.
Maknanya: Tidak berfaedah menunjukkan kepandaian kepada orang-orang yang tidak dapat menghargainya.

170. Apa gunanya merak mengigal di hutan.
(mengigal - menegakkan dan membentangkan bulu ekor)
Maknanya: Tidak berfaedah menunjukkan kepandaian kepada orang-orang yang tidak dapat menghargainya.

171. Apa kepada kukur, nyiur juga yang binasa.
Maknanya: Memang mudah menyuruh berbuat begini begitu, tetapi yang sukar ialah yang mengerjakannya.

172. Apa kurang pada belida, sisik ada tulang pun ada.
Maknanya: Cukup mempunyai segala yang diperlukan.

173. Apa payahnya menawakkan (menaupkan) bibir atas bawah.(menawakkan - menggerakkan)
Maknanya: Mudah menyebut, tetapi susah mengerjakannya.

174. Apa payahnya menggoyangkan lidah saja.
Maknanya: Banyak janji tetapi tidak ditepati.

175. Apa peduli pada kukuran, nyiur juga yang akan habis.
Maknanya: Memang mudah menyuruh berbuat begini begitu, tetapi yang sukar ialah yang mengerjakannya.

176. Apa sakit berbini janda, anak tiri boleh disuruh.
Maknanya: Alasan yang berlawanan dengan maksud yang sebenarnya.

177. Apa tampangnya, itulah tumbuhnya.(tampang - benih)
Maknanya: Hasil sesuatu pekerjaan itu menurut ukuran usaha yang kita kerjakan.

178. Apabila orang miskin menghendaki wang, dia mendapat anak; apabila orang kaya menghendaki anak, dia mendapat wang.
Maknanya: Hasil yang berlawanan dengan keinginan; lain yang dihajati lain yang diperoleh.

179. Apabila tumbuh-nyiur itu patah, tumbuh-nyiur juga akan gantinya.
(tumbuh-nyiur - tunas bibit kelapa)
Maknanya: Ganti yang hilang mestilah yang sama pula.

180. Apakah gunanya kemenyan disimpan sebesar tungku, kalau tidak dibakar.
Maknanya: Kepandaian hendaklah diajarkan kepada orang lain, kerana kalau disimpan ia akan hilang begitu saja.

181. Apakah gunanya memasang dian (pelita) di tengah hari, jika malam alangkah baiknya.
Maknanya: Perkara yang sudah diketahui orang tak perlu diterangkan lagi.

182. Apalagi sawa, ia berkehendakkan ayamlah!
Maknanya: Orang yang suka mencari barang-barang yang digemarinya.

183. Apalagilah, pemakan berulam bertemu pucuk!
Maknanya: Orang yang bertemu dengan barang kesukaannya.

184. Api dengan air, alangkah bezanya.
Maknanya: Jahat dengan baik amat jauh bezanya.

185. Api itu, tatkala kecil menjadi kawan, apabila besar menjadi lawan.
Maknanya: Kejahatan yang sedikit itu hendaklah lekas diperbaiki supaya jangan sampai melarat.

186. Api kecil baik dipadam.
Maknanya: Basmilah kejahatan itu semasa ia kecil lagi.

187. Api makan sekam.
Maknanya: Perbuatan jahat atau rindu dendam yang tersembunyi.

188. Api nan tak kunjung padam.
Maknanya: Semangat yang hidup selama-lamanya.(kunjung - segera, lekas)

189. Api padam puntung berasap.(puntung - sisa kayu api yang dibakar)
Maknanya: Perkara yang telah putus, tetapi ditimbulkan kembali.

190. Api padam puntung hanyut, kami tidak di situ lagi.
Maknanya: Cerita yang sudah tamat; benar-benar sudah selesai.

191. Apung di tengah lautan; dipukul ombak, sekejap ke tengah sekejap ke tepi.
Maknanya: Orang dagang yang melarat hidupnya.

192. Ara tak bergetah.
Maknanya: Suatu perkara yang mustahil.

193. Arang di dahi (di kening, di muka).
Maknanya: Mendapat malu.

194. Arang habis besi binasa.
Maknanya: Pekerjaan yang sia-sia.

195. Arang habis binasa, tukang hembus penat saja.
Maknanya: Pekerjaan yang sia-sia.

196. Arang itu, jika dibasuh dengan air mawar sekalipun, tiada akan putih.
Maknanya: Orang jahat, biarpun diberi kesenangan, namun kalau mendapat kesempatan akan diulangnya juga perbuatan jahatnya itu.

197. Asal ada kecil pun pada.
Maknanya: Kalau tak ada banyak, sedikit pun cukup juga.

198. Asal ayam hendak ke lesung, asal itik hendak ke pelimbahan.
Maknanya: Tabiat orang tak mungkin berubah.

199. Asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke pelimbahan.
Maknanya: Tabiat orang tak mungkin berubah.

200. Asal berinsang ikanlah.
Maknanya: Tidak memilih (pekerjaan, makanan, perempuan dan sebagainya).

201. Asal berisi tembolok senang hati.
Maknanya: Sudah cukup makan dan pakai maka senanglah hati.

202. Asal besi pengapak kayu, asal emas menjadi penduk.(penduk - salut sarung keris)
Maknanya: Darjat seseorang dapat ditentukan pada sifat perangainya.

203. Asal ditugal, adalah benih.
(tugal - melubangi tanah kebun dengan kayu akan tempat menanam benih)
Maknanya: Sesuatu usaha tentu ada hasilnya.

204. Asal sabut terapung, asal besi tenggelam.
Maknanya: Untung-untungan; kalau bernasib baik tentu selamat, kalau bernasib malang tentu jatuh.

205. Asal selamat ke seberang, biar bergantung di ekor buaya.
Maknanya: Sangat perlu akan pertolongan, betapa pun jua pertolongan itu akan diterimanya.

206. Asal terbang burunglah, asal berinsang ikanlah.
Maknanya: Tidak memilih (pekerjaan, makanan, perempuan dan sebagainya).

207. Asam di darat ikan di laut, bertemu dalam belanga juga.
Maknanya: Perempuan dan lelaki, kalau sudah jodoh, bertemu juga akhirnya.

208. Asyik memangku tangan, mati dalam angan-angan.
Maknanya: Tak akan tercapai maksudnya, kalau tak mahu berusaha.

209. Atap rumbia perabung upih, rumah besar berdinding papan.
Maknanya: Barang yang baik dicampurkan dengan barang yang buruk.

210. Aur ditanam betung tumbuh.
Maknanya: Mendapat laba banyak dengan modal yang sedikit.

211. Aus telunjuk mencolek garam.
Maknanya: Hidup dalam kemiskinan.

212. Awak alah gelanggang usai.(usai - lengang)
Maknanya: Ditimpa kemalangan yang tak dapat diatasi lagi.

213. Awak hendak hilir, ia telah hanyut.
Maknanya: Cita-cita yang telah didahului oleh orang lain.

214. Awak kecil makan hendak banyak, sayap singkat terbang hendak tinggi.
Maknanya: Mengangan-angankan sesuatu yang tidak sepadan dengan kesanggupan diri sendiri.

215. Awak kurus daging menimbun.
Maknanya: Orang kaya yang berpura-pura miskin.

216. Awak menangis diberi pisang.
Maknanya: Bujukan (pujukan) yang tepat.

217. Awak rendah sangkutan tinggi.
Maknanya:

218. Awak sakit daging menimbun.
Maknanya: Besar belanja daripada pendapatan.

219. Awak tikus, hendak menampar kepala kucing .
Maknanya: Melakukan sesuatu yang mustahil.

220. Awak yang celaka, orang yang diumpat.
Maknanya: Dirinya sendiri yang bersalah (kerana kemalangan, kecelakaan, kekalahan dan sebagainya), orang lain pula yang disesalkan.

221. Awak yang payah membelah ruyung, orang lain yang beroleh sagunya.
(ruyung - batang pohon enau.)
Maknanya: Orang lain yang bersusah payah, orang lain pula yang mendapat faedahnya.

222. Awal dibuat, akhir diingat.
Maknanya: Sebelum membuat sesuatu pekerjaan hendaklah difikirkan masak-masak supaya selamat pekerjaan itu.

223. Awal dikenal akhir tidak, alamat badan akan rosak.
Maknanya: Orang yang tak berhati-hati lakukan pekerjaannya (yang baiknya saja yang diingat) tentulah akhirnya akan menyesal dan kecewa.

224. Ayam baru belajar berkokok.
Maknanya: Baru cukup umur.

225. Ayam berinduk, sirih berjunjung.
Maknanya: Tiap-tiap yang lemah harus mendapat bantuan dan perlindungan.

226. Ayam berlaga sekandang.
Maknanya: Berkelahi dengan orang serumah.

227. Ayam beroga itu, kalau diberi makan di pinggan emas sekalipun ke hutan juga perginya.(ayam beroga - ayam hutan)
Maknanya: Bagaimana senangnya di negeri asing, ingat juga kita akan negeri sendiri.

228. Ayam bertelur di atas padi, mati kelaparan.
Maknanya: Sangat menderita kesusahan meskipun bergaji besar (beristerikan atau bersuamikan orang kaya) atau hidup miskin di negara yang kaya dan makmur.

229. Ayam bertelur di atas padi.
Maknanya: Hidup senang dan mewah.

230. Ayam dapat, musang dapat.
Maknanya: Pencuri tertangkap, barang-barangnya pun tidak hilang.

231. Ayam ditambat disambar elang, padi di tangan tumbuh lalang.
Maknanya: Malang sekali; nasib yang buruk.

232. Ayam hitam terbang malam bertali ijuk, bertambang tanduk, hinggap di kebun rimbun.
Maknanya: Kejahatan (perkara dan sebagainya) yang dilakukan di dalam sulit, sukar diketahui.

234. Ayam itik, raja pada tempatnya.
Maknanya: Tiap-tiap orang ahli dalam urusannya masing-masing.

235. Ayam menang, kampuh (kampung) tergadai.
(kampuh - kain selimut yang dirangkap daripada tiga helai kain)
Maknanya: Keberuntungan yang tidak ada faedahnya.

236. Ayam pulang ke pautan.
Maknanya: Sudah pada tempatnya.

237. Ayam putih terbang siang, hinggap di halaman, terang kepada mata orang banyak.
Maknanya: Perkara yang nyata mudah ketahuan.

238. Ayam seekor bertambang dua.
Maknanya: Gadis seorang, dua bujang yang ingin.

239. Ayam sudah patah, kalau-kalau dapat menikam.
Maknanya: Orang yang telah jatuh melarat itu mungkin akan berubah nasibnya.

240. Ayam tak patuk, itik tak sudu.
Maknanya: Keadaan orang yang hina dalam masyarakat.

241. Ayam terlepas, tangan bau tahi.
Maknanya: Kejahatan yang tidak mendatangkan hasil, melainkan malu semata-mata.

242. Ayam terlepas, tangan tercirit.
Maknanya: Kejahatan yang tidak mendatangkan hasil, melainkan malu semata-mata.

243. Ayam tidur senang di dalam reban, musang yang susah beredar sekeliling.
Maknanya: Tidak senang melihat kebahagiaan orang.

244. Ayam yang tangkas di gelanggang.
Maknanya: Orang yang pandai berkata-kata di dalam majlis.



Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "B"

01. Babi merasa gulai.
Maknanya: Menyimpan rahsia yang telah diketahui umum.

02. Bacang dibungkus tentu baunya keluar juga.
Maknanya: Kiasan kepada orang yang membuang anaknya sendiri kerana takut malu dan sebagainya.

03. Badak makan anak.
Maknanya: Bagaimana sekalipun orang berkasih-kasihan, tetapi dengan mudah juga dapat diceraikan, kerana orang lebih mengutamakan harta-benda.

04. Badan bersaudara; emas perak tiada bersaudara; kasih saudara sama ada, kasih bapa menokok harta yang ada, kasih ibu sama rata; kasih sahabat sama binasa.
Maknanya: Walaupun orang-orang lemah itu di bawah kuasa orang kuat, tetapi hatinya bebas lepas.

05. Badan boleh dimiliki, hati tiada boleh dimiliki.
Maknanya: Sudah sehidup semati.

06. Badan sudah dua senyawa.
Maknanya: Tidak tetap pendirian; selalu berubah-ubah.

07. Bagai air daun talas (keladi).
Maknanya: Berusaha untuk mencari ilmu dengan tidak berhenti-henti; usaha dengan tidak mengenal jerih payah.

08. Bagai air mencari jenisnya.
Maknanya: Memberi nasihat dan ajaran yang sia-sia.

09. Bagai air itik ke batu.
Maknanya: Lemah dan lesu tanpa penyakit.

10. Bagai anak dara mabuk andam.(andam - anak rambut di dahi)
Maknanya: Anak perempuan yang tiada malu, pemalas dan pengotor.

11. Bagai anak dara sudah berlaki.
Maknanya: Banyak sekali.

12. Bagai anak nangui.(nangui - Babi kecil yang banyak anaknya)
Maknanya: Berbaring dan bermalas-malas saja di rumah orang lain.

13. Bagai anak sepat ketohoran.
Maknanya: Kurus sekali.

14. Bagai anjing beranak enam.
Maknanya: Orang yang sangat benci oleh masyarakat.

15. Bagai anjing buruk kepala.
Maknanya: Sangat gembira; sangat sombong.

16. Bagai anjing melintang denai.(denai - jejak binatang besar di hutan)
Maknanya: Mendapat kesusahan besar sehingga tak tentu tingkah lakunya, meminta pertolongan ke sana ke mari.
(Peribahasa lain yang sama makna: Anjing terpanggang ekor).

17. Bagai anjing tersepit di pagar.
Maknanya: Mudah menimbulkan sesuatu hal yang tak baik kalau diperdekatkan.

18. Bagai api dengan rabuk.
Maknanya: Tidak terus berjalan ke tempat tujuan, tetapi singgah-singgah di jalan.

19. Bagai ara hanyut.
Maknanya: Satu sama lain bertolong-tolongan.

20. Bagai aur bergantung ke tebing, bagai tebing bergantung ke aur.
Maknanya:

21. Bagai aur di atas bukit.
Maknanya: Orang yang tak pernah masuk majlis.

22. Bagai ayam dibawa ke lampok.(lampok - onggok padi sesudah disabit; limpap)
Maknanya: Pucat dan kuning kerana menghidap penyakit; sangat gelisah kelakuannya.

23. Bagai ayam dimakan (kena) tungau.
Maknanya: Mati tanpa sakit.

24. Bagai ayam disambar helang.
Maknanya: Tidak dapat berbuat apa-apa; bingung.

25. Bagai ayam lepas bertaji.
Maknanya: Seseorang mendapat kesusahan dan orang lain serba salah untuk menolongnya.

26. Bagai ayam mabuk tahi.
Maknanya: Pucat lesi dan tidak berdaya sebab sakit dan kurang darah.

27. Bagai ayam mengarang telur.(mengarang telur - hampir bertelur)
Maknanya: Peri keelokan, merah muka seseorang.

28. Bagai ayam mengeram telur.
Maknanya: Peri keelokan, merah muka seseorang.

29. Bagai ayam naik ke surau.
Maknanya: Bertamu ke rumah orang yang tidak memberi jamu apa-apa.

30. Bagai ayam si tombong, kokok berderai-derai, ekor bergelumang tahi.(tombong - sombong)
Maknanya: Seseorang yang cakapnya tinggi tetapi keluarganya dalam kemelaratan.

31. Bagai ayam yang terkecundang.(kecundang - kalah)
Maknanya: Sangat ketakutan.

32. Bagai bajak wangkang makan diangkat.
(bajak wangkang - tenggala yang selalu mesti diangkat-angkat waktu menggunakannya. bajak - perompak; wangkang - perahu besar)
Maknanya: Orang yang gemar dipuji.

33. Bagai balak terendam.
Maknanya: Orang gemuk yang malas bergerak.

34. Bagai belacan dikerat dua: yang pergi busuk, yang tinggal hanyir.
Maknanya: Perkara yang mendatangkan aib kepada kedua-dua belah pihak.

35. Bagai beliung dengan asahan.
Maknanya: Tidak pernah berpisah.

36. Bagai belut digetir (diketil) ekor.(digetir - dicubit)
Maknanya: Cepat sekali.

37. Bagai belut diregang.
Maknanya: Tinggi dan kurus.

38. Bagai berkain tiga hasta.
Maknanya: Serba tak cukup (miskin).

39. Bagai bersahabat dengan ular bisa.
Maknanya: Berkawan dengan orang yang jahat.

40. Bagai berseru di padang pasir.
Maknanya: Seruan yang tidak diendahkan orang.

41. Bagai bersumur di tepi rawa.
Maknanya: Orang yang selalu cemburu.

42. Bagai bertanak di kuali.
Maknanya: Terlalu murah hati sehingga binasa kerananya.

43. Bagai bertandang ke rumah janda.
Maknanya: Bertamu ke rumah orang yang tidak memberi jamu apa-apa.

44. Bagai bertemu (makan) buah si malakamo; dimakan mati bapa, tidak dimakan mati ibu.
(malakamo adalah sejenis buah yang sama ada dimakan atau tidak akan mendatangkan kesusahan (sebagai perumpamaan sahaja)
Maknanya: Menghadapi sesuatu masalah yang sangat sulit; dalam keadaan yang serba salah.

45. Bagai bertepuk sebelah tangan.
Maknanya: Cinta kasih yang tidak berbalas.

46. Bagai beruk kena ipuh. (ipuh - racun.)
Maknanya: Menggeliang-geliut (kerana kesakitan dan sebagainya).

47. Bagai berumah di tepi tebing.
Maknanya: Selalu dalam kekhuatiran.

48. Bagai besi dengan penempa.
Maknanya: Orang lemah di bawah kuasa orang kuat.

49. Bagai biawak mengulangi bangkai.
Maknanya: Lelaki yang suka pergi ke tempat perempuan jahat.

50. Bagai buah keras di dalam sekul. (buah keras - kemiri; sekul - mangkuk yang diperbuat daripada tempurung kelapa)
Maknanya: Bercakap dalam keadaan tergopoh-gopoh.

51. Bagai budak menyapu hingus.
Maknanya: Beroleh malu dalam sesuatu majlis.

52. Bagai bulan empat belas.
Maknanya: Kecantikan wajah seseorang wanita.

53. Bagai bulan penuh mengambang di kaki awan.
Maknanya: Perempuan cantik yang keluar dari rumahnya kerana hendak berjalan.

54. Bagai buntal kembung.
Maknanya: Bodoh dan sombong.

55. Bagai bunyi cempedak jatuh.
Maknanya: Bunyi jatuh yang kuat.

56. Bagai bunyi orang dikoyak harimau.
Maknanya: Berteriak-teriak atau melolong dengan kuat.

57. Bagai bunyi perempuan di air.(di air - di tempat mandi)
Maknanya: Ramai (riuh) sekali.

58. Bagai bunyi siamang kenyang.
Maknanya: Banyak cakapnya dan sebagainya kerana mendapat kesenangan.

59. Bagai cacing gila. (cacing gila - cacing yang berputar-putar bila disentuh.)
Maknanya: Perempuan yang suka berpergian, bertandang dan sebagainya.

60. Bagai cacing kena air panas.
Maknanya: Tidak tenang, selalu gelisah (kerana susah, malu dan sebagainya).

61. Bagai cembul dapat tutupnya.
Maknanya: Sesuai benar.

62. Bagai dakwat dengan kertas.
Maknanya: Tak pernah bercerai; sangat cocok.

63. Bagai dekan di bawah pangkal buluh. (dekan - ulat yang makan buluh.)
Maknanya: Pandai menyembunyikan rahsia.

64. Bagai denai gajah lalu.
Maknanya: Pekerjaan atau kejadian yang payah benar hendak disembunyikan.

65. Bagai dihiris dengan sembilu.
Maknanya: Pedih sekali rasa hatinya.

66. Bagai diikat dengan sehasta tali.
Maknanya: Dalam keadaan yang sangat terbatas.

67. Bagai dirahap kain basah. (rahap - bungkus)
Maknanya: Dingin sejuk sekujur badan kerana mendengar khabar atau melihat kejadian yang sedih dan ngeri.

68. Bagai ditembak putus tunggal.(putus tunggal - petir yang sangat keras bunyinya.)
Maknanya: Dialahkan oleh orang yang bodoh.

69. Bagai diurap dengan daun katang-katang. (katang-katang - Sejenis tumbuh-tumbuhan di tepi laut, getahnya sangat menggatalkan.)
Maknanya: Sangat marah.

70. Bagai dulang dengan tudung saji.
Maknanya: Sesuai benar.

71. Bagai duri dalam daging.
Maknanya: Sesuatu hal yang selalu terasa tidak menyenangkan hati.

72. Bagai emak mandul baru beranak.
Maknanya: Girang yang amat sangat; kasih sayang yang terlalu amat.

73. Bagai empedu lekat di hati.
Maknanya: Sangat karib (tentang orang bersahabat atau orang berkasih-kasihan).

74. Bagai enau di dalam belukar, melepaskan pucuk masing-masing.
Maknanya: Tiada semuafakat dalam sesuatu perbincangan.

75. Bagai gadis jolong menumbuk.
Maknanya: Rajin dan bersungguh-sungguh.

76. Bagai gagak menggonggong telur.
Maknanya: Perempuan hodoh berpakaian bagus.

77. Bagai galah di tengah arus.
Maknanya: Menggigil keras; selalu berkeluh-kesah.

78. Bagai galah dijual. (galah - tombak atau lembing)
Maknanya: Terlalu miskin; kalah judi.

79. Bagai gelegar buluh. (gelegar - bunyi bergemuruh)
Maknanya: Bercakap besar.

80. Bagai gelombang dua belas.
Maknanya: Kehebatan langkah seseorang pendekar.

81. Bagai geluk tinggal di air. (geluk - timba daripada tempurung kelapa.)
Maknanya: Orang yang melarat hanya mengharap bantuan orang.

82. Bagai gembala diberi keris.
Maknanya: Pemberian yang tidak berfaedah.

83. Bagai getah dibawa ke semak.
Maknanya: Perkara yang semakin kusut dan susah menyelesaikannya.

84. Bagai gulai lengkitang.(lengkitang - siput)
Maknanya: Hendak menghilangkan kejahatan dirinya, tetapi kebaikan yang ada padanya pun lenyap pula.

85. Bagai hantu makan dedak.
Maknanya: Bersungut-sungut dengan tiada tentu sebabnya.

86. Bagai harimau beranak muda.
Maknanya: Orang perempuan yang terlalu bengis.

87. Bagai haruan di dalam tuar.(tuar - lukah.)
Maknanya: Tidak tetap keadaannya, kerana sakit atau susah.

88. Bagai ikan lampam di ulak jamban.
Maknanya: Anak-anak yang subur tubuhnya, lekas besar dan tinggi; orang-orang yang mengutip hasil daripada pekerjaan-pekerjaan maksiat.

89. Bagai ilak bercerai dengan benang.(ilak - ukuran untuk menentukan lebar kain yang akan ditenun)
Maknanya: Bercerai untuk selama-lamanya.

90. Bagai inai dengan kuku.
Maknanya: Sangat karib (tentang orang bersahabat atau orang berkasih-kasihan).

91. Bagai itik pulang petang.
Maknanya: Berjalan lambat dan lamban (perempuan atau orang yang gemuk).

92. Bagai jawi belang puntung: didahulukan dia menyepak, dikemudiankan dia menanduk. (belang puntung - merah kehitam-hitaman; jawi - lembu)
Maknanya: Orang bodoh yang tidak dapat diajak berunding.

93. Bagai jawi ditarik keluan. (keluan = tali yang dicucukkan pada hidung (lembu dan kerbau).)
Maknanya: Menurut dengan tidak membantah.

94. Bagai jawi makan, dimamah dulu baru ditelan.
Maknanya: Tiap-tiap perbuatan itu dirundingkan masak-masak sebelum dikerjakan.

95. Bagai jawi terkurung siang.
Maknanya: Sangat gelisah kerana tidak bebas.

96. Bagai jelongak kerbau rampung.
Maknanya: Orang bodoh yang sombong, tiada sedar dirinya dibodohi orang.

97. Bagai jempuk kesiangan hari.
Maknanya: Kebingungan; termenung-menung.

98. Bagai kacang direbus satu.
Maknanya: Melonjak-lonjak kegirangan kerana mendapat untung.

99. Bagai kacang direndang.
Maknanya: Bunyi suara yang tak putus-putus.

100. Bagai kain menunjukkan corak bangsanya.
Maknanya: Rupa dan gaya seseorang menunjukkan asal usulnya.

Bagai kambing dalam biduk.
Maknanya:

Bagai kambing dihalau (= diseret) ke air.
Maknanya:

Bagai kambing dijunjung.
Maknanya:

Bagai kambing dimandikan pagi.
Maknanya:

Bagai kambing harga dua kupang.
Maknanya:

Bagai kambing lepas ke parak. (parak = ladang, kebun.)
Maknanya:

Bagai kambing menanduk bukit; tanduk patah bukit tak runtuh.
Maknanya:

Bagai kapak naik cerana. (cerana = tempat sirih.)
Maknanya:

Bagai kayu lempung, ditebuk kumbang tembus-menembus. (kayu lempung = kayu ringan dan lunak.)
Maknanya:

Bagai keli kena ketuk.
Maknanya:

Bagai kelip-kelip terbang malam.
Maknanya:

Bagai keluang bebar petang. (bebar = terbang.)
Maknanya:

Bagai kena sentung pelalai. (sentung pelalai = semacam guna-guna yang menyebabkan perempuan tiada beroleh jodoh.)
Maknanya:

Bagai [kera]] diberi kaca.
Maknanya:

Bagai kerakap tumbuh di batu (= atas batu). (kerakap = Sejenis sirih tetapi tidak dimakan orang.)
Maknanya:

Bagai kerbau runcing tanduk.
Maknanya:

Bagai kerbau terkejut oleh gong.
Maknanya:

Bagai kilat senja, bagai petir tunggal.
Maknanya:

Bagai kinantan hilang taji. (kinantan = putih belaka (ayam, kuda , dan sebagainya).)
Maknanya:

Bagai kuau mengigal (= menyesar). (kuau = sejenis burung; menyesar = menguak.)
Maknanya:

Bagai kucing dengan panggang (= balur).(balur = dendang.)
Maknanya:

Bagai kucing dibawakan lidi.
Maknanya:

Bagai kucing kehilangan anak.
Maknanya:

Bagai kucing lepas senja.
Maknanya:

Bagai kucing main daun.
Maknanya:

Bagai kucing menjemput api.
Maknanya:

Bagai kucing takut akan balur.
Maknanya:

Bagai kucing tidur di bantai. (bantai = daging binatang yang disembelih.)
Maknanya:

Bagai kuku dengan isi (= daging).
Maknanya:

Bagai ayam naik ke surau.
Maknanya:

Bagai lalat cari puru.
Maknanya:

Bagai langau mengerumuni bangkai.
Maknanya:

Bagai lebah menghimpun madu.
Maknanya:

Bagai lepat dengan daun.
Maknanya:

Bagai lesung dengan antan.
Maknanya:

Bagai limau masam sebelah.
Maknanya:

Bagai lobak di pemerunan, bagai kacang tengah dua bulan. (pemerunan = tempat membakar sampah.)
Maknanya:

Bagai lukah, tak penuh air.
Maknanya:

Bagai melepaskan batuk di tangga.
Maknanya:

Bagai melihat asam.
Maknanya:

Bagai melihat ulat.
Maknanya:

Bagai melompati pagar tiga hasta: akan dilompati rendah, akan dilangkahi tinggi.
Maknanya:

Bagai melulur bersitungging.
Maknanya:

Bagai melulus baju sempit, bagai terbuang kesisipan. (kesisipan = kemasukan duri dalam daging.)
Maknanya:

Bagai melulutkan jebat pada kerbau. (melulutkan = menggosok tubuh dengan pelutut; jebat = Sejenis Kasturi)
Maknanya:

Bagai memakai baju pinjaman.
Maknanya:

Bagai membelah betung.
Maknanya:

Bagai memegang buah kepantangan beruk; ditelan mati emak, diludahkan mati bapa.
Maknanya:

Bagai menambah gelang bini.
Maknanya:

Bagai menampung air dengan limas pesuk. (limas = takir; pesuk = berlubang.)
Maknanya:

Bagai mencari belalang di atas akar.
Maknanya:

Bagai mencari kutu di dalam ijuk.
Maknanya:

Bagai mencencang air.
Maknanya:

Bagai mendapat cincin ijuk.
Maknanya:

Bagai menelan mestika embun.
Maknanya:

Bagai mengail kucing hanyut.
Maknanya:

Bagai mengangkut batu di bencah. (bencah = paya.)
Maknanya:

Bagai mengatai tunggak (= tunggul).
Maknanya:

Bagai mengepal pasir kering.
Maknanya:

Bagai menggelikan induk ayam.
Maknanya:

Bagai menghela rambut dalam tepung: rambut jangan putus, tepung jangan terserak.
Maknanya:

Bagai menghela tali jala: rasa tegang dikendurkan, rasa kendur ditegangkan.
Maknanya:

Bagai menghitung bulu kambing.
Maknanya:

Bagai menjaga permata intan ketika dicanai.
Maknanya:

Bagai menjenguk jerat sial.
Maknanya:

Bagai menumbuk padi hampa.
Maknanya:

Bagai menunjukkan ilmu kepada orang menetek.
Maknanya:

Bagai menyandang galas tiga. (galas tiga = tiga bungkus dagangan.)
Maknanya:

Bagai menyesah kain dapat. (menyesah = memukul.)
Maknanya:

Bagai menyukat anak ayam, masuk empat keluar lima.
Maknanya:

Bagai menyukat belut hidup.
Maknanya:

Bagai meramas biji cempedak.
Maknanya:

Bagai mestika embun .
Maknanya:

Bagai murai dicabut ekor.
Maknanya:

Bagai nakhoda kasap: hujung hilang, pangkal lesap.
Maknanya:

Bagai nangka masak gugur.
Maknanya:

Bagai nangka masak menyesak sarungnya.

Bagai ombak purus.
Maknanya:

Bagai padi, hendakkan dedak; bagi laki (= suami), hendakkan gendak.
Maknanya:

Bagai pahat, tidak ditukul tidak makan.
Maknanya:

Bagai panas mengandung hujan.
Maknanya:

Bagai pancang digoncang arus.
Maknanya:

Bagai parang buruk, tali sabut tiada tergolok.
Maknanya:

Bagai pelita kehabisan minyak.
Maknanya:

Bagai perempuan bunting bertemu idamannya.
Maknanya:

Bagai perempuan membawa perut.
Maknanya:

Bagai perian pecah. (perian = tabung bambu untuk membawa air.)
Maknanya:

Bagai pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi.
Maknanya:

Bagai pucuk (enau) dilancarkan (= diluncurkan).
Maknanya:

Bagai pucuk pisang didiang.
Maknanya:

Bagai punggur rebah. (punggur = tunggul.)
Maknanya:

Bagai puyu di air jernih.
Maknanya:

Bagai puyuh laga.
Maknanya:

Bagai rambut dibelah tujuh (= seribu)
Maknanya:

Bagai rasa batang pisang.
Maknanya:

Bagai rotan, asal berinsang dicucuk belaka.
Maknanya:

Bagai rupa tokak dibasuh. (tokak = kudis besar.)
Maknanya:

Bagai rupa tungkahan. (tungkahan = kayu landasan di dapur.)
Maknanya:

Bagai sambau di pintu kandang.
Maknanya:

Bagai sambau di tengah jalan.
Maknanya:

Bagai sayang kaki pada terompah. Kasih sayang yang boleh ditinggal-tinggalkan, sesuatu yang digunakan pada waktu perlu saja.
Maknanya:

Bagai semut penghimpun melukut.
Maknanya:

Bagai sepatung mandi.
Maknanya:

Bagai serangkak tertimbakan. (serangkak (sirangkak) = ketam kecil.)
Maknanya:

Bagai si buta pergi bergajah. (bergajah = menangkap gajah.)
Maknanya:

Bagai si kudung beroleh cincin.
Maknanya:

Bagai si kudung pergi berbelut. (berbelut = menangkap belut.)

Bagai si lumpuh hendak merantau.
Maknanya:

Bagai si mandul mendapat anak.
Maknanya:

Bagai si pekak tertanya-tanya.
Maknanya:

Bagai siamang kurang kayu.
Maknanya:

Bagai sumpit dihentakkan.
Maknanya:

Bagai susu dengan sakar, dibuat tengguli. (akar = gula; tengguli = air gula.)
Maknanya:

Bagai tabut keling: di luar berkilat di dalam berongga.
Maknanya:

Bagai tagar di Pulau Sembilan. (tagar = guruh, guntur.)
Maknanya:

Bagai tanah pelempar balam; kalau mujur tiba di balam, kalau tidak surut ke tanah.
Maknanya:

Bagai tanduk bersendi gading.
Maknanya:

Bagai tanduk diberkas.
Maknanya:

Bagai tekukur mengikut kata.
Maknanya:

Bagai tembilang bagai penggali; begitu yang hilang begitu pengganti. (tembilang = alat penggali lubang.)
Maknanya:

Bagai terung terantuk ke dinding.
Maknanya:

Bagai tikus membaiki labu.
Maknanya:

Bagai tikus membaiki labu.
Maknanya:

Bagai timun dendang: di luar merah di dalam pahit.
Maknanya:

Bagai tokak lekat di kening.
Maknanya:

Bagai tulang dalam rongkongan.
Maknanya:

Bagai tulisan di atas air.
Maknanya:

Bagai tuman makan anak.
Maknanya:

Bagai tunggul dihias.
Maknanya:

Bagai tuntung jarum dilaga. (tuntung = hujung yang runcing.)
Maknanya:

Bagai tupai bergelut.
Maknanya:
Bagai udang bertahi di kepala.
Maknanya:

Bagai ular dengan legundi (= lenggundi di mana legundi = sejenis tumbuhan.).
Maknanya:

Bagai umang-umang.
Maknanya:

Bagai wau putus teraju.
Maknanya:

Bagaimana acuan begitulah kuihnya; bagaimana contoh begitulah gubahannya.
Maknanya:

Bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya.
Maknanya:

Bagaimana ditanam, begitulah dituai.
Maknanya:

Bagaimana hari takkan hujan, katak betung dalam telaga berteriak selalu.
Maknanya:

Bagaimana kumbang putus tali.
Maknanya:

Bagaimana menanti arah hanyut.
Maknanya:

Bagaimana pohon tiada akan tumbang dipanah halilintar, baluhan kulit ada di batangnya. (baluhan = batang yang sudah berlubang seperti gendang.)
Maknanya:

Bagaimana rupa begitulah bayangnya.
Maknanya:

Bagaimana tepuk begitulah tarinya.
Maknanya:

Bagaimana tidak kumbang jinak terbang beredar, jika tidak kerana bunga kembang di taman.
Maknanya:

Bagaimana tidak menggigit telunjuk, melihat air hujan turun keruh.
Maknanya:

Bahasa dan bangsa itu tidak dijual beli.
Maknanya:

Bahasa menunjukkan bangsa.
Maknanya:

Bahaya tumbuh, sengketa habis.
Maknanya:

Bahu memikul, hati menyokong.
Maknanya:

Baik membawa resmi ayam betina, supaya tidak ada bencana. (resmi = sifat.) Lebih baik merendahkan diri, supaya selamat dalam hidup.
Maknanya:

Baik membawa resmi padi, daripada membawa resmi lalang.
Maknanya:

bajak patah, banteng terambau. (banteng = lembu; terambau = masuk jurang.)
bajak selalu di tanah yang lembut.
Maknanya:

bajak sudah terdorong ke bencah.
Maknanya:

Baji dahan membelah dahan.
Maknanya:

Bak jung berat sebelah. (jung = sejenis kapal.)
Maknanya:

Bak anjing tersepit.
Maknanya:

Bak cetus api.
Maknanya:

Bak mandi di air kiambang, pelak lepas gatal pun datang.
Maknanya:

Bak manik putus tali (= pengarang).
Maknanya:

Bak membelah kepayang muda: dimakan mabuk, dicampak sayang.
Maknanya:

Bak menanti orang dulu, bak melalah orang kudian. (melalah = mengejar.)
Maknanya:

Bak nyiru bak tampian, bak guru bak anak sasian. (anak sasian = murid.)
Maknanya:

Bak orang gombang di lebuh. (gombang = elok; lebuh = jalan raya.)
Maknanya:

Bak pinang dianduh, putus tali dia berdiri. (dianduh = ditarik dengan tali.)
Maknanya:

Bak ras kuda pula kukuran.
Maknanya:

Bak rasa di liang lahad. (lahad = lubang kubur.)
Maknanya:

Bak rasa ubi pula gadung. (gadung = ubi hutan)
Maknanya:

Bak tengguli ditukar cuka. Pertukaran yang amat bertentangan.
Maknanya:

Bakal lesung tak dapat dijadikan balok.
Maknanya:

Bakar air hendakkan abu.
Maknanya:

Bakar tak berapi.
Maknanya:

Bakar tak berbau.
Maknanya:

Bakarlah air ambil abunya.
Maknanya:

Bala lalu dibawa singgah.
Maknanya:

Balam dengan ketitiran. (ketitiran = merbuk, perkutut.)
Maknanya:

Balam dua sesangkar.
Maknanya:

Balik belakang lain bicara.
Maknanya:

Baling-baling di atas bukit. (baling-baling = penunjuk angin.)
Maknanya:

Bandar terbuka dagangan murah, badan sudah tua.
Maknanya:

Bandot tua makan lalap muda. (bandot = kambing jantan; lalap = ulam, daun muda.)
Maknanya:

Bangau, bangau, minta aku leher; badak, badak minta aku daging.
Maknanya:

Bangkai gajah bolehkah ditutup dengan nyiru ?
Maknanya:

Bangkai gajah busuk di hutan hendak ditanam, pekung di kaki sendiri dibiarkan meroyak. (pekung = tokak; meroyak = merambat ke kiri ke kanan.)
Maknanya:

Bangsa bermuka papan.
Maknanya:

Bangsa teling tipis.
Maknanya:

Bangsar balur liat.
Maknanya:

Bangsat tak tahu disukarnya. (bangsat = miskin.)
Maknanya:

Banyak air sedikit minyak, minyak juga di atas.
Maknanya:

Banyak habis, sedikit sedang.
Maknanya:

Banyak makan garam.
Maknanya:

Banyak tukang di mata dan di mulut, sedikit tukang di tangan.
Maknanya:

Banyak udang banyak garam, banyak orang banyak ragam.
Maknanya:

Bapa burik anaknya tentu rintik.
Maknanya:

Barang di mana pun pantat periuk itu hitam juga.
Maknanya:

Bau malaikat terhempas.
Maknanya:

Baunya setahun pelayaran.
Maknanya:

Bawa resmi padi, makin berisi makin tunduk.
Maknanya:

Bayan di tangan habis terlepas.
Maknanya:

Bayang-bayang disangka tubuh.
Maknanya:

Bayang-bayang sepanjang badan (= tubuh).
Maknanya:

Bayang-bayang tidak sepanjang badan.
Maknanya:

Beban berat senggulung batu. (senggulung = kain (sabut dan sebagainya) yang digulung dan ditaruh di kepala untuk mengganjal barang yang dijunjung.)
Maknanya:

Beban sudah di pintu.
Maknanya:

Bekas tertarung lagi terkenang, apa pula hubungan nyawa.
Maknanya:

Belah dada lihatlah hati.
Maknanya:

Belakang parang lagi kalau diasah nescaya tajam.
Maknanya:

belalang dapat menuai.
Maknanya:

belalang disangka elang.
Maknanya:

belalang hendak menjadi elang.
Maknanya:

Belanga kurang, periuk yang melebih-lebih.
Maknanya:

Belayar atas angin. (atas angin = jurusan dari mana angin datang.)
Maknanya:

Belayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua, berkata dengan yang pandai.
Maknanya:

Belayar ke (di) pulau kapuk.
Maknanya:

Belayar mengadang (= menentang, menuju) pulau.
Maknanya:

Belayar sambil memapan, merapat sambil belayar. (memapan = memasang papan untuk dinding, lantai dan sebagainya.)
Maknanya:

Beliung yang besar hayun, kecil makannya.
Maknanya:

Belukar sudah menjadi rimba.
Maknanya:

Belum beranak sudah berbesan.
Maknanya:

Belum beranak sudah ditimang.
Maknanya:

Belum bergigi hendak mengunyah.
Maknanya:

Belum bergigi sudah hendak menggigit.
Maknanya:

Belum berkilat sudah berkilau, bulan sangkap tiga puluh. (sangkap = genap, cukup.)
Maknanya:

Belum berkuku hendak mencubit (= menggaruk).
Maknanya:

Belum bertaji hendak berkokok.
Maknanya:

Belum betul membilang jari, sudah hendak berkuasa sendiri.
Maknanya:

Belum diajun sudah tertarung. (ajun = maksud hendak (berbuat, berjalan dan sebagainya)
Maknanya:

Belum dipanjat asap kemenyan.
Maknanya:

Belum disuruh sudah pergi, belum dipanggil sudah datang.
Maknanya:

Belum ditumbuk belumlah bengkak.
Maknanya:

Belum duduk berlunjur dulu.
Maknanya:

Belum lepas tali uri sudah hendak bangkit berdiri.
Maknanya:

Belum menetas sudah dibilang.
Maknanya:

Belum pandai membuang hingus sudah hendak berjuang lidah.
Maknanya:

Belum sekuku.
Maknanya:

Belum tahu di masin garam.
Maknanya:

Belum tahu di pedas lada.
Maknanya:

Belum tahu laba rugi.
Maknanya:

Belum tahu lagi, ayam sedang berlaga (= disabung).
Maknanya:

Belum tegak hendak berlari.
Maknanya:

Belum tentu hilir mudiknya.
Maknanya:

Belum tentu hitam putihnya.
Maknanya:

Belum tentu si upik si buyungnya.
Maknanya:

Belum tuarang panjang, buah sengkuang sebesar betis. (tuarang = musim kemarau.)
Maknanya:

Belut jatuh ke lumpur.
Maknanya:

Belut kena ranjau (= getah).
Maknanya:

Belut pulang ke lumpur.
Maknanya:

Bembam bukan terung.(bembam (membembam) = membakar di dalam abu panas)
Maknanya:

Benang arang orang jangan dipijak.(benang arang = benang yang dipakai tukang kayu untuk menggaris)
Maknanya:

Benang bercerai-cerai bukannya kain, dek rapat tetal tenunan kain, jarum pun tidak menelusnya. (tetal = padat; telus = celus)
Maknanya:

Benci akan mencit seekor, rengkiang disunu. (mencit = tikus; rengkiang = lumbung; sunu = bakar.)
Maknanya:

Bengkok batang bengkoklah bayangnya.
Maknanya:

Berair kerongkongan. (kerongkongan = pembuluh nafas.)
Maknanya:

Beraja di hati, bersultan di mata.
Maknanya:

Beraja di mata, bersultan di hati.
Maknanya:

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dulu, bersenang-senang kemudian.

Beralih kain di balik rumah; beralih cakap di balik lidah.
Maknanya:

Beranak kandung, beranak tiri: ada bersudu daun labu, ada bersudu daun lalang.
Maknanya:

Beranak tiada berbidan.
Maknanya:

Berani hilang tak hilang, berani mati tak mati.
Maknanya:

Berani kerana benar, takut kerana salah.
Maknanya:

Berani menjual berani membeli, berani pegang berani tanggung.
Maknanya:

Berani senduk pengedang, air hangat direnanginya. (senduk pengedang = senduk pencedok air panas dari periuk.)
Maknanya:

Berapa berat mata memandang, berat juga bahu memikul.
Maknanya:

Berapa panjang lunjur, begitulah panjang selimut.
Maknanya:

Berapa panjang sarung begitulah kerisnya.
Maknanya:

Berapalah besar dan dalam laut Kalzum, besar dan dalam lagilah dada manusia.
Maknanya:

Berapalah tajam pisau parang, tajamlah lagi mulut manusia.
Maknanya:

Berarak ke tebing. (berarak = berjalan.)
Maknanya:

Berarak tidak berlari.
Maknanya:

Berat beban yang sedikit dek hati sakit.
Maknanya:

Berat hati beratlah tulang.
Maknanya:

Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
Maknanya:

Berat sepikul, ringan sejinjing.
Maknanya:

Berbalik-balik bagai kuda tercirit.
Maknanya:

Berbaur bagaikan muntah, bercerai bagaikan demam.
Maknanya:

Berbaur pangkal perceraian.
Maknanya:

Berbelok kucing main daun.
Maknanya:

Berbenak ke empu kaki.
Maknanya:

Berbilang dari esa, mengaji dari alif.
Maknanya:

Berbisik kedengaran, berimbau kelampauan.
Maknanya:

Berbuat di alang tahun, belayar di luar musim. (alang = tengah-tengah; berbuat = maksudnya: turun ke sawah atau ke ladang.)
Maknanya:

Berbuat kerja seperti Mak Judai.
Maknanya:

Berbuat kerja seperti yajud wa majud. (yajud wa majud = suku bangsa yang akan membinasakan dunia apabila telah hampir kiamat.)
Maknanya:

Berbudi bagai pisang lebat. (berbudi = maksudnya: menggahkan diri.)
Maknanya:

Berbukit di balik pendakian.
Maknanya:

Berbulu mata melihat.
Maknanya:

Berbunga sama berbunga: yang lain berbuah, dia tidak.
Maknanya:

Berbunyi batu berbunyilah dia.
Maknanya:

Bercabang bagai lidah biawak.
Maknanya:

Bercabik kulit belumlah tentu, bercabik kain bolehlah.
Maknanya:

Bercakap memandang-mandang, silap lidah jiwa hilang.
Maknanya:

Bercampur dengan orang pemaling, sekurang-kurangnya jadi pencecak. (cecak = copet.)
Maknanya:

Bercermin di air keruh.
Maknanya:

Bercintakan geliga di mulut naga.
Maknanya:

Berdenah tidak, terpeluk sarang tabuhan.
Maknanya:

Berdengking si tua memekik, mustahil akan menggigit jema. (si tua = harimau; jema = orang.)
Maknanya:

Berdiang di abu dingin.
Maknanya:

Berdikit-dikit, lama-lama menjadi bukit.
Maknanya:

Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah.
Maknanya:

Berdua mendatangkan perbantahan.
Maknanya:

Berdua terkunci, bertiga terbuka.
Maknanya:

Berebut temiang hanyut, tangan luka, temiang tak dapat. (temiang = sejenis buluh tipis.)
Maknanya:

Berek-berek laga siang, malam sekelelapan. (berek-berek = burung yang suka berkawan-berkawan; sekelelapan = tidur bersama-sama.)
Maknanya:

Beremas kemas, berpadi menjadi.
Maknanya:

Berendam di tempayan pekasam.
Maknanya:

Berendam sesayak air, berpaut sejengkal tali.
Maknanya:

Berenyai bak hujan pagi.
Maknanya:

Bergalah ke hilir tertawa buaya, bersuluh di bulan terang tertawa harimau.
Maknanya:

Bergantung (di) rambut sehelai.
Maknanya:

Bergantung di hujung kuku.
Maknanya:

Bergantung pada akar lapuk.

Bergantung pada tali rapuh.
Maknanya:

Bergantung sehasta tali.
Maknanya:

Bergantung tidak bertali.
Maknanya:

Bergedang air orang.
Maknanya:

Bergelanggang di mata orang banyak.
Maknanya:

Bergurindam di tengah rimba.
Maknanya:

Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.
Maknanya:

Berhadap kasih mesra, balik belakang lain bicara.
Maknanya:

Berhakim kepada beruk.
Maknanya:

Berhambakan tangan, bersaksikan mata, berhakimkan hati.
Maknanya:

Berhampar lapik, berlicin daun.
Maknanya:

Berhanyut ke hilir mengepit kemudi sajalah.
Maknanya:

Berharga di atas rupa, bercupak di atas tumbuh. (di atas rupa = melihat rupa;
Maknanya:

bercupak di atas tumbuh = adat diisi apabila sesuatu mengenai adat itu terjadi.)
Maknanya:

Berhati baja, berurat kawat.
Maknanya:

Berhubung kerana hendak panjang, berkampuh kerana hendak lebar.
Maknanya:

Beriak tanda tak dalam, bergoncang tanda tak penuh.
Maknanya:

Berinduk semang kepada janda, bagai dokoh tali anjing.
Maknanya:

Berjalan dari pintu belakang.
Maknanya:

Berjalan jauh banyak dilihat.
Maknanya:

Berjalan peliharakan kaki, berkata peliharakan lidah.
Maknanya:

Berjalan sampai ke batas, belayar sampai ke pulau.
Maknanya:

Berjalan selangkah menghadap surut, berkata sepatah difikirkan.
Maknanya:

Berjanjang naik, bertangga turun.
Maknanya:

Berjarak serasa hilang, bercerai serasa mati.
Maknanya:

Berjual pisang kepada monyet.
Maknanya:

Berjumpa dengan putih, terlesi sangat.
Maknanya:

Berkain tak cukup sebelit pinggang.
Maknanya:

Berkandilkan bulan.
Maknanya:

Berkata siang melihat-lihat, berkata malam mendengar-dengar.
Maknanya:

Berkata-kata dengan lutut.
Maknanya:

Berkaul kepada (= ke tempat) keramat.
Maknanya:

Berkayuh sambil bertimba.
Maknanya:

Berkayuh sambil ke hilir.
Maknanya:

Berkayuh sampan bocor.
Maknanya:

Berkelahi dalam kepuk.
Maknanya:

Berkelahi dengan orang tak berambut.
Maknanya:

Berkelahi di dalam mimpi.
Maknanya:

Berkelahi di ekor alahan.
Maknanya:

Berkelahi di hujung batang, berbaik di pangkal batang.
Maknanya:

Berkelahi dulu pendapatan, berkelahi kemudian kerugian.
Maknanya:

Berkelahi seperti labah-labah dalam gelas.
Maknanya:

Berkelambukan gua.
Maknanya:

Berkemudi di haluan, bergilir ke buritan.
Maknanya:

Berkemudi ke rusuk.
Maknanya:

Berkepanjangan bagai agam.
Maknanya:

Berkeras tidak berkeris.
Maknanya:

Berkerbau seperempat ekor, berkandang sebagai orang.
Maknanya:

Berkering air liur.
Maknanya:

Berketak ayam di darat, bersenyap-senyap mutiara di laut.
Maknanya:

Berketak ayam mandul; orang berketak ia berketak, orang bertelur ia tidak.
Maknanya:

Berketak ayam, tahu akan bertelur atau tidak.
Maknanya:

Berketak dulu sebelum bertelur.
Maknanya:

Berketuk (= berkotek) di luar sangkar, bertanam di luar pagar.
Maknanya:

Berketuk ayam dalam telur.
Maknanya:

Berkokok di luar gelanggang, bila ke tengah menyusup di bawah kelengkang.
Maknanya:

Berkotakan (= berkubukan, bernegerikan) betis.
Maknanya:

Berkuah air mata.
Maknanya:

Berkuah sama menghirup, bersambal sama mencolek.
Maknanya:

Berkuak pedang, berbelah buluh.
Maknanya:

Berkubu sebelum alah.
Maknanya:

Berlaki anak semang. (anak semang = orang gajian.)
Maknanya:

Berlapik seketiduran, sebantal sekalang hulu.
Maknanya:

Berlidah di lidah orang.
Maknanya:

Berlindung di balik telunjuk.
Maknanya:

Berlompat sama jatuh, menyorok sama membongkok.
Maknanya:

Berlurah di balik pendakian.
Maknanya:

Bermain air basah, bermain api letur, bermain pisau luka.
Maknanya:

Bermain-main dengan kerbau, dilontarnya muka dengan ekornya.
Maknanya:

Bermata mata kayu, bertelinga telinga kuali.
Maknanya:

Bermayang-mayang menjadi mumbang.
Maknanya:

Bermimpi mendapat emas, takkan membuat pura; bermimpi mendapat padi, takkan membuat lumbung.
Maknanya:

Berminyak biar lecah (= licin).

Berminyak tak licin.
Maknanya:

Bermulut di mulut orang.
Maknanya:

Bernafas keluar badan.
Maknanya:

Berniaga buluh kasap, hujung hilang pangkal lesap.
Maknanya:

Berniaga di hujung lidah.
Maknanya:

Beroja berpegang ekor. (beroja = menggalaki.)
Maknanya:

Beroleh (= mendapat) hidung panjang.
Maknanya:

Beroleh lumpur di tempat yang kering.
Maknanya:

Beroleh sehasta hendak sedepa.
Maknanya:

Berpatah arang berkerat rotan.
Maknanya:

Berpaut sehasta tali.
Maknanya:

Berpaut tidak bertali.
Maknanya:

Berpesan berturuti, harap ada percaya tidak.
Maknanya:

Berpindah ke balik papan.
Maknanya:

Berpusing-pusing seperti baling-baling.
Maknanya:

Berputik dulu baru berbunga, buahnya jarang dimakan beruk (= monyet).
Maknanya:

Bersahabat dengan juara, selilit benang bulang tahu juga.
Bersaksi ke lutut.
Maknanya:

Bersalai tidak berapi. (salai = dipanaskan atau dikeringkan.)
Maknanya:

Bersandar di batang rengas, gatallah badan.
Maknanya:

Bersandar dilemang hangat.
Maknanya:

Bersarak serasa hilang, bercerai serasa mati.
Maknanya:

Bersawah seperempat piring, ke sawah sama dengan orang.
Maknanya:

Bersawah sepiring tidak, 'kan tempat sepasin bertanya.
Maknanya:

Berseleleran bagai getah di lalang.
Maknanya:

Berselimut kain cukin; ditutup kepala kaki terbuka, ditutup kaki kepala terdedah.
Maknanya


Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "C"

01. Cacing hendak menjadi naga.
Maknanya: Orang kecil hendak menyama-nyamai orang besar-besar.

02. Cacing menelan naga.
Maknanya: Anak orang bangsawan diperisteri oleh orang kebanyakan; orang yang berkuasa dapat dialahkan oleh orang yang lemah.

03. Cacing menjadi ular naga.
Maknanya: Orang hina menjadi orang mulia.

04. Cakak sudah, silat teringat.(cakak - kelahi)
Maknanya: Perkara sudah selesai, barulah terdengar keterangan atau sungutan.

05. Cakap berdegar-degar, tahi tersangkut di gelegar.
Maknanya: Cakapnya saja yang besar tetapi tidak ada satu pun pekerjaan yang dilakukan olehnya.

06. Cakap berlauk-lauk makan dengan sambal lada.
Maknanya: Cakapnya seperti orang kaya, padahal miskin.

07. Cakapan sejengkel dibawa sehasta.
Maknanya: Berlebih-lebihan daripada hal yang sebenarnya.

08. Calak-calak ganti asah, menanti tukang belum datang.(calak-calak - lampas)
Maknanya: Dipakai untuk sementara waktu saja, sementara belum ada yang lebih baik;
sekadar untuk mencukupi keperluan saja.

09. Campak baju nampak kurap seperti anak kacang hantu.
Maknanya: Orang-orang muda yang tiada memelihara kehormatan dirinya ataupun kehormatan orang lain di jalan-jalan raya.

10. Campak baju nampak kurap.
Maknanya: Mendedahkan keburukan diri sendiri.

11. Campak bunga dibalas dengan campak tahi.
Maknanya: Kebaikan dibalas dengan kejahatan.

12. Canggung seperti antan dicungkilkan duri (gigi).
Maknanya: Melakukan sesuatu pekerjaan yang bukan sepatutnya.

13. Cari umbut kena buku.
Maknanya: Mencari yang baik, mendapat yang buruk.

14. Carik-carik bulu ayam, lama-lama bercantum juga.
Maknanya: Perselisihan sesama keluarga itu akhirnya akan berbaik kembali.

15. Cekarau besar liang.(cekarau - sejenis tumbuhan di air yang besar lubang batangnya)
Maknanya: Besar bualannya dan suka membuka rahsia orang.

16. Cekel berhabis, lapuk berteduh.(cekel - kikir, pelit)
Maknanya: Biarpun kikir namun harta akan habis juga akhirnya atau hilang percuma saja.

17. Cekur jerangau ada lagi di ubun-ubun.
Maknanya: Belum dewasa sudah hendak melawan orang tua; belum ada pengalaman.

18. Cekur jerangau belum habis lagi.
Maknanya: Belum dewasa sudah hendak melawan orang tua; belum ada pengalaman.

19. Celaka ayam, padi masak makan ke hutan.
Maknanya: Nasib yang malang.

20. Celaka tiga belas.
Maknanya: Malang sekali.

21. Cembul dengan tutupnya.
Maknanya: Sesuai benar.

22. Cemperling nak jadi bayu.(bayu - sejenis burung asmara dalam dongengan)
Maknanya: Orang kecil hendak menyama-nyamai orang besar-besar. 

23. Cencang air tidak putus, pancung abu tak berbekas.
Maknanya: Perselisihan sesama keluarga itu akhirnya akan berbaik kembali.

24. Cencang dua segeragai.(geragai - pengait untuk menangkap buaya) 
Maknanya: Sekali jalan, dua tiga pekerjaan selesai.

25. Cencang putus, biang tembuk.
Maknanya: Putusan yang mengikat.

26. Cencang terdadik jadi ukir.(terdadek - tersesat)
Maknanya: Kesalahan yang tiada disengajakan, tetapi mendatangkan kebaikan.

27. Cencaru makan petang.
Maknanya: Pekerjaan yang lambat mendatangkan hasil yang baik.

28. Cengkeling bagai ular dipukul.(cengkeling - berbelit-belit)
Maknanya: Geliang-geliut kerana kesakitan.

29. Cepat kaki ringan tangan.
Maknanya: Rajin dan giat.

30. Cepat tangan terjembakan, cepat kaki terlangkahkan, cepat mulut terkatakan.
Maknanya: Jika kurang fikir atau kurang hemat dalam sesuatu perbuatan, maka tangan dan kaki serta mulut dapat menimbulkan kesusahan.

31. Cerdik bagai ekor kerbau.
Maknanya: Melakukan sesuatu pekerjaan yang merugikan diri sendiri.

32. Cerdik elang, bingung sikikih; lamun murai terkecoh juga.(sikikih - sejenis enggang, kecil sedikit)
Maknanya:Biarpun cerdik atau bodoh orang besar-besar itu tetapi orang kecil-kecil juga yang selalu menanggung rugi.

33. Cerdik perempuan meleburkan, saudagar muda menghutangkan.
Maknanya: Menuruti orang yang belum panjang fikirannya itu acap kali mendatangkan kesusahan.

34. Cermat masa banyak, jimat masa sedikit.
Maknanya: Selalu berhati-hati dalam membelanjakan (menggunakan) sesuatu.

35. Cik puan melangkah ular tak lepas.
Maknanya: Gerak-geri perempuan yang lemah lembut.

36. Cincin emas takkan tampan bermata kaca.
Maknanya: Gadis yang elok dan hartawan takkan sejodoh dengan orang yang miskin dan hodoh.

37. Cium tapak tangan, berbaukah atau tidak?
Maknanya: Lihat diri sendiri terlebih dulu sebelum mencela orang lain.

38. Condong ditumpil, lemah dianduh.(ditumpil - ditunjang)
Maknanya: Memberi pertolongan (kewangan, fikiran dan sebagainya) kepada orang-orang yang di dalam kesusahan.

39. Condong puar ke uratnya, condong manusia kepada bangsanya.(puar - tumbuhan-tumbuhan hutan)
Maknanya: Tiap-tiap orang lebih suka kepada keluarganya sendiri daripada kepada orang lain.

40. Condong yang akan menimpa.
Maknanya: Perbuatan yang sangat membahayakan.

41. Condong yang akan menongkat, rebah yang akan menegakkan.
Maknanya: Pemimpin yang akan membantu atau menjaga rakyatnya jika ada kesusahan yang menimpa rakyatnya itu.

42. Corak kain mengikut kehendak penenunnya.
Maknanya: Undang-undang sesebuah negeri itu menurut keadaan pemerintahnya; pengetahuan murid menurut ajaran gurunya.

43. Cuba-cuba menanam mumbang, jika tumbuhan sunting (suri, turus) negeri.
(mumbang = putik kelapa)
Maknanya: Kerjakan terus walaupun kurang berharga, barangkali ada juga hasilnya kelak.

44. Cubit paha kanan, paha kiri pun merasa juga.
Maknanya: Jika seseorang itu menyusahkan kaum keluarganya sendiri maka ia pun akan merasa susah juga.

45. Cubit paha sendiri dulu, baru cubit paha orang lain.
Maknanya: Pandang pada diri sendiri dulu, sebelum memandang pada orang lain.

46. Cupak berkeesaan.
Maknanya: Keadilan hukum baru bisa (boleh) diperoleh apabila sudah cukup keterangan atau pemeriksaannya.

47. Cupak sudah tertegak, suri sudah terentang.(suri - pemidangan pada perkakas tenun)
Maknanya: Telah lama adat berdiri tentang tiap-tiap pekerjaan.

48. Cupak tegak yang diisi.
Maknanya: Aturan yang masih tetap berlakulah yang diturut.

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "D"

01. Dada manusia tidak dapat diselam.
Maknanya: Pengetahuan (fikiran) seseorang itu tidak dapat diduga.

02. Dagangan bersambut yang dijualnya.(dagangan bersambut - barang amanah)
Maknanya: Cerita daripada orang lain yang diceritakannya.

03. Dahan pembaji batang.
Maknanya: Menggunakan harta benda tuannya.

04. Dalam berselam, dangkal berjingkat.
Maknanya: Penghasilan yang sedikit itu dipada-padakan.

05. Dalam dua tengah tiga.
Maknanya: Tidak jujur.

06. Dalam laut boleh diduga, dalam hati siapa tahu.
Maknanya: Pengetahuan (fikiran) seseorang itu tidak dapat diduga.

07. Dalam menunduk dia menyonggeng.(songgeng (menyonggeng) - tonggeng)
Maknanya: Lahirnya dia menerima dengan baik, tetapi hatinya sendiri membantah.

08. Dalam menyelam, cetek bertimba.
Maknanya: Penghasilan yang sedikit itu dipada-padakan.

09. Dalam rumah membuat rumah.
Maknanya: Mencari keuntungan atas biaya orang lain.

10. Dalam sudah keajukan, dangkal sudah keseberangan.(ajuk - duga) 
Maknanya: Telah diketahui benar-benar tujuan atau maksud seseorang.

11. Dapat dihitung (dibilang) dengan jari.
Maknanya: Sangat sedikit.

12. Dapat durian runtuh.
Maknanya: Mendapat keuntungan dengan tidak bersusah-payah.

13. Dapat harta karun.
Maknanya: Mendapat keuntungan dengan tidak bersusah-payah.

14. Dapat harta timbul.
Maknanya: Mendapat keuntungan dengan tidak bersusah-payah.

15. Dapat kijang teruit.
Maknanya: Mendapat keuntungan dengan tidak bersusah-payah.

16. Dapat tebu rebah.
Maknanya: Mendapat keuntungan dengan tidak bersusah-payah.

17. Dapur tidak berasap.
Maknanya: Terlalu miskin.

18. Darah setampuk pinang.
Maknanya: Belum berpengalaman.

19. Dari ajung turun ke sampan.
Maknanya: Diturunkan pangkat.

20. Dari jauh diangkat telunjuk, kalau dekat diangkat mata.
Maknanya: Umpat dan caci kerana kelakuan yang tidak senonoh.

21. Dari lecah, lari ke duri.
Maknanya: Menghindarkan diri daripada kesukaran yang kecil, jatuh dalam kesukaran yang lebih besar.

22. Dari semak ke belukar.
Maknanya: Menceraikan isteri yang jahat, kemudian kahwin dengan perempuan yang lebih jahat lagi; meninggalkan sesuatu yang buruk, mendapat yang buruk pula.

23. Dari telaga yang jernih, tak akan mengalir air yang keruh.
Maknanya: Daripada sifat yang mulia, tak akan lahir budi bahasa yang kasar.

24. Dari telaga yang keruh, tak akan mengalir air yang jernih.
Maknanya: Daripada tabiat yang jahat tak akan lahir budi bahasa yang baik.

25. Daripada cempedak baiklah nangka, daripada tidak baiklah ada.
Maknanya: Sedikit pun cukuplah daripada tiada langsung.

26. Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati bergalang tanah.
Maknanya: Lebih baik mati daripada menanggung malu.

27. Daripada hidup bergelumang tahi, baik mati bertimbun bunga.
Maknanya: Lebih baik mati daripada menanggung malu.

28. Daripada segenggam jadi segantang.
Maknanya: Bernasib baik.

29. Datang nampak muka, pergi nampak belakang.
Maknanya: Datang dengan baik, pergi pun harus dengan baik pula; orang yang datang atau pergi hendaklah memberitahu.

30. Datang seperti ribut, pergi seperti semut.
Maknanya: Tentang penyakit.

31. Datang tak berjemput, pulang tak berhantar.
Maknanya: Tetamu yang tidak penting.

32. Datang tampak muka, pulang tampak punggung.
Maknanya: Datang dengan baik, pergi pun harus dengan baik pula; orang yang datang atau pergi hendaklah memberitahu. 

33. Datang tiada dijemput, dihalau dia berpaut, salah hemat kita diangkut.
Maknanya: Tentang penyakit.

34. Datar bak lantai papan, licin bak dinding cermin.
Maknanya: Keputusan yang sangat adil.

35. Daun dapat dilayangkan, getah jatuh ke perdu juga.
Maknanya: Tiada sama kasih kepada anak sendiri dengan kasih kepada anak saudara.

36. Daun keladi dimandikan.
Maknanya: Memberi nasihat dan ajaran yang sia-sia.

37. Daun 'lah melayang, buah jatuh ke perdu juga.
Maknanya: Tiada sama kasih kepada anak sendiri dengan kasih kepada anak saudara.

38. Daun mengenalkan pohonnya.
Maknanya: Daripada kelakuan (perkataan) dapat dikenal asal usulnya.

39. Daun nipah dikatakan daun labu.
Maknanya: Kalau segan bertanya tentulah timbul salah faham.

40. Daunnya jatuh melayang, buahnya jatuh ke pangkal juga.
Maknanya: Orang yang tiada berbudi pekerti jika banyak pengetahuannya sekalipun, akan ketahuan juga; yang berguna tinggal yang tak berguna terbuang.

41. Degar-degar merapati.(degar-degar - bunyi kayu dipukul)
Maknanya: Perselisihan antara kaum keluarga atau suami isteri yang makin merapatkan perhubungan.

42. Dek sukar berkampuh ijuk, nan adat diturut juga.(berkampuh ijuk - bertudung atau berselimut ijuk)
Maknanya: Adat yang tak boleh ditinggalkan, walaupun hidup melarat.

43. Dekat dapat ditunjal, jauh dapat ditunjuk.
Maknanya: Perkataan atau pengakuan yang dapat dibuktikan kebenarannya.

44. Dekat tak tercapai, jauh tak berantara.
Maknanya: Sesuatu yang kita inginkan tetapi tiada berdaya untuk mengambilnya.

45. Dendang menggonggong telur.
Maknanya: Perempuan hodoh berpakaian bagus.

46. Dengan kartu terbuka.
Maknanya: Dengan terus terang.

47. Dengar cakap enggang, makan buah beluluk; dengar cakap orang, terjun masuk lubuk.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan itu hendaklah difikirkan sendiri masak-masak sebelum dikerjakan dan jangan sekali-kali mendengar cakap orang.

48. Dengarkan cerita burung, anak dipangku dilepaskan.
Maknanya: Kerana mendengarkan manis tutur kata orang, pekerjaan sendiri disia-siakan.

49. Deras datang dalam kena.
Maknanya: Pekerjaan yang terburu-buru itu kelak akan mendatangkan kerugian.

50. Deras seperti anak panah.
Maknanya: Terlalu cepat.

51. Destar habis, kopiah luluh.
Maknanya: Menderita kemalangan terus-menerus.

52. Di bawah ketiak orang.
Maknanya: Di bawah kekuasaan orang.

53. Di bawah lancung nan tiris.(di bawah lancung - di bawah barang yang palsu)
Maknanya: Seseorang yang mendapat kehinaan, merasa dirinya rendah sekali. 

54. Di bawah lantai nan tiris.
Maknanya: Seseorang yang mendapat kehinaan, merasa dirinya rendah sekali.

55. Di belakang ia menendang kita, bila di depan ia mengeting kita, jika di tengah ia berpusing ligat pula.(mengeting - memotong urat keting)
Maknanya: Menghadapi seseorang yang kita kasihi, yang menyebabkan kita menjadi serba-salah.

56. Di hulu keruh di hilir pun tentu keruh juga.
Maknanya: Kalau asalnya tidak baik maka kesudahannya pun tentu tidak baik juga.

57. Di laut angkatan, di darat kerapatan.
Maknanya: Kekuatan di laut bergantung kepada angkatan perang, kekuatan di darat bergantung kepada persatuan.

58. Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu.
Maknanya: Lahirnya baik, batinnya jahat.

59. Di luar berkilat di dalam berongga.
Maknanya: Lahirnya baik, batinnya jahat.

60. Di luar merah di dalam pahit.
Maknanya: Lahirnya baik, batinnya jahat.

61. Di lurah air yang besar, di bukit orang yang hanyut.
Maknanya: Orang yang tiada bersalah menerima hukuman.

62. Di lurah maka hendak angin, di bukit maka hendak air.
Maknanya: Berkehendakkan sesuatu tidak pada tempatnya.

63. Di mana api padam, di situlah (di sanalah) puntung tercampak; di mana periuk pecah, di situlah tembikar tinggal.
Maknanya: Di mana mati di situlah dikuburkan.

64. Di mana batang terguling, di situ cendawan tumbuh.
Maknanya: Di mana timbul perkara di situlah diselesaikan.

65. Di mana buah masak, di situ burung banyak tampil.
Maknanya: Di mana banyak kesenangan, di situ pula banyak orang datang.

66. Di mana bumi (tanah) dipijak, di sana (di situ) langit dijunjung.
Maknanya: Hendaklah menurut adat dan aturan tempat yang kita diami.

67. Di mana bunga kembang, di situ kumbang banyak.
Maknanya: Di mana ada gadis, di situ ada anak-anak muda.

68. Di mana kapak jatuh, di situ baji makan.
Maknanya: Di mana timbul perkara di situlah diselesaikan.

69. Di mana kayu bengkok, di sanalah musang meniti.
Maknanya: Tempat yang tidak dijaga baik-baik, di situlah pencuri datang; siapa lengah akan mendapat bencana; orang yang bodoh mudah kena tipu.

70. Di mana kelintung berbunyi, di situ kerbau tinggal diam.
(kelintung (kelentong) = genta kayu, sj alat bunyi-bunyian (spt gendang kecil) yg digunakan oleh penjaja)
Maknanya: Di mana perintah yang baik, di situ rakyat hidup rukun dan damai; negeri yang aman, ramai penduduknya.

71. Di mana lalang habis, di situ api padam.
Maknanya: Di mana mati di situlah dikuburkan.

72. Di mana makan di situ berak.
Maknanya: Berbuat jahat di tempat mencari rezeki.

73. Di mana ranting dipatah, di situ air disauk.
Maknanya: Hendaklah menurut adat dan aturan tempat yang kita diami.

74. Di mana tembilang terentak, di situ cendawan tumbuh.
Maknanya: Di mana timbul perkara di situlah diselesaikan.

75. Di mana tempat kutu hendak makan kalau tidak di atas kepala.
Maknanya: Menghabiskan harta ibu bapa atau harta majikan.

76. Di mana tumbuh, di situ disiang.
Maknanya: Jika terjadi suatu perkara atau perselisihan, hendaklah diperiksa dan diselesaikan di situ juga.

77. Di manakah berteras kayu mahang.
Maknanya: Sesuatu yang mustahil tak usah diharapkan sangat.

78. Di mudik sebulakan, di hilir semuara.(bulakan - pancaran air yang menjadi air tergenang)
Maknanya: Persatuan yang kukuh.

79. Di padang orang berlari-lari; di padang sendiri berjengket-jengket.
Maknanya: Orang yang hanya suka makan atau menerima hak orang lain, tetapi hak sendiri disimpan atau disembunyikan.

80. Di reban sendiri melegas, di reban orang meromok.
(melegas (ligas) = berlari dengan mengangkat kaki kanan (seperti kuda); meromok = duduk meringkuk.)
Maknanya: Berani di rumah sendiri, tetapi takut di tempat orang.

81. Di rumah sendiri dapur tak berabu, ke rumah teman pergi berpasak seribu.
Maknanya: Suka bertandang dan makan di rumah orang.

82. Di tempat tiada 'lang, kata belalang: akulah 'lang!
Maknanya: Orang yang mengaku dirinya pandai atau mempunyai kelebihan, apabila diketahuinya di tempat itu tidak ada orang yang pandai.

83. Di waktu garuda alah oleh ular.
Maknanya: Kiasan kepada waktu yang telah lalu; zaman dulu kala.

84. Dialas bagai memengat.(memengat - memasak pengat)
Maknanya: Berkata dengan cukup alasan.

85. Diam di laut, masin tidak; diam di bandar tak meniru.
Maknanya: Tidak menghiraukan segala perubahan terutama perubahan-perubahan yang baik.

86. Diam penggali berkarat.
Maknanya: Ilmu yang disimpan saja lama-kelamaan akan hilang.

87. Diam-diam lepu.(lepu - ikan laut "lionfish")
Maknanya: Musuh yang pendiam jangan dipermudah-mudahkan.

88. Diam-diam ubi berisi, diam besi (penggali) berkarat.
Maknanya: Pendiam tetapi berfikir atau banyak pengetahuan; bekerja dengan diam-diam.

89. Dian sebatang dinyalakan hujung pangkalnya, teraba-teraba sudahnya.
Maknanya: Orang yang membazir tak dapat tiada akan menghadapi kesusahan.

90. Dianjak layu, dibubut (dianggur) mati.
(dianjak - dipindahkan; dianggur - dikerat (cabang) untuk ditanam; dibubut - dicabut)
Maknanya: Keputusan yang tidak dapat diubah-ubah lagi.

91. Dianjung seperti payung, diambak seperti kasur.
(dianjung - diangkat ke atas.) 
Maknanya: Orang yang sangat dimuliakan.

92. Diapit tidak bersanggit, ditambat tidak bertali. (sanggit - geser, gosok)
Maknanya: Perempuan yang tidak dipelihara oleh suaminya, tapi tidak pula diceraikannya; hidup di luar nikah.

93. Diasak (pindah) layu, dicabut mati.
Maknanya: Keputusan yang tidak dapat diubah-ubah lagi.

94. Dibakar tak hangus, direndam tak basah.
Maknanya: Sangat berkuasa; tak mudah dikalahkan.

95. Dibalik-balik bagai memanggang.
Maknanya: Difikirkan masak-masak.

96. Dibalun sebalun kuku, dibuka selebar alam.(balun - gulung) 
Maknanya: Alam rohani yang tak berbatas.

97. Dibenarkan duduk di serambi, hendak bermaharajalela di tengah rumah.
Maknanya: Diberi sedikit, lalu hendak minta banyak.

98. Diberi bahu, hendak kepala.
Maknanya: Perihal anak yang dimanjakan.

99. Diberi berkuku hendak mencengkam.
Maknanya: Diberi kekuasaan sedikit lalu hendak berbuat sesuka hati.

100. Diberi berpadang luas.
Maknanya: Diberi kebebasan sepenuh-penuhnya.

101. Diberi bertali panjang.
Maknanya: Diberi kebebasan sepenuh-penuhnya.

102. Diberi betis hendak paha.
Maknanya: Diberi sedikit, lalu hendak minta banyak.

103. Diberi sejengkal hendak sehasta, diberi sehasta hendak sedepa.
Maknanya: Diberi sedikit, lalu hendak minta banyak.

104. Dibilang genap, dipapar ganjil. (dipapar - dibentang)
Maknanya: Lahirnya saja untung, tetapi yang sebenarnya rugi.

105. Dibuang yang keruh, diambil yang jernihnya.
Maknanya: Yang buruk dibuang, yang baik diambil (dipakai).

106 Dibuat kerana Allah, menjadi murka Allah.
Maknanya: Dilakukan dengan maksud baik, tetapi diterima orang dengan curiga.

107. Dicari cempedak di bawah kerambil.(kerambil - kelapa)
Maknanya: Mencari tidak pada tempatnya.

108. Dicecah orang bagai garam.
Maknanya: Perempuan yang baru saja kahwin lalu bercerai.

109. Dicocok orang hidungnya.
Maknanya: Menurut saja.

110. Dicukur-cukur rambut, tumbuh juga semula.
Maknanya: Tabiat jahat lambat-laun akan berbalik semula.

111. Didenda dengan emas yang habis, dipancung dengan pedang yang hilang.
Maknanya: Didenda atau dihukum hanya dengan syaratnya saja kerana mencari perdamaian.

112. Didengar ada, dipakai tidak.
Maknanya: Nasihat yang sia-sia.

113. Didukung disangka orang sakit, kiranya orang kekenyangan.
Maknanya: Menolong orang tidak pada tempatnya.

114. Didului bak melanting babi.(melanting - melempar)
Maknanya: Mendului membuat sesuatu pekerjaan itu kadang-kadang berhasil baik.

115. Dielakkan harimau, gajah tentu dengan londarnya; dielakkan untung, tak tentu londarnya.(londar - denai)
Maknanya: Nasib yang tidak dapat ditentukan.

116. Dihentak alu luncung.(luncung - lancip tetapi tidak runcing di hujungnya)
Maknanya: 

117. Dientak (hentak) tak masuk, diumpil tak bergerak.
Maknanya: Dialahkan oleh orang yang bodoh.

118. Digantung tidak bertali.
Maknanya: Hal seorang yang menjadi gundik yang tidak sah atau yang telah ditinggalkan suaminya tetapi belum ditalak.

119. Digantung tinggi, dibuang jauh.
Maknanya: Tidak berkuasa sedikit jua; lemah sekali.

120. Digantungkan tinggi, digalikan dalam.
Maknanya: Perjanjian yang diperbuat dengan syarat-syarat yang teguh.

121. Digenggam takut mati, dilepaskan takut terbang.
Maknanya: Menghadapi sesuatu masalah yang sangat sulit; dalam keadaan yang serba salah.

122. Digenggam tiada tiris.
Maknanya: Sangat berhemat dan hati-hati dalam mengeluarkan wang.

123. Dihujani kering, dijemur basah.
Maknanya: Berbuat sesuatu pekerjaan yang menyusahkan orang lain.

124. Diidam seperti babi lemak. (diidam - menaruh dendam.)
Maknanya: Dendam yang tak habis.

125. Diimbau berbunyi, dilihat bersua.(diimbau - dipanggil)
Maknanya: Kebenaran yang tak dapat dibantah.

126. Diindang ditampi teras, dipilih antah satu-satu.
Maknanya: Jika hendak mencari isteri, menantu atau pegawai hendaklah diusul periksa betul-betul jangan tersalah pilih.

127. Diiringkan menyepak, dikemudiankan menanduk.
Maknanya: Keadaan yang serba salah, terutama dalam menghadapi orang bodoh; diajak berunding tak tentu fikirannya, tak diajak ia marah.

128. Dijemba-jemba bagai bersiang, dihela surut bagai bertanam.
(bersiang - membersih-bersihkan) 
Maknanya: Mengatur-atur sesuatu supaya baik.

129. Dijual sayak, dibeli tempurung.
Maknanya: Yang baru tidak berbeza daripada yang lama.

130. Dijunjung merekah kepala, dipikul meruntuh bahu.
Maknanya: Perintah atau hukuman yang sangat berat dan keras.

131. Dikacak betis sudah bak betis, dikacak lengan sudah bak lengan. 
(dikacak - dipegang)
Maknanya: Orang yang menyangka dirinya telah cukup kuat (tentang wang atau akal) sehingga tidak perlu meminta bantuan daripada orang lain lagi; angkuh dan sombong.

132. Dikatakan berhuma lebar, sesapan di halaman.
(sesapan - semak belukar) 
Maknanya: Memegahkan harta milik dan kebolehannya, tetapi harta milik dan kebolehannya itu tidak seberapa.

133. Dikatakan mati emak, tak dikatakan mati bapa.
Maknanya: Menghadapi sesuatu masalah yang sangat sulit; dalam keadaan yang serba salah.

134. Dikati sama berat, diuji sama merah.
Maknanya: Pangkat atau kedudukan yang sama.

135. Dikembar seperti benang.
Maknanya: Perempuan yang menduakan suaminya.

136. Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung.
Maknanya: Tidak mahu mendiamkan diri terhadap perlakuan yang tidak baik.

137. Dikulum menjadi manikam, dimuntahkan menjadi sekam.
Maknanya: Diam itu lebih baik daripada berkata-kata.

138. Dikunyah patah gigi, ditelan sembelit.
Maknanya: Membuat sesuatu pekerjaan tanpa pengetahuan adalah sia-sia saja.

139. Dilahir serupa tidak, dibatin menggunting angin.
Maknanya: Hidup dalam pura-pura; pada lahirnya tidak suka tetapi batinnya ingin mendapat lebih banyak lagi.

140. Dilambai tak nampak, diseru tak dengar.
Maknanya: Tiada mahu mendengar nasihat orang.

141. Dilelar timba ke perigi; tak sekali, sekali pecah juga.
(lelar - berulang-ulang.)
Maknanya: Sesuatu perbuatan yang tak baik itu jika diulang maka lambat-laun jahat juga padahnya.

142. Dilengah (dimabuk) beruk berayun.
Maknanya: Asyikkan sesuatu yang tidak ada gunanya.

143. Dilihat galas berlaba, dihitung pokok termakan.
Maknanya: Lahirnya saja untung, tetapi yang sebenarnya rugi.

144. Dilihat si pulut, ditanak berderai.
Maknanya: Kelihatan seperti orang kaya, tetapi yang sebenarnya miskin.

145. Dilumas dengan daun katang-katang.
Maknanya: Sangat marah.

146. Dimakan kapang habis berlubang. (kapang - sejenis teritip.)
Maknanya: Menderita penyakit kelamin

147. Dimakan mati emak, diluahkan mati bapa.
Maknanya: Menghadapi sesuatu masalah yang sangat sulit; dalam keadaan yang serba salah.

148. Dimandikan dengan air segeluk.
Maknanya: Pujian yang tidak ada ertinya; pertolongan yang tidak mencukupi.

149. Diminta tebu diberi tembarau. (tembarau - gelagah, temerau.)
Maknanya: Yang diberi berlainan daripada yang diminta. 

150. Dinding teretas, tangga terpasang.(retas - toreh dengan senjata tajam) 
Maknanya: Kejadian yang sudah cukup buktinya.

151. Dipandang dekat, dicapai tak boleh.
Maknanya: Sesuatu yang kita inginkan tetapi tiada berdaya untuk mengambilnya.

152. Dipanggang tiada hangus.
Maknanya: Selamat dalam menempuh berbagai-bagai percubaan.

153. Dipegang lengan sudah bak lengan, dipegang betis sudah bak betis.
Maknanya: Orang yang menyangka dirinya telah cukup kuat (tentang wang atau akal) sehingga tidak perlu meminta bantuan daripada orang lain lagi; angkuh dan sombong.

154. Diperbesar isap (hisap), hitam bibir.
Maknanya: Membelanjakan wang dengan boros dan akhirnya hidup melarat.

155. Diperluas parak, tidak disiangi.
Maknanya: Kalau mata pencarian sudah bertambah, hendaklah dijaga dengan baik-baik.

156. Dipujuk dia menangis, ditendang dia tertawa.
Maknanya: Kelakuan yang tidak senonoh.

157. Dipukul lutut sakit, direngkuh siku ngilu.
Maknanya: Keadaan yang serba salah.

158. Diraih siku ngilu, direngkuh lutut sakit.
Maknanya: Keadaan yang serba salah.

159.Diratapi langau hijau.
Maknanya: Anak dagang yang mati di rantau orang.

160. Direbus tak empuk.
Maknanya: Sangat sukar dikalahkan.

161. Direndam tak basah.
Maknanya: Sangat sukar dikalahkan.

162 Dirintang siamang berbuai.
Maknanya: Asyikkan sesuatu yang tidak ada gunanya.

163 Disambut dengan penyapu tak bersimpai.
Maknanya: Dihalau keluar dari sesuatu majlis keramaian kerana dibenci orang.

164. Disangka panas sampai ke petang, kiranya hujan tengah hari.
Maknanya: Disangka akan baik atau mulia selama-lamanya, tetapi tiba-tiba ditimpa bahaya, sehingga jatuh melarat.

165. Disangka tiada akan mengaram, ombak yang kecil diabaikan.
Maknanya: Mendapat bahaya kerana memandang ringan akan perkara (bahaya) yang kecil.

166. Disangkakan bedena timbul, terpeluk bangkai babi bengkak hanyut.
Maknanya: Orang tamak yang tiada tahu membezakan yang baik dengan yang buruk.

167. Disangkakan langit itu rendah: dipandang dekat, dicapai tak dapat.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan hendaklah dicuba membuatnya lebih dulu sebelum dikatakan mudah atau susah.

168. Disigai sampai ke langit.
Maknanya: Diselidiki dan diperiksa dengan saksama sehingga bertemu.

169. Disisih bagai antah.
Maknanya: Diasingkan daripada yang lain kerana tidak disukai; tidak boleh ikut campur kerana miskin.

170. Disuruh dituruti, berserah sekehendak hati.
Maknanya: Harap-harap percaya tidak.

171. Disuruh pergi dipanggil datang, bekerja kerana perintah, berhenti kerana tegah.
Maknanya: Patuh menurut perintah.

172. Ditakik bagai berendang, disepakkan bagai berayam.
Maknanya: Pemberian gelaran yang tidak ada ertinya.

173. Ditakik getah di daun.
Maknanya: Hidup melarat.

174. Ditambat tidak bertali.
Maknanya: Hidup di luar nikah.

175. Ditanaknya semua berasnya.
Maknanya: Semua kepandaiannya diperlihatkan sekali gus.

176. Ditanam tebu di telinga, berkembang bunga raya di muka.
Maknanya: Gembira oleh kerana mendengar pujian.

177. Ditangkap buaya, nampak riaknya; ditangkap malas tak bertanda.
Maknanya: Sifat malas seseorang tak dapat dilihat sebelum disuruh membuat sesuatu kerja.

178. Ditarik ia menanduk, digiring ia menyepak.
Maknanya: Orang bodoh, yang tidak mahu menurut bicara orang.

179. Ditatang di anak lidah.
Maknanya: Sangat kasih akan anak isterinya.

180. Ditating bagai minyak penuh.
Maknanya: Diperlakukan dengan sangat hati-hati.

181. Ditebuk tikus (tupai).
Maknanya: Sudah hilang gadisnya.

182. Ditelan tak sengkang.
Maknanya: Semuanya berjalan dengan lancar.

183. Ditembak dengan peluru petunang.
Maknanya: Perundingan yang berhasil baik.

184. Ditempuh nyamuk terbalik, ditindih lalat tak dapat bangkit.
Maknanya: Terlalu lemah.

185. Ditentang langit, langit; ditentang bumi, bumi.
Maknanya: Tidak ada tempat bergantung, melarat sekali.

186. Ditetak belah dipalu belah, tembikar juga akan jadinya.
Maknanya: Walau diseksa atau disakiti sekalipun, namun kesudahannya menjadi mayat juga.

187. Ditiarapkan tiada keluar, ditelentangkan tiada masuk.
Maknanya: Menghadapi perkara yang sangat sulit.

188. Ditindih yang berat, dililit yang panjang.
Maknanya: Kemalangan yang tak dapat dielakkan; tak dapat melepaskan diri daripada kekuasaan orang.

189. Dititik belah, dipalu belah (datar).
Maknanya: Sesuatu kerosakan yang tak dapat diperbaiki lagi.

190. Ditolak tak tumbang.
Maknanya: Pendirian yang teguh; orang yang banyak harta.

191. Dituba sajakah ikan, dijala dijaring bukankah ikan?
Maknanya: Tidak malu melakukan kejahatan.

192. Ditumbuk dikisar barulah lumat.
Maknanya:Hendaklah berusaha dengan bersungguh-sungguh hati untuk memperoleh sesuatu barang yang dikehendaki.

193. Diturutkan gatal tiba ke tulang.
Maknanya: Jika diturut kehendak hawa nafsu, akhirnya jadi binasa

194. Diuji sama merah, ditahil (dikati) sama berat.
Maknanya: Sudah sepadan benar.

195. Diuji timbang lebih sesaga.
Maknanya: Perbezaan yang sangat kecil.

196. Dua badan senyawa.
Maknanya: Sangat karib.

197. Dua ekor gajah berjuang, seekor kancil mati tersepit di tengah.
Maknanya: Orang kecil yang mencampuri pergaduhan antara orang besar-besar akhirnya ia sendiri yang binasa.

198. Dua kali dua empat.
Maknanya: Sama saja.

199. Duduk berkelompok, tegak berpusu. (berpusu - berduyun-duyun, berkumpul.)
Maknanya: Mencari orang yang sama setaraf dalam sesuatu majlis.

200. Duduk berkisar, tegak berpaling.
Maknanya: Memungkiri apa yang telah dikatakan dulu.

201. Duduk berkurung siang malam.
Maknanya: Orang yang tak keluar-keluar dari rumahnya.

202. Duduk dalam duri yang banyak, bersandar di batang rengas.
Maknanya: Hidup yang serba salah, kerana menghadapi bencana.

203. Duduk dengan cupak dan gantang.
Maknanya: Ketua yang adil.

204. Duduk dengan sukatan.
Maknanya: Orang yang kaya.

205. Duduk di ambung-ambung taji.
Maknanya: Selalu dalam kekhuatiran.

206. Duduk di dalam tabir langit-langit, berbau tembelang.
(tabir langit-langit - tabir tenda; tembelang - telur busuk.) 
Maknanya: berkurung di dalam rumah, tetapi kejahatannya telah tersiar ke mana-mana.

207. Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak.
Maknanya: Selalu bekerja tidak berhenti-henti.

208. Duduk sama rendah, berdiri (tegak) sama tinggi.
Maknanya: Sama setaraf.

209. Duduk sehamparan, tegak sepematang.
Maknanya: Dua orang yang sama darjatnya di dalam adat.

210. Duduk seorang bersempit-sempit, duduk banyak (bersama) berlapang-lapang.
Maknanya: Buah fikiran yang diperoleh di dalam sesuatu perundingan itu lebih baik daripada buah fikiran kita sendirian saja.

211. Duduk seperti kucing, melompat seperti harimau.
Maknanya: Orang pendiam yang tangkas bekerja dan berfikir.

212. Dulu intan daripada jawi.
Maknanya: Bekerja dengan tidak menurut peraturan.

213. Dulu besi, sekarang timah.
Maknanya: Orang berpangkat yang telah diturunkan pangkatnya.

214. Dulu buah daripada bunga; dulu duduk daripada cangkung.
Maknanya: Beranggapan sudah memiliki sesuatu barang yang belum tentu diperoleh.

215. Dulu intan, sekarang jadi batu buatan.
Maknanya: Orang berpangkat yang telah diturunkan pangkatnya.

216. Dulu parang, sekarang besi.
Maknanya: Sudah rosak, tidak dapat dipakai lagi.

217. Dulu permata intan, sekarang batu Belanda.
Maknanya: Orang berpangkat yang telah diturunkan pangkatnya.

218. Dulu rampak rimbun daun, kini 'lah sangat merarasi.(raras - gugur, luruh)
Maknanya: Dulu kaya dan cantik, kini papa dan buruk.

219. Dulu sorak, kemudian tohok.(tohok - campak buang yang diberi bertali)
Maknanya: Menggembar-gemburkan sesuatu yang belum terjadi.

220. Dulu timah, sekarang besi.
Maknanya: Orang kecil memperoleh pangkat tinggi.

221. Dulukan yang dulu merasa garam.
Maknanya: Mengutamakan orang tua-tua di dalam sesuatu pekerjaan.

222. Dunia diadang, saku-saku dijahit.
Maknanya: Mahu bersuka ria, tidak mahu merugi.

223. Duri di hutan siapa pertajam.
Maknanya: Kekuasaan Tuhan tidak ada batasnya.

224. Durian dengan mentimun, menggolek rosak, kena golek binasa.
Maknanya: Orang yang lemah itu tidak berdaya untuk melawan orang yang berkuasa, kerana baik, salah ataupun benar dia juga yang menanggung kerugian. 

225. Durian seambung dengan timun.
Maknanya: Jika orang yang kuat dan khianat berhimpun dengan orang lemah dan baik, nescaya binasalah yang lemah dan baik itu.

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "E" Hingga "F"

01. Ekor anjing berapa pun dilurut (akan dia) tiada juga betul.
Maknanya: Orang yang memang jahat itu tidak dapat diajar, sekali-sekala ia hendak berbuat jahat juga.

02. Elang terbang mengawan, agas hendak mengawan juga.
Maknanya: Orang miskin yang hendak meniru-niru perbuatan orang-orang kaya.

03. Elok arak di hari panas.
Maknanya: Orang yang bersukacita sebab maksudnya sampai.

04. Elok basa 'kan bekal hidup, elok budi bekal mati.(basa - tegur sapa)
Maknanya: Orang yang baik bahasanya jadi kesayangan orang selagi hidup, sesudah mati jadi kenang-kenangan.

05. Elok buruk dan busuk hanyir.
Maknanya: Kesenangan dan kesusahan selalu beriringan.

06. Elok kata dalam muafakat, buruk kata di luar muafakat.
Maknanya: Apa yang hendak dikerjakan baik dibicarakan dulu dengan kaum keluarga dan sebagainya supaya pekerjaan itu selamat.

07. Elok lenggang di tempat datar.
Maknanya: Bersuka hati haruslah pada tempatnya atau pada waktunya yang patut.

08. Elok palut pengebat kurang.(palut - balut, bungkus; kebat - ikat)
Maknanya: Tampaknya bagus, tetapi sebenarnya masih belum baik.

09. Emas berpeti, kerbau berkandang.
Maknanya: Harta-benda harus disimpan baik-baik di tempatnya masing-masing supaya selamat.

10. Embacang buruk kulit.
Maknanya: Kelihatannya tidak baik tetapi yang sebenarnya baik sekali.

11. Embun di hujung rumput.
Maknanya: Tiada kekal.

12. Empang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit.(empang - bendungan)
Maknanya: Perselisihan yang tak dapat didamaikan lagi; aturan yang tak dapat diubah.

13. Empat gasal, lima genap; dikendur berdentang-dentang, ditegang berjela-jela.
(gasal -ganjil)
Maknanya: Tutur kata orang yang bijaksana selalu tersembunyi maksudnya.

14. Empat sudah bersimpul satu.
Maknanya: Kesempurnaan yang diperoleh daripada empat orang: orang yang berilmu, orang yang berakal, orang yang mahir dan orang yang rajin.

15. Enak lauk dikunyah-kunyah, enak kata diulang-ulang.
Maknanya: Nasihat yang baik perlu diulang-ulang menyebutnya.

16. Enau mencari (memanjat) sigai.
Maknanya: Perempuan mencari lelaki.

17. Enau sebatang dua sigainya.
Maknanya: Satu pekerjaan yang dikepalai oleh dua orang; seorang perempuan yang menduakan suaminya.

18. Enggan seribu daya, mahu sepatah kata.
Maknanya: Kalau tak suka biasanya banyak alasannya.

19. Enggang apa kepada enggang; orang apa kepada orang.
Maknanya: Memang mudah menyuruh berbuat begini begitu, tetapi yang sukar ialah yang mengerjakannya.

20. Enggang lalu atal jatuh, anak raja (mati) ditimpanya.(atal - buah kayu makanan Enggang)
Maknanya:Lain yang bersalah, lain yang menerima hukuman.

21. Enggang lalu ranting patah.
Maknanya: Sebab yang secara kebetulan meninggalkan akibatnya.

22. Engkau belum mencapai pengayuh, aku telah sampai seberang.
Maknanya: Tujuan telah lebih dulu diketahui hanya dengan melihat tingkah laku atau bicaranya saja.

23. Entak sedegam, langkah sepijak.(degam - bunyi gemuruh)
Maknanya: Seia-sekata; semuafakat. 

24. Entimun bongkok.
Maknanya: Tidak masuk hitungan dalam pergaulan.

25. Esa hilang, dua terbilang.
Maknanya: Berusaha dengan keazaman yang bersungguh-sungguh dan tidak takut menanggung risikonya.

26. Fikir itu pelita hati.
Maknanya: Fikiran suluh kebenaran.

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "G"

01. Gajah harimau di hutan hendak diburu, pijat-pijat di bantal tak dapat dihapuskan.
Maknanya: Kejahatan orang besar dan orang yang lebih kuat daripada kita hendak dibasmi, kejahatan anak buah sendiri di rumah tiada dapat di atasi.

02. Gajah hendak berak besar, kita pun hendak berak besar juga.
Maknanya: Hendak meniru-niru perbuatan orang besar (kaya), akhirnya diri sendiri binasa.

03. Gajah lalu dibeli, kusa tidak terbeli.(kusa - besi penghalau gajah)
Maknanya: Mengerjakan sesuatu yang besar, tetapi melupakan hal-hal yang kecil-kecil yang perlu untuk menyelesaikan yang besar itu.

04. Gajah lalu kumpai layu.(kumpai - sejenis rumput layu)
Maknanya: Hendak meniru-niru perbuatan orang besar (kaya), akhirnya diri sendiri binasa.

05. Gajah masuk kampung, kalau kayu (pohon) tak tumbang, rumput layu juga.
Maknanya: Orang yang berkuasa dapat berbuat sekehendak hatinya dalam lingkungan orang lemah (orang kecil).

06. Gajah mati dicatuk katak.
Maknanya: Orang berkuasa dapat dialahkan oleh orang lemah; perempuan bangsawan yang diperisteri oleh orang kebanyakan.

07. Gajah mati kerana gadingnya.
Maknanya: Mendapat kecelakaan kerana kelebihannya.

08. Gajah mati meninggalkan tulang, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.
Maknanya: Orang baik meninggalkan nama baik, orang jahat meninggalkan nama jahat.

09. Gajah mati, tulang setimbun.
Maknanya: Orang kaya yang mati banyak meninggalkan hartanya.

10. Gajah memamah aris, baik diikat kera kecil yang memakan buah kayu.
(aris getah kayu yang sudah beku)
Maknanya: Daripada mengharapkan sesuatu yang besar yang tak mungkin didapati, lebih baik terima saja yang sedikit yang sudah ada di dalam tangan.

11. Gajah pengangkut lada, kuda pelejang bukit. (lejang - melompat serta lari)
Maknanya: Anak muda yang menjadi pesuruh orang, kerana pujian-pujian.

12. Gajah rompong belalai.
Maknanya: Raja yang tiada berkuasa.

13. Gajah sama gajah berjuang, pelanduk mati di tengah-tengah.
Maknanya: Kalau raja-raja berselisih, rakyat mendapat susah.

14. Gajah seekor gembala dua.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan dikepalai oleh dua orang; dua orang lelaki mencintai seorang perempuan.

15. Gajah terdorong kerana gadingnya, harimau terlompat kerana belangnya.
Maknanya: Berbuat sesuatu yang kurang baik untuk kelebihannya.

16. Gajah terum di tengah rumah.
(terum - duduk, dikatakan hanya tentang gajah)
Maknanya: Orang besar-besar bertamu ke rumah orang miskin, sehingga menyusahkan orang yang menerimanya itu.

17. Galas habis senggulung tandas, lamun dihitung rugi juga.
Maknanya: Perniagaan yang tidak menguntungkan; pekerjaan yang sia-sia.

18. Galas terdorong kepada Cina.
Maknanya: Telah terlanjur, tidak dapat dicabut atau ditarik kembali.

19. Gali lubang menutup lubang.
Maknanya: Meminjam wang untuk membayar hutang.

20. Gamak-gamak seperti menyambal.
Maknanya: Hanya dengan cuba-cuba atau kira-kira saja.

21. Ganti hidup berkeredaan, ganti mati berkebulatan.
Maknanya: Mencari ganti seseorang ketua harus dengan muafakat.

22. Gantung tak bertali, salai tak berapi.
Maknanya: Isteri yang ditinggalkan suaminya tanpa diceraikan dan tanpa nafkah hidupnya.

23. Garam di laut, asam di darat, bertemu dalam belanga juga.
Maknanya: Perempuan dan lelaki, kalau sudah jodoh, bertemu juga akhirnya.

24. Garam dikulum tak hancur.
Maknanya: Orang yang pandai menyimpan rahsia.

25. Garam jatuh di air.
Maknanya: Nasihat yang diterima dengan baik.

26. Garam tumpah apakah (pada) tempatnya?
Maknanya: Orang yang hina yang meninggal tidak dihiraukan orang sangat.

27. Gar-gar, kata gelegar, rasuk juga yang menahannya.
Maknanya: Memang mudah menyuruh berbuat begini begitu, tetapi yang sukar ialah yang mengerjakannya.

28. Garuda diburu layang-layang yang dapat.
Maknanya: Barang yang diperoleh tidak seimbang dengan yang diinginkan.

29. Gaya saja, rasanya wallah.
Maknanya: Rupanya saja yang elok, tetapi budi pekertinya buruk. 

30. Gayung bersambut, kata berjawab.(gayung - pukulan)
Maknanya: Serangan ditangkis, kata dijawab; baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat. 

31. Gayung tua, gayung memutus.
Maknanya: Perkataan orang tua biasanya tepat. 

32. Gedang gerundang di kubangan, gedang ikan raya di lautan.
(gerundang - berudu)
Maknanya: Tiap-tiap orang besar (mulia) di tempatnya masing-masing. 

33. Gedang kayu, gedang dahannya.
Maknanya: Banyak penghasilan, banyak pula belanjanya.

34. Gedang sebagai dilambuk-lambuk, tinggi sebagai dijunjung.
Maknanya: Memegahkan diri sendiri dengan kelebihan yang sebenarnya tidak ada.

35. Gelagah boreh rambutan, orang berbunga dia berbunga, orang berbuah dia tidak.
(gelagah boreh rambutan jantan)
Maknanya: Orang yang meniru-niru perbuatan orang lain kerana mengharapkan keuntungan, tetapi perbuatannya itu sia-sia belaka.

36. Gelang di tangan orang yang hendak dirampas tidak dapat, cincin di jari sendiri terlucut hilang.
Maknanya: Orang yang dengki dan tamak itu selalu mendapat kerugian.

37. Gelang tidak laga sebentuk, laga keduanya.
Maknanya: Cinta kasih mestilah datang daripada kedua-dua belah pihak.

38. Geleng seperti si patung kenyang.
Maknanya: Berjalan melonjak-lonjak kerana sombongnya.

39. Gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan.
Maknanya: Sesudah kaya atau berpangkat tidak mahu menolong atau bergaul dengan keluarganya.

40. Geneng di tengah lebuh, tahan galah bersijingkat; geneng di tengah medan (gelanggang), tahan taruh di ayam kuyu. (geneng - gagah)
Maknanya: Menunjukkan gagah kepada orang terpaksalah mengeluarkan wang untuk menolong ataupun untuk perjamuan makan minum.

41. Genggam bara api biar sampai jadi arang.
Maknanya: Membuat sesuatu pekerjaan yang susah, hendaklah sabar sehingga mencapai kejayaannya.

42. Genggam-genggam bara, terasa hangat dilepaskan.
Maknanya: Melakukan sesuatu pekerjaan dengan setengah-setengah hati, terasa sukar, lalu ditinggalkan.

43. Genta saja yang berbunyi, kuda sudah dek gerindin.(gerindin - kena sejenis penyakit yang biasa menyerang kuda, badannya gementar macam kedinginan)
Maknanya: Orang yang masih bagus berpakaian dan gaya congkaknya, tetapi wangnya tiada lagi atau berpenyakitan.

44. Genting menanti putus, biang menanti tembuk.
Maknanya: Suami isteri yang hampir bercerai; perkara yang hampir putus.

45. Geruh luka ajal mati.
Maknanya: Untung baik luka saja; untung tak baik, mati.

46. Geruh menempuh dalam tubuh.(geruh - sial, malang)
Maknanya: Nasib buruk yang mempengaruhi diri. 

47. Geruh tak berbunyi, malang tak berbau.
Maknanya: Kemalangan terjadi tanpa diketahui.

48. Geruh tak mencium bau.
Maknanya: Kemalangan terjadi tanpa diketahui.

49. Gerundang, tinggallah di kubangan!
Maknanya: Jangan mencampuri pekerjaan orang lain!

50. Getah meleleh ke pangkal, daun melayang jauh.
Maknanya: Anak sendiri lebih dikasihi daripada anak saudara.

51. Getah terbangkit (diangkat) kuaran tiba.(kuaran - burung kuak-kuak)
Maknanya: Perhitungan yang salah. 

52. Getikkan puru di bibir.(getik - menggetil)
Maknanya: Tak dapat membencikan anak isteri atau keluarga yang buruk kelakuannya.

53. Getu sementara lagi bintik.
Maknanya: Sesuatu bahaya hendaklah dihindarkan selagi kecil agar jangan sampai menimbulkan malapetaka.

54. Gigi dengan lidah ada kalanya bergigit juga.
Maknanya: Kerap kali juga timbul perselisihan antara suami isteri, sanak saudara dan sahabat handai.

55. Gigi tanggal, rawan murah.
Maknanya: Keinginan datang sesudah tak ada kesempatan lagi.

56. Gigi telah gugur, tebu pun menjadi.
Maknanya: Keinginan datang sesudah tak ada kesempatan lagi.

57. Gila di abun-abun.(abun-abun angan-angan)
Maknanya: Mengangan-angankan sesuatu yang mustahil.

58. Gombak gemilang kutu banyak, bibir hitam gigi kotor.(gombak - rambut, jambul)
Maknanya: Bersih dan cantik di luar, tetapi hatinya busuk. 

59. Gulai sedap nasi mentah, nasi sedap gulai mentah.
Maknanya: Perbuatan yang tidak sempurna.

60. Gulai terlampau serai maung rasanya.
Maknanya: Perbuatan (perkataan) yang berlebih-lebihan akhirnya akan menjadi sia-sia.

61. Guna-guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan.
Maknanya: Digunakan sewaktu ada perlunya, setelah itu ditinggalkan.

62. Gundahkan buah dimakan burung.
Maknanya: Bersusah hati terhadap wanita yang sudah menjadi isteri orang.

63. Gunung juga yang dilejang panas.
Maknanya: Biasanya orang yang sudah kaya juga yang mendapat untung atau bertambah kekayaannya; orang yang telah biasa berbuat kejahatan, tentu dituduh bila terjadi kejahatan.

64. Gunung yang tinggi akan runtuh, jika setiap hari digali.
Maknanya: Biar bagaimana sekalipun banyaknya harta, akan habis juga jika selalu diboroskan dan tiada ditambah-tambah.

65. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Maknanya: Murid yang mencontohi kelakuan gurunya terutama dalam hal yang tidak baik.

66. Gaharu dibakar kemenyan berbau.
Maknanya: Memperlihatkan kelebihannya supaya dipercayai orang.

67. Gajah berak besar, kancil (pelanduk) pun hendak berak besar, akhirnya mati kebebangan.
Maknanya:Hendak meniru-niru perbuatan orang besar (kaya), akhirnya diri sendiri binasa.

68. Gajah bergajah-gajah, pelanduk mati tersepit.
Maknanya: Kalau raja-raja berselisih, rakyat mendapat susah.

69. Gajah berhati, kuman pun berhati juga.
Maknanya: Kalau raja-raja berselisih, rakyat mendapat susah.

70. Gajah berjuang sama gajah, pelanduk (kancil) mati di tengah-tengah.
Maknanya: Kalau raja-raja berselisih, rakyat mendapat susah.

71. Gajah dialahkan oleh pelanduk.
Maknanya: Orang berkuasa dapat dialahkan oleh orang lemah; perempuan bangsawan yang diperisteri oleh orang kebanyakan.

72. Gajah dipandang seperti kuman.
Maknanya: Terlalu marah.

73. Gajah ditelan ular lidi.
Maknanya: Orang berkuasa dapat dialahkan oleh orang lemah; perempuan bangsawan yang diperisteri oleh orang kebanyakan.

74. Gajah empat kaki lagi tersaruk.(tersaruk - tersandung)
Maknanya: Orang besar-besar itu ada waktunya akan kehilangan kebesarannya; nasib tidak dapat ditentukan.

75. Gabak di hulu tanda akan hujan, cewang di langit tanda akan panas.
(gabak - redup)
Maknanya: Ada tanda-tanda yang menunjukkan akan terjadi sesuatu hal.

76. Gadai terdorong ke (pada) Cina.
Maknanya: Telah terlanjur, tidak dapat dicabut atau ditarik kembali.

77. Gadai terdorong ke pajak, sehari sebulan juga.
Maknanya: Perbuatan yang terlanjur, sekalipun sedikit akibatnya sama juga dengan yang besar.

78. Gading pada gajah yang sudah keluar itu bolehkah dimasukkan pula?
Maknanya: Raja-raja (orang besar-besar) yang telah turun derajatnya (darjatnya), tak mungkin mencapai kembali martabatnya itu; sesuatu yang sudah ditetapkan (undang-undang, keputusan dan sebagainya) tiadalah dapat diubah lagi.

79. Gagak bersuara murai.
Maknanya: Rupanya hodoh tetapi suaranya merdu dan baik budi bahasanya.

80. Gagak dimandikan tujuh kali sehari pun, takkan putih bulunya.
Maknanya: Orang jahat, biarpun diberi kesenangan, namun kalau mendapat kesempatan akan diulangnya juga perbuatan jahatnya itu.

81. Gagak lalu punggur rebah.
Maknanya: Orang besar yang berlaku kurang adil kepada orang kecil, kerana mahu memperlihatkan kekuasaannya

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "H"


01. Habis adat kerana kerelaan.
Maknanya: Adat dapat diubah atau ditiadakan oleh muafakat, dengan persetujuan atau perdamaian.

02. Habis air setelaga, arang dibasuh tak putih.
Maknanya: Orang jahat, biarpun diberi kesenangan, namun kalau mendapat kesempatan akan diulangnya juga perbuatan jahatnya itu.

03. Habis akal baru tawakal.(tawakal - berserah diri kepada Tuhan) 
Maknanya: Berserah diri kepada Tuhan sesudah habis semua ikhtiar.

04. Habis beralur maka beralu-alu.(beralur - berunding) 
Maknanya: Mula-mula berunding dengan baik, tetapi kalau tidak dapat juga mencapai persetujuan barulah kekuatan tenaga diadu.

05. Habis cupak dari pelelehan.
Maknanya: Adat yang dilanggar sedikit demi sedikit itu akhirnya akan dilanggar semua sekali.

06. Habis geli oleh geletek, habis rasa (bisa) oleh biasa.
Maknanya: Sesuatu yang kurang menyenangkan itu akan hilang, apabila telah menjadi kebiasaan.

07. Habis hulubalang bersiak.
(siak - orang yang hidup miskin kerana Allah.)
Maknanya: Apabila sudah tidak ada orang yang akan diperintah, maka diri sendirilah yang harus mengerjakannya.

08. Habis kapak berganti beliung.
Maknanya: Sangat rajin bekerja.

09. Habis kuman disembelih hendak memberi makan gajah.
Maknanya: Menyusahkan orang kecil kerana hendak menyenangkan orang besar-besar.

10. Habis manis sepah dibuang.
Maknanya: Digunakan sewaktu ada perlunya saja, setelah itu ditinggalkan.

11. Habis miang kerana bergeser.
Maknanya: Sesuatu kesukaran akan hilang apabila sudah menjadi kebiasaan.

12. Habis minyak sepasu, ekor anjing diurut tiada akan lurus.
Maknanya: Tabiat seseorang yang jahat, sangat sukar hendak diubah.

13. Habis tenggang dan (dengan) kelakar.
Maknanya: Tidak berdaya lagi.

14. Habis umpan kerong-kerong tak dapat.(kerong-kerong - ikan laut "Terapon jarbua")
Maknanya: Perbuatan dan usaha yang mendatangkan rugi.

15. Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang juga.
Maknanya: Budi bahasa yang baik tidak akan dilupakan orang walaupun sudah mati.

16. Hang tak kurang sanggul, aku tak kurang tengkolok.
Maknanya: Hilang satu ada lagi ganti yang lain (tentang lelaki dan perempuan).

17. Hangat tiada berapi, sejuk tiada berair.
Maknanya: Orang jahat, biarpun diberi kesenangan, namun kalau mendapat kesempatan akan diulangnya juga perbuatan jahatnya itu.

18. Hangat-hangat tahi ayam.
Maknanya: Tidak bersungguh-sungguh.

19. Hanya air dingin yang dapat memadamkan api.
Maknanya: Kata-kata yang lemah-lembut saja yang dapat mendinginkan hati yang sedang marah.

20. Hanyut dipintasi, lulus diselami, hilang dicari.
Maknanya: Menolong seseorang yang ditimpa kesusahan.

21. Harap hati hendak peluk gunung, apa daya tangan tak sampai.
Maknanya: Kehendak hati terlalu besar sehingga tiada upaya untuk mencapainya.

22. Harap hendak melonjak, kopiah pesuk.
Maknanya: Segala harta-benda habis dibelanjakan, kerana hendak hidup mewah.

23. Harap hendak meraup, tidak boleh menggenggam.(meraup - mencedok dengan tangan)
Maknanya: Segala harta-benda habis dibelanjakan, kerana hendak hidup mewah.

24. Harap ke mulut besar cakap, kerja suatu tak boleh cekap.
Maknanya: Cakapnya saja yang besar tetapi buktinya tidak ada.

25. Harap lenggang serdadu, destar teleng, belanja kurang.
(lenggang serdadu - sikap yang gagah) 
Maknanya: Gaya saja yang gagah, tetapi tidak berwang.

26. Harapkan anak, buta mata sebelah; harapkan teman, buta keduanya.
Maknanya: Dalam membuat sesuatu pekerjaan, janganlah diharapkan kepada orang lain; walaupun kepada anak sendiri.

27. Harapkan burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan.
Maknanya: Kerana mengharapkan keuntungan yang besar tetapi belum tentu diperoleh, keuntungan yang kecil tetapi sudah pasti, dilepaskan.

28. Harapkan guruh di langit, air tempayan ditumpahkan.
Maknanya: Kerana mengharapkan keuntungan yang besar tetapi belum tentu diperoleh, keuntungan yang kecil tetapi sudah pasti, dilepaskan.

29. Harapkan kuning kuah kambeh, cangkuk terubuk ditinggalkan.
Maknanya: Kerana mengharapkan keuntungan yang besar tetapi belum tentu diperoleh, keuntungan yang kecil tetapi sudah pasti, dilepaskan.

30. Harapkan si untung menggamit, kain di badan didedahkan.
Maknanya: Kerana mengharapkan keuntungan yang besar tetapi belum tentu diperoleh, keuntungan yang kecil tetapi sudah pasti, dilepaskan.

31. Harapkan si untut menggamit, kain koyak diupahkan.
(untut - orang yang sembab kedua-dua kakinya kerana sakit)
Maknanya: Percaya kepada orang yang sangat malas.

32. Hari baik(pagi) dibuang-buang, hari buruk(petang) dikejar-kejar.
Maknanya: Masa yang baik dibiarkan lalu, kemudian tergopoh-gopoh mengejar waktu yang sudah sempit.

33. Hari guruh takkan hujan.
Maknanya: Orang yang terlalu marah biasanya tidak sampai memukul.

34. Hari ini patutlah redup (panas keras).
Maknanya: Mengharapkan sesuatu keuntungan; sangkaan yang tidak baik.

35. Hari ini sedang panas panjang, kacang telah lupakan kulitnya.
Maknanya: Orang miskin jadi kaya, lupa akan dirinya.

36. Hari ini terlebih baik daripada besok.
Maknanya: Yang dapat diusahakan hari ini janganlah ditangguhkan sampai besok.

37. Hari tak selamanya panas.
Maknanya: Untung dan malang silih berganti.

38. Hari tidak siang saja.
Maknanya: Tidak selamanya senang terus-menerus.

39. Harimau bertempek tak (kan) makan orang.
Maknanya: Orang yang terlalu marah biasanya tidak sampai memukul.

40. Harimau ditakuti sebab giginya.
Maknanya: Orang besar-besar itu ditakuti kerana kekuasaannya.

41. Harimau hendak menghilangkan jejaknya.
Maknanya: Orang jahat hendak menyembunyikan kejahatannya.

42. Harimau mati kerana belangnya.
Maknanya: Mendapat kecelakaan kerana kelebihannya.

43. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan daging, manusia mati meninggalkan nama.
Maknanya: Orang baik meninggalkan nama baik, orang jahat meninggalkan nama jahat.

44. Harimau memperlihatkan kukunya.
Maknanya: Orang yang memperlihatkan kekuasaannya.

45. Harimau mengaum takkan menangkap.
Maknanya: Orang yang terlalu marah biasanya tidak sampai memukul.

46. Harimau menunjukkan belangnya.
Maknanya: Orang yang memperlihatkan kekuasaannya.

47. Harimau menyorokkan kuku.
Maknanya: Orang yang menyembunyikan kelebihannya.

48. Harimau puntung kena penjara, pelanduk kecil menolakkan mara.
Maknanya: Ada masanya kesusahan orang besar lagi berkuasa itu ditolong oleh orang yang lemah dan kecil.

49. Harimau tidak merendahkan dirinya untuk menangkap cicak sebagai mangsanya.
Maknanya: Orang besar yang tidak mahu bertindak dengan tindakan-tindakan yang merendahkan tarafnya.

50. Harta orang hendak digalas.
Maknanya: Orang yang mahu mengambil harta orang lain.

51. Harta orang hendak dikebas.
Maknanya: Orang yang mahu mengambil harta orang lain.

52. Harta pulang ke tuan (empunya).
Maknanya: Sudah pada tempatnya.

53. Harum menghilangkan bau.
Maknanya: Keburukan telah dilindungi oleh kebaikan.

54. Harum semerbak mengandung mala.(mala - air bangkai yang telah busuk)
Maknanya: Jasa yang dipuji-puji, tetapi jasa itu diperoleh dengan jalan yang curang.

55. Haruslah air disauk, dan ranting dipatah; lama hidup banyak merasa, jauh berjalan banyak dilihat.
Maknanya: Orang yang merantau haruslah menurut adat kebiasaan tempat yang didiaminya.

56. Hati bagai pelepah, jantung bagai jantung pisang.
Maknanya: Orang yang tidak ada perasaan.

57. Hati bak serangkak dibungkus.
Maknanya: Sangat berharap-harap akan mendapat sesuatu yang diingini.

58. Hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah.
Maknanya: Pembahagian yang sama rata; banyak sama-sama banyak, sedikit sama-sama sedikit.

59. Hati gatal mata digaruk.
Maknanya: Ingin mengerjakan sesuatu tetapi tidak berdaya kerana kurang ilmu dan tidak cekap.

60. Hati hendak semua jadi.
Maknanya: Jika ada kemahuan, semua dapat dikerjakan.

61. Hati orang yang bodoh itu di mulutnya, dan lidah orang yang cerdik itu di belakang hatinya.
Maknanya: Orang bodoh berbicara tanpa perhitungan, orang pandai berfikir sebelum berkata-kata.

62. Hati yang ringan meringankan beban yang berat.
Maknanya: Semua pekerjaan yang dilakukan dengan kerelaan nescaya menjadi mudah.

63. Hati yang suka peringan beban.
Maknanya: Semua pekerjaan yang dilakukan dengan kerelaan nescaya menjadi mudah.

64. Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan.
Maknanya: Hawa nafsu tiada mahu kalah daripada orang lain.

65. Hemat pangkal kaya, sia-sia hutang tambah.
Maknanya: Hemat dan cermat mendatangkan kesenangan, boros dan membazir mendatangkan kesukaran.

66. Hempas tulang berisi perut.
Maknanya: Rajin bekerja (berusaha) mudah mendapat rezeki.

67. Hempas tulang tak berbalas jasa.
Maknanya: Berpenat telah tetapi tidak ada hasilnya.

68. Hendak air pancuran terbit.
Maknanya: Yang diperoleh lebih daripada yang dikehendaki.

69. Hendak belajar berenang dapatkan itik, hendak belajar memanjat dapatkan tupai.
Maknanya: Hendak mengetahui sesuatu perkara bertanyalah kepada orang yang ahli dalam perkara itu.

70. Hendak bersunting bunga mala.
Maknanya: Hendak beristeri perempuan tua.

71. Hendak bersunting bunga yang belum diseri kumbang.
Maknanya: Hendak beristeri anak gadis.

72. Hendak bertanduk kepala dipahat.
Maknanya: Kerana hendak menunjukkan kemegahan, rela berhutang atau berbuat sesuatu yang dapat mendatangkan bencana kepada diri sendiri.

73. Hendak dimasukkan ke dalam sumpit tak maut; ke dalam keranjang longgar.
Maknanya: Sesuatu yang tidak sempurna menyebabkan keadaan menjadi sukar.

74. Hendak ditelan termengkelan, hendak diludah tiada keluar.
(termengkelan - tersangkut dalam kerongkongan) 
Maknanya: Menghadapi sesuatu masalah yang sangat sulit; dalam keadaan yang serba salah.

75. Hendak harum terlalu hangit.
Maknanya: Kerana terlalu hendak meninggikan diri akhirnya mendapat malu.

76. Hendak hinggap tiada berkaki.
Maknanya: Ingin berbuat sesuatu tetapi tidak berdaya.

77. Hendak kaya berdikit-dikit, hendak tuah (mulia) bertabur urai, hendak berani berlawan ramai.
Maknanya: Hemat tangga kekayaan, murah hati tangga tuah, banyak lawan mendatangkan berani.

78. Hendak kerja golok Keling, hendak makan parang punting.
Maknanya: Malas bekerja tetapi banyak makan.

79. Hendak mara bedil bertinak, hendak undur gelar telah besar.
(bertinak - tak putus-putus datang, bertubi-tubi; mara - maju) 
Maknanya: Keadaan yang serba salah pada orang yang telah diberi pangkat; hendak memelihara tarafnya tiada cukup wangnya, hendak undur malu kerana pangkatnya sudah tinggi.

80. Hendak masak langsung hangus.
Maknanya: Kerana terlalu hendak meninggikan diri akhirnya mendapat malu.

81. Hendak melangkah kaki pendek, hendak mencapai tangan tak sampai.
Maknanya: Ingin membuat sesuatu pekerjaan tetapi tidak berdaya kerana kekurangan wang dan alat.

82. Hendak meluruskan ekor anjing.
Maknanya: Sukar untuk mengubah kelakuan yang sudah menjadi tabiat.

83. Hendak memadam api tengah menyala, disiramkan minyak pula ke atasnya.
Maknanya: Orang yang sedang marah malah diapi-apikan pula.

84. Hendak memikat balam, balam jugalah penunggunya.
Maknanya: Hendak mencari orang pandai, maka orang yang pandai pulalah yang tahu mencarinya.

85. Hendak menangguk ikan, tertangguk akan batang.
Maknanya: Hendakkan laba, rugi yang diperoleh.

86. Hendak mendapat pisang terkupas.
Maknanya: Inginkan kesenangan tetapi malas berusaha.

87. Hendak menebang merebahkan, hendak mencencang memutuskan.
Maknanya: Hendak berbuat sesuka hati saja, tanpa memikirkan sesuatu yang lain.

88. Hendak mengayuhkan perahu tertambat.
Maknanya: Hendak kahwin dengan perempuan yang masih dalam edahnya.

89. Hendak mengepal pasir kering.
Maknanya: Membuat pekerjaan yang sukar.

90. Hendak menggaruk tidak berkuku.
Maknanya: Hendak berusaha tetapi alat syaratnya tiada ada.

91. Hendak pergi berotan jangan takut onaknya.
Maknanya: Hendak membuat sesuatu pekerjaan yang besar, janganlah takut menghadapi percubaan.

92. Hendak seribu daya, tak hendak seribu upaya.
Maknanya: Tiap-tiap ada kemahuan, tentu ada jalan.

93. Hendak singa di tengah padang lagi, daripada ular di dalam rumput.
Maknanya: Lebih baik berdepan dengan musuh besar di tempat terang daripada musuh kecil di dalam sulit.

94. Hendak sombong berbini banyak, hendak megah berlawan lebih.
Maknanya: Kerana hendak memperlihatkan ketinggian diri, maka hidup dalam kesukaran.

95. Hendak terbang tiada bersayap.
Maknanya: Ingin berbuat sesuatu tetapi tidak berdaya.

96. Hendak ucok (damai) dilawan damai, hendak perang giling peluru.
Maknanya: Bersedia menghadapi segala kemungkinan.

97. Hendak ulam, pucuk menjulai.
Maknanya: Yang diperoleh lebih daripada yang dikehendaki.

98. Hendak untung menjadi buntung.
Maknanya: Hendakkan laba, rugi yang diperoleh.

99. Hendak(nya) saja yang besar, masuknya tak (se)berapa.
Maknanya: Banyak cakap, tetapi buktinya sedikit sekali.

100. Hendakkan halus, genting; genting putus sudahnya.
Maknanya: Perbuatan yang melebihi batasnya tentu tidak selamat dan akhirnya akan mendatangkan kerugian.

101. Hendaklah seperti tembikar, pecah satu pecah semuanya.
Maknanya: Hendaklah hidup dalam muafakat; senang sama-sama senang, susah sama-sama susah.

102. Hidung dicium, pipi digigit.
Maknanya: Kasih sayang yang pura-pura saja; menyembunyikan perbuatan jahat dengan perbuatan baik.

103. Hidung sudah rampung diatur orang.
Maknanya: Orang bodoh yang sombong, tiada sedar dirinya dibodohi orang.

104. Hidung tak mancung, pipi tersorong-sorong.
Maknanya: Suka ikut campur dalam urusan orang lain; menonjol-nonjolkan diri.

105. Hidup di hujung gurun orang.
Maknanya: Hidup melarat.

106. Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah.
Maknanya: Selama masih hidup, mestilah menurut aturan-aturan yang berlaku, sudah mati terserahlah kepada hukum Tuhan.

107. Hidup dua muara.
Maknanya: Hidup dengan dua macam pencarian.

108. Hidup kayu berbuah, hidup manusia biar berjasa.
Maknanya: Berbuat baiklah semasa masih hidup untuk diri sendiri dan untuk masyarakat.

109. Hidup sandar-menyandar umpama aur dengan tebing.
Maknanya: Suami isteri yang berkasih-kasih; sahabat yang setia dan bertolong-tolongan.

110. Hidup segan mati tak mahu.
Maknanya: Hidup melarat (miskin atau selalu sakit-sakit).

111. Hidup tidak kerana doa, mati tidak kerana sumpah.
Maknanya: Berusahalah dengan tenaga dan fikiran sendiri, dan jangan mengharapkan sangat pertolongan orang lain.

112. Hilang adat tegal muafakat.
Maknanya: Adat kebiasaan boleh diubah asalkan ada persetujuan orang banyak.

113. Hilang bahasa lenyap bangsa.
Maknanya: Apabila sesuatu bahasa itu sudah tidak terpakai lagi maka lambat-laun hilanglah bangsa itu; hilang budi bahasa hilang derajat (darjat) diri.

114. Hilang bini boleh dicari, hilang budi badan celaka.
Maknanya: Akal yang jahat dapat mendatangkan kecelakaan kepada diri.

115. Hilang di mata di hati jangan.
Maknanya: Walaupun tempat tinggal berjauhan tetapi selalulah ingat di dalam hati.

116. Hilang dicari, terapung digenangi, terbenam diselami.
Maknanya: Memeriksa dengan teliti; menolong seorang dalam kesusahan.

117. Hilang ikan dalam kerabu.(kerabu - sejenis makanan)
Maknanya: Kejahatan akan hilang jahatnya apabila tiap-tiap orang ikut mengerjakannya.

118. Hilang jasa beliung, timbul jasa rimbas.(rimbas - perkakas untuk penarah kayu)
Maknanya: Orang lain yang berbuat kebaikan (berlelah payah), orang lain pula yang mendapat pujian.

119. Hilang kemarau setahun oleh hujan sehari.
Maknanya: Kebaikan hilang kerana kejahatan sedikit.

120. Hilang kepala kura-kura ditelan oleh dadanya.
Maknanya: Orang hina tetapi berilmu dan bijaksana tetap akan dihormati orang.

121. Hilang kilat dalam kilau.
Maknanya: Kepandaian atau kebesaran sudah tak kelihatan lagi apabila bercampur dengan orang pandai-pandai atau orang besar-besar.

122. Hilang pelanduk berganti kijang emas.
Maknanya: Perempuan yang bercerai daripada suaminya yang hina kemudian kahwin dengan seorang lelaki yang mulia.

123. Hilang penjahit berkerbau-kerbau.
Maknanya: Lebih banyak ongkos perkara daripada harga barang-barang yang diperkarakan.

124. Hilang rona kerana penyakit, hilang bangsa tidak berwang.
Maknanya: Orang yang tidak berharta (berwang) kurang dihargai orang.

125. Hilang sepuh nampak senam.(sepuh - sadur; senam - warna yang asal.)
Maknanya: Tampak kejahatannya, sesudah terbuka rahsianya.

126. Hilang tak tentu rimbanya.
Maknanya: Hilang tidak berbekas.

127. Hilang tapak tukul, timbul tapak canai.(tukul - pemukul kecil; canai - asah)
Maknanya: Perbuatan (baik dan jahat) orang yang terlebih dulu itu telah hilang, kerana dilindungi oleh perbuatan orang yang kemudiannya.

128. Hilang tentu rimbanya, mati tentu kuburnya.
Maknanya: Sesuatu hal atau perkara yang sudah tentu kesudahannya.

129. Hilang tukul hilanglah pahat.
Maknanya: Tidak dapat melakukan sesuatu pekerjaan kalau tidak berteman.

130. Hilir malam mudik tak singgah, daun nipah dikatakan daun labu.
Maknanya: Malas berusaha tentulah susah; segan bertanya sesat jalan.

131. Hinggap bak langau, titik bak hujan.
Maknanya: Hal yang terjadi dengan tiba-tiba (kemalangan dan sebagainya).

132. Hinggap mencengkam (dahan), terbang menumpu (dahan).
Maknanya: Jika merantau hendaklah mencari keluarga atau kawan kenalan tempat menumpangkan diri.

133. Hinggap saja bagai langau.
Maknanya: Hal yang terjadi dengan tiba-tiba (kemalangan dan sebagainya).

134. Hinggap seperti benalu.(benalu - pasilan)
Maknanya: Menumpang, kemudian merosakkan tempat tumpangannya itu.

135. Hitam bagai buntut (pantat) belanga.
Maknanya: Perihal keburukan sifat seseorang.

136. Hitam dikatakan putih, putih dikatakan hitam.
Maknanya: Yang buruk dikatakan baik, yang baik dikatakan buruk; berdusta.

137. Hitam gagak tiada siapa yang mencelupnya.
Maknanya: Orang yang berbuat jahat dengan kehendaknya sendiri.

138. Hitam mata itu takkan boleh bercerai dengan putihnya.
Maknanya: Orang yang sedang berkasih-kasihan tak dapat dipisahkan satu sama lain.

139. Hitam tahan tempa, putih tahan sesah.
Maknanya: Dapat diuji, tentang keasliannya; tetap tidak berubah.

140. Hitam-hitam bendi, putih-putih sadah. (bendi = kereta kuda; sadah = kapur.)
Maknanya: Yang buruk lebih mahal harganya daripada yang cantik.

141. Hitam-hitam gajah, putih-putih udang kepai. 
(udang kepai - udang kecil untuk dibuat belacan)
Maknanya: Yang hina tetap hina walaupun elok rupanya, yang mulia itu tetap mulia walaupun hodoh rupanya.

142. Hitam-hitam gula Jawa.
Maknanya: Biarpun hitam tetapi manis.

143. Hitam-hitam kereta api, putih-putih kapur sirih.
Maknanya: Yang buruk lebih mahal harganya daripada yang cantik.

144. Hitam-hitam tahi minyak dimakan juga, putih-putih hampas kelapa dibuang.
Maknanya: Barang yang buruk tetapi berguna, disimpan; barang yang cantik tetapi tidak berguna, dibuang.

145. Hujan berbalik ke langit.
Maknanya: Orang berkuasa minta pertolongan kepada orang yang lemah.

146. Hujan berpohon, panas berasal.
Maknanya: Segala sesuatu tentu ada sebab-musababnya.

147. Hujan emas di negeri orang, hujan batu (keris lembing) di negeri sendiri, baik juga di negeri sendiri.
Maknanya: Walau bagaimanapun mewah dan makmurnya negeri orang, namun negeri sendiri juga yang lebih baik.

148. Hujan jatuh ke pasir.
Maknanya: Berbuat baik tidak pada tempatnya.

149. Hujan menimpa bumi.
Maknanya: Tiada dapat melepaskan diri daripada perintah orang-orang yang berkuasa.

150. Hujan panas permainan hari, senang susah permainan hidup.
Maknanya: Dalam hidup manusia ada kalanya senang dan ada kalanya susah.

151. Hujan tak sekali jatuh, simpai tak sekali erat.
(simpai - gelang-gelang daripada rotan)
Maknanya: Keuntungan dan bahagia tidak datang sekali gus. 

152. Hujan, tempat berteduh; panas, tempat berlindung.
Maknanya: Orang yang selalu memberi pertolongan kepada orang-orang yang mendapat kesusahan.

153. Hujung lurus, pangkal berkait.
Maknanya: Kelihatannya baik, tetapi di dalam hatinya jahat.

154. Hukum berdiri dengan sakti, adat berdiri dengan tanda.
Maknanya: Undang-undang agama kuat dengan keterangan-keterangan lisan, undang-undang adat kuat dengan tanda-tanda bukti.

155. Hukum yang rata, adat yang datar.
Maknanya: Sesuatu yang sama baiknya.

156. Hulu malang pangkal celaka.
Maknanya: Permulaan segala bencana.

157. Hulu mujur pandai bertengkar, hulu baik pandai memakai.
(hulu mujur - pangkat untung) 
Maknanya: Orang yang pandai hidup dan pandai membawa diri dalam pergaulan, selalu selamat dan disukai orang.

158. Hutang (pinjam) kayu ara.
Maknanya: Hutang yang tak mungkin terbayar.

159. Hutang biduk belum langsai, hutang pengayuh datang pula.
Maknanya: Hutang yang dulu belum dibayar, sudah berhutang lagi.

160. Hutang emas dapat (boleh) dibayar, hutang budi dibawa mati.
Maknanya: Budi baik orang haruslah diingat selama-lamanya, kerana budi bahasa tak dapat dibayar dengan wang.

161. Hutang sebelit (selilit) pinggang.
Maknanya: Sangat banyak hutangnya.

162. Hutang tembilang belum langsai, hutang tajak bila pula.
Maknanya: Hutang yang dulu belum dibayar, sudah berhutang lagi.

163. Hutang tiap helai bulu.
Maknanya: Sangat banyak hutangnya.

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "I" 


01. Iba akan kacang sebuah, tak jadi memengat.
Maknanya: Kerana sayang akan perkara yang sedikit, tak tercapai apa yang dimaksudkan.

02. Ibarat ayam: tiada mengais tiada makan.
Maknanya: Sangat miskin.

03. Ibarat beban sudah ke tepi.
(ke tepi - maksudnya: sudah di pintu, akan dibawa turun)
Maknanya: Suatu pekerjaan yang sudah hampir selesai, atau rundingan yang hampir mencapai kata sepakat. 

04. Ibarat beban, belum lepas daripada bahu
Maknanya: Belum lepas daripada tanggungan (anak lelaki atau anak perempuan).

05. Ibarat bunga: sedap dipakai layu dibuang.(sedap - segar)
Maknanya: Perempuan yang dikasihi sementara muda, tetapi setelah tua lalu diceraikan. 

06. Ibarat burung: mata lepas badan terkurung.
Maknanya: Tidak ada kemerdekaan.

07. Ibarat burung: mulut manis jangan dipakai.
Maknanya: Perkataan manis selalu berisi semu di dalamnya.(semu-tipu, khianat)

08. Ibarat dawat (dakwat) dengan kertas: bila boleh renggang terlepas.
Maknanya: Suami isteri yang berkasih-kasihan.

09. Ibarat gasing: berpaku tetap berpusing, tak berpaku merayau.
Maknanya: Lelaki yang sudah beristeri, biar bagaimanapun ia berjalan namun ia tetap akan kembali ke rumahnya juga.

10. Ibarat kutu, boleh diselisik. (selisik - diraba-raba dengan jari di dalam rambut)
Maknanya: Kesalahan atau keburukan tidak dapat disembunyikan.

11. Ibarat negeri berubah resam; ibarat tahun berubah musim.
Maknanya: Orang yang tidak tetap kedudukannya.

12. Ibarat pasir: sekali air dalam sekali berubah.
Maknanya: Rakyat jelata terpaksa menurut perubahan pada tiap-tiap kali pemerintahan bertukar.

13. Ibarat perahu takkan karam sebelah.
Maknanya: Kaum keluarga ikut bersimpati atas kecelakaan yang menimpa kerabatnya.

14. Ibarat rumput yang sudah kering, ditimpa hujan segar kembali.
Maknanya: Orang melarat mendapat pertolongan.

15. Ijuk sebelembang, tali di situ keluan di situ.(sebelembang - seberkas)
Maknanya: Pencarian yang tiada memadai.

16. Ikan biar dapat, serampang jangan pukah.
(serampang - tempuling; pukah - bengkok, patah) 
Maknanya: Maksud biar tercapai, kerugian jangan ada. 

17. Ikan dalam keroncong.(keroncong - bilik-bilik bubu sebelah dalam)
Maknanya: Tiada tertolong lagi (Tentang: Orang yang telah tertangkap).

18. Ikan di hulu tuba di hilir.
Maknanya: Perbuatan yang sia-sia.

19. Ikan di kuali, habis melompat.
Maknanya: Nasib yang malang.

20. Ikan digulai sudah melompat.
Maknanya: Nasib yang malang.

21. Ikan lagi di laut, lada garam sudah di sengkalan.
(sengkalan - pengisar rempah-rempah)
Maknanya: Sudah bersiap sedia untuk mengecap hasil yang belum lagi diperoleh. 

22. Ikan pulang ke lubuk.
Maknanya: Telah kembali ke tempat asalnya.

23. Ikan sekambu rosak oleh ikan seekor.
Maknanya: Kerana yang sedikit rosak yang banyak.

24. Ikan tergantung, kucing tunggu.
Maknanya: Mengharapkan untuk memperoleh barang yang diingini.

25. Ikan terkilat (terkilap) jala tiba.
Maknanya: Sangat cepat menangkap maksud perkataan orang: tindakan yang cepat.

26. Ikan yang di dalam lautan yang besar-besar sekalipun, termasuk juga ke dalam pukat.
Maknanya: Sepandai-pandai orang, ada kalanya salah juga.

27. Ikannya belum dapat, airnya sudah keruh.
Maknanya: Perbuatan (tindakan) yang tidak bijaksana.

28. Ikat boleh diubah, takuk bagaimana mengubahnya? (takuk - luka pada pohon, misalnya pada pohon kelapa tempat berpijak naik ke atas)
Maknanya: Perangai yang sudah jadi tabiat sukar sekali mengubahnya.

29. Ikhtiar menjalani, untung menyudahi.
Maknanya: Untuk mencapai sesuatu maksud mestilah berusaha, berhasil atau tidaknya, terserah kepada nasib.

30. Ikut hakim memiat daging, sakit di awak sakitlah orang. 
(memiat (piat) - memiuh ke kiri ke kanan)
Maknanya: Sesuatu perintah hendaklah dilakukan dengan adil.

31. Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata leta.
Maknanya: Orang yang mengikutkan hawa nafsunya, tentu akan celaka akhirnya.

32. Ilmu padi, makin berisi makin runduk.
Maknanya: Makin banyak ilmu atau makin tinggi pangkat makin merendah diri.

33. Inai tertepung, kuku tanggal.(tertepung - sudah digiling)
Maknanya: Usaha yang tak dapat diambil hasilnya kerana terjadi kemalangan. 

34. Indah khabar daripada rupa.
Maknanya: Perkhabaran selalu dilebih-lebihkan daripada keadaan yang sebenarnya.

35. Ingat ranting yang akan melenting, dahan yang akan mencocok, duri yang akan mengait.
Maknanya: Hendaklah selalu beringat tentang segala bahaya dan rintangan ketika melakukan sesuatu pekerjaan.

36. Ingat sebelum kena, jimat sebelum habis.
Maknanya: Selalu waspada dan hati-hati; harus berusaha, jangan sampai terlambat.

37. Ingat-ingat yang di atas, yang di bawah akan menimpa.
Maknanya: Orang yang sedang berkuasa hendaklah berhati-hati menjalankan kewajipannya, jangan sampai menyusahkan orang-orang kecil, yang sewaktu-waktu mungkin akan menentang kerana kelakuannya yang tidak baik itu.

38. Ingin si buah manggis hutan, masak ranum tergantung tinggi.
Maknanya: Inginkan sesuatu yang sudah diperoleh.

39. Ingin hati memandang pulau, sampan ada pengayuh tidak.
Maknanya: Ingin hendak berbuat sesuatu pekerjaan, tetapi alatnya tidak cukup.

40. Ini hari orang, besok hari kita.
Maknanya: Malang dan malapetaka itu tak dapat ditentukan.

41. Intan berlian jangan dipijakkan.
Maknanya: Untung bahagia jangan dielakkan.

42. Intan dikalungkan di leher anjing.
Maknanya: Memberikan sesuatu (barang, nasihat) kepada orang yang tidak mahu atau bukan pada tempatnya.

43. Intan disangkakan batu kelikir.
Maknanya: Tidak mengetahui harga (keadaan) yang sebenarnya.

44. Intan itu jika terbenam di pelimbahan sekalipun, tiada akan hilang cahayanya.
Maknanya: Kebenaran akan ternyata juga, walaupun disembunyikan; orang yang baik akan ketahuan juga walaupun hidupnya melarat.

45. Intan salah serudinya. (serudi - canai)
Maknanya: Biarpun berketurunan baik, kalau tidak berpelajaran atau membuat kelakuan yang buruk, nescaya jahat dan hina juga jadinya.

46. Isi dada bekal berjalan.
Maknanya: Kalau ada ilmu ke mana pergi mudah rezeki.

47. Isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita.
Maknanya: Kita yang berusaha, orang lain yang senang.

48. Itik berenang dalam air (di laut) mati kehausan.
Maknanya: Menderita kesusahan meskipun banyak wang atau berpangkat tinggi.

49. Itik bertaji.
Maknanya: Sangat penakut, tetapi sombong.

50. Itik diajar berenang.
Maknanya: Membuat pekerjaan yang sia-sia.

51. Itik dimandikan takkan basah.
Maknanya: Orang yang degil tidak akan mendengar nasihat atau ajaran.

52. Itik mendapat air.
Maknanya: Memperoleh sesuatu yang sangat digemarinya.

53. Itik tak sudu, ayam tak patuk.
Maknanya: Tersisih daripada pergaulan kerana kemiskinan.

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "J"

01. Jadi air mandi.
Maknanya: Sudah jadi kebiasaan.

02. Jadi alas cakap.
Maknanya: Hadiah kepada orang yang berjasa.

03. Jadi bapa kuda.
Maknanya: Orang lelaki yang suka kahwin di sana sini dan bersenang-senang di rumah isterinya, tanpa membuat sesuatu pekerjaan.

04. Jadi bumi langit.
Maknanya: Orang yang sangat diharapkan pertolongannya dan segala nasihatnya dituruti.

05. Jadi dinding lasak peti manian.(lasak - masuk, muat, isi; peti manian - tempat simpanan pakaian dan barang-barang yang berharga.)
Maknanya: Orang yang menjadi harapan raja atau orang besar-besar.

06. Jadi kuda beban.
Maknanya: Orang suruhan.

07. Jadi penghubung hujung lidah (mulut).
Maknanya: Orang yang menyampaikan pesan seseorang dalam suatu perundingan atau peralatan.

08. Jadi penghubung kaki tangan.
Maknanya: Tempat harapan atau kepercayaan yang selalu memberi pertolongan.

09. Jadi penghubung mata telinga.
Maknanya: Tempat harapan atau kepercayaan yang selalu memberi pertolongan.

10. Jadi teluk ulakan air.
Maknanya: Perundingan atau perdebatan yang berputar-putar di situ-situ saja.

11. Jahit sudah, kelindan putus.(kelindan - benang pada jarum.)
Maknanya: Habis (selesai) sama sekali.

12. Jalan di tepi-tepi, benang arang orang jangan dipijak.
Maknanya: Hendaklah selalu bersopan santun (bila merantau ke negeri orang).

13. Jalan diasak orang lalu, cupak dipepat orang menggalas. (diasak - dipindahkan; orang lalu - peladang; pepat - rata, dipangkas)
Maknanya: Adat istiadat dalam suatu negeri telah diubah oleh orang asing yang tinggal di dalam negeri itu.

14. Jalan mati lagi dicuba, inikan pula jalan binasa.
Maknanya: Orang yang berani dan tidak memilih perbuatannya.

15. Jalan raya titian batu.
Maknanya: Adat (aturan) yang belum berubah-ubah.

16. Jambatan emas.
Maknanya: Jalan mencapai bahagia.

17. Janda belum berlaki.
Maknanya: Gadis yang sudah ditinggalkan oleh lelaki yang menjadi kekasihnya.

18. Janda berhias.
Maknanya: Janda yang belum beranak.

19. Jangan bagai babi merasa gulai.
Maknanya: Orang yang hina tidak patut berjodoh dengan orang bangsawan.

20. Jangan bagai orang berjudi: menang mua, alah hendak berbela.(mua - melampau)
Maknanya: Membuat pekerjaan yang sudah ada celanya, nescaya merugikan semata-mata. 

21. Jangan bagai orang patah selera, banyak makan.(patah selera - tak bernafsu makan)
Maknanya: Pura-pura tidak mahu, tetapi dalam hati suka sekali.

22. Jangan bawa resmi jagung, makin berisi makin tegak.
Maknanya: Makin kaya (berilmu) makin sombong.

23. Jangan bercermin di air keruh.
Maknanya: Jangan mengikut tauladan (teladan) yang buruk.

24. Jangan berebutkan tembikar pecah.
Maknanya: Janganlah berkelahi kerana memperebutkan sesuatu yang tidak ada gunanya.

25. Jangan berkemudi di haluan.
Maknanya: Jangan terlalu sangat mengikut kata isteri.

26. Jangan bersandar di batang rengas.
Maknanya: Tidak usah mencari perlindungan pada orang besar yang jahat.

27. Jangan bersandar di punggur.
Maknanya: Tidak ada faedahnya mencari perlindungan pada orang yang sudah tidak ada lagi kekuasaannya.

28. Jangan bijak terpijak, biarlah bodoh bersuluh.
Maknanya: Orang yang menyangka dirinya bijak selalu mendapat kehinaan; tetapi orang bodoh yang suka bertanya selalu beroleh kejayaan.

29. Jangan buat kerbau tanduk panjang.
Maknanya: Jangan ikut campur dalam urusan orang lain.

30. Jangan diajar anak harimau makan daging.
Maknanya: Jangan digembirakan anak orang yang berkuasa berbuat zalim.

31. Jangan diajar orang tua makan dadih.
(dadih - air susu kerbau yang dikentalkan)
Maknanya: Tidak usah diajar orang yang sudah tahu. 

32. Jangan diajar orang tua makan kerak.
Maknanya: Tidak usah diajar orang yang sudah tahu.

33. Jangan dicatuk dengan yang tajam, dicencang dengan yang majal.
Maknanya: Menasihati seseorang hendaklah dengan sabar dan berulang-ulang.

34. Jangan difikirkan air pasang saja.
Maknanya: Janganlah mengharapkan nasib yang baik sentiasa.

35. Jangan difikirkan bengkok tebu itu bengkok pula manisnya.
Maknanya: Nasihat yang baik tidak memandang orang yang mengatakannya.

36. Jangan diperlelarkan timba ke perigi, kalau tak putus genting.
Maknanya: Perbuatan yang jahat jangan dibiasakan.

37. Jangan disangkakan ikan lais-lais tiada menyengat.
Maknanya: Jangan dipermudah-mudahkan orang yang lemah, terkadang-kadang ia dapat menyusahkan orang kuat.

38. Jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis.
Maknanya: Hendaklah selalu ingat dan hati-hati, jangan terpedaya dengan sesuatu yang elok; jangan dicari kemarahan orang yang berkuasa.

39. Jangan kamu sangka: kapal api besi itu pun masuk guri juga.
(guri - sejenis buyung)
Maknanya: Jangan disangka sesuatu yang kuat dan teguh akan kekal terus tidak binasa.

40. Jangan meludah ke langit.
Maknanya: Jangan mengeji (mencela) ibu bapa atau saudara mara sendiri.

41. Jangan memanah ke langit.
Maknanya: Jangan menderhaka kepada negeri atau pemerintah kerana yang serupa itu akan membinasakan diri sendiri.

42. Jangan memangku ayam jantan, baik memangku ayam betina.
Maknanya: Rezeki yang halal itu lebih baik daripada rezeki yang haram.

43. Jangan memberi bunga kepada monyet.
Maknanya: Memberi sesuatu yang baik hendaklah pada tempatnya.

44. Jangan membuat baik, memberi itik bertaji; membuat jahat, sampai ayam dikerat susuhnya.
Maknanya: Memberi sesuatu yang baik hendaklah pada tempatnya. 

45. Jangan menggegai sempada di bawah batang.
(menggegai - mengusik; sempada - ketam)
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari.

46. Jangan menggerak ular tidur.
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari.

47. Jangan menghulurkan hulu keris ke tangan orang.
Maknanya: Jangan menyerahkan kuasa kepada orang, nescaya kita dibinasakannya.

48. Jangan menjadi seperti kacang lupakan kulit.
Maknanya: Jangan kita lupa akan asal keturunan kita atau akan orang yang telah berbudi kepada kita.

49. Jangan menumbuk di periuk, bertanak di lesung.
Maknanya: Jangan berbuat sesuatu pekerjaan yang menyalahi kebiasaan.

50. Jangan menyuruh kapak menyelam beliung.
Maknanya: Jangan memberi kepercayaan kepada orang yang tidak setia.

51. Jangan merempuh sarang lebah.
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari.

52. Jangan puntung berasap jua.
Maknanya: Perselisihan (perkara) yang sudah selesai itu jangan diungkit-ungkit lagi.

53. Jangan sampai sesat barat: sepuluh kali diukur, sekali dikerat.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan (perkara) hendaklah diperiksa dulu buruk baiknya sebelum dikerjakan.

54. Jangan sangat pemilih, takut terkena buku buluh (kelak).
Maknanya: Kerjakanlah sesuatu pekerjaan itu dengan tekun dan sabar tanpa dolak-dalik.

55. Jangan seperti si buta mematah tongkat.
Maknanya: Jangan bermusuh dengan orang yang menolong kita.

56. Jangan sudah terperosok, baru hendak membaiki lantai.
Maknanya: Sesudah mendapat kecelakaan baru hendak beringat-ingat.

57. Jangan tercirit di periuk.
Maknanya: Jangan berbuat angkara pada tempat kita menumpang; jangan berbuat jahat kepada orang yang telah menolong kita.

58. Jangat liat kurang panggang.(jangat - kulit kerbau atau lembu)
Maknanya: Tidak dapat diajar; degil. 

59. Janji sampai, sukatan penuh.
Maknanya: Sudah sampai ajal.

60. Janjian antah tidak ceruh.
Maknanya: Nasib yang malang.

61. Jaras dikatakan raga jarang.(jaras - raga yang jarang anyamannya)
Maknanya: Orang yang mencela orang lain, padahal dia sendiri pun ada celanya juga; orang yang tiada ilmu kerap kali salah pilih.

62. Jari kudung dimasukkan cincin.
Maknanya: Berbuat sesuatu tidak pada tempatnya.

63. Jaring berbangkit kuaran tiba.
Maknanya: Perhitungan yang salah.

64. Jarum halus kelindan sutera.
Maknanya: Tipu muslihat yang sangat halus.

65. Jatuh berjolok.
Maknanya: Memperoleh sesuatu kerana diminta.

66. Jatuh berkait.
Maknanya: Memperoleh sesuatu kerana diminta.

67. Jatuh di atas tilam.
Maknanya: Beruntung kerana mendapat pangkat, isteri yang kaya dan sebagainya.

68. Jatuh dihimpit tangga.
Maknanya: Mendapat kesusahan silih berganti.

69. Jatuh tidak berkait ( berjolok).
Maknanya: Membuat sesuatu tanpa diminta.

70. Jauh bau bunga, dekat bau tahi (kencing).
Maknanya: Sanak saudara, bila jauh selalu terkenang tetapi bila dekat selalu bertengkar.

71. Jauh boleh ditunjukkan, dekat boleh dikakukkan.(dikakuk - dipegang)
Maknanya: Kebenaran sesuatu perkataan yang diucapkan boleh diuji, kerana ada tanda dan buktinya. 

72. Jauh dari mata jauhlah dari hati.
Maknanya: Hilang kasih sesudah berjauhan tempat.

73. Jauh di mata, dekat di hati.
Maknanya: Meskipun telah jauh berpisah, tetapi tidak lupa pada yang ditinggalkan.

74. Jauh menyalak kuat, dekat mencawat ekor.
Maknanya: Bercakap besar di belakang-belakang saja.

75. Jauh panggang dari api.
Maknanya: Jawapan atau sindiran yang tidak tepat.

76. Jauhari juga yang mengenal manikam.
Maknanya: Orang yang bijaksana juga yang mengetahui keelokan ilmu.

77. Jejak dapat dihilangkan, belang bagaimana hendak dihilangkan?
Maknanya: Kesan perbuatan jahat dapat dihilangkan, tetapi tabiat tak dapat dihilangkan dengan mudah.

78. Jejak selut kaki terbenam.
Maknanya: Berbuat sesuatu barang yang tidak diketahui, akhirnya akan mengecewakan.

79. Jejaknya keruh.
Maknanya: Asal usulnya sejak mula sudah kurang baik.

80. Jelatang di hulu air.
Maknanya: Perkara yang selalu menyusahkan.

81. Jemur terkekar ayam tiba.(terkekar - terkembang) 
Maknanya: Baru saja dagangan dibuka, telah banyak orang datang membeli.

82. Jenguk pandang tindai-tindai; usul-usul, asal-asal, jangan ditinggalkan.
(tindai-tindai - lihat dengan perhatian yang saksama kalau-kalau ada yang salah.)
Maknanya: Sebelum melakukan sesuatu pekerjaan lebih baik diperiksa dan diselidiki dulu, supaya selamat dan sempurna pekerjaan itu. 

83. Jerat halus kelindan sutera.
Maknanya: Tipu muslihat yang sangat halus.

84. Jerat semata bunda kandung.
Maknanya: Anak seorang yang sangat disayangi dan dimanjakan.

85. Jerat serupa jerami.
Maknanya: Tipu daya yang tersembunyi di dalam kesukaan.

86. Jerat tiada lupa akan balam, tetapi balam lupa akan jerat.
Maknanya: Sudah lupa akan bahaya, tetapi sebenarnya bahaya masih tetap mengancam.

87. Jerih menentang boleh, rugi menentang laba.
Maknanya: Suka menolong kerana ingin mendapat pertolongan pula; berani bersusah payah tentu akan mendapat keuntungan.

88. Jika ada padi berhampalah, jika ada hati terasalah.
Maknanya: Suka menolong kerana ingin mendapat pertolongan pula; berani bersusah payah tentu akan mendapat keuntungan.

89. Jika baik ada cacatnya.
Maknanya: Tidak ada yang sempurna benar.

90. Jika berjumbai tempat bergantung.
Maknanya: Tanda yang dapat dijadikan punca penyelidikan.

91. Jika berpuluh-puluh kali batang beralih( bertindih), cacing di bawah juga.
Maknanya: Walaupun orang besar-besar silih berganti datang dan perginya, namun rakyat tetap seperti itu juga.

92. Jika bunga tak hendak dipersunting, boleh dibuat peraksi kain.
Maknanya: Perempuan yang baik budi pekertinya, walau sudah tua (rupa hodoh), boleh juga menjadi ketua rumah

93. Jika cerdik teman berunding, jika bodoh disuruh diarah.
Maknanya: Sahabat yang tulus ikhlas dan suka membantu.

94. Jika diturut hati yang geram, hilang takut timbul berani.
Maknanya: Sebacul-bacul orang apabila telah marah akan menjadi berani.

95. Jika hati tak suka, madu diminum serasa cuka.
Maknanya: Menunjukkan kebencian.

96. Jika kepalanya ular, takkan ekornya belut.
Maknanya: Yang jahat itu tetap jahat. 

97. Jika kerbau dipegang orang talinya, jika manusia dipegang mulutnya.
Maknanya: Janji mesti ditepati.

98. Jika memelihara ayam, musang jangan dijinakkan; setidak-tidaknya bertempiaran kelak.
Maknanya: Jika ada anak isteri terutama sekali anak gadis, janganlah dibiarkan orang lelaki yang jahat datang bertamu ke rumah.

99. Jika menebang menuju pangkal, jika melanting menuju tangkai.
Maknanya: Berbuat sesuatu pekerjaan hendaklah dengan maksud dan tujuannya.

100. Jika pandai menggunting, hendaklah pandai menjahitnya.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan yang sudah dimulai janganlah dibiarkan terbengkalai.

101. Jika salah sebatang dicabut, salah serumpun dibongkar, salah separuh dirambah. (rambah - membabat, menebangi)
Maknanya: Hukuman haruslah dijatuhkan menurut besar kecil kesalahan yang dilakukan

102. Jika sengaja hendak bercekak pinggang, tinggallah rebana beralih ke gelanggang; tak tahu pipit tak tahu enggang, yang rapat kelak menjadi renggang.
Maknanya: Kalau sengaja mencari perselisihan maka hancurlah kerukunan hidup yang aman dan damai.

103. Jika tak kena-kena membangkit balak terendam di lumpur, makin dalam ia terbenam.
Maknanya: Jika tak pandai menyuruh orang malas bekerja, maka makin rosaklah pekerjaan itu.

104. Jika tak lalu dandang di air, di gurun dirangkakkan. (dandang - sejenis perahu)
Maknanya: Untuk menyampaikan maksudnya, maka segala daya upaya akan dilakukan.

105. Jika terjamah benda bertuan, alamat nyawa akan melayang.
Maknanya: Orang yang mengganggu rumah tangga orang lain tak dapat tiada akan menerima akibatnya.

106. Jika tiada tersapu arang di muka, baiklah mati daripada hidup.
Maknanya: Lebih baik mati daripada hidup menanggung malu.

107. Jika tidak dipecah ruyung, di mana boleh mendapat sagu.
Maknanya: Tak akan tercapai maksudnya kalau tak mahu berusaha dan bersusah payah.

108. Jika yang baik diperbuat bersilang cerana datang, jika yang buruk diperbuat bersilang telunjuk bibir.
Maknanya: Perbuatan baik apabila dikerjakan dapat pujian di mana-mana, perbuatan buruk apabila dikerjakan dapat celaan kanan dan kiri.

109. Jikalau beranak ikut kata bidan.
Maknanya: Turutlah nasihat orang yang lebih ahli daripada kita.

110. Jikalau di hulu airnya keruh, tak dapat tidak di hilirnya keruh juga.
Maknanya: Jikalau dari mula sudah kusut maka sukarlah untuk menyelesaikan; kalau sudah biasa jahat maka jahat juga kesudahannya.

111. Jikalau intan itu biar keluar dari mulut anjing sekalipun, bernama intan juga.
Maknanya: Perkataan yang baik biarpun keluar dari mulut siapa juga, tetap baik.

112. Jikalau kasihkan padi, buanglah rumput.
Maknanya: Jika kasih akan anak isteri, berhentilah daripada mengasihi orang lain.

113. Jikalau kerana sebuah dusun maka binasa negeri, haruslah dusun itu dibuangkan.
Maknanya: Jikalau kerana seorang maka kerukunan hidup terganggu maka singkirkanlah orang itu.

114. Jikalau kita duduk di atas ciau emas sekalipun, namun hati tiada senang juga.
(ciau atau ciu - tilam tempat duduk)
Maknanya: Jika hati tiada suka, walau bagaimanapun senangnya, masih berdukacita juga. 

115. Jikalau menampi jangan tumpah padinya.
Maknanya: Memilih sesuatu benda hendaklah berhati-hati jangan sampai terbuang benda yang berguna.

116. Jikalau tiada dapat dibaiki, jangan pula dipecahkan (rosakkan).
Maknanya: Jangan rosakkan (mencela) perkara yang tidak kita ketahui.

117. Jikalau tiada rial di pinggang, saudara yang rapat menjadi renggang.
Maknanya: Orang yang tidak berharta (berwang) kurang dihargai orang.

118. Jikalau tidak berada-ada, masakan tempua bersarang rendah.
Maknanya: Tentu ada sebab-sebabnya (sesuatu yang tersembunyi), maka sesuatu itu terjadi demikian.

119. Jikalau ular menyusur akar, tiada hilang bisanya.
Maknanya: Orang besar yang merendahkan diri tidak akan jatuh martabatnya.

120. Jirus bagai bulan akan habis.
Maknanya: Modal yang makin lama makin susut.

121. Jiwa bergantung di hujung rambut.
Maknanya: Senantiasa dalam kecemasan kerana nasibnya yang tidak tentu.

122. Juadah sudah dijilat cicak.
Maknanya: Perempuan yang sudah melakukan kejahatan dalam diam-diam.

123. Jual sutera beli mastuli.(mastuli - kain tebal yang amat mahal harganya)
Maknanya: Dapat ganti yang lebih berharga lagi. 

124. Jung pecah, yu yang kenyang.
Maknanya: Jika ada kerusuhan tentu ada orang yang mendapat keuntungan daripada kerusuhan itu; kerugian bagi seseorang, keuntungan bagi yang lain.


Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "K"

01. Kaduk kena baja.
Maknanya: Orang yang tidak berguna, tetapi amat lama hidupnya.

02. Kaduk naik junjung.
Maknanya: Orang hina merasa dirinya mulia.

03. Kain basah kering di pinggang.
Maknanya: Sangat miskin.

04. Kain dalam acar dikutip dicuci, hendak masuk ke longkang juga.
(acar - tempat membuang kotoran; longkang - limbahan; selokan)
Maknanya: Orang yang bertabiat jahat walaupun diperbaiki, sekali-sekala akan berbuat jahat juga.

05 Kain dalam lipatan.
Maknanya: Perempuan yang melakukan kejahatan di dalam diam-diam. 

06. Kain dibakar tiada berbau.
Maknanya: Kemiskinan yang amat sangat. 

Kain ditangkap maka duduk.
Maknanya: Kemiskinan yang amat sangat.

07. Kain jadi basahan.
Maknanya: Jatuh melarat.

08. Kain kasah di atas duri.(kasah - kain putih yang halus)
Maknanya: Dalam sikratulmaut.

09. Kain lama dicampak buang, kain baru pula dicari.
Maknanya: Menceraikan isteri kerana sudah jemu, kemudian beristeri lain pula; buang kawan lama cari kawan baru.

10. Kain panjang empat, ditarik ke atas ke bawah tak sampai.
Maknanya: Serba tak cukup (miskin).

11. Kain pendinding miang, wang pendinding malu.
Maknanya: Segala sesuatu hendaklah digunakan pada tempatnya, supaya dapat mengambil faedah daripada benda-benda itu.

12. Kain rabak tegal dek lenggang awak, baju rabik tegal dek lenggok awak, kopiah pesuk tegal dek lonjak awak.
(rabak - koyak panjang atau lebar; rabik - sobek di tepi, cabik-cabik; pesuk - lekuk) 
Maknanya: Orang yang suka bermegah-megah akhirnya mencelakakan dan merugikan diri sendiri.

13. Kain sehelai berganti-ganti.
Maknanya: Suami isteri yang miskin.

14. Kain sehelai peminggang habis.(peminggang - lambung perahu)
Maknanya: Mengalami kerugian atau kecurian. 

15. Kain sehelai sepinggang habis.
Maknanya: Mengalami kerugian atau kecurian.

16. Kain tak bertepi.
Maknanya: Kemiskinan yang amat sangat.

17. Kain tersangkut kain tinggal.
Maknanya: Tergesa-gesa melarikan diri.

18. Kais pagi makan pagi, kais petang makan petang.
Maknanya: Orang miskin yang harus bekerja setiap masa.

19. Kaki naik, kepala turun.
Maknanya: Bekerja tak berhenti-henti siang dan malam, selalu sibuk.

20. Kaki pekuk lenggang ke perut.(pekuk - bengkok)
Maknanya: Orang yang buruk dan bodoh.

21. Kaki sudah terlangkahkan, tangan sudah terjembakan.
Maknanya: Telah terlanjur.

22. Kaki terdorong badan merasa; lidah terdorong emas padahnya.
Maknanya: Segala janji harus ditepati, bila berbuat sesuatu, harus berani menanggung akibatnya.

23. Kaki tertarung inai padahannya, mulut terdorong emas padahannya.
Maknanya: Segala janji harus ditepati, bila berbuat sesuatu, harus berani menanggung akibatnya.

24. Kaki untut dipakaikan gelang.
Maknanya: Maksudnya hendak memperelok, tetapi semakin buruk jadinya.

25. Kalah jadi abu, menang jadi arang.
Maknanya: Kalah atau menang dalam sesuatu pertengkaran tak akan menguntungkan kepada pihak mana pun juga.

26. Kalau ada asap, tentu ada api.
Maknanya: Tiap-tiap sesuatu ada asal mulanya.

27. Kalau ada beremas, hidup; tiada beremas, mati.
Maknanya: Akan senanglah hidup seseorang kalau ada pencariannya yang tetap.

28. Kalau alang-kepalang biarlah jangan.
Maknanya: Melakukan sesuatu pekerjaan biarlah sampai selesai.

29. Kalau anjing biasa makan tahi, tak makan hidu ada juga.
Maknanya: Orang yang biasa berbuat jahat, sekali-sekala teringat juga akan mengulangnya lagi.

30. Kalau asal benih yang baik, jatuh ke laut menjadi pulau.
Maknanya: Yang baik itu biar di mana pun tempatnya akan tetap baik juga.

31. Kalau baik buat tauladan, kalau tak baik buat sempadan.
Maknanya: Ambillah yang baik dan buangkan yang jahat.

32. Kalau baik disebut orang; kalau jahat, jahatlah.
Maknanya: Perbuatan yang baik akan disebut baik, perbuatan yang jahat akan disebut jahat.

33. Kalau bangkai galikan kuburnya, kalau hidup sediakan buaiannya.
Maknanya: Pertimbangan tentang buruk baiknya sesuatu itu hendaklah diperbuat sesudah kejadiannya berlaku.

34. Kalau bersahabat cari sama babat.
(babat - pasang, suku, golongan)
Maknanya: Pilihlah kawan daripada golongan sendiri.

35. Kalau bertangkai boleh dijinjingkan.
Maknanya: Bukti yang dapat dipakai sebagai punca sesuatu penyelidikan.

36. Kalau bertunas diganggut kambing.(ganggut - ragut, renggut)
Maknanya: Nasib yang malang.

37. Kalau boros lekas kerugian.
Maknanya: Pendapatan yang sedikit kalau diboroskan tentulah menyusahkan akhirnya.

38. Kalau bukan rezeki, di mulut lari ke luar.
Maknanya: Rezeki (harta) yang belum dapat ditentukan.

39. Kalau bunga bukan (tidak) sekuntum.
Maknanya: Lelaki ataupun perempuan bukan seorang di atas dunia ini.

40. Kalau di bawah melompat, kalau di atas menyusup.
Maknanya: Pandai menyesuaikan diri dengan keadaan setempat.

41. Kalau dibalun sebalun kuku, kalau digumpal segumpal tanah.
Maknanya: Alam rohani yang tak terbatas.

42. Kalau dicampak bunga takkan dibalas tahi.
Maknanya: Biasanya sesuatu pertolongan kepada seseorang itu jarang akan dibalas dengan kejahatan.

43. Kalau digali tanah berbingkah, tanah berderai yang akan bertemu.
Maknanya: Sesuatu perselisihan dalam kalangan keluarga, usahlah dicari siapa yang benar dan siapa yang salah, tetapi carilah jalan untuk menyelesaikannya dengan baik.

44. Kalau dipanggil dia menyahut, bila dilihat dia bersuara.
Maknanya: Jawab yang benar dan tepat.

45. Kalau dipujuk makin menyebal, kalau dimarah baru tertawa.
Maknanya: Kelakuan yang tidak ada tempatnya; sifat yang sangat bertentangan.

46. Kalau gajah hendaklah dipandang gadingnya, kalau harimau hendaklah dipandang belangnya. 
Maknanya: Hendaklah diusul periksa dengan saksama tentang sesuatu perkara itu sebelum dibuat kesimpulan.

47. Kalau getah meleleh, kalau daun melayang.
Maknanya: Dalam keadaan sulit sanak saudara akan tetap berdekatan dengan kita, tetapi orang lain akan meninggalkan kita.

48. Kalau ibu kaya anak jadi puteri, kalau anak kaya ibu jadi budak.
Maknanya: Perbezaan antara kesayangan ibu dengan kesayangan anak.

49. Kalau kahwin ke Batubara, kalau mati ke Melaka.
Maknanya: Perihal orang yang mencari yang enak dan senang saja.

50. Kalau kail panjang sejengkal, jangan lautan hendak diduga.
Maknanya: Jika pengetahuan hanya sedikit saja, janganlah hendak melawan orang-orang yang lebih banyak pengetahuannya.

51. Kalau kena tampar biarlah dengan tangan yang pakai cincin, kalau kena tendang 
biarlah dengan kaki yang pakai kasut.
Maknanya: Kalau berbuat salah biarlah dihukum oleh orang yang berkuasa atau ditegur oleh orang yang berilmu, jangan dianiaya oleh orang-orang kecil dan tak tahu apa-apa.

52. Kalau kerbau sekawan dapat dikawali, manusia seorang tiada dapat dimaklumi.
Maknanya: Sangatlah sukar untuk menghadapi manusia kerana tiap-tiap orang berlainan pendapatnya.

53. Kalau kubuka tempayan budu, barulah tahu.
Maknanya: Kalau dibuka rahsianya, tentu mendapat malu.

54. Kalau kucing keluar tanduk barulah ayam boleh bersusu.
Maknanya: Perkara yang mustahil.

55. Kalau kucing tiada bermisai, takkan ditakuti tikus lagi.
Maknanya: Orang besar yang sudah dipecat dari jabatannya tiada disegani orang lagi.

56. Kalau kumbang bukan seekor, kalau bunga bukan sekaki.
Maknanya: Lelaki ataupun perempuan bukan seorang di atas dunia ini.

57. Kalau laba bercikun-cikun, buruk diberitahu orang.
(bercikun-cikun bersembunyi-sembunyi)
Maknanya: Bila beroleh kesenangan, diam saja; tetapi bila menderita susah berkeluh kesah atau minta tolong pada orang lain. 

58. Kalau langit hendak menimpa bumi, bolehkah ditahan dengan telunjuk.
Maknanya: Orang kecil tidak dapat mengelakkan diri daripada perintah orang besar-besar.

59. Kalau menyeberang sungai biarlah ditelan oleh ibunya, tetapi janganlah dipagut oleh ikan kecil.
Maknanya: Kalau berbuat salah biarlah dihukum oleh orang yang berkuasa atau ditegur oleh orang yang berilmu, jangan dianiaya oleh orang-orang kecil dan tak tahu apa-apa.

60. Kalau pandai makan, pandai simpan.
Maknanya: Pandai menyimpan rahsia.

61. Kalau pandai mencencang akar, mati lalu ke pucuknya.
Maknanya: Orang yang pandai dapat mengalahkan musuhnya hanya dengan sekali pukul saja.

62. Kalau pandai menggulai, badar pun menjadi tenggiri.
Maknanya: Sekalipun kurang alat perkakasnya, tetapi kalau orang pandai maka dapat juga ia mengerjakan sesuatu itu dengan sebaik-baiknya.

63. Kalau pandai meniti buih, selamat badan sampai ke seberang.
Maknanya: Orang yang pandai membawa diri, tentulah selamat hidupnya.

64. Kalau panjang beri beruas, kalau pendek beri berbuku.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan itu hendaklah dikerjakan menurut aturannya yang semestinya.

65. Kalau sama tinggi kayu di rimba, di mana angin akan lalu.
Maknanya: Kalau sekalian manusia sama tinggi pangkatnya, nescaya sukarlah hidup ini jadinya.

66. Kalau seperti kundur labu, boleh dibelah.(kundur - labu besar) 
Maknanya: Untuk menyatakan kebenaran sesuatu perkara.

67. Kalau sesangkar sekalipun, yang bayan itu bayan juga; serindit, serindit juga.
Maknanya: Manusia itu tetap berbeza, sekalipun berasal daripada satu keluarga.

68. Kalau harimau menunjukkan belangnya, 'lah tentu kambing bertanggungan.
(bertanggungan - menderita)
Maknanya: Orang yang lemah berhadapan dengan orang yang kuat, tentu akan kalah akhirnya.

69. Kalau sumpit tak berisi, mana boleh ditegakkan.
Maknanya: Kalau perut tidak diisi tentu tidak dapat melakukan pekerjaan.

70. Kalau tak ada angin, masakan pokok bergoyang.
Maknanya: Kalau terjadi sesuatu hal tentu ada sebab-sebabnya.

71. Kalau tak ada api, masakan ada asap.
Maknanya: Jika tidak bersalah masakan dituduh orang.

72. Kalau tak ada berlela, baiklah mereka.
(mereka - mencari akal) 
Maknanya: Jika tidak bersalah masakan dituduh orang.

73. Kalau tak ada kulit bercerailah tulang.
Maknanya: Orang yang sangat kurus.

74. Kalau tak berduit, ke mana pergi tercuit-cuit(terbuang).
Maknanya: Orang yang tidak berwang selalu melarat hidupnya.

75. Kalau tak bermeriam, baiklah diam.
Maknanya: Orang yang miskin dan lemah tidak usahlah banyak berangan-angan.

76. Kalau tak pandai menggelamai, bercirit kambinglah kelak, dikunyah patah gigi, ditelan sembelit.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan kalau dikerjakan oleh orang yang tidak tahu, nescaya akan rosaklah pekerjaan itu

77. Kalau tak sir berdegak, sir melayang.
(tak sir - tak indah, tak mahu (Kelantan); berdegak - bunyi seperti menelan air atau bunyi jantung) 
Maknanya: Jika barang yang diinginkan tidak diperolehi maka hilanglah daya upaya. 

78. Kalau tak takut akan mati, tak sedunia perang; kalau tak takut akan alah, tak sedunia sabung. Berperang dan menyabung merupakan pekerjaan yang amat berbahaya tetapi digemari orang.
Maknanya: 

79. Kalau takut dilimbur pasang, jangan berumah di tepi pantai.
Maknanya: Kalau takut susah lebih baiklah jangan membuat sesuatu pekerjaan yang sukar-sukar.

80. Kalau tiada emas sepiak, kerja di mana boleh jadi.
(sepiak - seketip, sedikit) 
Maknanya: Orang yang miskin dan lemah tentulah tidak berdaya untuk memenuhi maksud hatinya.

81. Kalau tiada padi sebarang kerja tak jadi.
Maknanya: Kalau tidak ada pencarian yang tetap, maka kehidupan menjadi susah.

82. Kalau tidak ada senapang, baik berjalan lapang.
Maknanya: Jika tiada bersenjata atau bertenaga baiklah mengalah.

83. Kali sebentuk, umpannya seekor, sekali putus sehari berhanyut.
Maknanya: Berbuat sesuatu tidak dengan memikirkan bekalan, modal dan sebagainya sehingga akhirnya mendapat kesusahan dan kecewa.

84. Kalis bagai air di daun keladi.(kalis - tidak berbekas)
Maknanya: Memberi nasihat dan ajaran yang sia-sia.

85. Kambing di parak panjang janggutnya, hati enggan banyak jawabnya.
Maknanya: Orang yang enggan bila disuruh, banyaklah helah dan dalih untuk melepaskan dirinya.

86. Kambing menyusui anak harimau, besar dia dipatahkan tengkuknya.
Maknanya: Akibat yang akan diterima kalau menolong orang jahat dalam kesusahan.

87. Kapak menelan beliung.
Maknanya: Yang baik ditukar dengan yang buruk.

88. Kapal besar ditunda jongkong.
Maknanya: Orang yang berkuasa menurut perintah orang bawahan.

89. Kapal satu nakhoda dua.
Maknanya: Suatu pekerjaan yang dikepalai dua orang, alamatlah akan rosak pekerjaan itu.

90. Kapuk segaul dengan kapas, bezanya takkan lepas.
Maknanya: Orang mulia dengan orang hina walaupun serupa keadaannya namun bezanya ketara juga.

91. Kapur di hujung telunjuk.
Maknanya: Tidak dapat menolong sanak saudara.

92. Karam berdua basah seorang.
Maknanya: Dua orang berbuat salah, seorang saja yang kena hukum.

93. Karam di laut boleh ditimba, karam di hati bilakan sudah.
Maknanya: Kesedihan kerana kematian kekasih.

94. Karam Kampar oleh Kuantan.
Maknanya: Mendapat kerugian kerana perbuatan orang kepercayaannya atau orang yang dikasihinya.

95. Karam sambal oleh belacan.
Maknanya: Mendapat kerugian kerana perbuatan orang kepercayaannya atau orang yang dikasihinya.

96. Karam tidak berair.
Maknanya: Mendapat bencana dengan tidak bersebab.

97. Kasih bapa sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan.
(penggalan - potongan) 
Maknanya: Cinta kasih anak kepada bapa tidak seimbang dengan cinta kasih bapa kepada anak.

98. Kasih itu roh (semangat) yang buta.
Maknanya: Kasih tidak memilih yang baik atau yang cantik saja.

99. Kasih saudara sama ada, kasih bapa menokok harta, kasih ibu sama rata, kasih sahabat sama binasa.
Maknanya: Kasih yang sama beradalah kasih yang sempurna, sebab biar bagaimanapun kasih seseorang itu akan kawannya namun kerana harta akan bercerai juga akhirnya.

100. Kasih sepantun tulisan pinggan.
Maknanya: Kasih yang tak hilang-hilang.

101. Kasih tidak bersekutu dengan bijak.
Maknanya: Apabila hati telah kasih, maka hilanglah cacat-celanya.

102. Kasihan gajah berusung.
Maknanya: Kasihan yang tidak pada tempatnya.

103. Kasihkan anak tangan-tangankan, kasihkan bini tinggal-tinggalkan.
Maknanya: Anak yang dimanjakan akan rosak dan isteri yang diuliti selalu akan mendatangkan kedukacitaan.

104. Kasihkan padi buangkan rumput-rumput.
Maknanya: Jika kasihan anak isteri, hendaklah berhenti daripada mengasihi perempuan lain.

105. Kasihkan pinang sebatang daripada buluh serumpun.
Maknanya: Lebih sayang kepada orang lain daripada kaum keluarga sendiri.

106. Kasturi mati kerana baunya.
(kasturi - tikus kecil yang harum baunya) 
Maknanya: Mendapat kecelakaan kerana kelebihannya.

107. Kata berjawab, gayung bersambut.
Maknanya: Serangan ditangkis, kata dijawab; baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat.

108. Kata biarlah kota.
Maknanya: Janji hendaklah ditepati.

109. Kata dulu bertepati, kata kemudian berceraian(bercari).
Maknanya: Janji hendaklah ditepati.

110. Kata periuk belanga hitam.
Maknanya: Orang yang memburukkan orang lain, sedangkan ia sendiri pun buruk juga.

111. Kata seorang dibulati, kata bersama diperiakan.
Maknanya: Urusan yang mengenai diri orang perseorangan bolehlah diurus dengannya sendiri, tetapi urusan yang mengenai umum hendaklah dilakukan dengan muafakat.

112. Kata yang benar ditidakkan, rahmat Tuhan dilarikan.
Maknanya: Tidak mahu mengakui kebenaran.

113. Katak ditimpa kemarau.
Maknanya: Berkeluh kesah dengan tidak keruan.

114. Katak hendak jadi lembu.
Maknanya: Hendak meniru-niru kelakuan (perbuatan) orang besar.

115. Katak menggigit telunjuk, melihatkan ular sudah menjadi belut.
Maknanya: Orang jahat yang sudah berubah jadi baik, namun orang masih curiga juga.

116. Khatib lalu khatib mati, bilal lalu bilal mati.
Maknanya: Tempat yang berbahaya.

117. Kawin naik basuh kaki saja.
Maknanya: Kahwin dengan tidak kena belanja apa-apa.

118. Kayu bengkok, masakan lurus bayangannya.
Maknanya: Orang yang bercakap bohong tentu tidak dapat dipercayai.

119. Kayu besar di tengah padang, tempat bernaung kepanasan, tempat berlindung kehujanan, uratnya tempat bersila, batangnya tempat bersandar.
Maknanya: Pemimpin yang menjadi tempat rakyat mengadukan nasibnya.

120. Kayu bongkok kura-kura pun boleh memanjat.
Maknanya: Orang yang sudah bersalah itu ada-ada saja orang yang menambah-nambahkan kesalahannya.

121. Kayu buruk tiada bercendawan, lumut tumbuh.
Maknanya: Orang yang sudah tua sangat mudah dihinggapi penyakit.

122. Kayu dikatakan batu, langit hendak dicapai dengan tangan.
Maknanya: Orang yang tidak sempurna akal fikirannya.

123. Kayu mati berpunggur, manusia mati biar bernama.
Maknanya: Hidup manusia hendaklah meninggalkan jasa yang baik.

124. Kayu yang berakar tunjang tak endahkan ribut.
Maknanya: Orang yang banyak kawan tidak takut akan susah.

125. Kayu yang besar jugalah yang bersakat.
Maknanya: Orang yang kaya juga yang bertambah kekayaannya.

126. Ke atas tidak berpucuk, ke bawah tidak berurat, di tengah-tengah digerek kumbang.(gerek - berlubang-lubang) 
Maknanya: Sumpah orang yang bersalah: biarlah dia serta kaumnya binasa semuanya.

127. Ke bukit sama didaki, ke laut sama direnangi; adat tiada bertukar, rahsia tidak berubah.
Maknanya: Perhubungan yang sangat karib, tidak dapat diceraikan.

128, Ke dalam sumpit tak muat, ke dalam ambung longgar.
(ambung - keranjang)
Maknanya: Orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan.

129. Ke gunung emas pasir baiduri, ke padang zamrud habis diedari; terbang bangau sepanjang hari, ke tasik juga akhirnya dicari.
Maknanya: Bagaimana sekalipun jauh dagang merantau, ke negeri yang besar-besar, melihat tempat yang indah-indah, kesudahannya pulang juga ia ke tanahairnya sendiri.

130. Ke gunung tak dapat angin.
Maknanya: Gagal untuk mendapat keuntungan.

131. Ke hilir kena kutuk sultan, ke mudik kena kutuk raja.
Maknanya: Orang yang serba salah kerana melanggar perjanjian.

132. Ke hulu kena bubu, ke hilir kena tengkalak.
(tengkalak - lukah yang panjang) 
Maknanya: Tak dapat terhindar daripada bahaya.

133. Ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata (tak terjejak).
Maknanya: Pekerjaan yang tanggung-tanggung atau terbengkalai.

134. Ke laut mejerat ikan, tersenyum siput; ke hutan memancing punai, tertawa badak.
Maknanya: Perbuatan yang dilakukan dengan tidak menurut aturan akan jadi tertawaan orang ramai.

135. Ke mana angin yang deras, ke situ condongnya.
Maknanya: Pendirian yang tidak tetap.

136. Ke mana condong, ke mana rebah.
Maknanya: Sudah dilakukan menurut adat yang biasa.

137. Ke mana dialih, lesung berdedak juga.
Maknanya: Pekerjaan yang selalu mendatangkan kerugian atau kesusahan, biar di mana pun dikerjakan nescaya akan merugikan dan menyusahkan juga.

138. Ke mana kelok lilin, ke sana kelok loyang.
Maknanya: Selalu menurutkan kehendak orang yang berkuasa, tidak dapat mengambil keputusan sendiri.

139. Ke mana tumpah kuah, kalau tidak ke nasi.
Maknanya: Sesuatu itu akan kembali ke asalnya meskipun sedikit.

140. Ke mudik tentu hulunya, ke hilir tentu muaranya.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan (perjalanan) haruslah ada ketentuannya.

141. Ke sawah tidak berluluk, ke ladang tidak berarang.
Maknanya: Memperoleh keuntungan tidak dengan bersusah payah.

142. Ke sungai sambil mandi.
Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai.

143. Ke tengah boleh, ke tepi pun boleh.
Maknanya: Orang yang dapat menyesuaikan dirinya dalam pergaulan.

144. Kebakaran janggut.
Maknanya: Kebingungan tidak keruan.

145.Kebanyakan halilintar kurang hujan.
Maknanya: Cakap saja yang besar, tetapi hasilnya tidak ada.

146. Kebenaran di hujung lidah.
Maknanya: Tidak ada keadilan.

147. Kecambah kayu ara takkan jadi pulut-pulut.
Maknanya: Orang yang memang berani takkan jadi pengecut.

148. Kecek anak Melaka.
Maknanya: Cakap tinggi tetapi tidak berisi.

149. Kecek bagai bunyi merendang kacang.
Maknanya: Percakapan yang berleler, sehingga susah untuk difahami maksudnya.

150. Kecek bagai ketiak ular.
Maknanya: Cakap yang tak berkeputusan.

151. Kecil anak besar onak.
Maknanya: Anak pada masa kecilnya menyukakan hati tetapi apabila sudah besar keraplah pula ia mendatangkan kesusahan kepada ibu bapanya.

152. Kecil api menjadi kawan, besar ia menjadi lawan.
Maknanya: Kejahatan yang sedikit jangan dibiarkan menjadi besar.

153. Kecil bahan besar penimpanya.
Maknanya: Belanja lebih banyak daripada penghasilan.

154. Kecil dikandung ibu, besar dikandung adat, mati dikandung tanah.
Maknanya: Orang hidup hendaklah pandai menyesuaikan diri dengan keadaan di sekelilingnya.

155. Kecil gunung dipandang, besar hutang disandang.
Maknanya: Hutang itu walau sedikit sekalipun berat juga bagi orang yang menanggungnya.

156. Kecil hutang diansur, habis hutang dibayar.
Maknanya: Tiap-tiap suatu pekerjaan yang besar dan berat jika diansur-ansur mengerjakannya nescaya akan berkurang, apa lagi kalau dapat disudahkan sekali gus.

157. Kecil jangan di sangka anak, besar jangan disangka bapa.
Maknanya: Pengetahuan dan kelebihan itu bukan tertentu kepada orang tua-tua saja, selalu juga terdapat pada orang muda-muda.

158. Kecil tapak tangan, nyiru ditadahkan.
Maknanya: Ingin mendapat sebanyak-banyaknya; sangat berbesar hati.

159. Kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa, sudah tua terubah tidak.
Maknanya: Kebiasaan sejak kecil, menjadi tabiat yang sukar diubah.

160. Kecil umpan besar ikan.
Maknanya: Dengan usaha yang sedikit dapat menghasilkan pekerjaan yang besar.

161. Kecil-kecil anak harimau.
Maknanya: Meskipun kecil tetapi berani.

162. Kecil-kecil anak sudah besar menjadi onak.
Maknanya: Anak pada masa kecilnya menyukakan hati tetapi apabila sudah besar keraplah pula ia mendatangkan kesusahan kepada ibu bapanya.

163. Kecil-kecil beliung, tumbang juga kempas yang besar.
Maknanya: Walaupun orang itu kecil tetapi dapat juga ia mengalahkan orang besar.

164. Kecil-kecil cabai rawit.
Maknanya: Meskipun kecil tetapi berani.

165. Kecil-kecil cili Melaka (api).
Maknanya: Meskipun kecil tetapi berani.

166. Kecil-kecil lada api, besar-besar limau abung.
(limau abung - sejenis limau besar)
Maknanya: Meskipun kecil tetapi berani.

167. Kecil-kecil pun api.
Maknanya: Barang sesuatu yang dapat mendatangkan bahaya janganlah dibiarkan walaupun sedikit.

168. Kecubung berulam ganja.
Maknanya: Sama jahat. (kecubung - sejenis tumbuhan, bijinya memabukkan)

169. Kehendak kucinglah bertemu dengan panggang.
Maknanya: Orang yang bertemu dengan barang yang digemarinya.

170. Kejap (kerling) bagai pelitakan padam.
(kejap - kerling, kedip, kelip)
Maknanya: Pujian kepada perempuan yang cantik. 

171. Keladi muda, muda buahnya; menurut hati muda, berkelahi sudahnya.
Maknanya: Orang muda sangat mudah panas darahnya.

172. Kelakatu hendak terbang ke langit.
Maknanya: Menghendaki sesuatu yang mustahil.

173. Kelalaian menjemput pencuri.
Maknanya: Kerana kelalaian maka kerugian.

174. Kelam bagai malam dua puluh tujuh.
Maknanya: Sesuatu hal atau perkara yang gelap sama sekali.

175. Kelam disigi, lekung ditinjau.
(sigi - suluh, obor; lekung - lekuk)
Maknanya: Sesuatu perkara atau perkataan yang kurang terang hendaklah diselidiki dan diperiksa dengan saksama sebelum dibuat sesuatu keputusan.

176. Kelapa ditebuk tupai.
Maknanya: Gadis yang sudah kehilangan daranya.

177. Kelapa muda tak berminyak.
Maknanya: Orang muda yang belum ada pengalaman.

178. Kelapa tebal sabut, terhempas ke batu tak pecah, dibuang ke laut tak tenggelam.
Maknanya: Orang yang ramai anak cucunya, dikasihi oleh kaum kerabatnya, suka tolong-menolong, maka selamatlah hidupnya.

179. Kelarai sesat taja.(taja - permulaan)
Maknanya: Sesuatu pekerjaan yang sudah salah dari permulaannya. 

180. Kelebihan ikan radai, kelebihan manusia akal.(radai - sirip.)
Maknanya: Tiap-tiap sesuatu ada dengan kelebihannya masing-masing.

181. Keledai hendak dijadikan kuda.
Maknanya: Orang bodoh hendak dipandang (dijadikan) orang pandai.

182. Kelekati memanjat peran, sebelum mati belum jeran.
(kelekati - kelekatu; peran - balok yang menyambung tiang rumah; jeran - jera)
Maknanya: Terlalu gemar akan sesuatu perkara sehingga rela mengorbankan diri sendiri.

183. Keli dua selubang.
Maknanya: Seorang perempuan yang mempunyai kekasih dua orang.

184. Kelik-kelik dalam baju.
(kelik-kelik - semut yang berbisa.)
Maknanya: Musuh dalam selimut. 

185. Kelimpanan mata dek pengelan. (kelimpanan - kelilipan; mata kemasukan debu atau sebagainya; pengelan - galah buat menjolok buah-buahan)
Maknanya: Dikecewakan oleh orang yang diharapkan.

186. Kelip-kelip terbang malam.
Maknanya: Hendak menyembunyikan rahsia yang tidak dapat ditutup.

187. Keluar tak mengganjilkan, masuk tak menggenapkan.
Maknanya: Orang yang tidak berharga dalam masyarakat.

188. Keluh (kesah) tidur di kasur, berkeruh di lapik penjemuran.
Maknanya: Kemewahan ataupun kekayaan tidak selamanya membawa kebahagiaan; sebaliknya, hidup miskin ada kalanya memberi kesenangan.

189. Keluk paku asam (kacang) belimbing; anak dipangku kemanakan dibimbing.
Maknanya: Anak dan kemanakan haruslah sama-sama dididik dan dipimpin.

190. Kemahiran itu sebaik-baik guru.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan akan menjadi sempurna apabila dikerjakan oleh orang yang ahli.

191. Kemarau setahun rosak oleh hujan sepagi.
Maknanya: Kebaikan yang banyak hilang kerana kesalahan yang sedikit.

192. Kemenyan sebesar lutut jika tiada dibakar manakan berbau.
Maknanya: Kepandaian hendaklah diajarkan kepada orang lain, kerana kalau disimpan ia akan hilang begitu saja.

193. Kemiri jatuh ke pangkalnya.
Maknanya: Beroleh tempat yang sepatutnya; kembali ke tempat asalnya.

194. Kemudi di haluan, bergilir ke rusuk.
Maknanya: Orang yang menurut nasihat atau perintah anaknya (isterinya, orang sebawahannya dan sebagainya).

195. Kemudi patah perahu tembuk.
Maknanya: Kemalangan yang silih berganti.

196. Kena kecipak orang berbelut.(kecipak - gerak tangan ketika merenggutkan belut yang tertangkap dilubangnya)
Maknanya: Terlibat dalam urusan orang lain; mendapat kecelakaan kerana kesalahan orang lain.

197. Kena luluk kandang kering.
Maknanya: Mendapat kesusahan tidak pada tempatnya.

198. Kena parang bermata dua.
Maknanya: Sangat menyakitkan perasaan hati.

199. Kena pukul di punggung (di pantat), gigi habis tanggal.
Maknanya: Sindiran (jawapan) yang tepat.

200. Kena-kena seperti santan bergula, tak kena-kena bagai antan pukul kepala.
Maknanya: Suatu perbuatan (perkataan) itu kalau bersalahan tafsirannya, jadi melarat; jika benar, jadi kebajikan.

201. Kenal dadanya, tak kenal mukanya.
Maknanya: Orang alim atau orang pandai dikenal orang hanya dengan membaca buku-buku karangannya saja.

202. Kendur mengusut, tegang memutus.
Maknanya: Pentadbiran yang kurang baik, kalau lemah menyebabkan kekacauan dan kalau keras menimbulkan kerusuhan.

203. Kepala ke bawah, kaki ke atas.
Maknanya: Bekerja tak berhenti-henti siang dan malam, selalu sibuk.

204. Kepala rebah mata melayang, bantal bangkit main wayang.
Maknanya: Perempuan yang membuat kejahatan ketika suaminya lengah.

205. Kepala sama berbulu (hitam), pendapat (hati) berlain-lain.
Maknanya: Lain orang, lain fikirannya.

206. Kepala yu, ekor babi.
Maknanya: Suka berpura-pura atau bermuka dua.

207. Kera dapat bunga.
Maknanya: Mendapat sesuatu yang tak dapat dipergunakan.

208. Kera memanjat pohon, kura-kura pun hendak memanjat pula.
Maknanya: Hendak meniru-niru membuat pekerjaan yang mustahil dapat dilakukan olehnya.

209. Kera menegurkan tahinya.
Maknanya: Barang siapa yang berbuat salah, ialah yang mula-mula memperkatakan kesalahan itu.

210. Kera menjadi monyet.
Maknanya: Tiada bezanya.

211. Kerambil tumbuh di matanya.
Maknanya: Kepala negeri yang cerdik lagi hartawan,

212. Kerana cenderawasih, merak mas (emas) dilepaskan.
Maknanya: Sesudah mendapat kekasih baru, kekasih lama dilepaskan.

213. Kerana emas memas, kerana padi menjadi.
(memas - cermat, bagus) 
Maknanya: Orang kaya dapat mencapai apa saja maksud hatinya.

214. Kerana lotong terlalu makan, tupai dijulai timpa perasaan.
Maknanya: Orang besar-besar yang bersuka-ria, orang kecil-kecil yang gembira berlebih-lebihan.

215. Kerana mata buta, kerana hati mati.
Maknanya: Orang yang menurutkan hawa nafsunya, akhirnya akan binasa.

216. Kerana mendengar bunyi.
Maknanya: Terpedaya kerana mendengar berita baik saja.

217. Kerana mulut badan binasa.
Maknanya: Mendapat kecelakaan kerana perkataannya.

218. Kerana pijat-pijat mati tuma.
Maknanya: Mendapat celaka kerana berkawan dengan orang jahat, atau kerana kesalahan orang lain.

219. Kerana sabut tebal, tempurungnya pun menjadi kebal.
Maknanya: Orang yang banyak kaum keluarga dan sahabat handainya selamatlah hidupnya.

220. Kerap sang berudu hendak berenang di laut lebar, awak masih juga di kubangan.
Maknanya: Menghendaki sesuatu yang mustahil diperoleh atau terjadi.

221. Keras bagai batu, tinggi bagai langit.
Maknanya: Tiada mahu menurut perintah; keras kepala.

222. Keras ditakik, lunak disudu.
Maknanya: Perintah haruslah dilakukan dengan segala kebijaksanaan.

223. Kerat rotan, patah arang.
Maknanya: Telah putus sama sekali; perselisihan yang tak dapat didamaikan lagi.

224. Kerbau diberi berpelana, kuda diberi berpasangan.
Maknanya: Melakukan sesuatu dengan tidak menurut keadaan yang sebenarnya.

225. Kerbau tanduk panjang, tiada menanduk pun dikata orang menanduk juga.
Maknanya: Orang yang sudah terkenal kejahatannya.

226. Kerbau bertanduk, rotan beronak.
Maknanya: Orang besar-besar kuat kerana kekuasaannya dan rakyat kuat kerana persatuannya.

227. Kerbau dipegang tali hidungnya, manusia dipegang pada katanya.
Maknanya: Janji yang sudah diucapkan mestilah ditepati, kerana harga manusia terletak pada janjinya itu.

228. Kerbau jangan dimaling orang, ayam jangan dimusangi.
(dimusangi - dimakan musang)
Maknanya: Anak dan isteri hendaklah dijaga dengan baik-baik.

229. Kerbau kandang, emas berpura.
Maknanya: Harta-benda harus disimpan baik-baik di tempatnya masing-masing supaya selamat.

230. Kerbau menanduk, kerbau pergi.
Maknanya: Siapa yang bersalah mesti dihukum setimpal dengan kesalahannya.

231. Kerbau pembulang tali.
(membulang - mengikat tali ke kepala.)
Maknanya: Orang yang berbolak-balik fikirannya atau yang tiada tetap hatinya.

232. Kerbau punya susu, sapi punya nama.
Maknanya: Orang lain yang berbuat kebaikan (berlelah payah), orang lain pula yang mendapat pujian.

233. Kerbau sekandang dapat digembalakan, manusia seorang tiada terjaga.
Maknanya: Kerbau sekawan boleh dikandang, manusia seorang tiada terkawal.

234. Kering pengayuh di tangan, kering wang di pinggang.
Maknanya: Orang miskin yang harus bekerja setiap masa.

235. Kering tempayan, cebok pun jauhlah.
Maknanya: Setelah harta ibu bapanya habis, anak-anak pun menjauhkan diri.

236. Keris panjang berkeluk, ke mana bawa ke mana olok.
Maknanya: Orang yang dapat digunakan untuk sebarang maksud; anak muda yang 'dimakan' pakaian.

237. Keris pedang tiada tajam, lebih tajam mulut manusia.
Maknanya: Kata-kata lebih tajam daripada senjata.

238. Keris tersisip di dinding, pedang tajam dalam sarungnya.
Maknanya: Perbuatan yang pandir.

239. Kerja baik berimbauan, datang buruk berhamburan.
Maknanya: Kerja baik dirundingkan, waktu kemalangan dibantu beramai-ramai.

240. Kerja raja dijunjung, kerja sendiri dikelek.
Maknanya: Menyambilkan pekerjaan sendiri ketika mengerjakan pekerjaan orang lain.

241. Kerja sebarang hebat, kasih sebarang tempat.
Maknanya: Bekerja dengan tidak menurut peraturan.

242. Kerosok ular di rumpun bambu.
Maknanya: Ancaman daripada orang yang pengecut.

243. Kesat daun pimping.
(pimping - sejenis gelagah yang batangnya tiada berongga) 
Maknanya: Lemah tetapi dapat mendatangkan bahaya.

244. Kesat-kesat daun pimping, kalau kesat daun labu boleh dicelur.
(celur - celup ke dalam air mendidih)
Maknanya: Orang miskin serta tidak berilmu tiada berguna di antara orang banyak, tetapi kalau ada perangai yang baik, ada juga faedahnya.

245. Ketam menyuruhkan anaknya berjalan betul.
Maknanya: Orang yang memberi nasihat, tetapi dia sendiri tidak melakukan sebagai yang dinasihatkannya itu.

246. Ketika ada jangan dimakan, telah habis maka dimakan.
Maknanya: Berhemat cermat dalam penghidupan.

247. Ketika gagak putih, bangau hitam.
Maknanya: Kiasan pada zaman yang sudah silam.

248. Khabar jauh dengar-dengarkan, khabar dekat fikir-fikirkan.
Maknanya: Tiap-tiap khabar yang diterima hendaklah diselidik dengan saksama supaya jangan tertipu.

249. Kicang-kecoh ciak.
(kicang-kecoh - tipu daya; ciak - dakwa) 
Maknanya: Sesuatu perkara yang akan diperiksa hendaklah ada buktinya.

250. Kijang jika ditambat dengan rantai emas sekalipun, bila terlepas ke hutan juga larinya.
Maknanya: Orang dagang, biar bagaimana senangnya di negeri asing, ingat juga ia akan negeri asalnya.

251. Kikir pari belulang kering, direndam tujuh hari tak basah.
(kikir - besi baja beringgit atau belulang pari untuk melicinkan kayu)
Maknanya: Terlalu degil atau terlalu kikir; orang yang kuat atau berkuasa.

252. Kilangan patah awak itulah menghimpitnya.
(kilangan - apitan tebu.) 
Maknanya: Mendapat celaka kerana kesalahan sendiri.

253. Kilat beliung sudah di kaki, kilat pisau sudah ke tangan, kilat cermin sudah ke muka.
Maknanya: Orang yang bijaksana dengan mudah menangkap hujung kata atau kias seseorang.

254. Kilat di dalam kilau, kabus di dalam hujan.
Maknanya: Dalam tutur kata atau tingkah laku tercantum maksud yang lain.

255. Kini gatal besok digaruk.
Maknanya: Pertolongan yang terlambat datang.

256. Kita baru mencapai pengayuh, orang sudah tiba ke seberang.
Maknanya: Orang yang bijaksana selalu lebih dulu mencapai maksudnya.

257. Kita membawa jarum, dia menyambut dengan gunting.
Maknanya: Kita menunjuk jalan supaya bersatu padu, dia berikhtiar supaya berpecah belah.

258. Kita semua mati, tetapi kubur masing-masing.
Maknanya: Masing-masing orang dengan pembawaan dan cara hidupnya yang tersendiri, meskipun berkaum keluarga.

259. Kodok dapat bunga sekuntum.
Maknanya: Beroleh sesuatu yang sia-sia kerana tidak dapat mempergunakannya.

260. Kokok berderai-derai, ekor bergelumang tahi.
Maknanya: Seseorang yang cakapnya tinggi tetapi keluarganya dalam kemelaratan.

261. Korek lubang ulat.
Maknanya: Sengaja mencari perselisihan.

262. Kotor dicuci, berabu dijentik.
Maknanya: Apa yang tiada baik dan yang buruk hendaklah dibuang atau dilupakan saja.

263. Koyak baju mahu ukur badan.
Maknanya: Merosakkan sesuatu yang hendak disempurnakan.

264. Koyak tak berbunyi.
Maknanya: Melakukan sesuatu yang kurang baik, tidak diketahui orang.

265. Kuah sama dihirup, sambal sama dicolek.
Maknanya: Bersama-sama dalam senang dan susah.

266. Kuah tertunggang ke nasi, nasi akan dimakan juga.
Maknanya: Perkahwinan antara kaum keluarga sendiri.

267. Kuali mengatakan belanga hitam.
Maknanya: Orang yang memburukkan orang lain, sedangkan ia sendiri pun buruk juga.

268. Kuat akar kerana tunjang, kuat tunjang kerana akar.
Maknanya: Kelebihan seseorang itu kerana suka muafakat satu sama lain.

269. Kuat berdiri pohon kerana akarnya, kuat akar kerana tanah.
Maknanya: Kekuatan sebuah kerajaan kerana orang besar-besarnya, kekuatan orang besar-besar kerana rakyatnya yang bersatu padu.

270. Kuat burung kerana sayap; kuat ikan kerana radai.
Maknanya: Merasa kuat (berkuasa) kerana ada kelebihannya; tiap-tiap orang sedikit banyak ada kuasanya.

271. Kuat gajah terdorong, kuat harimau terlompat-lompat.
Maknanya: Orang besar-besar yang membuat kesalahan kerana kekuasaannya.

272. Kuat ikan kerana radai, kuat burung kerana sayap, kuat ketam kerana sepit.
Maknanya: Merasa kuat (berkuasa) kerana ada kelebihannya; tiap-tiap orang sedikit banyak ada kuasanya.

273. Kuat lilit kerana simpulnya.
Maknanya: Kekuatan persatuan terletak pada anggota-anggotanya yang bersatu padu.

274. Kuat sepit kerana kempa. (kempa - apitan)
Maknanya: Orang kuat dalam sesuatu perkara, kerana ada yang menolong atau menyokongnya di belakang.

275. Kuat tertawa koyak bibir.
Maknanya: Bersuka-sukaan yang akhirnya mendatangkan kesusahan.

276. Kubur kata mari, rumah kata nanti.
Maknanya: Orang yang sudah lanjut usianya.

277. Kucing lalu, tikus tiada berdecit lagi.
Maknanya: Apabila ada orang yang ditakuti, maka diamlah orang yang sedang berbuat bising.

278. Kucing melompat, orang terkejut daripada tidurnya, ayam berkokok hari pun siang.
Maknanya: Kesusahan atau kesukaan orang lain, yang berkesan sampai kepada kita.

279. Kuda itu kuda juga, keldai itu keldai juga.
Maknanya: Tiap-tiap suatu itu akan kembali kepada asalnya.

280. Kuda pelejang bukit.
Maknanya: Orang yang menjadi kakitangan orang lain.

281. Kuda tua: diperkerjakan tak boleh, nak dibunuh sayang.
Maknanya: Menghadapi sesuatu masalah yang sangat sulit; dalam keadaan yang serba salah.

282. Kuda yang baik tak bercerai daripada pelananya.
Maknanya: Orang yang rajin senantiasa disuruh orang.

283. Kuda yang pantas tiada berkehendakkan cemeti.
Maknanya: Orang yang rajin dan pandai berbuat pekerjaan tak perlu diawasi.

284. Kudis menjadi tokak.
Maknanya: Perkara kecil menjadi besar.

285. Kukur apa kepada kukur, nyiur juga yang binasa.
Maknanya: Memang mudah menyuruh berbuat begini begitu, tetapi yang sukar ialah yang mengerjakannya.

286. Kulai-balai bagai cangkul sisa pengait (dikait).
Maknanya: Orang yang lemah-lembut gerak gerinya.

287. Kulit hitam orang tengok, tulang putih siapa jenguk.
Maknanya: Orang yang pada lahirnya kelihatan jahat, tetapi niat di hatinya baik tidak seorang pun yang tahu.

288. Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tiada tampak.
Maknanya: Kesalahan orang lain, biar pun kecil, tampak; tetapi kesalahan sendiri tidak disedari.

289. Kuman menjadi barah (pekung).
Maknanya: Perkara kecil menjadi besar.

290. Kumbang terbang tak bersaing.
Maknanya: Terlalu cepat.

291. Kundur tidak melata pergi, labu tidak melata mari.
Maknanya: Persetujuan atau persahabatan harus datang daripada kedua-dua belah pihak.

292. Kuning oleh kunyit, hitam oleh arang.
Maknanya: Mudah dihasut atau dipujuk.

293. Kura-kura di atas dahan.
Maknanya: Berbuat sesuatu yang mustahil.

294. Kura-kura di dalam perahu, pura-pura tidak tahu.
Maknanya: Bertanya sesuatu yang sudah diketahui.

295. Kura-kura di kaki ditinggalkan, burung terbang dikejar.
Maknanya: Kerana mengharapkan keuntungan yang besar tetapi belum tentu diperoleh, keuntungan yang kecil tetapi sudah pasti, dilepaskan.

296. Kura-kura kakinya tiada basah.
Maknanya: Mendapat keuntungan dengan tidak bersusah-payah.

297. Kurang budi teraba-raba, tidak ilmu suluh padam.
Maknanya: Orang yang kurang siasat di dalam sesuatu perkara, akhirnya akan mendapat kesusahan.

298. Kurang kerat, rengkuh yang lebih.
Maknanya: Usaha tiada seberapa hanya cakap saja yang lebih.

299. Kurang seiris sebelanga.
Maknanya: Hampir cukup bilangan; sedikit saja yang kurang.

300. Kurang sisik, tinggal lidi di buku; selidik, tinggal kaji di guru.
Maknanya: Tak akan tercapai maksudnya kalau tak mahu berusaha dan bersusah payah.

301. Kurang taksir hilang laba.
Maknanya: Kalau kurang hati-hati mungkin mendapat kerugian atau bahaya.

302. Kurang tambah menambah, senteng bilai-membilai.
(senteng - kurang cukup; bilai - sambung)
Maknanya: Bertolong-tolongan dalam menyelesaikan sesuatu pekerjaan. 

303. Kurang-kurang bubur, sudu yang lebih.
Maknanya: Perkara kecil menjadi besar kerana banyak dipercakapkan orang; pengetahuan sedikit tetapi terlalu besar cakapnya
304. Kurus kering seperti bayang; siapa pun tiada menaruh sayang.
Maknanya: Kurus sekali kerana sakit.

305. Kusut di hujung dengan pangkal, kerana salah memulai.
Maknanya: Seluruh pekerjaan menjadi rosak, kerana sejak mula lagi sudah salah.

306. Kusut di hujung, lari (bawa) ke pangkal.
Maknanya: Pembicaraan yang sudah melentur kian ke mari, hendaklah segera kembali ke pokok masalah. 

307. Kusut diselesaikan, keruh diperjernih.
Maknanya: Segala perselisihan hendaklah didamaikan.

308. Kutu mati di atas kepala, tuma mati di tepi kain.
Maknanya: Biar mati di tempat yang mulia kerana membuat pekerjaan yang baik, daripada mati di tempat yang hina kerana melakukan pekerjaan jahat.


Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "L"

1. Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni. 
Maksudnya: Persahabatan yang sangat karib.

2. Laba tertinggal, harta lingkup. 
Maksudnya: Laba tidak diperoleh, modalnya lenyap pula.

3. Labu dikerbuk tikus. 
Maksudnya: Gadis yang sudah kehilangan daranya.

4. Ladang yang berpunya. 
Maksudnya: Perempuan yang sudah kahwin.

5. Lading tajam sebelah.(lading - sebangsa parang) 
Maksudnya: Selalu mahu menerima pemberian, tetapi segan memberi. 

6. Lading tak tahu akan majalnya.(majal - tumpul, tidak tajam) 
Maksudnya: Tidak insaf akan keadaan dirinya. 

7. Lagak Padang, omong Betawi. 
Maksudnya: Cakap besar, tetapi tiada berisi.

8. Lagi jatuh ditimpa tangga. 
Maksudnya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

9. Lagi lauk lagi nasi. 
Maksudnya: Makin kaya, makin banyak sahabatnya.

10. Lagi lebai lagi berjanggut. 
Maksudnya: Berilmu dan berbudi.

11. Lagi murah, lagi ditawar. 
Maksudnya: Makin diberi, makin banyak lagi yang diminta.

12. Lagi teduh lagi berkajang. 
Maksudnya: Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya.

13. Lagi terang lagi bersuluh. 
Maksudnya: Perbuatan yang pandir, bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahui; mensia-siakan tenaga dan wang.

14. Lagi tongkat lagi senjata. 
Maksudnya: Makin kaya, makin banyak sahabatnya.

15. Lah baris nan berpahat, 'lah jalan nan berturut. 
Maksudnya: Pekerjaan yang dilakukan menurut aturannya.

16. Lah karam maka bertimba. 
Maksudnya: Setelah mendapat celaka baru ingat.

17. Lah panas hari, kacang lupa akan kulitnya. 
Maksudnya: Orang yang tiada ingat akan asalnya setelah menjadi kaya.

18. Lah ke tengah makan api. 
Maksudnya: Perselisihan yang telah mendalam, maka susah didamaikan.

19. Lah sesak alam tempat diam, tak berbumi tempat tegak. 
Maksudnya: Mendapat malu besar, sehingga tak ada tempat untuk menyembunyikan muka.

20. Lah tampak jalan tempat lalu, lupa batu akan menarung.(menarung - menyentuh) 
Maksudnya: Orang miskin setelah mendapat kebahagiaan lupa kepada bahaya yang mungkin mencelakakan dirinya. 

21. Lain bengkak lain bernanah. 
Maksudnya: Orang lain yang bersalah, orang lain pula yang menanggung akibatnya.

22. Lain biduk lain digalang.(galang - penyangga, landasan) 
Maksudnya: Jawab yang bersalahan dengan pertanyaan. 

23. Lain di mulut, lain di hati. 
Maksudnya: Yang dikatakan berlainan dengan yang di dalam hati.

24. Lain diniat lain ditakdir, lain diacah lain yang jadi. 
Maksudnya: Yang diperoleh lain daripada yang dikehendaki.

25. Lain dulang lain kaki, lain orang lain hati. 
Maksudnya: Masing-masing orang dengan kesukaannya.

26. Lain galang, lain perahu yang disorong. 
Maksudnya: Berlainan perbuatan daripada tujuannya.

27. Lain gatal lain digaruk. 
Maksudnya: Lain soal lain jawabnya.

28. Lain lubuk, lain ikannya. 
Maksudnya: Adat negeri selalu berlain-lainan.

29. Lain luka lain menyiuk, lain sakit lain mengaduh.
(menyiuk = menarik nafas kerana sakit) 
Maksudnya: Lain yang disindir lain yang merasa hati; lain yang berbuat salah lain pula yang merasa susah. 

30. Lain mangkuk lain cawan. 
Maksudnya: Tidak sama pembawaan dan kesukaan.

31. Lain orang, lain pendapat. 
Maksudnya: Masing-masing orang dengan kesukaannya.

32. Lain orang yang makan nangka, lain orang yang kena getah. 
Maksudnya: Orang lain yang melakukan kesalahan, orang lain pula yang dituduh.

33. Lain orang memperanakkan, lain orang dipanggil bapa. 
Maksudnya: Balasan yang tidak pada tempatnya; lain orang yang berbuat baik lain orang pula yang mendapat penghargaan.

34. Lain padang lain belalang. 
Maksudnya: Adat negeri selalu berlain-lainan.

35. Lain sakit lain diubat, lain luka lain dibebat. 
Maksudnya: Jawab yang bersalahan dengan pertanyaan.

36. Lain teringat lain disebut; bertukar angguk dengan ilallah. 
Maksudnya: Perbuatan yang bertentangan dengan perkataan.

37. Lain yang bengkak, lain yang bernanah; lain yang untut, lain yang mengisut. 
Maksudnya: Orang lain yang melakukan kesalahan, orang lain pula yang dituduh.

38. Laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan. 
Maksudnya: Urusan sendiri ditinggalkan kerana mementingkan urusan orang lain.

39. Laksana antah lemukut(melukut), lapar sangat baru berguna. 
Maksudnya: Sesuatu yang tiada berharga dan kurang baik, tetapi kalau sudah kekurangan akan berguna juga.

40. Laksana apung dipermainkan gelombang. 
Maksudnya: Hidup melarat di negeri asing.

41. Laksana apung di tengah laut; dipukul ombak jatuh ke tepi. 
Hidup melarat di negeri asing.

42. Laksana barang derham, sedia ada suratan Istanbul.
(derham - wang, Istanbul = kota di negeri Turki) 
Maksudnya: Pekerjaan mulia yang telah dilakukan dengan pujian istimewa. 

43. Laksana barang yang disadur.(sadur - lapis tipis pada logam yang lain) 
Maksudnya: Tak tahan uji. 

44. Laksana batang manau, seribu kali embat haram tak putus.
(embat - pukul; manau - rotan besar) 
Maksudnya: Sangat kuat dan teguh. 

45. Laksana batik lasam.
(lasam - keluaran Lasam, suatu tempat di Jawa) 
Maksudnya: Sesuatu yang makin lama dipakai, makin baik. 

46. Laksana binatang umang-umang di mana sarang udang di situ tempat menumpang. 
Maksudnya: Orang yang hidupnya bergantung kepada orang lain.

47. Laksana buah bemban, masak jatuh ke lumpur. 
Maksudnya: Menghilangkan diri.

48. Laksana buah masak ranum, dihinggut perdu luruh sendiri. 
Maksudnya: Orang tua yang sudah uzur sewaktu-waktu mungkin mendapat sakit berat.

49. Laksana bunga dedap, sungguh merah berbau tidak. 
Maksudnya: Orang yang elok dan tampan tetapi tidak berbudi bahasa.

50. Laksana buntal kembung, perut buncit di dalamnya kosong. 
Maksudnya: Orang yang tiada berpengetahuan, hanya cakapnya saja yang besar.

51. Laksana burung diam dalam sangkar. 
Maksudnya: Orang yang terikat hidupnya.

52. Laksana cempedak mambung, pulur saja jual tak laku. 
Maksudnya: Perempuan gemuk yang tidak disukai orang.

53. Laksana golok kayu, ditetakkan tak makan, dijual tak laku. 
Maksudnya: Pengetahuan yang tidak sempurna, sehingga tidak mendatangkan faedah sedikit jua pun.

54. Laksana janda baru bangun tidur. 
Maksudnya: Perempuan yang benar-benar cantik. 

55. Laksana jauk penjauk yang kerap.
(jauk [sauk] - jaring kecil yang diberi bertangkai untuk menangkap ikan) 
Maksudnya: Terlalu kikir.

56. Laksana jentayu menantikan hujan.
(jentayu - burung garuda yang besar) 
Maksudnya: Sangat rindu. 

57. Laksana kain (benang) putih. 
Maksudnya: Senantiasa menurut perkataan orang; kanak-kanak yang masih kecil.

58. Laksana kain tiga hasta. 
Maksudnya: Serba tanggung.

59. Laksana kasihkan bunga seceper, terbuang bunga sekaki.
(ceper - piring dan sebagainya yang tidak jeluk; sekaki - sekuntum) 
Maksudnya: Terlalu menghiraukan yang banyak, yang sedikit hilang di tangan. 

60. Laksana katak di harung ular. 
Maksudnya: Lari bercempera dengan suara riuh rendah kerana ketakutan.

61. Laksana kedidi: sedikit hujan banyak bermain. 
Maksudnya: Suka membesar-besarkan perkara yang kecil. 

62. Laksana kedidi: di mana pantai tercunggit-cunggit (terjengit-jengit). 
Maksudnya: Orang yang tidak tahu membawa diri.

63. Laksana kerbau: di mana rumput hijau di sana menerkam. 
Maksudnya: Tidak mengendahkan bahaya, kerana melihat barang yang digemarinya. 

64. Laksana kumbang menyeri bunga, kumbang pun terbang bunga pun layu. 
Maksudnya: Lelaki yang mempermain-mainkan perempuan, ia pergi perempuan itu pun merana.

65. Laksana layang-layang melawan angin. 
Maksudnya: Pebuatan yang sia-sia. (Peribahasa lain yang sama makna: Wau melawan angin).

66. Laksana layang-layang putus teraju. 
Maksudnya: Tinggal berserah kepada nasib saja, daya upaya sudah tiada lagi. (Peribahasa lain yang sama makna: a. Bagai wau putus teraju, b. Layang-layang putus talinya). 

67. Laksana layang-layang salah teraju. 
Maksudnya: Anak-anak muda yang menurut jalan yang salah.

68. Laksana lembu dogol (dungkul), tak boleh ditanduk hanya (cuma) disondol.
(dogol - tidak bertanduk) 
Maksudnya: Orang yang suka menggertak (mengancam) tetapi tidak berbahaya. 

69. Laksana lembu kasi: galak saja tiada melawan. 
Orang yang besar tubuh tetapi penakut.

70. Laksana lemping terbuang.(lemping - sejenis kuih) 
Maksudnya: Bagi orang yang berada benda-benda yang sedikit itu tidaklah berguna tetapi bagi orang yang miskin sangatlah besar artinya. 

71. Laksana mencari sungai yang tiada berhulu. 
Maksudnya: Berpenat lelah dengan sia-sia saja.

72. Laksana pencalang tersarat, tiada ke timur tiada ke barat.
(pencalang - perahu besar untuk memuat barang-barang dagangan) 
Maksudnya: Orang yang sudah berpakaian cantik, tetapi duduk di dalam rumah saja. 

73. Laksana pohon kayu tiada berbuah. 
Maksudnya: Ilmu yang tiada diamalkan.

74. Laksana sampan pukat. 
Maksudnya: Orang yang tidak pernah keluar jauh dari tempat kediamannya.

75. Laksana sebuku gaharu, sukat dibakar makin berbau. 
Maksudnya: Baru memperlihatkan keunggulannya bila perlu. 

76. Laksana taji dibentuk. 
Maksudnya: Kening yang elok.

77. Laksana terung bertunang ikan kering. 
Maksudnya: Sangat sesuai.

78. Lalang yang terbakar, sicerek menumpang mati.
(sicerek - sebangsa tumbuhan yang biasa tumbuh dalam lalang) 
Maksudnya: Terlibat dalam urusan orang lain; mendapat kecelakaan kerana kesalahan orang lain.

79. Lalat langau mengerumuni bangkai. 
Maksudnya: Orang lelaki yang berhimpun di rumah perempuan jahat. 

80. Lalat memanglah mencari puru. 
Maksudnya: Lelaki yang jahat memang mencari perempuan jahat. 

81. Lalu hangus, surut layu. 
Maksudnya: Keadaan yang serba salah, diperbuat salah tak diperbuat pun salah.

82. Lalu penjahit, lalu kelindan. 
Maksudnya: Apabila usaha yang pertama telah berhasil, maka usaha yang berikutnya pun akan tercapai juga.

83. Lambat laga asalkan menang. 
Maksudnya: Biar lambat asalkan maksud tercapai.

84. Lampai bagai pimping di lereng, lemah bagai lenggundi muda. 
Maksudnya: Puji-pujian terhadap perempuan yang bagus potongan tubuhnya.

85. Lampu kekurangan minyak. 
Maksudnya: Dalam keadaan payah.

86. Lamun ada ubi, ubi; tiada ubi, gadung jadilah. 
Maksudnya: Jika terpaksa, barang yang kurang baik pun dapat digunakan juga.

87. Lamun takut dilanggar batang, jangan duduk di kepala pulau.
(kepala pulau - tepi sungai yang menghadap mudik, tempat batang-batang tersangkut apabila air bah) 
Maksudnya: Kalau takut susah lebih baiklah jangan membuat sesuatu pekerjaan yang sukar-sukar.

88. Lancar kaji kerana diulang, pasar jalan kerana diturut.
(pasar - licin, mati rumput) 
Maksudnya: Kepandaian atau kemahiran didapat kerana selalu berlatih.

89. Lang pungguk lang berikan, tidur siang berjaga malam. 
Maksudnya: Pencuri yang tidur waktu siang, dan berjaga waktu malam.

90. Langau di ekor kerbau, debu di atas tunggul. 
Maksudnya: Kedudukan atau pekerjaan yang tidak tetap.

91. Langit akan disigai, tebat akan disiar. 
Maksudnya: Ingin berbuat sesuatu yang mustahil.

92. Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang.
(berkelikir - bergelang-gelang rotan; temberang - tali temali di perahu) 
Maksudnya: Fikiran yang menurut hawa nafsu akhirnya membawa kepada kehinaan. 

93. Langit dapat dilukis, sudut kambut diserayakan.
(kambut - sebangsa bakul; diserayakan - dimintakan pertolongan orang lain) 
Maksudnya: Kesalahan orang lain, biar pun kecil, tampak; tetapi kesalahan sendiri tidak disedari.

94. Langit menimpa kepala, bumi memegang kaki. 
Maksudnya: Hidup yang serba salah kerana melanggar perintah negeri. 

95. Langit menyungkup kepala. 
Maksudnya: Sesuatu yang tidak dapat diatasi lagi.

96. Langit runtuh, bumi cair. 
Maksudnya: Segala harapan sudah musnah. 

97. Langit runtuh, bumi telah terban.(terban - runtuh) 
Maksudnya: Segala harapan sudah musnah.

98. Langit yang tinggi hendak ditampar, bumi yang dipijak tak dapat dicapai. 
Maksudnya: Berhajat kepada pangkat yang tinggi sedangkan pangkat rendah pun tidak ada.

99. Langkah yang telah terlangkahkan. 
Maksudnya: Sesuatu yang sudah dimulai melakukannya. 

100. Langkas buah papaya.(langkas - luruh kerana terlampau masak) 
Maksudnya: Suatu perkara yang mustahil.

101. Lantai dan dinding bertelinga belaka. 
Maksudnya: Mempercakapkan sesuatu rahsia hendaklah beringat-ingat.

102. Lapuk-lapuk diganti, usang-usang dibarui. 
Maksudnya: Adat atau peraturan yang tak baik diganti atau diperbaiki.

103. Lapuk oleh kain sehelai. 
Maksudnya: Beristeri atau bersuami hanya seorang saja, tidak bercerai-cerai dan tidak diduakan.

104. Laut budi tepian akal (ilmu). 
Maksudnya: Orang cerdik pandai atau cendekiawan.

105. Laut datang memunggah mutiara. 
Maksudnya: Orang pandai datang mengajarkan ilmu yang berguna kepada kita.

106. Laut ditembak, darat kena. 
Maksudnya: Beroleh sesuatu yang tidak dihajatkan.

107. Laut ditimba akan kering. 
Maksudnya: Harta yang banyak sekalipun akan habis, jika selalu dibelanjakan.

108. Laut madu berpantaikan sakar (gula). 
Maksudnya: Perkataan yang manis yang keluar dari mulut orang yang baik rupa.

109. Laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan. 
Maksudnya: Segala usaha tetap ada kesukaran atau bahayanya.

110. Laut tidak membuang sungai, rimba tidak membuang latah.
(latah - sampah (daun-daun dan sebagainya) di bawah pohon)
Maksudnya: Orang besar yang baik dan murah hati tiada menolak permintaan atau pertolongan yang diminta daripadanya. 

111. Lautan dapat diduga, hati manusia siapakah cakap (dapat) menduganya. 
Maksudnya: Hati manusia tiada siapa yang mengetahuinya.

112. Lautan yang dalam sudah diselami, ini pula air dalam terenang. 
Maksudnya: Orang yang pernah membuat sesuatu pekerjaan besar tiada khuatir menghadapi pekerjaan yang kecil.

113. Lautan yang dalam sudah diselam rata, buyung di dapur tak tahu apa isinya. 
Maksudnya: Negeri yang jauh sudah dilawati dan diambil tahu, tetapi hal rumah tangga sendiri tiada diperiksa bagaimana keadaannya.

114. Lawak-lawak main, bunga tahi. 
Maksudnya: Bergurau senda yang akhirnya membawa kepada pergaduhan.

115. Layang-layang putus talinya. 
Maksudnya: Tinggal berserah kepada nasib saja, daya upaya sudah tiada lagi.

116. Layar menimpa tiang. 
Maksudnya: Kawan menjadi lawan.

117. Layu bunga digenggam, layu rumput di halaman. 
Maksudnya: Akan menyatakan kematian seorang pembesar negeri.

118. Lebai berjanggut kambing pun berjanggut juga. 
Maksudnya: Pakaian dan rupanya boleh jadi sama tetapi kedudukannya lain-lain.

119. Lebih baik berputih tulang daripada berputih mata. 
Maksudnya: Lebih baik mati daripada menanggung malu.

120. Lebih baik seekor singa di padang yang luas, daripada seekor ular di dalam rumput. 
Maksudnya: Lebih baik musuh besar di dalam terang daripada musuh kecil di dalam sulit. 

121. Lebih berharga mutiara sebutir daripada pasir sepantai. 
Maksudnya: Lebih baik bersahabat dengan orang baik seorang daripada dengan orang jahat sekawan. 

122. Lebih pucuk, lebih pelepah? 
Maksudnya: Mana baik kawan lama dengan kawan baru? (Satu kiasan).

123. Lebuh sempit kuda penyepak, jalan licin tebing berkelok. 
Maksudnya: Kesulitan (kesusahan) dalam melakukan sesuatu pekerjaan jika tidak berilmu.

124. Lecah di kaki. 
Maksudnya: Seorang lelaki yang kahwin tanpa ada tanggungjawab, melainkan sebagai orang menumpang saja.

125. Leka di kerak jarang, kuku habis perut tak kenyang, burung terbang dipipiskan lada. 
Maksudnya: Membuat pekerjaan yang merugikan.

126. Leka senantiasa di lipatan sanggul; fikiran singkat akal pun tumpul. 
Maksudnya: Gilakan seorang perempuan sehingga lupa akan makan dan minum.

127. Lekuk batu dititik air selalu. 
Maksudnya: Biar bodoh sekalipun kalau belajar dengan bersungguh-sungguh, nescaya akan menjadi pandai juga.

128. Lelar makan di upih, lagi putih lagi dikeruk. 
Maksudnya: Perbuatan yang dilakukan kerana nafsu akhirnya akan mendatangkan bencana dan penyesalan.

129. Lemah-lembut lintah, melekat payah lucut. 
Maksudnya: Orang yang lemah-lembut lakunya tetapi susah hendak melepaskan sesuatu yang telah diperolehnya.

130. Lemah-lembut santan berlada. 
Maksudnya: Perkataan yang lemak manis tetapi berisi sindiran yang pedas.

131. Lemah liat kayu akar, dilentur boleh dipatah tak dapat. 
Maksudnya: Pada lahirnya kelihatan lemah tetapi sebenarnya tidak dapat dipengaruhi atau dipermain-mainkan.

132. Lemah melapis condong menopang. 
Maksudnya: Tolong-menolong satu sama lain.

133. Lemah (lunak) tersudu, keras tak tertakik.(takik - toreh pada kayu) 
Maksudnya: Orang yang teguh pendiriannya. 

134. Lembah diraih, pantai dititi.(raih - tarik) 
Maksudnya: Sikap yang bijaksana, dalam mengeluarkan sesuatu perintah.

135. Lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan. 
Maksudnya: Sesuatu nasihat itu hendaklah difikirkan masak-masak buruk baiknya, sedangkan kecaman janganlah pula ditolak mentah-mentah.

136. Lemak manis pada dialah, pahit maung pada orang. 
Maksudnya: Orang yang hanya suka dipuji, tetapi tak suka dikritik.

137. Lemak penyelar daging. 
Maksudnya: Memboroskan harta benda tuannya. penyelar = penggoreng.

138. Lembu dogol jangan dibalun. 
Maksudnya: Orang yang tiada melawan jangan diusik, nanti dia melawan bersungguh-sungguh.

139. Lempar bunga dibalas lempar tahi. 
Maksudnya: Kebaikan dibalas dengan kejahatan.

140. Lempar(kan) batu sembunyi(kan) tangan. 
Maksudnya: Berbuat jahat kepada orang, lalu pura-pura tidak tahu.

141. Lemukut di tepi gantang. 
Sesuatu yang tidak dihargakan sangat.

142. Lengan bagai lilin dituang. 
Maksudnya: Lengan yang cantik.

143. Lenggang bagai sirih jatuh, tak tahu di tampuk layu. 
Orang yang tidak sedarkan kekurangan dirinya.

144. Lenggang lenggok bagai cupak hanyut. 
Maksudnya: Gaya langkah yang lemah-lembut.

145. Lenggang patah sembilan. 
Maksudnya: Gaya langkah yang lemah-lembut.

146. Lengkuas di tepi kandang, tegak puas badan menyandang. 
Maksudnya: Tiap-tiap yang salah haruslah menerima hukuman yang setimpal.

147. Lepas bantal berganti tikar. 
Maksudnya: Kahwin dengan saudara atau keluarga isteri yang sudah meninggal.

148. Lepas kaki leher terjerat. 
Maksudnya: Orang jahat yang sudah tidak dapat menyembunyikan kejahatannya lagi.

149. Lepas putih hitam tak dapat. 
Maksudnya: Yang diharapkan tak dapat, sedang apa yang telah ada, hilang.

150. Lepas topan (taufan) paksa baik.(paksa - kesempatan, waktu) 
Maksudnya: Habis kesusahan timbullah kesenangan. 

151. Lesung mencari antan (alu). 
Maksudnya: Perempuan mencari lelaki.

152. Lewat di manis, masam; lewat di harum, busuk. 
Maksudnya: Hilang yang baik, timbul yang jahat.

153. Licin bagai basuh perahu. 
Maksudnya: Menderita kerugian.

154. Licin bagai belut. 
Maksudnya: Tidak mudah ditipu atau ditangkap.

155. Licin kerana minyak berminta, elok kerana kain berselang.(selang - pinjam) 
Gagah atau angkuh kerana harta orang lain. 

156. Lidah bercabang. 
Maksudnya: Selalu berubah-ubah, tidak dapat dipercayai.

157. Lidah biawak. 
Selalu berubah-ubah, tidak dapat dipercayai.

158. Lidah terganjal. 
Maksudnya: Tidak dapat membantah sesuatu permintaan orang kerana telah berhutang budi dan sebagainya.

159. Lidah terkalang. 
Maksudnya: Tidak dapat membantah sesuatu permintaan orang kerana telah berhutang budi dan sebagainya.

160. Lidah tidak bertulang. 
Maksudnya: Mudah berjanji tetapi mudah pula mengubah janjinya itu.

161. Lidah tidak bertulang, salah petik jiwa hilang. 
Maksudnya: Orang yang mendapat kemalangan kerana tiada tahu menjaga tutur katanya.

162. Lidahnya masin. 
Perkataannya diturut, permintaannya diterima.

163. Lihat anak pandang menantu. 
Maksudnya: Menganggap orang lain sama saja dengan dirinya sendiri.

164. Limau masak sebelah, perahu karam sekerat. 
Maksudnya: Hukuman yang berat sebelah kerana memandang orang, kedudukan dan sebagainya.

165. Linggi diserang, Riau yang alah. 
Maksudnya: Menyerah tanpa berjuang.

166. Longgar sendat, lapang bertukul. 
Maksudnya: Berpura-pura menerima kebenaran, padahal sedikit pun tidak dimasukkan ke dalam ingatannya.

167. Lonjak sebagai labu dibenam. 
Sombong, angkuh.

168. Lubuk akal lautan (tepian) ilmu (budi). 
Maksudnya: Sangat luas dan banyak pengetahuan.

169. Lubuk dalam si kitang-kitang yang empunya. 
Maksudnya: Masing-masing orang itu dengan daerahnya sendiri-sendiri.

170. Lubuk (men)jadi pantai, pantai (men)jadi lubuk. 
Maksudnya: Nasib manusia tiada tetap, ada masanya orang kaya menjadi miskin dan orang miskin menjadi kaya.

171. Luka di tangan tampak berdarah), luka di hati siapa tahu? 
Maksudnya: Kesedihan atau kesusahan hanya seorang sajalah yang dapat merasainya.

172. Luka sudah hilang, parutnya tinggal juga. 
Maksudnya: Orang yang berselisih itu meskipun sudah berdamai tetapi kenangan-kenangannya masih teringat juga.

173. Luka tangan kerana berebutkan tembikar pecah. 
Mendapat bahaya kerana berebutkan perempuan jahat.

174. Lalu jarum, lalu kelindan. 
Maksudnya: Apabila usaha yang pertama telah berhasil, maka usaha yang berikutnya pun akan tercapai juga.

175. Lulus tabuh perhatian. 
Maksudnya: Hati lapang dan lega; sangat suka.

176. Lulus tidak berselam, hilang tidak bercari.
(lulus - maksudnya terbenam dalam air) 
Maksudnya: Orang yang menderita sengsara, tetapi tidak ada yang mahu menolong.

177. Lunak disudu, keras ditakik. 
Maksudnya: Yang menurut dilakukan dengan lemah lembut, sedang yang melawan harus dikerasi.

178. Lunak gigi daripada lidah. 
Maksudnya: Merendahkan diri; bersikap lemah-lembut.

179. Lupa ketinggalan, terlelap kemalingan.
(lelap - tidur; kemalingan - kecurian) 
Maksudnya: Kurang hati-hati mengakibatkan kerugian. 

180. Lupa mengingatkan, terlelap menjagakan. 
Ingat mengingatkan antara orang yang bersahabat.

181. Lupak menjadi perigi (telaga). 
Maksudnya: Orang miskin menjadi orang kaya.

182. Lurah dituruni, bukit didaki. 
Maksudnya: Gigih; tak mengenal lelah; azam yang kuat.

183. Lurah juga diturut air, bukit juga dilejang panas. 
Maksudnya: Orang yang berpengaruh juga yang mendapat penghormatan dan orang yang biasa jahat pula yang selalu dituduh.

184. Lurah tidak terturuni, bukit tidak terdaki. 
Maksudnya: Teramat tua dan daif.

185. Luruh upih pergam datang; suruh putih hitam datang. 
Maksudnya: Lain yang dihajatkan lain yang diperoleh.

186. Lurus bagai piarit.(piarit - serampang, seruit) 
Maksudnya: Kelihatannya baik, tetapi di dalam hatinya jahat. 

187. Lurus-lurus ekor anjing, walau bagaimanapun ada juga bengkoknya. 
Maksudnya: Orang yang sudah biasa berbuat jahat itu sekali-sekali akan berbalik juga hatinya hendak berbuat jahat.

188. Lurus lubang lurus penjolok. 
Maksudnya: Pemerintahan dalam sesuatu negara itu haruslah adil, walaupun keras hukumannya.

189. Lurus sebagai sumpitan. 
Maksudnya: Lurus hati benar.

190. Lurus-lurus sumpitan. 
Maksudnya: Tipu muslihat untuk mencari keuntungan diri sendiri.

191. Lurus sumpitan hendak mengena. 
Maksudnya: Tipu muslihat untuk mencari keuntungan diri sendiri.

192. Lutung (lotong) kekah kumput jarinya; kembung sengal kentut jadinya.
(kumput - rompang, kudung; kekah - kerkah, menggigit, memakan) 
Maksudnya: Kesudahan bagi orang yang mencari kehidupan itu ialah kesenangan.

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "M"

1. Mabuk di enggang lalu. 
Maknanya: Sangat tertarik hatinya kepada orang yang belum dikenal.

2. Mabuk kerana beruk berayun. 
Maknanya: Gilakan wanita cantik yang tak mungkin didapat; asyik melihat sesuatu yang tidak berguna.

3. Macam anak dara tak datang tunangnya. 
Maknanya: Selalu membengkalaikan pekerjaan; membuat kerja tidak pernah siap; terlalu lambat.

4. Macam betung seruas. 
Maknanya: Terlalu jujur; lurus hati.

5. Macam daun terap: bunyinya degah-deguh, degah-deguh jatuh ke bawah. 
Maknanya: Orang bodoh yang banyak bualnya.Maknanya: 

6. Macam kepiting jalan. 
Maknanya: Orang yang berjalan miring.

7. Macam kera kelaparan. 
Maknanya: Orang tua yang bibirnya selalu berkomat-kamit.

8. Macam kikir besi. 
Maknanya: Orang kaya yang bakhil.

9. Macam memegang tali layang-layang. 
Maknanya: Orang yang berkuasa dalam penghidupan orang perseorangan ataupun orang banyak.

10. Macam orang biduk. 
Maknanya: Orang yang makan dan minum bersama-sama tetapi bayar sendiri-sendiri.

11. Macam terambil di nan kurang. 
Maknanya: Berdukacita tanpa sesuatu sebab.

12. Macam timun dengan durian: menggelek luka, kena gelek pun luka. 
Maknanya: Perlawanan yang tidak seimbang (orang kecil melawan orang yang berkuasa).

13. Macam ular kekenyangan. 
Maknanya: Orang yang buncit perutnya sehingga berjalannya pun sudah tidak betul lagi.

14. Madu satu tong jika rembes; rembesnya madu juga. 
Maknanya: Jika asalnya naik, maka turunannya pun baik juga.

15. Mahal dibeli sukar dicari. 
Maknanya: Sesuatu yang amat susah diperoleh.

16. Mahal imam murahlah kitab; mahal demam murah sakit. 
Maknanya: Sungguhpun orang tidak suka akan penyakit tetapi jaranglah ada orang yang dapat mengelakkannya.

17. Mahal tak dapat dibeli, murah tak dapat diminta. 
Maknanya: Sesuatu yang amat susah diperoleh.

18. Main air basah, main api letur, main pisau luka. 
Maknanya: Tiap-tiap perbuatan atau pekerjaan akan meninggalkan akibatnya.

19. Main akal (budi). 
Maknanya: Mengenakan tipu daya.

20. Main badar, main gerundang. 
Maknanya: Hendak meniru-niru perbuatan orang besar-besar akhirnya diri sendiri juga yang binasa.

21. Majlis di tepi air, merdesa di perut kenyang.
(majlis - bersih; merdesa - orang pemilih makanan) 
Maknanya: Orang yang berada dengan mudah dapat memilih apa yang diingininya. 

22. Makan bersabitkan. 
Maknanya: Mendapat makan dan minum tanpa bekerja.

23. Makan bubur panas-panas. 
Maknanya: Bertindak dengan tergesa-gesa, akhirnya mengecewakan.

24. Makan di luar berak di dalam. 
Maknanya: Mengkhianati tempat mendapat perlindungan.

25. Makan hati, berulam jantung. 
Maknanya: Bersusah hati kerana perbuatan orang lain yang menyedihkan hati.

26. Makan keringat orang. 
Maknanya: Mengecap kesenangan dengan jalan memeras orang lain.

27. Makan masak mentah. 
Maknanya: Orang yang tidak menghiraukan halal atau haram.

28. Makan nasi kawah. 
Maknanya: Hidup memburuh; dalam peliharaan orang tua.

29. Makan nasi suap-suapan, tetapi menyambut puan kosong. 
Maknanya: Kahwin menurut adat perkahwinan biasa tetapi kemudian ternyata perempuan itu sudah bukan anak perawan lagi.

30. Makan upas berulam racun.(upas - racun) 
Maknanya: Senantiasa hidup dalam kesusahan. 

31. Makanan enggang hendak dimakan oleh pipit. 
Maknanya: Hendak menyama-nyamai kebiasaan orang yang mulia atau kaya.

32. Makin banyak orang, makin banyak niat. 
Maknanya: Tiap-tiap orang mempunyai pendapat (kemahuan) sendiri-sendiri; makin banyak orang makin banyak pula pendapat dan kemahuannya.

33. Makin murah, makin menawar. 
Makin diberi, makin banyak lagi yang diminta. 

34. Maksud bagai maksud manau. 
Maknanya: Maksud yang melebihi kesanggupan.

35. Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. 
Maknanya: Ingin akan sesuatu yang besar tetapi tidak berdaya mencapainya, kerana kekurangan alat.

36. Malam berselimut embun, siang bertudung awan. 
Maknanya: Sangat melarat dan miskin, tiada mempunyai rumah tangga.

37. Malang celaka Raja Genggang, tuak terbeli tunjang hilang. 
Maknanya: Nasib yang malang, waktu maksud yang kedua diperoleh, barang yang sudah di tangan pula hilang.

38. Malang Pak Kaduk, ayamnya menang kampung tergadai. 
Maknanya: Orang yang benar-benar malang nasibnya, segala sesuatu yang dimilikinya habis belaka.

39. Malang tak berbau. 
Maknanya: Kecelakaan yang terjadi dengan tiba-tiba.

40. Malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih. 
Maknanya: Nasib buruk tak dapat dihindarkan, nasib baik tak dapat dicari-cari.

41. Malang tiada datang tunggal. 
Maknanya: Malang yang bertimpa-timpa.

42. Malas bergarit, perut perit.(garit - gerak, perit - pedih)
Maknanya: Malas berusaha tentulah kelaparan. 

43. Malu berani, mati takut. 
Maknanya: Pengecut.

44. Malu bertanya sesat di jalan, malu berdayung (berkayuh) perahu hanyut. 
Maknanya: Kalau segan berusaha tak akan mendapat kemajuan.

45. Malu, kalau anak harimau menjadi anak kambing. 
Maknanya: Maknanya: Tidak patut anak orang baik-baik menjadi bodoh; atau anak orang berani menjadi penakut.

46. Malu makan, perut lapar. 
Maknanya: Kalau segan berusaha tak akan mendapat kemajuan.

47. Mamah dulu kemudian telan. 
Maknanya: Sesuatu pekerjaan itu hendaklah dilakukan menurut peraturannya.

48. Mana ada buluh tidak berbuku? 
Maknanya: Maknanya: Tak ada sesuatu yang sempurna benar.

49. Mana busuk yang tidak berbau? 
Maknanya: Tak ada kejahatan yang dapat disembunyikan selama-lamanya.

50. Mana kerbau yang bencikan kubangnya? 
Maknanya: Orang yang biasa berbuat jahat tak dapat melupakan tempat ia bersuka ria.

51. Mana sungai yang tiada berhulu? 
Maknanya: Mana kaum atau puak yang tidak ada asal keturunannya?

52. Mana tali berpunca tak berhujung? 
Maknanya: Siapakah yang tidak akan menghadapi mati? 

53. Manis udang, maka ketam direbus tak merah? 
Maknanya: Menipu dengan mengubah-ubahkan perangai, kelakuan atau rupanya. 

54 . Mandi dalam cupak. 
Maknanya: Sesuatu keadaan yang menyebabkan serba salah.

55. Mandi di telaga di tepi jalan, bersunting bunga tahi ayam. 
Maknanya: Orang lelaki yang suka kepada perempuan jahat.

56. Mandi tak basah. 
Maknanya: Orang yang keras hati; terlalu rindu. 

57. Manikam selalu juga didapati di dalam lipatan kain buruk yang robek. 
Maknanya: Pengetahuan (kepandaian) selalu juga terdapat dalam kalangan orang miskin dan hina.

58. Manikam sudah menjadi sekam. 
Maknanya: Tidak berguna lagi; tidak berharga lagi.

59. Manis bagai gula Jawa. 
Maknanya: Persesuaian dalam segenap hal-ehwal.

60. Manis laksana gula Sarawak. 
Maknanya: Persesuaian dalam segenap hal-ehwal.

61. Manis seperti (laksana) gula derawa.(gula derawa - air gula) 
Maknanya: Dua orang suami isteri yang sama-sama elok rupa parasnya.

62. Manusia punya asa, Tuhan punya kuasa. 
Maknanya: Manusia hanya boleh berharap, tetapi Tuhan berkuasa berbuat sesuatu yang dikehendakinya.

63. Manusia tahan kias, binatang tahan palu. 
Maknanya: Mengajar manusia dengan sindiran, mengajar binatang dengan pukulan.

64. Manusia tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya. 
Maknanya: Orang yang berakal jauh pandangannya, orang yang bodoh hanya kepentingan dirinya sajalah yang diperlukan.

65. Mara hinggap mara terbang, mara bergesel sambil lalu, enggang lalu ranting patah. 
Maknanya: Tidak bersalah tetapi ikut terlibat dalam sesuatu kesalahan.

66. Mara jangan dipikat (dipukat), rezeki jangan ditolak. 
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari, rezeki meskipun sedikit haruslah diterima dengan syukur.

67. Marahkan pijat kelambu dibakar, tidur terdedah. 
Maknanya: Takutkan bahaya yang kecil, maka keuntungan yang banyak dibuang, akhirnya meranalah badan.

68. Marahkan telaga yang kering, timba dipecahkan. 
Maknanya: Jikalau seseorang itu tidak dapat menolong, mintalah pertolongan daripada orang lain pula.

69. Marahkan tikus rengkiang dibakar. 
Maknanya: Takutkan bahaya yang kecil, maka keuntungan yang banyak dibuang, akhirnya meranalah badan.

70. Masa lagi rebunglah hendak dilentur, jangan dinantikan sampai menjadi aur. 
Maknanya: Masa kecillah diajar dan dididik, jangan ditunggu sampai sudah besar.

71. Masak di luar mentah di dalam. 
Maknanya: Kelihatannya baik tetapi di dalam atau keadaan yang sebenarnya jahat. 

72. Masak durian, masak manggis. 
Maknanya: Perbandingan antara lelaki yang tidak dapat menyembunyikan rahsia hatinya dengan perempuan yang dapat menyembunyikan rahsianya sehingga tiada diketahui orang.

73. Masak malam mentah pagi (siang). 
Maknanya: Perkara yang sudah selesai, tetapi tak lama kemudian berubah pula.

74. Masam bagai nikah tak suka.(masam - merengus, bersut) 
Maknanya: Berdukacita. 

75. Masih berbau pupuk jerangau. 
Maknanya: Belum ada pengalaman.

76 . Masin lagilah garam sendiri. 
Maknanya: Sanak-saudara atau kaum kerabat lebih dipentingkan daripada orang lain.

77. Masuk ambung tak masuk bilang. 
Maknanya: Masuk ke dalam majlis yang besar-besar tetapi tidak termasuk bilangan (kerana hina atau hodoh).

78. Masuk bagai (sebesar) lubang penjahit, keluar bagai (sebesar) lubang tabuh. 
Maknanya: Besar belanja daripada penghasilan. 

79. Masuk di dalam kawan gajah berdering. 
Maknanya: Menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan. berdering = bunyi genta.

80. Masuk geronggang bawa pelita.
(geronggang - rongga di dalam batu atau kayu, gua gelap) 
Maknanya: Kalau akan membuat sesuatu pekerjaan yang tidak diketahui, hendaklah ditanya atau diminta pimpinan daripada orang yang ahli. 

81. Masuk ke dalam kandang kambing mengembik, masuk ke dalam kandang kerbau menguak. 
Maknanya: Menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan. 

82. Masuk ke kampung orang bawa ayam betina, jalan di tepi-tepi, benang arang orang jangan dipijak, duduk di tapak tangga, mandi di hilir orang, berdiri di luar-luar gelanggang. 
Maknanya: Kalau merantau ke negeri asing, hendaklah selalu mengalah, jangan berbuat pekerjaan yang buruk, selalu merendahkan diri, jangan suka mendului orang dan jangan menunjuk-nunjukkan diri.

83. Masuk ke negeri orang bertanamlah ubi, jangan bertanam tembilang. 
Maknanya: Jika pergi merantau ke negeri asing hendaklah mencari sesuatu yang berguna (harta, ilmu pengetahuan dan sebagainya), jangan membuang-buang waktu dengan percuma. 

84. Masuk ke telinga kanan, keluar ke telinga kiri. 
Maknanya: Nasihat atau pelajaran yang tidak dimasukkan ke dalam ingatan. 

85. Masuk langau ke mulutnya. 
Maknanya: Terhairan-hairan, sehingga mulutnya ternganga-nganga.

86. Masuk lima keluar sepuluh. 
Maknanya: Besar belanja daripada penghasilan.

87. Masuk meliang penjahit, keluar meliang tabuh. 
Maknanya: Besar belanja daripada penghasilan.

88. Masuk sarang harimau. 
Maknanya: Termasuk ke dalam bahaya besar.

89. Masuk tak genap, keluar tak ganjil. 
Maknanya: Orang yang tidak berharga dalam masyarakat.

90. Masuk tiga, keluar empat. 
Maknanya: Besar belanja daripada penghasilan.

91. Mat di bawah dagu.
mat (emat) - kata peringatan dalam permainan catur, mengatakan bahawa raja atau wazir terancam bahaya 
Maknanya: Kalah dengan tiba-tiba atau tertipu di depan mata. 

92. Mata belalang belum pecah, sudah hendak membuta.(membuta - tidur) 
Maknanya: Terlalu lekas masuk ke tempat tidur. 

93. Mata kejam, bantal membuat ragam. 
Maknanya: Perempuan yang membuat kejahatan ketika suaminya lengah.

94. Mata memandang apa yang hendak sakit, bahu yang memikul timpa perasaan. 
Maknanya: Memang mudah menyuruh berbuat begini begitu, tetapi yang sukar ialah yang mengerjakannya.

95. Mata satu pertemuan, mata dua perceraian. 
Maknanya: Kasih yang tidak berbelah bagi akan mengekalkan kerukunan hidup suami isteri, sedangkan kasih yang berbelah bagi akan mengakibatkan perceraian.

96. Mata tahu memandang saja, bahu juga yang tahu beratnya. 
Maknanya: Memang mudah menyuruh berbuat begini begitu, tetapi yang sukar ialah yang mengerjakannya.

97. Mata telah rabun, bandar pun terbuka; gigi telah gugur, tebu pun menjadi. 
Maknanya: Keinginan datang sesudah tak ada kesempatan lagi. 

98. Mata tidur, bantal berjaga. 
Maknanya: Perempuan yang membuat kejahatan ketika suaminya lengah.

99. Matahari itu, gunung dan lembah sama diteranginya. 
Maknanya: Pemerintah yang adil menjalankan hukuman yang sama rata.

100. Matahari tengah gerhana. 
Maknanya: Berwajah muram kerana dukacita.

101. Mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak. 
Maknanya: Anak dan bapa wajib tolong-menolong. kalang = galang.

102. Mati ayam mati tungaunya. 
Maknanya: Bila tuannya mendapat celaka, anak buahnya ikut menderita.

103. Mati badan dikandung tanah, nama beredar ke mana-mana. 
Maknanya: Walaupun badan sudah hancur di dalam tanah, tetapi nama yang baik dikenang juga.

104. Mati berkapan cindai. 
Maknanya: Mati dalam kemegahan. 

105. Mati dicatuk katak. 
Maknanya: Orang kuat dialahkan oleh orang yang lemah.

106. Mati di sisi yang hidup, hidup di sisi yang mati. 
Maknanya: Orang jahat yang telah menghilangkan diri dianggap seperti orang yang sudah mati; orang berjasa yang meninggal dunia dianggap masih hidup juga.

107. Mati enau tinggal di rimba. 
Maknanya: Orang hina jika mati, tak akan disebut-sebut orang lagi. 

108. Mati gajah meninggalkan gading, mati manusia meninggalkan nama. 
Maknanya: Orang kaya mati meninggalkan harta, orang alim meninggalkan ilmunya dan orang berjasa meninggalkan nama yang baik.

109. Mati gajah tiada dapat belalainya, mati harimau tiada dapat belangnya. 
Maknanya: Tahu membuat pekerjaan yang jahat hendaklah tahu menyembunyikannya pula.

110. Mati ikan kerana umpan, mati sahaya kerana budi.(sahaya - hamba) 
Maknanya: Mendapat bencana kerana bujukan atau kerana sesuatu yang menyenangkan. 

111. Mati kuang kerana bunyi. 
Maknanya: Mendapat bencana kerana perbuatannya atau kerana sesuatu yang menjadi kemegahannya.

112. Mati puyuh hendakkan ekor. 
Maknanya: Ingin mendapat sesuatu yang tak mungkin tercapai.

113. Mati rusa kerana jejak, mati kuau kerana bunyi. 
Mendapat bencana kerana perbuatannya atau kerana sesuatu yang menjadi kemegahannya.

114. Mati rusa kerana tanduknya. 
Maknanya: Mendapat bencana kerana perbuatannya atau kerana sesuatu yang menjadi kemegahannya.

115. Mati semut kerana gula (= manisan). 
Maknanya: Mendapat bencana kerana bujukan atau kerana sesuatu yang menyenangkan.

116. Mati tidak akan menyesal, luka tidak akan menyiuk. 
Maknanya: Niat yang sudah tetap, tekad yang sudah bulat.

117. Mati tidak kerana sumpah, hidup tidak kerana kaul(niat). 
Maknanya: Hidup dan mati adalah di dalam kekuasaan Tuhan.

118. Matilah kuman kena pelantik, sekalian alam melimpah darahnya. 
Maknanya: Orang biasa yang kahwin dengan orang bangsawan, sehingga menjadi buah percakapan di merata-rata tempat.

119. Mati-mati berdakwat biar hitam. 
Maknanya: Berbuat sesuatu jangan kepalang tanggung.

120. Mati-mati berminyak biar licin. 
Maknanya: Berbuat sesuatu jangan kepalang tanggung.

121. Mati-mati mandi biar basah. 
Maknanya: Berbuat sesuatu jangan kepalang tanggung.

122. Maukah (mahukah) orang menghujankan garamnya? 
Maknanya: Tidak ada orang yang mahu menghina kaum keluarganya sendiri.

123. Mayang menolak seludang. 
Maknanya: Melupakan orang yang memeliharanya sejak kecil. 

124. Mayat sudah di tepi kubur. 
Maknanya: Pekerjaan yang sudah terlanjur, mahu tidak mahu harus dikerjakan sampai selesai; pekerjaan yang sangat mudah.

125. Melabuh-labuh bagai buntal ditiup. 
Maknanya: Kelakuan yang mengada-ada oleh kerana dipuji. melabuh-labuh = terangkat-angkat.

126. Melakak kucing di dapur.melakak = memukul dengan barang keras. 
Maknanya: Menganiaya orang yang sangat rapat dengan kita.

127. Melangkah kaki kanan. 
Maknanya: Sampai ke rumah orang ketika tuan rumahnya sedang makan atau baru hendak makan, sehingga kita diajaknya makan bersama-sama. 

128. Melangkahi ular. 
Melakukan sesuatu yang sangat berbahaya.

129. Melanting menuju tampuk, berkata menuju benar.
(lanting - lempar, lonjak, lompat) 
Maknanya: Setiap usaha tentu ada maksudnya; dalam perundingan hendaklah ada kebenaran dan kejujuran. 

130. Melanting-lanting bagai cacing kepanasan. 
Maknanya: Tidak tenang, selalu gelisah (kerana susah, malu dan sebagainya).

131. Melebihi ancak-ancak, mengurangi sia-sia.
(ancak-ancak - tidak pedulikan baik buruknya) 
Dalam melakukan sesuatu pekerjaan hendaklah sederhana supaya selamat. 

132. Melekatkan kersik ke buluh.
(kersik - pasir kasar, batu kerikil halus-halus) 
Maknanya: Pekerjaan yang dilakukan dengan susah payah tetapi sia-sia. 

133. Melentur biarlah waktu rebung. 
Maknanya: Mengajar anak-anak biarlah selagi kecil, apabila telah besar, keraslah hatinya dan tidak dapat diajar lagi.

134. Melentur dahan dek meluyut buahnya.(meluyut - melentur ke bawah)
Maknanya: Kesusahan keluarga yang banyak anaknya. 

135. Melepaskan anjing tersepit, sudah lepas dia menggigit. 
Maknanya: Menolong orang yang tiada tahu berterima kasih.

136. Melepaskan peluru petunang.
(peluru petunang - peluru yang berjampi untuk mengenai sasarannya) 
Maknanya: Mengeluarkan kata-kata yang tepat. 

137. Meletakkan (melekatkan) api di bubungan (di bumbung). 
Maknanya: Sengaja mencari bahaya. 

138. Meletup di sana, di sini bunyinya. 
Maknanya: Orang lain yang bersalah, orang lain pula yang menanggung akibatnya. 

139. Melihat bayang-bayangnya di air. 
Maknanya: Gilakan sesuatu yang tak mungkin diperoleh.

140. Melihat riak air, saya sudah tahu pendayungmu. 
Maknanya: Orang yang arif dengan segera dapat mengetahui maksud yang tercantum dalam perbuatan seseorang itu.

141. Melilit dulu kemudian memanjat. 
Maknanya: Perbaikilah diri sendiri dulu sebelum melakukan sesuatu usaha yang lebih besar.

142. Melonjak badar, melonjak gerundang. 
Hendak meniru-niru perbuatan orang besar-besar akhirnya diri sendiri juga yang binasa.

143. Melonjak ikan melonjak gerandang, orang melonjak dengan radai, awak melonjak dengan perut besar. 
Maknanya: Orang kecil yang hendak menyamai orang besar-besar, akhirnya perbuatannya itu menjadi tertawaan orang ramai; peri sifat orang yang angkuh.

144. Meludah ke langit, muka juga yang basah. 
Maknanya: Melawan atau membantahi orang yang berkuasa, akhirnya diri sendiri juga yang susah. 

145 . Melukah ikan dalam panai.
(panai - kolam kecil biasanya di depan perkarangan) 
Maknanya: Menganiaya orang yang sangat rapat dengan kita. 

146. Memagar diri bagai aur. 
Maknanya: Hanya memikirkan diri sendiri saja.

147. Memagar kelapa (kerambil) condong, buahnya jatuh ke ladang orang. 
Maknanya: Kita yang bersusah payah, orang lain yang mendapat hasilnya.

148. Memahat di dalam baris, berkata dalam pusaka. 
Maknanya: Mengerjakan sesuatu menurut aturan yang semestinya.

149. Memakai dunia berganti-ganti; yang hidup sesarkan mati, dengan mati itu bernanti-nanti.(sesarkan dalam peribahasa ini maksudnya gantikan) 
Maknanya: Keturunan yang tiada putus-putus. 

150. Memakai kulit harimau. 
Maknanya: Menggunakan kekuasaan orang lain untuk menakut-nakuti orang.

151. Memakan habis-habis, menyuruk (menyorok) hilang-hilang. 
Maknanya: Jika merahsiakan sesuatu hendaklah dengan sebaik-baiknya.

152. Memakan hendak lemang, membeli hendak pelo.(pelo - ubi) 
Maknanya: Inginkan barang yang bagus, tetapi tidak berani membayar mahal. 

153. Memakuk dengan punggung lading.(memakuk - menetak) 
Maknanya: Sangat menyakiti hati orang. 

154. Memancing dalam belanga. 
Maknanya: Mencari keuntungan dalam lingkungan keluarga atau kawan sendiri.

155. Memancing di air keruh. 
Maknanya: Mencari keuntungan dalam keadaan kacau; mengambil keuntungan daripada orang yang sedang menderita kesusahan.

156. Memancung tinggi-tinggi, menebang rendah-rendah. 
Maknanya: Hukuman diminta yang setinggi-tingginya, tetapi yang dijatuhkan ialah yang serendah-rendahnya. 

157. Memandikan itik. 
Maknanya: Pengetahuan yang baik tidak berguna kepada orang yang tidak menghendakinya.

158. Memanjat bersengkelit.
(sengkelit - tali yang diikatkan pada kedua belah kaki untuk memudahkan memanjat pohon yang tinggi) 
Maknanya: Belum berpengalaman. 

159. Memanjat dedap. 
Maknanya: Melakukan perbuatan secara nekad.

160. Memanjat pokok cekur boleh jatuh mati. 
Maknanya: Hukuman yang berat kerana kesalahan yang sedikit.

161. Memanjat terkena seruda.
(seruda - duri-duri yang dipasang di bawah pohon) 
Maknanya: Usaha yang mendapat rintangan. 

162. Memasang pelita tengah hari. 
Maknanya: Memberi keterangan tentang sesuatu perkara yang sudah jelas.

163. Memasukkan (mengenakan, menjalankan) jarum halusnya. 
Maknanya: Mengenakan tipu daya.

164. Memasukkan minyak tanah. 
Maknanya: Menghasut.

165. Membadai burung atas langit, merendah diharap jangan. 
Maknanya: Jangan mengharapkan sangat sesuatu yang susah diperoleh.

166. Membalik-balik kaji. 
Maknanya: Membangkit-bangkit perkara yang telah lama.

167. Membalik-balik mayat di kubur. 
Maknanya: Maknanya: Menyebut-nyebut nama orang yang telah meninggal.

168. Membandarkan air ke bukit.(membandarkan - mengalirkan) 
Maknanya: Pekerjaan yang sia-sia.

169. Membangkit-bangkit batang terendam. 
Maknanya: Mengadakan sesuatu yang telah lama hilang.

170. Membasahkan garam sendiri. 
Maknanya: Menolong orang lain, sedangkan sanak saudara sendiri dibiarkan melarat.

171. Membasuh muka dengan air liur. 
Maknanya: Memperbaiki sesuatu kesalahan, dengan kesalahan yang lebih besar lagi.

172. Membasuh najis dengan mala. 
Maknanya: Membuang keaiban (malu dan sebagainya) dengan perbuatan yang lebih aib lagi.

173. Membasuhkan arang yang terconteng di muka. 
Maknanya: Membersihkan diri daripada malu. 

174. Membawa perut ke rumah orang. 
Maknanya: Selalu bertandang makan ke rumah orang. 

175. Membawakan cupak ke negeri orang. 
Maknanya: Memakai adat-istiadat sendiri di negeri orang.

176. Membebek kambing lari ke hutan, menyalak anjing lari ke kota. 
Maknanya: Dalam waktu huru-hara orang yang penakut berteriak lagi, tetapi orang yang berani bertempik maju.

177. Membekali budak lari. 
Maknanya: Dua kali merugi.

178. Membeli kerbau di padang. 
Maknanya: Membuat pekerjaan dalam keadaan terburu-buru tanpa usul periksa lebih dulu. 

179. Membeli kucing dalam karung. 
Maknanya: Membeli sesuatu dengan tidak melihat barangnya. 

180. Memberakkan periuk nasi sendiri. 
Maknanya: Mengkhianati tempat mencari nafkah atau tempat menumpang. 

181. Memberi barang kepada kera. 
Maknanya: Mempercayai orang yang tiada patut dipercayai.

182. Memberi bunga kepada kera (monyet). 
Maknanya: Memberikan sesuatu kepada orang yang tidak tahu menggunakannya.

183. Memberi garam kepada laut. 
Maknanya: Menolong orang yang tidak perlu ditolong; berbudi kepada orang kaya.

184. Memberi lauk kepada orang membantai.(membantai - memotong, menyembelih) 
Maknanya: Menolong orang yang tidak perlu ditolong; berbudi kepada orang kaya. 

185. Memberi makan anjing di tembikar, memberi makan gajah dengan alatnya. 
Maknanya: Tiap-tiap perbuatan itu hendaklah bersesuaian dengan tempat dan keadaannya.

186. Membesarkan kerak nasi. 
Maknanya: Menambah-nambah yang tidak perlu; membuat pekerjaan yang membazir.

187. Membilang kepala bini, beranak tak boleh disuruh. 
Maknanya: Pekerjaan yang tidak tetap selalu mendatangkan rugi.

188. Membuang bunga ke jirat. 
Maknanya: Berbuat baik bukan pada tempatnya; membuang tenaga dengan sia-sia.

189. Membuang garam ke laut. 
Maknanya: Menolong orang yang tidak perlu ditolong; berbudi kepada orang kaya.

190. Membuangkan nasinya yang tersaji di lutut. 
Maknanya: Meninggalkan pekerjaan yang senang lalu mencari pekerjaan yang susah.

191. Membuat baik tiada dipuji, membuat jahat tiada dikeji. 
Maknanya: Hanya mementingkan dirinya saja, tanpa menghiraukan orang lain.

192. Membuat diam-diam lepu. 
Maknanya: Berpura-pura baik sementara ada kesempatan untuk berbuat jahat.

193. Membuat mahu menuras tidak.(menuras - menapis) 
Maknanya: Membuat sesuatu pekerjaan, tetapi malas belajar untuk menambahkan pengetahuannya tentang pekerjaan tersebut. 

194. Membuat tergigit (tercabut) lidah. 
Maknanya: Memberi nasihat yang sia-sia kepada orang yang berkelakuan jahat.

195. Membuat titian berakuk. 
Maknanya: Memperkenakan tipu muslihat untuk mencelakakan orang.

196. Membuhul jangan membuku, mengulas jangan mengesan. 
Maknanya: Jika merahsiakan sesuatu hendaklah dengan sebaik-baiknya.

197. Membulang ayam indarus rancak kokok.
(rancak kokok - merdu bunyi kokoknya) 
Maknanya: Lahirnya saja pandai atau berani, tetapi yang sebenarnya bodoh atau penakut. 

198. Membungkus tulang dengan daun talas. 
Maknanya: Menyembunyikan rahsia dengan kurang hati-hati.

199. Memecah damar atau pagu.(damar - kemiri; pagu - loteng) 
Maknanya: Menggunakan wang simpanan atau mengadakan harta pusaka, untuk menambah penghasilan yang tidak cukup. 

200. Memecah tuba. 
Maknanya: Menyiarkan berita yang mencemaskan orang mendengarnya.

201. Memegang besi panas (hangat). 
Maknanya: Melakukan sesuatu dengan kekhuatiran (waswas dan sebagainya).

202. Memegang erat, menggenggam teguh. 
Maknanya: Pendirian yang tetap. 

203. Memelihara gajah putih. 
Maknanya: Menyusahkan diri dengan memelihara orang yang tiada mendatangkan faedah.

204. Memelihara penyengat dalam baju. 
Maknanya: Mempunyai musuh dalam rumah tangga sendiri. 

205. Memepas dalam belanga. 
Maknanya: Mencari keuntungan dalam lingkungan keluarga atau kawan sendiri.

206. Memerah kain basah orang. 
Maknanya: Mengerjakan urusan orang lain tanpa mendapat sesuatu faedah.

207. Memetik kecapi bertali sumbang, seperti serunai berbunyi gambang. 
Maknanya: Percakapan yang tidak jelas sehingga menimbulkan salah faham orang yang mendengarnya.

208. Memetik lidah tak bertulang. 
Maknanya: Bercakap lebih mudah daripada membuatnya.

209. Memijakkan betung sebelah. 
Maknanya: Pendidikan yang berat sebelah.

210. Memikat balam dengan balam. 
Maknanya: Mencari wang dengan wang.

211. Memikul di bahu, menjunjung di kepala. 
Maknanya: Mengerjakan sesuatu hendaklah menurut aturannya.

212. Memilih sangat, terpilih buku. 
Maknanya: Kerana terlampau sangat menghendaki yang baik, akhirnya mendapat yang buruk.

213. Memilih tebu dapat teberau.(teberau - gelagah) 
Maknanya: Kerana terlampau sangat menghendaki yang baik, akhirnya mendapat yang buruk.

214. Memimpin gajah tempang, mati dihempap dek tubuh. 
Maknanya: Menolong orang besar-besar dalam kesusahan akhirnya akan mencelakakan diri orang yang menolongnya.

215. Meminta kepada yang ada. 
Maknanya: Meminta sesuatu yang difikirkan mungkin.

216. Meminta rotan yang sekerat. 
Maknanya: Hendak berpisah daripada kaum kerabat, kerana berkecil hati.

217. Memperagakan duri sebatang kepada landak.
(memperagakan - menunjukkan) 
Maknanya: Hendak melawan orang yang lebih segala-galanya. 

218. Mempercocok-daunkan orang. 
Maknanya: Bermuafakat dengan diam-diam untuk menipu orang.

219. Memperdekatkan rabuk dengan api. 
Maknanya: Memberi perangsang kepada sesuatu hal yang kurang baik, misalnya tentang pergaulan bebas.

220. Memperhujankan (menghujani) garam sendiri. 
Maknanya: Menghina kaum keluarganya sendiri.

221. Memperjuali orang Cina penjahit. 
Maknanya: Mengajar orang yang telah pandai.

222. Memperlapang kandang musang, mempersempitkan kandang ayam. 
Maknanya: Sengaja memberi kesempatan kepada orang yang bermaksud jahat.

223. Memperlihatkan kurus tidak berbaju. 
Maknanya: Membuka rahsia diri sendiri kepada orang.

224. Memperlihatkan rumah buruk kepada orang maling. 
Maknanya: Menunjukkan kemiskinan diri kepada orang lain.

225. Mempertajam sanding.
(sanding - penjuru atau siri yang tajam) 
Maknanya: Perselisihan yang dibesar-besarkan. 

226. Mempertinggi semangat anjing. 
Maknanya: Memperbaiki nama orang jahat, akhirnya rugi dan sia-sia saja.

227. Mempertinggi tempat (bekas) jatuh, memperdalam tempat (bekas) kena. 
Maknanya: Menambah-nambahkan kesalahan dengan sengaja, sehingga kerugian (hukuman) menjadi bertambah berat.

228. Memukul kucing di dapur. 
Maknanya: Menganiaya orang yang sangat rapat dengan kita.

229. Menabur bijan ke tasik. 
Maknanya: Membuang-buang wang, waktu dan tenaga dengan sia-sia. 

230. Menabur (menanam) biji di atas batu. 
Maknanya: Berbudi kepada orang yang tidak tahu membalas guna; memberi nasihat kepada orang yang tak mahu mengendahkannya.

231. Menabur benih di tanah yang subur. 
Maknanya: Berbuat baik kepada orang yang tahu berterima kasih.

232. Menabur bunga di atas kubur. 
Maknanya: Berbuat baik bukan pada tempatnya; membuang tenaga dengan sia-sia.

233. Menahan jerat di tempat genting. 
Maknanya: Mencari keuntungan dalam keadaan kacau; mengambil keuntungan daripada orang yang sedang menderita kesusahan.

234. Menahan (memasang) lukah di penggentingan. 
Maknanya: Mencari keuntungan dalam keadaan kacau; mengambil keuntungan daripada orang yang sedang menderita. 

235. Menaikkan bendar sondai.(sondai - miring, landai) 
Maknanya: Pekerjaan yang sia-sia. 

236. Menakik darah di batu (di alu). 
Maknanya: Meminta sesuatu pada orang yang tidak punya; bekerja dengan sia-sia (bekerja berat, sedikit hasilnya).

237. Menamai anak dalam kandungan. 
Maknanya: Melakukan sesuatu yang sia-sia.

238. Menambak gunung, menggarami laut. 
Maknanya: Menolong orang yang tidak perlu ditolong; berbudi kepada orang kaya.

239. Menampalkan kersik ke buluh. 
Maknanya: Memberi nasihat kepada orang yang tidak mahu mendengarnya.

240. Menanam mumbang. 
Maknanya: Melakukan sesuatu yang sia-sia.

241. Menanduk dengan papar.(papar - rata) 
Maknanya: Kekerasan yang pura-pura. 

242. Menangguk dalam air keruh. 
Maknanya: Mencari keuntungan dalam keadaan kacau; mengambil keuntungan daripada orang yang sedang menderita kesusahan.

243. Menangis daun bangun-bangun hendak sama dengan ilir-air.
(bangun-bangun dan ilir-air - sebangsa tumbuh-tumbuhan yang hampir sama daunnya, tetapi urat daun ilir-air harum baunya) 
Maknanya: Keinginan yang bukan tempatnya kerana hendak menyamai orang yang lebih daripada dirinya.

244. Menangiskan gajah berusung. 
Maknanya: Kasihan yang tidak pada tempatnya.

245. Menanti laki pulang maling. 
Maknanya: Tidak tenteram, selalu waswas.

246. Menantikan ara tak bergetah. 
Maknanya: Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin.

247. Menantikan buah rumbia masak. 
Maknanya: Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin.

248. Menantikan kuaran bertelur. 
Maknanya: Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin. 

249. Menantikan kucing bertanduk. 
Maknanya: Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin.

250. Menantikan nasi disajikan di mulut. 
Maknanya: Orang yang pemalas hanya menantikan pemberian atau kasihan orang saja, atau menantikan takdir Tuhan. 

251. Menantikan putih gagak hitam, buntar-buntar daun lalang, luas-luas daun merunggai, sampai tumbuh damar cindapung. 
Maknanya: Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin. 

252. Menari (merentak) di ladang orang. 
Maknanya: Bersenang-senang memakai harta orang atau bersenang-senang di rumah orang lain.

253. Menari yang tak pandai, dikatakan lantai nan terjungkit. 
Maknanya: Tidak mahu mengaku akan kebodohan sendiri.

254. Menarik pangkur ke dada. 
Maknanya: Insaf akan diri sendiri. pangkur = pacul.

255. Menarik rambut di dalam tepung. 
Maknanya: Bersikap bijaksana dalam menyelesaikan sesuatu masalah. 

256. Menatang setahun hujan di langit, air di laut masakan tawar.
(menatang - membawa di tapak tangan, menating) 
Maknanya: Nasihat yang baik takkan mengubah kejahatan yang besar. 

257. Menating minyak penuh. 
Maknanya: Diperlakukan dengan sangat hati-hati.

258. Mencabik baju di dada. 
Maknanya: Menceritakan aib kaum keluarga sendiri. 

259. Mencabik mudah, menjahit susah. 
Maknanya: Mencari perselisihan mudah tetapi mencari perdamaian susah. 

260. Mencabut dari limbahan. 
Maknanya: Membela (menutup) malu salah seorang kaum keluarga yang telah buruk namanya. 

261. Mencampakkan batu keluar. 
Lebih suka berbuat baik kepada orang lain daripada kepada keluarga sendiri. 

262. Mencari-cari beban. 
Maknanya: Suka mencampuri urusan orang lain.

263. Mencari jejak dalam air. 
Maknanya: Pekerjaan yang sukar dan sia-sia. 

264. Mencari kutu dalam ijuk. 
Maknanya: Pekerjaan yang sukar dan sia-sia.

265. Mencari lantai terjungkat (terjungkit). 
Maknanya: Mencari-cari kesalahan orang terutama orang kecil. 

266. Mencari nasi di negeri orang. 
Maknanya: Mencari rezeki. 

267. Mencari penjahit dalam rumput. 
Maknanya: Pekerjaan yang mustahil. 

268. Mencari umbut dalam batu. 
Maknanya: Pekerjaan yang sukar dan sia-sia. 

269. Mencari yang sehasta sejengkal. 
Maknanya: Menyelidiki jauh dekatnya perhubungan kaum kerabat.

270. Mencarikan perut tak berisi, mencarikan kepala tak bertutup. 
Maknanya: Mencari penghidupan. 

271. Mencencang berlandasan, melompat bersetumpu, menjunjung bersenggulung. 
Maknanya: Jika hendak mengerjakan sesuatu, sediakan alat syaratnya lebih dulu.

272. Mencencang lauk tengah halat.(halat - perjamuan) 
Maknanya: Menceritakan cacat-cela sendiri kepada orang banyak. 

273. Mencencang memampas, membunuh membangun. 
Maknanya: Segala perbuatan jahat harus mendapat hukuman yang setimpal.

274. Mencencang tidak memampas, membunuh tidak membangun. 
Maknanya: Melukai orang tidak didenda, membunuh orang tidak dihukum.

275. Mencencangkan lading patah. 
Maknanya: Membanggakan kebesaran dan kekayaan yang telah hilang, membanggakan sesuatu yang tak ada harganya sama sekali.

276. Mencencangkan sesuatu lading yang hilang. 
Maknanya: Membanggakan kebesaran dan kekayaan yang telah hilang, membanggakan sesuatu yang tak ada harganya sama sekali.

277. Mencit seekor penggada seratus.(penggada - pemukul, cokmar) 
Maknanya: Orang seorang menghadapi lawan yang banyak dan lebih kuat.

278. Mencongak (mendongak) rupa kerbau jantan kemudian. 
Maknanya: Lelaki yang berjalan dengan cemburu di belakang isterinya.

279. Mencucup benak orang. 
Maknanya: Mengambil harta benda orang lain dengan kekerasan; mengambil untung daripada orang miskin dan melarat.

280. Mencukur kepala. 
Maknanya: Perbuatan yang memalukan kaum keluarga. 

281. Mencungkil kuman dengan alu. 
Maknanya: Pekerjaan yang sukar dan sia-sia. 

282. Mencurah air di daun keladi. 
Maknanya: Memberikan nasihat (ajaran dan sebagainya) yang tidak dapat meresap ke dalam hati. 

283. Mendaki bukit berkaki dua, menurunnya berkaki seribu. 
Maknanya: Hendak mencapai kesenangan sangat sukar dan lambat, tetapi kemusnahan dan kerosakan sangat cepat datangnya.

284. Mendapat badar tertimbakan. 
Maknanya: Mendapat untung dengan tidak disengajakan.

285. Mendapat cabai rawit. 
Maknanya: Mendapat celaan keras. 

286. Mendapat kopi keras (pahit). 
Maknanya: Kena marah.

287. Mendapat panjang hidung. 
Maknanya: Mendapat malu.

288. Mendapat pisang terkubak. 
Maknanya: Mendapat keuntungan dengan tidak bersusah payah. 

289. Mendapat sama berlaba, merugi sama kehilangan. 
Maknanya: Hidup yang seia-sekata.

290. Mendapati tanah tersirah.(tanah tersirah - tanah kuburan yang merah) 
Maknanya: Berlaku kematian. 

291. Mendebik (menepuk) mata parang (pedang). 
Maknanya: Menentang orang yang berkuasa.

292. Mendengarkan cakap enggang. 
Maknanya: Mendengarkan pujukan musuh. 

293. Mendengarkan (harapkan) guruh di langit, air tempayan dicurahkan ( ditumpahkan). 
Maknanya: Mengharapkan barang sesuatu yang belum tentu, barang yang telah ada dibuangkan.

294. Mendirikan (menegakkan) benang basah. 
Maknanya: Mencuba menegakkan sesuatu yang mustahil.

295. Mendukung biawak hidup. 
Maknanya: Melakukan pekerjaan yang sangat menyusahkan diri; mempunyai anak atau isteri yang sangat menyusahkan hati.

296. Menebas buluh serumpun (seperdu). 
Maknanya: Merosakkan nama kaum kerabat.

297. Menegakkan juek-juek sesudah menyabit.
(juek-juek - tali-tali yang direntangkan di sawah untuk mengusir burung) 
Maknanya: Sesudah perkara selesai, baru teringat akan cara yang terbaik untuk menyelesaikannya. 

298. Menegakkan sumpit tak berisi. 
Maknanya: Mencuba menegakkan sesuatu yang mustahil.

299. Menempuh baik, ditempuh istimewa lagi; durian tidak apa-apa, mentimun juga yang binasa. 
Maknanya: Perlawanan yang tidak sebanding (seperti orang bodoh melawan orang pandai-pandai dan sebagainya)

300. Menengadah (menentang) matahari. 
Maknanya: Melawan orang berkuasa (pandai dan sebagainya), akhirnya akan kecewa dan menyesal. 

301. Menengadah membilang layas, menungkup membilang lantai.
(layas - bilah tempat meletakkan atap)
Maknanya: Fikirkan masak-masak, sebelum berbuat sesuatu. 

302. Menengah tulang punggung (bubungan). 
Maknanya: Mahal tidak, murah pun tidak.

303. Menepak nyamuk menjadi daki. 
Maknanya: Tak akan mendapat nama baik kalau melawan orang yang lemah.

304. Menepuk (mencapak) air di dulang, terpercik muka sendiri juga. 
Maknanya: Menceritakan cela cacat sendiri atau keluarganya, maka diri sendiri juga yang dapat malu.

305. Menepung tiada berberas. 
Maknanya: Banyak cakap, tiada buktinya, berbuat sesuatu tanpa alat syaratnya.

306. Menerima panjang tangan, menghulur sekali belum. 
Maknanya: Orang yang hanya mahu menerima saja, tetapi tidak mahu memberi.

307. Menerka ayam di dalam telur. 
Maknanya: Melakukan sesuatu yang sia-sia.

308. Menetak dengan belakang parang. 
Maknanya: Menyuruh orang malas bekerja.

309. Mengadu air dengan garam. 
Maknanya: Suami yang lebih mengasihi isterinya yang muda daripada yang tua, tetapi syarat-syarat untuk menyatakan kasihnya itu tidak ada padanya.

310. Mengadu buku jari (buku lima). 
Maknanya: Berkelahi dengan menggunakan tinju. 

311. Mengadu buku lidah. 
Maknanya: Bertengkar.

312. Mengadu kucing dengan babi. 
Maknanya: Bermain ceki dengan bertaruh wang.

313. Mengadu hujung jarum (penjahit). 
Maknanya: Melakukan sesuatu pekerjaan yang sangat sukar. 

314. Mengail berumpan, berkata bertipuan.(bertipuan - bermuslihat) 
Maknanya: Harus pandai mempersenangkan hati orang, kalau kita menghendaki sesuatu daripada orang itu.

315. Mengail yu dapat setoka.(setoka - pari kecil) 
Maknanya: Lain yang dikehendaki, lain pula yang diperoleh.

316. Mengairi sawah orang. 
Maknanya: Memberi keuntungan kepada orang.

317. Mengais dulu maka mencocok. 
Maknanya: Bekerja dulu baru diperoleh yang akan dimakan.

318. Mengais hendaklah berkuku. 
Maknanya: Mencari penghidupan hendaklah berpengetahuan (modal atau alat).

319. Mengajar anak harimau. 
Maknanya: Mengajar anak yang lekas pandai.

320. Mengajar buaya berenang. 
Maknanya: Mengajar orang yang telah pandai.

321. Mengajar limau berduri. 
Maknanya: Mengajar orang yang telah pandai.

322. Mengaji daripada alif, membilang daripada esa; sakit bermula, mati bersebab, hujan berpokok, kata berpangkal. 
Maknanya: Jika mengerjakan sesuatu hendaklah dimulai dari permulaan. 

323. Mengalangkan batang leher.(alang - lintang, tahan) 
Maknanya: Menyabung nyawa kerana hendak menolong seseorang.

324. Mengalih kain di balik rumah, mengalih kata berdepan. 
Maknanya: Memungkiri janji secara mendadak. 

325. Mengambil bungkalan kurang. 
Maknanya: Salah terima (merasa dirinya tersinggung oleh perkataan orang).

326. Mengambil contoh kepada yang sudah, mengambil tuah kepada yang menang. 
Maknanya: Melakukan sesuatu pekerjaan hendaklah mencontoh teladan yang baik.

327. Mengambil puntung pemukul kepala. 
Maknanya: Kebaikan dibalas dengan kejahatan.

328. Menganga baru meludah. 
Maknanya: Fikirkan masak-masak sebelum mengeluarkan kata-kata yang pedas.

329. Menganjungkan diri bagai sepasin. 
Maknanya: Meninggikan diri.

330. Mengasah belakang kapak, bilakah tajamnya? 
Maknanya: Mengajar orang malas, bilakah akan pandai?

331. Mengasah parang timah. 
Maknanya: Pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah.

332. Mengata dulang paku serpih, mengata orang awak yang lebih. 
Maknanya: Mencela orang, tetapi diri sendiri yang lebih buruk lagi.

333. Mengaut laba dengan siku. 
Maknanya: Selalu hendak beroleh untung banyak saja. 

334. Mengebat erat-erat, membuhul mati-mati. 
Maknanya: Perjanjian harus dibuat dengan sebaik-baiknya.

335. Mengebat sekebat erat, melangkah selangkah sampai, berkata sepatah sedang. 
Maknanya: Pendirian yang tetap. sedang = cukup.

336. Mengebat tidak erat, memancung tidak putus. 
Maknanya: Kedudukan atau pekerjaan yang tidak tetap.

337. Mengejar (mengejan) tuah, najis keluar. 
Maknanya: Terlampau mengharap-harapkan kemuliaan, mendapat hina sebaliknya. 

338. Mengekor mencit. 
Maknanya: Modal yang makin susut.

339. Mengeluarkan kunci hati. 
Maknanya: Menyatakan pendirian yang tak dapat diubah lagi. 

340. Mengembalikan manikam ke dalam cembulnya. 
Maknanya: Memikirkan kembali apa-apa yang telah terkatakan.

341. Mengembangkan ketiak amis. 
Maknanya: Menceritakan keburukan diri sendiri atau kaum keluarganya kepada orang lain.

342. Mengenakan baju di badan maka sesuai. 
Maknanya: Menentukan baik buruk perbuatan orang berdasarkan kepada perasaan sendiri.

343. Mengenalkan diri bagai pisang lebat. 
Maknanya: Mendapat kecelakaan kerana perbuatannya atau tabiatnya sendiri. 

344. Mengendap di balik lalang sehelai. 
Maknanya: Menyembunyikan sesuatu yang mudah diketahui orang.

345. Mengepit induk ayam. 
Maknanya: Mengemukakan orang yang penakut di dalam perundingan.

346. Mengepit kepala harimau. 
Maknanya: Menggunakan kekuasaan orang lain untuk menakut-nakuti orang.

347. Mengerami telur orang. 
Maknanya: Mengahwini perempuan yang sudah mengandung. 

348. Mengereng-ereng bagai sangkal makan.
(ereng - miring; sangkal - mata bajak) 
Marah yang amat sangat. 

349. Maknanya: Menggalangkan leher minta disembelih. 
Maknanya: Sengaja mencari bahaya. 

350. Menggali lubang, menutup lubang. 
Maknanya: Berhutang untuk membayar hutang.

351. Menggali paya menimbun bukit. 
Maknanya: Membantu orang kaya dengan jalan menganiaya orang-orang miskin.

352. Menggali tanah yang lekuk. 
Maknanya: Kerja yang bukan tempatnya. 

353. Menggantang anak ayam. 
Maknanya: Melakukan pekerjaan yang sia-sia.

354. Menggantang asap, mengukir langit. 
Maknanya: Memikirkan (menghendaki) yang bukan-bukan; melakukan perbuatan yang sia-sia.

355. Menggantikan lapik. 
Maknanya: Memperisteri bekas isteri saudaranya. 

356. Menggantungkan kain kotor di muka pintu. 
Maknanya: Perbuatan yang pandir, yang memberi malu diri sendiri.

357. Menggaru luka lama. 
Maknanya: Perselisihan yang sudah lama selesai kalau diingat-ingatkan kembali akan berbangkit semula.

358. Menggedangkan anak harimau.(gedang [gadang] - besar) 
Maknanya: Memelihara musuh yang kelak akan merugikan kita sendiri.

359. Menggeleber seperti bibir pasu.
(geleber - bergantung mengelepai, gelambir) 
Maknanya: Bibir mulut yang bengkak dan terkulai. 

360. Menggeletik-geletik bagai ulat nangka (cempedak). 
Maknanya: Sangat gelisah.

361. Menggeletik-geletik seperti udang dalam tangguk. 
Maknanya: Sangat gelisah.

362. Menggelinjang-gelinjang seperti kambing berulit.
(gelinjang - mendompak-dompak; berulit - tidur bersama-sama) 
Maknanya: Sebagai kanak-kanak tingkah lakunya. 

363. Menggenggam erat, membuhul mati. 
Maknanya: Perjanjian harus dibuat dengan sebaik-baiknya.

364. Menggerekkan tutur kata ke telinga. 
Maknanya: Selalu memberi nasihat.

365. Menggerenyut-gerenyut bagai kambing berulit. 
Maknanya: Sebagai kanak-kanak tingkah lakunya. 

366. Menggeriak bagai anak nangui.
(geriak - berkerumun banyak-banyak) 
Maknanya: Banyak sekali.

367. Menggerutus macam buluh di perun.
(gerutus - bagai bunyi dibakar; perun - bakar) 
Maknanya: Berkata-kata dengan cepat. 

368. Menggetil puncak kedal orang.(getil - mencubit; kedal - kudis) 
Maknanya: Menyakiti hati seseorang dengan sindiran (perkataan, perbuatan dan sebagainya) dalam sesuatu pertemuan.

369. Menggigit jari (telunjuk). 
Maknanya: Kecewa.

370. Menggolek batang terguling. 
Maknanya: Mengerjakan pekerjaan yang mudah. 

371. Mengagungkan gung pesuk. 
Maknanya: Membanggakan kekayaan yang telah lalu.

372. Menggunting dalam lipatan. 
Maknanya: Mencelakakan kawan atau saudara sendiri.

373. Menghadapi jambar seorang-seorang.(jambar - hidangan) 
Maknanya: Tidak menghiraukan hal-ehwal orang lain. 

374. Menghadapkan bedil pulang. 
Maknanya: Mencelakakan kaum keluarga sendiri.

375. Menghambat kerbau melabuh.(melabuh - beranak) 
Maknanya: Menegahkan sesuatu yang akan mendatangkan keuntungan atau kesenangan kepada diri sendiri. 

376. Menghapuskan arang di muka. 
Maknanya: Menghilangkan malu; membalas dendam.

377. Menghasta kain sarung. 
Maknanya: Pekerjaan yang sia-sia. 

378. Menghela lembu dengan talinya, menghela manusia dengan akalnya. 
Maknanya: Manusia harus diperlakukan dengan lemah-lembut.

379. Menghendakkan cirit harimau tergantung di ekornya. 
Maknanya: Ingin kepada barang yang tak mungkin diperoleh.

380. Menghendaki pucuk alu. 
Maknanya: Ingin kepada barang yang tak mungkin diperoleh.

381. Menghendaki urat lesung. 
Maknanya: Ingin kepada barang yang tak mungkin diperoleh.

382. Menghilangkan jejak bagai harimau. 
Maknanya: Berbuat sesuatu untuk menutup kesalahan atau perbuatan yang kurang baik.

383. Menghinggut bagai itik pulang petang. 
Maknanya: Berjalan beriring-iring sangat lambat.

384. Menghubung hendak panjang, menyebar hendak lebar. 
Maknanya: Perkahwinan yang akan menambahkan keluarga di kedua belah pihak.

385. Mengikat tidak bertali. 
Maknanya: Tidak mengurus isteri, tetapi tidak pula menceraikannya.

386. Mengisi gantang pesuk. 
Maknanya: Melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan hasil.

387. Mengisi perian bobos.(bobos - berlubang besar) 
Maknanya: Melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan hasil. 

388. Mengorek dompet kawan. 
Maknanya: Menipu supaya kawan berbelanja.

389. Mengorek lubang ulat. 
Maknanya: Sengaja mencari sebab untuk bertengkar.

390. Menguak-nguak bagai hidung gajah. 
Maknanya: Bernafas terengah-engah. 

391. Menguap-nguap bagai ikan kekeringan. 
Maknanya: Sangat ketagih (minuman, candu, rokok dan sebagainya).

392. Menguap-nguap bagai orang ombak.(orang ombak - orang hampir mati) 
Maknanya: Sangat ketagih (minuman, candu, rokok dan sebagainya).

393. Mengubik (mengelupaskan) kepala kudis orang. 
Maknanya: Membukakan rahsia orang.

394. Mengukur baju di badan sendiri. 
Maknanya: Menentukan baik buruk perbuatan orang berdasarkan kepada perasaan sendiri.

395. Mengunggis tebu tak bergigi, jahanam gusi.
(unggis - memakan dengan menggigit berdikit-dikit) 
Maknanya: Melawan musuh yang kuat tanpa syarat, tentulah membinasakan diri sendiri. 

396. Mengungkit batu di bencah. 
Maknanya: Melakukan pekerjaan yang berat dan sukar. 

397. Menguningkan kunyit sendiri. 
Maknanya: Suka memuji-muji diri sendiri.

398. Mengunyahkan orang bergigi. 
Maknanya: Mengajar (memberitahu) orang yang sudah tahu. 

399. Mengusik anjing tidur. 
Maknanya: Sengaja mencari kesusahan atau bahaya.

400. Mengusir asap, meninggalkan api. 
Maknanya: Mencari sesuatu yang kurang penting, meninggalkan yang lebih penting. 

401. Mengusut mudah, menyelesaikan susah. 
Maknanya: Mencari perselisihan mudah sekali, mendamaikannya susah.

402. Menimbang (mengati) sama berat, mengukur sama panjang. 
Maknanya: Hukuman yang tiada berat sebelah. 

403. Menimbau boleh, menggala-gala tak tahu.
(menimbau - menyambung atau menambah supaya panjang, tinggi, lebar dan sebagainya) 
Maknanya: Pandai membuat pekerjaan yang besar tetapi tiada tahu membuat pekerjaan yang kecil yang ada hubungannya dengan pekerjaan itu.

404. Menimbun tanah yang tinggi, menggali tanah yang lekuk. 
Maknanya: Membantu orang kaya dengan jalan menganiaya orang-orang miskin.

405. Meniup api di atas air. 
Maknanya: Melakukan sesuatu pekerjaan yang sangat sukar.

406. Meniup suling berbunyi bangsi, maka bangsi itu terpatah-patah. 
Maknanya: Lain yang dihajati, lain yang diperoleh dan yang diperoleh itu pun tidak pula sempurna.

407. Menjadi apit lempang cencang galang. 
Maknanya: Mengambil tempat sebagai pengganti dalam sesuatu usaha yang besar.

408. Menjadi kambing hitam. 
Maknanya: Orang yang dipersalahkan.

409. Menjadi landasan pagi dan petang. 
Maknanya: Orang yang hidup memburuh. 

410. Menjalar melata pohon tembikai, sayang buah dimakan tikus. 
Maknanya: Indah dan gagah pada lahirnya saja tetapi batinnya tidak baik.

411. Menjangkau sehabis tangan. 
Maknanya: Berusaha dengan bersungguh-sungguh hati.

412. Menjaring angin. 
Maknanya: Perbuatan yang sia-sia belaka.

413. Menjemur bangkai ke atas bukit. 
Maknanya: Memperlihatkan aib dan cela diri dan kaum keluarga sendiri. 

414. Menjemur sementara hari panas. 
Maknanya: Hendaklah berusaha sekuat-kuatnya pada ketika badan masih kuat atau ketika kesempatan masih ada.

415. Menjerat leher sendiri. 
Maknanya: Membuat pekerjaan yang merugikan (membinasakan) diri sendiri. 

416. Menjilat air liur (ludah). 
Maknanya: Yang sudah dicela dipuji kembali.

417. Menjilat keluan bagai kerbau. 
Maknanya: Kecewa kerana maksudnya tidak tercapai.

418. Menjolok sarang tabuan. 
Maknanya: Sengaja mencari bahaya (kesukaran dan sebagainya).

419. Menjual bedil kepada lawan. 
Maknanya: Perbuatan yang sia-sia.

420. Menjual petai hampa. 
Maknanya: Membual; omong kosong.

421. Menjual tangkai cangkul sekah. 
Maknanya: Membual; omong kosong.

422. Menjual tangkai pangkur dedap. 
Maknanya: Cerita bohong.

423. Menjungkit-jungkit bagai bilah lantai. 
Maknanya: Orang yang mengada-ada kerana kekayaan atau kebesaran yang baru diperolehnya.

424. Menjunjung sangkak ayam. 
Maknanya: Mendapat malu besar. sangkak - petarangan, sarang ayam.

425. Menohok kawan seriring. 
Maknanya: Mencelakakan kawan sendiri.

426. Menohok sepeninggal ciling. 
Maknanya: Memajukan keterangan dan sebagainya sesudah perkara diputuskan. ciling - babi hutan.

427. Menohokkan lembing ke semak. 
Maknanya: Perbuatan yang sia-sia. 

428. Menolong orang (kerbau) ditangkap harimau. 
Maknanya: Menolong orang yang membuat kesalahan, akhirnya menyusahkan diri sendiri. 

429. Menopang pisang yang tak berbuah. 
Maknanya: Usaha yang sia-sia.

430. Mensiang baru dicari, kampil'lah sudah dulu.
(mensiang - gelagah; kampil - sumpit yang dibuat daripada daun mensiang) 
Maknanya: Keputusan telah diambil lebih dulu sebelum rundingan diperbuat.

431. Menuangkan air ke laut. 
Maknanya: Menolong orang yang tidak perlu ditolong; berbudi kepada orang kaya.

432. Menugal rajin menuai segan. 
Maknanya: Orang dagang yang malas mengutip piutangnya. 

433. Menulis di atas air. 
Maknanya: Memberi ajaran yang sia-sia.

434. Menumbuk di lesung, bertanak di periuk. 
Maknanya: Mengerjakan sesuatu hendaklah menurut aturannya.

435. Menumbuk di periuk, bertanak di lesung. 
Maknanya: Melakukan sesuatu yang menyalahi kebiasaan. 

436. Menunduk kepala menghadap raja, bertentang muka menghadap kawan, bercekak pinggang menghadap musuh. 
Maknanya: Melakukan sesuatu haruslah menurut tempat dan keadaannya. 

437. Menunjukkan ilmu kepada orang yang menetek. 
Maknanya: Membuat pekerjaan yang sia-sia. 

438. Menuntut piutang lapuk. 
Maknanya: Mengerjakan sesuatu yang tidak mendatangkan faedah.

439. Menyandang lemang hangat orang. 
Maknanya: Menderita kerana akibat perbuatan orang.

440. Menyandang lukah tiga. 
Maknanya: Pekerjaan yang ringan, tetapi sukar melakukannya.

441. Menyauk kering-kering, membeli habis-habis. 
Maknanya: Menyelidiki sesuatu hal sampai jelas; menuntut ilmu hendaklah sampai ke penghabisannya.

442. Menyeberangi jambatan emas. 
Maknanya: Berjuang untuk mencapai kebahagiaan bagi nusa dan bangsa.

443. Menyeladang bagai panas di padang.(menyeladang - merata) 
Maknanya: Sama rata tanpa ada kecualinya. 

444. Menyelami air dalam tonggak. 
Maknanya: Amat sukar menyelami hati manusia.

445. Menyelodok sama bongkok, melompat sama patah. 
Maknanya: Persahabatan yang karib.

446. Menyenduk kuah dalam pengat. 
Maknanya: Sia-sia saja; menarik keuntungan daripada orang lain. 

447. Menyepitkan lidah ke lantai. 
Maknanya: Menahan nafsu atau kehendak. 

448. Menyimpan embacang masak. 
Maknanya: Menyimpan rahsia yang telah diketahui umum.

449. Menyinggung mata bisul orang. 
Maknanya: Menyakiti hati seseorang dengan sindiran (perkataan, perbuatan dan sebagainya) dalam sesuatu pertemuan.

450. Menyisip keris tak bersarung di pinggang. 
Maknanya: Memelihara anak tanpa memberi ilmu pengetahuan akhirnya menyusahkan ibu bapanya juga.

451. Menyisip padi dengan lalang. 
Maknanya: Mencampurkan sesuatu yang buruk kepada yang baik, akhirnya yang baik itu jadi binasa.

452. Menyokong padi hendak rebah. 
Maknanya: Menolong seseorang lemah yang akan membalas budi orang yang menolongnya. 

453. Menyukat belut. 
Maknanya: Pekerjaan yang tak mungkin berhasil. 

454. Menyukat penuh sudah. 
Maknanya: Sudah habis kesabarannya.

455. Menyurat di atas air. 
Maknanya: Memberi ajaran yang sia-sia.

456. Menyuruk (menyorok) di balik lalang sehelai. 
Maknanya: Menyembunyikan sesuatu yang mudah diketahui orang.

457. Menyuruk (menyorok) di balik lumbung. 
Maknanya: Menyembunyikan sesuatu yang mudah diketahui orang.

458. Menyuruk (menyorok) hilang-hilang, memakan habis-habis. 
Maknanya: Jika merahsiakan sesuatu hendaklah dengan sebaik-baiknya.

459. Meragakan pakaian cantik kepada si buta. 
Maknanya: Tidak berfaedah menunjukkan kepandaian kepada orang-orang yang tidak dapat menghargainya.

460. Meragakan suara kepada si pekak. 
Maknanya: Tidak berfaedah menunjukkan kepandaian kepada orang-orang yang tidak dapat menghargainya.

461. Meraih pekung ke dada. 
Maknanya: Sengaja mencari malu atau becana.

462. Merajuk bukan kepada yang kasih (sayang). 
Maknanya: Tak mungkin terjadi kerana salah tempatnya. 

463. Merajuk kepada yang kasih. Manja kepada yang sayang, berkaul kepada yang keramat. 
Maknanya: Berbuat sesuatu hendaklah sesuai dengan tempat dan keadaannya, supaya perbuatan itu berhasil dengan baik.

464. Merajuk pada yang kasih, marah kepada yang takut. 
Maknanya: Berbuat sesuatu hendaklah sesuai dengan tempat dan keadaannya, supaya perbuatan itu berhasil dengan baik.

465. Merajukkan air di ruang, hendak karam ditimba juga. 
Maknanya: Marah yang tidak sampai membahayakan.

466. Meramas santan di kuku. 
Maknanya: Minta sesuatu kepada orang yang tak punya.

467. Merantau di sudut dapur. 
Maknanya: Pergi mencari penghidupan ke tempat yang tak berapa jauh.

468. Merantau ke hujung bendul. 
Maknanya: Pergi mencari penghidupan ke tempat yang tak berapa jauh.

469. Merapat sambil berlayar, berlayar sambil memapan. 
Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai.

470. Merasai asin garam. 
Maknanya: Merasai kesusahan dan kesukaran; berpengalaman banyak.

471. Merasuk seperti polong tak berjinjang.
(merasuk - roh jahat masuk ke dalam tubuh manusia; jinjang - pemimpin atau ketua hantu) 
Maknanya: Berkeliaran memperlihatkan kelakuan yang jahat ke mana-mana. 

472. Merawal menulang bukit, cerana menengah kota.
(merawal - panji-panji) 
Maknanya: Tanda yang nyata bahawa seseorang itu hendak memajukan sesuatu permintaan. 

473. Merayap-rayap seperti kangkung di ulak jamban. 
Maknanya: Anak-anak yang subur tubuhnya, lekas besar dan tinggi; orang-orang yang mengutip hasil daripada pekerjaan-pekerjaan maksiat.

474. Mercun buluh senapang bambu, kepada saya jangan dituju. 
Maknanya: Tiada guna menggertak orang yang berakal dan berilmu dengan sesuatu yang tidak ada ertinya.

475. Merebut merampas, membunuh membangun. 
Maknanya: Segala perbuatan jahat harus mendapat hukuman yang setimpal.

476. Merekahkan diri bak buah delima. 
Maknanya: Membukakan rahsia diri sendiri.

477. Merenangi laut lepas. 
Maknanya: Pergi merantau tanpa tujuan.

478. Merendah terbang biawak. 
Maknanya: Perempuan yang memperlihat-lihatkan dirinya kepada lelaki.

479 . Meriba puan kosong. 
Maknanya: Kahwin dengan gadis yang sudah rosak maruahnya.

480. Meruncing tanduk kerbau. 
Memberi perangsang kepada seseorang yang memang jahat. 

481. Meski ke langit akan menjemur, kalau hari tak panas tak juga kering. 
Maknanya: Kalau nasib buruk, betapa pun diusahakan tetap buruk juga.

482. Meski tertimbun dalam tanah, lamun teras timbul juga. 
Maknanya: Kebenaran yang tak dapat disembunyi-sembunyikan.

483. Minta darah pada dabung.(dabung - berpepat gigi) 
Maknanya: Minta bantuan pada orang yang tidak punya. 

484. Minta darah pada daing.(daing - dendeng) 
Maknanya: Minta bantuan pada orang yang tidak punya.

485. Minta dedak kepada orang mengubik. 
Maknanya: Minta bantuan pada orang yang tidak punya.

486. Minta pucuk pada alu. 
Maknanya: Ingin kepada barang yang tak mungkin diperoleh.

487. Minta sisik pada limbat. 
Maknanya: Ingin kepada barang yang tak mungkin diperoleh.

488. Minta tanduk pada kuda. 
Maknanya: Ingin kepada barang yang tak mungkin diperoleh.

489. Minta tulang kepada lintah (lidah). 
Maknanya: Ingin kepada barang yang tak mungkin diperoleh.

490. Minum air terasa duri, santap nasi terasa lilin. 
Maknanya: Sangat bersusah hati.

491. Minum cuka pagi hari. 
Maknanya: Bermuka masam sepanjang hari.

492. Minyak dengan air adakah (bolehkah) bercampur? 
Maknanya: Tak akan dapat bersatu (kerana bermusuhan dan sebagainya).

493. Minyak duyung perendang duyung. 
Maknanya: Menghabiskan harta tuannya (ibu bapanya) sendiri.

494. Minyak habis sambal tak enak. 
Maknanya: Peralatan perkahwinan diadakan secara besar-besaran, tetapi perjodohannya tidak kekal.

495. Minyak kita juga yang digorengkan.
Maknanya: Berbuat budi atau kebaktian kepada seseorang dengan belanja orang itu sendiri.

496. Misai bertaring bagai penglima, sebulan sekali tak bunuh orang. 
Maknanya: Rupa saja yang hebat dan garang, tetapi penakut.

497. Misai pulang ke bibir. 
Maknanya: Kembali ke asalnya.

498. Moncong penuh oleh air, perut berisi batu. 
Maknanya: Tidak dapat mengatakan sesuatu yang terasa dalam hati, kerana telah berhutang budi dan sebagainya.

499. Moncong seperti ekor ayam. 
Maknanya: Tak berhenti-henti bercakap; tiada diam. 

500. Moncongnya tiada beraweh.(aweh - ijuk yang dijadikan penapis) 
Maknanya: Berkata dengan semahu-mahunya saja. 

501. Muat tebu di haluan, muat halia di buritan. 
Maknanya: Waktu berdepan berkasih-kasihan, bila di belakang berdengki-dengkian.

502. Muda diajun, kikir diperbuat. 
Maknanya: Mahu bersukaria, tidak mahu merugi.

503. Mudah bengkok bagai parang timah. 
Maknanya: Mudah tersinggung dan berkecil hati.

504. Mudah jua pada yang ada, sukar jua pada yang tidak. 
Maknanya: Pada orang kaya segalanya mudah, pada orang yang miskin segalanya susah.

505. Mudah luka payah sembuhnya. 
Maknanya: Mencari perselisihan sangat mudah, tetapi mencari perdamaian sangat sukar.

506. Mudah terbelingut bagai pisau belik. 
Maknanya: Mudah tersinggung dan berkecil hati.

507. Mujur Pak Belalang. 
Maknanya: Beruntung secara kebetulan.

508. Mujur sepanjang hari, malang sekejap mata. 
Maknanya: Malang yang tak dapat dielakkan.

509. Mujur tiada berbunyi, malang tiada berbau. 
Maknanya: Nasib buruk tak dapat dihindarkan, nasib baik tak dapat dicari-cari.

510. Muka bagai ditampal dengan kulit babi. 
Maknanya: Tiada tahu malu.

511. Muka berconteng arang. 
Maknanya: Mendapat malu.

512. Muka berpandangan, budi kedapatan, kasih bagai selama juga. 
Maknanya: Tiada menghiraukan perbuatan jahat, sikapnya seperti dulu juga.

513. Muka licin, ekor berkedal. 
Pada lahirnya baik, tetapi hatinya jahat.

514. Muka licin ekor penuh berkudis. 
Maknanya: Berpura-pura seperti orang kaya, sedangkan hidupnya melarat.

515. Mulut bagai ekor ayam dihembus. 
Maknanya: Tak berhenti-henti bercakap; tiada diam.

516. Mulut bau madu, pantat bawa sengat. 
Maknanya: Pada lahirnya baik, tetapi hatinya jahat.

517. Mulut buyung dapat dipendam, mulut manusia siapa dapat menutup. 
Maknanya: Rahsia yang sudah diketahui orang akan tersiar ke mana-mana.

518. Mulut disuapi pisang, pantat dikait dengan onak. 
Maknanya: Manis perkataannya, tetapi jahat maksudnya.

519. Mulut hang lebih daripada gedembai. 
Maknanya: Berkata-kata dengan tak ada batasnya kerap kali mencelakakan diri sendiri.

520. Mulut kamu harimau kamu, mengerkah batu kepala kamu. 
Maknanya: Berkata-kata dengan tak ada batasnya kerap kali mencelakakan diri sendiri.

521. Mulut manis jangan percaya, lepas daripada tangan jangan diharap. 
Maknanya: Nasihat supaya berhati-hati dengan pujuk rayu orang yang mahu menipu.

522. Mulut manis, hati berkait. 
Maknanya: Manis perkataannya, tetapi jahat maksudnya.

523. Mulut manis mematahkan tulang. 
Maknanya: Perkataan yang lemah lembut dapat menundukkan hati yang keras.

524. Mulut satu lidah bertopang. 
Maknanya: Lain di mulut, lain di hati.

525. Mulut tabuh dapat disumbat, mulut orang bagaimana menyumbatnya. 
Maknanya: Rahsia yang sudah diketahui orang akan tersiar ke mana-mana. 

526. Mulut tempayan bagaimana menjahitnya. 
Maknanya: Tidak dapat dilarang seseorang itu daripada berkata-kata.

527. Mulut tempayan boleh ditutup, mulut manusia bagaimana menutupnya. 
Maknanya: Rahsia yang sudah diketahui orang akan tersiar ke mana-mana.

528. Mulut terlanjur, emas tentangannya. 
Maknanya: Perkataan (janji) yang sudah diucapkan harus ditepati.

529. Mulut terdorong, emas padahannya. 
Maknanya: Perkataan (janji) yang sudah diucapkan harus ditepati.

530. Mumbang jatuh (runtuh), kelapa jatuh (runtuh). 
Maknanya: Tiap-tiap yang hidup akan mati dengan tidak memandang umur.

531. Muafakat lalu di dalam gelap, adat lalu di tengah terang. 
Maknanya: Seia-sekata melakukan pekerjaan yang berat-berat dan patuh pada peraturan-peraturan yang telah ditentukan.

532. Murah di mulut, mahal di timbangan. 
Maknanya: Banyak janji, sedikit saja yang ditepati; mudah menyebut, tetapi sukar mengerjakannya.

533. Murai berkicau hari siang. 
Maknanya: Sesuatu yang sudah terang dan nyata.

534. Murai biasa berkicau. 
Maknanya: Ahli dalam lapangannya sendiri.

535. Musang berbulu ayam. 
Maknanya: Orang jahat menyamar sebagai orang baik-baik.

536. Musang jebat lari tinggal baunya. 
Maknanya: Orang yang baik atau jahat itu, apabila pindah ke tempat lain, namanya akan disebut-sebut orang juga.

537. Musang terjun, lantai terjungkat (terjungkit). 
Maknanya: Tanda-tanda (bukti) tentang kejahatan yang telah diperbuat.

538. Musim kemarau menghilirkan balok (balak). 
Maknanya: Melakukan pekerjaan bukan pada waktunya.

539. Mustahil tak berluluk mengambil cekarau. 
Maknanya: Mustahil mendapat kesenangan tanpa berusaha.

540. Musuh dalam selimut. 
Maknanya: Musuh yang tiada diketahui, yang sangat dekat atau yang ada dalam lingkungan sendiri.

541. Musuh jangan dicari-cari (diadang), bersua jangan dielakkan. 
Maknanya: Permusuhan jangan dicari-cari dan jangan pula mengelak kalau terpaksa.

542. Mutiara jatuh ke limbahan adakah hilang cahayanya? 
Maknanya: Merendahkan diri tetapi tidak hilang derajatnya (darjatnya). 

543. Mutiara terkalung ke leher babi. 
Maknanya: Mendapat sesuatu yang berharga tetapi tidak tahu akan nilainya; orang mulia yang telah jatuh martabatnya.

544. Mutiara tiada dimuntahkan timbul oleh laut. 
Maknanya: Ilmu diperoleh dengan belajar atau dengan pengalaman yang bersusah payah.

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "N"

1. Naga ditelan ular lidi. 
Maknanya: Anak orang bangsawan kahwin dengan orang kebanyakan.

2. Naik basuh kaki saja. 
Maknanya: Mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan mudah. 

3. Naik dari janjang, turun dari tangga.(janjang - jenjang) 
Maknanya: Membuat sesuatu pekerjaan menurut aturannya. 

4. Naik di janjang, turun di tangga. 
Maknanya: Membuat sesuatu pekerjaan menurut aturannya.

5. Naik ke rumah bercuci kaki saja. 
Maknanya: Kahwin dengan tidak kena belanja apa-apa.

6. Naik melompat, turun terjun. 
Maknanya: Hendak memperoleh kejayaan selalunya lambat, tetapi hendak jatuh mudah sekali.

7. Naik membilang anak tangga turun selangkah jejaklah ke bumi. 
Maknanya: Hendak memperoleh kejayaan selalunya lambat, tetapi hendak jatuh mudah sekali. 

8. Naik seperti semut, turun seperti ribut. 
Maknanya: Hendak memperoleh kejayaan selalunya lambat, tetapi hendak jatuh mudah sekali. 

9. Naik tak bertangga, turun tak berpintu. 
Maknanya: Melakukan sesuatu perbuatan yang salah. 

10. Naik tangga dari bawah. 
Maknanya: Menurut derajat (darjat) dan kedudukan masing-masing; menurut aturan yang lazim. 

11. Nak ditelan termengkelan, nak diludah tak keluar. 
Maknanya: Dalam keadaan yang serba salah.

12. Nak kaya berdikit-dikit, nak ramai bertabur urai. 
Maknanya: Jimat dan cermat tangga kekayaan, murah hati tangga tuah.

13. Nak menangguk ikan, tertangguk ke batang. 
Maknanya: Hendak laba, langsung jadi rugi.

14. Nak tahu jahat orang tanyakan kepada seterusnya, nak tahukan baik orang tanyakan kepada sahabatnya. 
Maknanya: Kejahatan dapat diketahui daripada musuh, kebaikan dapat diketahui daripada sahabat. 

15. Nampak gabak di hulu. 
Maknanya: Ada tanda-tanda yang menunjukkan akan terjadi sesuatu hal.

16. Nampak kulitnya tahulah isinya. 
Maknanya: Pada rupa muka atau gerak gerinya tahulah kita akan sifatnya.

17. Nan berat tidak terpikul, nan ringan tidak terjinjing. 
Maknanya: Sudah terlalu tua tidak terturutkan lagi ke hilir ke mudik.

18. Nan berseluk urat, nan berjumbai akar, nan berlambai pucuk.
(seluk - lilit, belit; lambai - berayun-ayun turun naik) 
Maknanya: Kaum keluarga itu sekalipun sudah berjauhan tetapi perhubungan masih tetap ada. 

19. Nan dekat panggilan tiba, nan jauh kulangsing lepas.
(kulangsing - sirih pemanggil) 
Maknanya: Adat panggil memanggil; yang dekat dipanggil dengan mulut, yang jauh-jauh dikirimi surat.

20. Nan digalikan dalam, nan digantungkan tinggi. 
Maknanya: Sesuatu perkara yang sudah ada keputusannya.

21. Nan dimaksud sampai, nan diamal pecah.(amal - idaman, cita-cita) 
Maknanya: Sudah tercapai apa-apa yang dicita-citakan.

22. Nan jauh telah berjemput, nan hampir telah tiba. 
Maknanya: Tentang jemputan (undangan) yang sudah sempurna.

23. Nan jauh tak terjelang, nan dekat tak tertandangi.
Maknanya: Sudah terlalu uzur.

24. Nan lurah (rendah) juga diturut air. 
Maknanya: Orang yang kaya juga yang bertambah-tambah kekayaannya.

25. Nan pekak pelepas bedil, nan buta pengembus lesung, nan bisu penggera ayam, nan lumpur penghuni rumah.
(penggera - orang yang menyergah, menggertak) 
Maknanya: Tiap-tiap orang itu ada dengan gunanya; simbol persatupaduan yang kukuh. 

26. Nafsu-nafsu, raja di mata sultan di hati.
(nafsu - keinginan hati; nafsi - mementingkan diri sendiri) 
Maknanya: Menuruti kehendak hati sendiri.

27. Nafsu tidak bertepi. 
Maknanya: Keinginan hati manusia tidak ada batasnya. 

28. Nasi basi penolak nafsu. 
Maknanya: Putus kasih oleh sebab telah lama atau kerana perselisihan; orang tua yang melarat hidupnya. 

29. Nasi disaji pula digaduhkan, padi di ladang dilanyak gajah tidak disusahkan. 
Maknanya: Belanja yang sedikit yang digaduhkan, sedangkan belanja yang besar tidak dihiraukan.

30. Nasi habis budi bersua. 
Maknanya: Sahabat yang sudah kentara budi pekertinya yang kurang baik; baru teringat akan sahabat setelah dalam kesusahan. 

31. Nasi masak periuk pecah. 
Maknanya: Hukuman yang sudah putus tak dapat dibanding (diapel) lagi. 

32. Nasi sama ditanak, kerak dimakan seorang. 
Maknanya: Kerja sama-sama dilakukan, keuntungan diambil seorang diri. 

33. Nasi sedap gulai mentah, gulai sedap nasi mentah. 
Maknanya: Pekerjaan yang tidak sempurna. 

34. Nasi sudah menjadi bubur. 
Maknanya: Sudah terlanjur, tak dapat diubah lagi. 

35. Nasi tak dingin, pinggan tak retak. 
Maknanya: Cermat melakukan sesuatu pekerjaan.

36. Nasi tersaji di lutut. 
Maknanya: Keuntungan yang diperoleh dengan mudah. 

37. Nasi tersenduk tidak termakan. 
Maknanya: Tidak dapat merasainya, meskipun sudah diperoleh; belum menjadi rezeki.

38. Nasib penyapu, banyak jasa turun darjat. 
Maknanya: Terlalu banyak membuat kebajikan sehingga merosakkan diri sendiri.

39. Negeri besar, rumah besar, berapa pun panjang perian takkan terantuk. 
Maknanya: Orang kaya yang murah hati, biarpun banyak orang yang meminta pertolongan tiadalah ia akan jadi miskin. 

40. Neraca berbatu intan. 
Maknanya: Hukuman yang seadil-adilnya. 

41. Neraca palingan Allah, mata palingan setan. 
Maknanya: Pendirian orang mudah berubah atau selalu berubah-ubah.

42. Neraca palingan bungkal, hati palingan Tuhan. 
Maknanya: Pendirian orang mudah berubah atau selalu berubah-ubah.

43. Neraca yang palingan, bungkal yang piawai. 
Hakim yang sangat adil. piawai = pandai, cakap. 

44. Niat di hati hendak memeluk gunung, sudah terpeluk biawak celaka (sial). 
Maknanya: Berhajat kepada sesuatu yang baik, tiba-tiba yang buruk pula diperoleh. 

45. Niat hati hendak memancing ikan, tak mahu membuang umpan. 
Maknanya: Mahu mendapat keuntungan tetapi tidak mahu berugi. 

46. Niat hati hendak memancing temenung, sudah terpancing ikan setoka. 
Maknanya: Lain yang dihajati, lain yang diperoleh. 

47. Niat hati nak getah bayan, sudah tergetah burung serindit. 
Maknanya: Lain yang dihajati, lain yang diperoleh. 

48. Niat hati nak peluk gunung, apakan daya tangan tak sampai. 
Maknanya: Ingin akan sesuatu yang besar tetapi tidak berdaya mencapainya, kerana kekurangan alat.

49. Nibung bangsai bertaruk muda. 
Maknanya: Orang tua yang berlagak muda. bangsai = rapuh dan buruk. 

50. Nikah maharaja bumi (= Boma). 
Maknanya: Nikah tanpa belanja.

51. Nyamuk lepas pijat-pijat kena pirik.
(pirik - memipis, menumbuk lumat-lumat) 
Maknanya: Mendapat celaka kerana kesalahan orang lain.

52. Nyamuk mati, gatal tak lepas. 
Maknanya: Menaruh dendam kepada orang yang berbuat jahat, meskipun yang jahat itu sudah dihukum. 

53. Nyawa bergantung di hujung kuku (rambut). 
Maknanya: Dalam keadaan yang sangat berbahaya. 

54. Nyiur setandan tetapi berlain-lain jadinya. 
Maknanya: Walaupun anak-anak itu daripada seibu sebapa tetapi tabiatnya jauh berbeza.


Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "O"



1. Obat jauh penyakit hampir. 
Maknanya: Dalam kesusahan, sukar mendapat pertolongan. 

2. Obat jerih pelarai demam. 
Maknanya: Anak atau barang yang disayangi. 

3. Ombak membanting sendirinya. 
Maknanya: Marah yang sia-sia.

4. Ombak yang kecil jangan diabaikan (ditidakkan). 
Maknanya: Perkara kecil yang dapat mendatangkan bahaya, jangan dianggap mudah atau jangan disia-siakan.

5. Ombaknya kedengaran, pasirnya tidak kelihatan. 
Maknanya: Khabarnya telah kedengaran, tetapi buktinya belum ada.

6. Orang baru kaya jangan dihutangi, orang lepas nikah jangan ditandangi. 
Maknanya: Perbuatan yang tidak mendatangkan faedah. 

7. Orang berbudi kita berbahasa, orang memberi kita merasa. 
Maknanya: Tiap-tiap pemberian orang hendaklah dibalas dengan pemberian; kita harus tahu berterima kasih.

8. Orang berdendang di pentasnya, orang beraja di hatinya. 
Orang berkuasa di rumahnya masing-masing.

9. Orang bergayung sama pandai, sama bak kundi atas dulang.(kundi - biji saga) 
Maknanya: Sama-sama ahli; sama-sama pendekar.

10. Orang bini-binian, beranak tak boleh disuruh. 
Maknanya: Pekerjaan yang tidak tetap, selalu mendatangkan kerugian.

11. Orang buta diberi bersuluh. 
Maknanya: Melakukan perbuatan yang sia-sia. 

12. Orang haus diberi air. 
Maknanya: Memperoleh apa yang diingininya. 

13. Orang itu empat gasal, lima genap. 
Maknanya: Orang yang suka berbantah dan berlainan faham daripada orang banyak. 

14. Orang karam di laut, aku karam di darat. 
Maknanya: Mendapat kesusahan tidak pada tempatnya. 

15. Orang kaya suka dimakan, orang elok (muda) selendang dunia. 
Maknanya: Orang hartawan yang selalu terbuka tangannya membantu orang yang melarat, orang muda perhiasan dunia (untuk puji-pujian).

16. Orang lapar diberi nasi. 
Maknanya: Memperoleh apa yang diingininya. 

17. Orang maling berteriak maling.(maling - pencuri) 
Maknanya: Mendului orang menyorakkan sesuatu kejahatan, supaya kejahatannya tidak ketahuan.

18. Orang mandi berselam, awak mandi bertimba. 
Maknanya: Orang mendapat keuntungan besar, kita mendapat keuntungan sedikit. 

19. Orang mati meninggalkan nama, harimau mati meninggalkan belangnya. 
Maknanya: Orang baik meninggalkan nama baik, orang jahat meninggalkan nama jahat.

20. Orang memegang kerbau pada talinya, memegang manusia pada katanya. 
Maknanya: Manusia dihormati kerana kejujurannya. 

21. Orang mencubit, kita menampar. 
Maknanya: Berlainan perbuatan tetapi akibatnya sama merasa. 

22. Orang menebus berpadang senang, orang diberi beroleh saja. 
Maknanya: Sesuatu yang menjadi milik kita dapat dibagikan mengikut sekehendak hati. 

23. Orang mengantuk disorongkan bantal. 
Maknanya: Memperoleh apa yang diingininya.

24. Orang penggamang mati jatuh, orang pendingin mati hanyut.
(gamang - berasa takut) 
Maknanya: Siapa yang tidak mempunyai keberanian, akan gagallah usahanya. 

25. Orang pindah-pindahan, bertanam tak boleh dimakan. 
Maknanya: Pekerjaan yang tidak tetap, selalu mendatangkan kerugian.

26. Orang sukar baru kaya. 
Maknanya: Sombong. 

27. Orang terpegang pada hulunya, awak terpegang pada matanya. 
Maknanya: Dalam perjanjian, syarat-syarat orang lebih kuat daripada kita. 

28. Orang tua diajar makan pisang. 
Maknanya: Mengajar orang yang telah pandai.

29. Orang tua jangan diperut seperti rotan, dululah dia merasa garam.
(diperut - digulung kecil-kecil) 
Maknanya: Orang yang bijak tidak perlu diajar lagi, kerana ia tahu sendiri.

30. Orang yang menunggu perigi itu, bilakah ia mati dahaga? 
Maknanya: Orang yang berhampiran dengan orang yang berilmu lambat-laun akan berilmu juga.

31. Orang yang puru gatal tubuhnya, nescaya menggaru juga kerjanya. 
Maknanya: Sesuatu perbuatan yang jahat itu lambat-laun akan ternampak juga kepada orang. 

32. Orang yang selancaran alu, atap yang berjahit, bendul bertekan. 
Maknanya: Perkauman yang dekat menurut adat.

Peribahasa yang diawali dengan huruf “P”
1. Pacat hendak menjadi ular. 
Maknanya: Orang miskin berlaku seperti orang kaya; mengharapkan yang bukan-bukan.

2. Pada sangka pohon beringin, kiranya tersandar di punggur lapuk. 
Maknanya: Pada sangka beristeri (bersuami) orang kaya, kiranya beristeri (bersuami) orang miskin.

3. Padam menyala tarik puntung. 
Maknanya: Di mana mati, di situlah ditanam.Maknanya: 

4. Padang perahu di lautan, padang hati di fikiran. 
Maknanya: Fikirkan masak-masak sebelum berbuat sesuatu.

5. Padi dikebat dengan daunnya. 
Maknanya: Anak dikahwinkan dengan kemanakan.

6. Padi masak, jagung mengupih.(mengupih - sudah tua) 
Maknanya: Keuntungan yang berlipat ganda.

7. Padi rebah, paksa tekukurlah. 
Maknanya: Mendapat keuntungan tanpa berusah payah.

8. Pada sama tumbuh dengan siangan, adat sama tumbuh dengan sengketa. 
Maknanya: Adat berdiri kerana ada sebabnya.

9. Padi sekepuk hampa, emas seperti loyang, kerbau sekandang jalang.
(kepuk - lumbung padi; jalang - liar) 
Maknanya: Kelihatan kaya (pandai) sebenarnya miskin (bodoh); bernasib malang. 

10. Padi selumbung dimakan orang banyak. 
Maknanya: Fikiran isteri daripada seorang suami yang beristeri dua tiga.

11. Padi setangkai bernas semuanya. 
Maknanya: Keluarga yang hidupnya beruntung dan berbahagia. bernas = berisi penuh.

12. Pagar makan padi (tanaman). 
Maknanya: Orang yang kita percayai berkhianat kepada kita.

13. Pagi tidak dibuang, senja tidak dikejar. 
Maknanya: Menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.

14. Pahamnya (fahamnya) bagai getah cair. 
Maknanya: Pendirian yang tidak tetap.

15. Pahit dulu, manis kemudian. 
Maknanya: Perjanjian hendaklah dibuat dengan syarat-syarat yang terang dan tegas; supaya jangan timbul perselisihan di kemudian hari.

16. Paksa tekukur padi rebah, paksa tikus lengkiang terbuka. 
Maknanya: Mendapat keuntungan tanpa bersusah payah.

17. Paku sebatang, kuat bunyi tukulnya bertalu-talu. 
Maknanya: Bercakap besar tetapi bukti kerja tidak ada.

18. Panas setahun dihapuskan oleh hujan sehari. 
Maknanya: Kebaikan hilang kerana kejahatan yang sedikit.

19. Panas setahun hujan sehari, liput tanjung dengan pulau.(liput - genang) 
Maknanya: Kebaikan hilang kerana kejahatan yang sedikit.

20. Panas tidak sampai ke petang. 
Maknanya: Sesuatu yang baik tidak akan tetap selamanya.

21. Pancing makan umpan. 
Maknanya: Orang yang kita percayai berkhianat kepada kita.

22. Pandai berminyak air. 
Maknanya: Memuji-muji kerana ada sesuatu maksud; pandai berpura-pura; pandai menggunakan sesuatu yang sebenarnya kurang baik.

23. Pandai makan tak pandai simpan. 
Maknanya: Tak pandai menyimpan rahsia.

24. Pandai mencuri terasa mendapat, tak pandai mendapat terasa mencuri. 
Sesuatu yang diperoleh dengan kepintaran terasa usaha yang benar, dan sesuatu yang diperoleh dengan jalan menipu terasa didapat dengan curian.

25. Pandai mengambil otak di dalam kepala, tiada diketahui oleh tuan tubuh. 
Maknanya: Pandai berkata-kata; arif bijaksana.

26. Pandai menyelam air dangkal. 
Maknanya: Pandai membawa diri.

27. Pandai seperti pisau raut: bongkok orang dapat dibetulkan (dilepaskan), bongkok diri sendiri tinggal kekal. 
Maknanya: Hanya pandai memperbaiki kesalahan orang lain, tetapi tak dapat memperbaiki kesalahan diri sendiri.

28. Pandang jauh dilayangkan, pandang dekat ditukikkan.
(tukik - arah ke bawah) 
Maknanya: Menyelidiki sesuatu perkara dengan saksama. 

29. Pandang-pandang orang dijadikan ganti tubuh; pertama tegak, kedua roboh. 
Maknanya: Orang yang akan dijadikan wakil dalam sesuatu perkara hendaklah dipilih dengan saksama, kerana kalau orang itu baik dan setia, selamatlah, tetapi kalau orang itu jahat dan tidak jujur, binasalah.

30. Panjang langkah koyak pesak seluar, tinggi loncat tembuk ubun-ubun.
(pesak - secarik kain yang bentuknya sebagai baji yang ditambahkan pada selangkangan celana atau depan celana atau di bawah ketiak baju) 
Maknanya: Melakukan sesuatu pekerjaan yang melebihi kesanggupan sendiri akhirnya akan mendatangkan kebinasaan.

31. Panjang langkah, singkat permintaan. 
Maknanya: Telah sampai ajalnya.

32. Pangku tangan cerut perut. 
Maknanya: Malas bekerja tak dapat makan.

33. Pantang elang dengan ayam, lambat-laun disambarnya juga. 
Maknanya: Mudah menimbulkan sesuatu hal yang tak baik kalau diperdekatkan.

34. Pantang kutu dicukur, pantang manusia dihinakan. 
Maknanya: Bercakap-cakap haruslah hemat dan cermat, jangan sampai melukai hati orang lain; tiap-tiap orang mempunyai harga diri.

35. Pantang patah di tengah. 
Maknanya: Tidak mahu mundur sebelum maksud tercapai.

36. Pantang si tegang dibawa mengetul.
(si tegang - orang yang keras kepala; mengetul - melipatkan, seperti meringkuk waktu tidur) 
Maknanya: Orang yang degil tidak mahu menurut nasihat orang.

37. Pantangan penghulu menyingsingkan lengan. 
Maknanya: Orang yang berakal budi, tidak mudah terdorong oleh hawa nafsu.

38. Pantas seperti lipas. 
Maknanya: Cepat bekerja.

39. Pantas seperti tangan beruk (monyet). 
Maknanya: Kecepatan tangan seseorang yang merampas atau mencuri barang orang.

40. Pantasnya seperti kilat. 
Maknanya: Cepat sekali.

41. Parak awak sajalah siangi. 
Jagalah diri sendiri atau kaum keluarga saja, jangan dihiraukan hal orang lain.

42. Parang gabus menjadi parang besi. 
Maknanya: Orang yang lemah menjadi orang yang kuat (berkuasa).

43. Pasang masuk muara. 
Maknanya: Terlalu mudah mencela; mengeluarkan kata-kata tanpa pertimbangan.

44. Pasang pelita dilanggar tikus. 
Maknanya: Kegembiraan hilang oleh kerana satu kejadian yang kecil.

45. Pasangan tiba di kodok.
(pasangan - kuk; kodok - tengkuk) 
Maknanya: Perintah yang tak dapat dielakkan lagi. 

46. Pasangan jerat sembilan mata, pelanduk terjerat terkial-kial, mata satu (pisau) penyudahnya. 
Maknanya: Bergotong-royong mengerjakan sesuatu usaha yang berat tetapi yang mendapat faedahnya hanya seorang saja.

47. Pasar jalan kerana diturut, lancar kaji kerana diulang. 
Maknanya: Kepandaian atau kemahiran didapat kerana selalu berlatih.

48. Patah batu hatinya. 
Maknanya: Hilang sama sekali kemahuannya.

49. Patah dihubung, hilang diganti. 
Maknanya: Terus berusaha dengan tiada putus harap.

50. Patah kandar (gandar) di tengah jalan. 
Maknanya: Mendapat kemalangan dalam usaha; pekerjaan terhalang kerana kematian.

51. Patah kemudi dengan (e)bamnya.
(bam - kayu papan balok tumpuan kemudi)
Maknanya: Sudah tak ada harapan lagi.

52. Patah kemudi perahu hanyut. 
Maknanya: Rakyat yang kehilangan pemimpin akan kucar-kacirlah jadinya.

53. Patah kepala bertongkat paruh, patah paruh bertelekan. 
Maknanya: Terus berusaha dengan tiada putus harap.

54. Patah lidah alamat ('kan) kalah, patah keris alamat ('kan) mati. 
Maknanya: Apabila alat-alat sudah tidak ada lagi maka alamat tidak selesailah pekerjaan itu.

55. Patah sayap bertongkat paruh. 
Maknanya: Terus berusaha dengan tiada putus harap.

56. Patah tongkat berjermang (bertelekan).
(jermang - kayu pendek untuk menopang perahu) 
Maknanya: Terus berusaha dengan tiada putus harap.

57. Patah tumbuh, hilang berganti. 
Maknanya: Terus menerus ada gantinya.

58. Payah umpama memelihara diri dalam sarang lebah. 
Maknanya: Menghadapi musuh yang banyak.

59. Pecah bunyi (tepi), buruk berita.(pecah tepi - pecah sedikit) 
Maknanya: Kejadian yang tak baik, kemudian menjadi besar kerana diceritakan orang ke sana ke mari.

60. Pecah buyung, tempayan ada. 
Maknanya: Hilang seorang, masih ada orang lain yang akan menggantinya.

61. Pecah kapi, putus suai.
(kapi - kerek, takal; suai - tali penarik, tali kapi) 
Maknanya: Sesuatu yang tak dapat diperbaiki lagi; mencerita malu yang amat sangat. 

62. Pecah menanti sebab, retak menanti belah. 
Maknanya: Sesuatu yang sudah pasti akan berlaku.

63. Pecah periuk nasinya. 
Maknanya: Hilang mata pencariannya.

64. Pecah tempayan, buyung ada. 
Maknanya: Hilang seorang, masih ada orang lain yang akan menggantinya.

65. Pecah tempayan pekasam, muka berconteng arang. 
Maknanya: Mendapat malu besar kerana kejahatan telah diketahui orang.

66. Pecak boleh dilayangkan, bulat boleh digulingkan. 
Maknanya: Telah sepakat benar-benar.

67. Pejatian awak, kepantangan orang.(pejatian - kesukaan) 
Maknanya: Kesukaan awak, kebencian orang. 

68. Pejatian balam padi rebah. 
Maknanya: Sesuatu yang sangat diinginkan.

69. Pekak pembakar meriam. 
Maknanya: Sesuatu yang mendapat tempat yang sesuai.

70. Pelabur habis, Palembang tak alah.
(pelabur - rangsum, catu makanan atau wang) 
Maknanya: Pekerjaan yang sia-sia.

71. Pelanduk di cerang rimba.
(cerang - tempat yang terang (sudah ditebang atau sedikit pohon-pohonnya) di dalam rimba) 
Maknanya: Dalam ketakutan; sangat gelisah. 

72. Pelanduk di dalam cerang. 
Maknanya: Dalam ketakutan; sangat gelisah.

73. Pelanduk dua serupa. 
Maknanya: Dua orang yang serupa benar.

74. Pelanduk melupakan jerat, tetapi jerat tidak melupakan pelanduk. 
Maknanya: Bahaya yang sentiasa mengancam.

75. Pelanduk yang dekat ditinggalkan, rusa yang jauh yang dikejar. 
Maknanya: Kerana mengharapkan keuntungan yang besar tetapi belum tentu diperoleh, keuntungan yang kecil tetapi sudah pasti, dilepaskan.

76. Pelepah bawah luruh, pelepah atas jangan gelak. 
Maknanya: Hendaklah insaf bahawa sekalian yang hidup itu akan mati juga.

77. Pelesit dua sejinjang. 
Maknanya: Perempuan yang menduakan suaminya.

78. Pelita kehabisan minyak. 
Maknanya: Berwajah muram kerana kedukacitaan.

79. Peluru perak pemecah kubu yang kuat.
(peluru perak - wang ringgit) 
Maknanya: Wang ringgit dapat memecahkan segala rahsia yang sulit-sulit. 

80. Pembasuh tangan bidan. 
Maknanya: Hadiah yang diberikan kepada seseorang yang telah menolong melepaskan sesuatu pekerjaan yang besar.

81.Penat tukang menempa, besi binasa senjata tak jadi. 
Maknanya: Pekerjaan yang sia-sia. 

82. Pencuri dalam selimut. 
Maknanya: Musuh yang tiada diketahui.

83. Pendek dihubung, panjang dikerat. 
Maknanya: Dapat menyesuaikan sesuatu perkara menurut kemahuan hati.

84. Pendekar elak jauh. 
Maknanya: Orang yang amat berhati-hati.

85. Pendusta berdiri tiada berkaki. 
Maknanya: Tiap-tiap yang dusta itu lambat laun akan terbuka juga rahsianya.

86. Pengayuh sama di tangan, perahu sama di air. 
Maknanya: Tak usah takut-takut, kerana sama-sama mempunyai kekuatan dan alat syaratnya.

87. Pengayuh sayang dibasahkan, sampan takkan sampai ke seberang. 
Maknanya: Tak akan tercapai maksudnya kalau tak mahu berusaha dan bersusah payah.

88. Penghisap candu gelap. 
Maknanya: Lelaki yang berbuat jahat secara rahsia dengan perempuan, akhirnya akan ketahuan juga.

89. Penghulu disanjung dengan adatnya, orang alim disanjung dengan hajinya, orang muda disanjung dengan manjanya. 
Maknanya: Memuji orang hendaklah dengan pujian yang wajar, mengambil hati orang hendaklah dengan perkara-perkara yang disukainya.

90. Penjahit hilang di tiga hari dengan kerbau. 
Maknanya: Lebih banyak ongkos perkara daripada harga barang-barang yang diperkarakan.

91. Penuh sudah bagai menggantang. 
Maknanya: Penuh benar-benar.

92. Penyapu diikat sutera. 
Maknanya: Sesuatu yang tidak pada tempatnya.

93. Penyu bertelur beratus-ratus banyaknya, senyap; ayam bertelur sebutir saja hingar (riuh) sekampung. 
Maknanya: Keuntungan yang diperoleh orang kaya sedikit pun tidak menjadi sebutan orang, tetapi keuntungan yang diperoleh orang miskin walaupun sedikit riuhlah orang memperkatakannya.

94. Penyu itu bertelur beribu-ribu, seorang pun tidak tahu; ayam bertelur sebiji, pecah khabar sekampung. 
Maknanya: Keuntungan yang diperoleh orang kaya sedikit pun tidak menjadi sebutan orang, tetapi keuntungan yang diperoleh orang miskin walaupun sedikit riuhlah orang memperkatakannya.

95. Pepat di luar, pancung (rancung) di dalam.
(pancung - bersegi runcing) 
Maknanya: Baik pada lahirnya, tetapi hatinya jahat. 

96. Perahu bertambatan, dagang bertepatan. 
Maknanya: Melakukan sesuatu hendaklah sesuai dengan tempatnya.

97. Perahu papan bermuat intan. 
Maknanya: Sesuatu yang tidak pada tempatnya.

98. Perahu satu nakhoda dua. 
Maknanya: Perempuan yang menduakan suaminya.

99. Perang bermalaikat, sabung berjuara. 
Kita boleh berusaha tetapi Tuhan yang menentukan kalah menang.

100. Percakapan sejengkal dibawa sehasta. 
Maknanya: Perkhabaran yang sedikit ditambah-tambah.

101. Percaya pada anak, buta mata sebelah; percaya pada orang lain buta mata keduanya. 
Maknanya: Tiap-tiap suatu pekerjaan itu janganlah sangat diharapkan kepada orang lain mengerjakannya, kita sendiri jugalah yang mesti memeriksanya.

102. Perempuan melangkahi ular tiada lepas. 
Maknanya: Perempuan itu selalu dalam bahaya kerana kelemahannya.

103. Perempuan serasan, lelaki pemalu.
(serasan - seperasaan) 
Maknanya: Pegangan hidup yang tidak serupa. 

104. Pergi berempap, pulang eban.
(berempap - berjudi dengan melemparkan wang ke atas; eban - heban (membanting dengan kedua belah tangan) 
Maknanya: Tidak kalah dan tidak menang. 

105. Pergi ke pulau batu digalas. 
Maknanya: Sengaja mencari kesusahan.

106. Pergi ke telaga terlupa membawa timba, timba yang dicari dapat yang tiada bertali. 
Maknanya: Jalan-jalan mendapat keuntungan ada, tetapi kerana lalai maka keuntungan itu hilang begitu saja.

107. Pergi lempeng balik lepat.
(lempeng - penganan yang tipis dan pipih)
Maknanya: Pergi dengan modal yang sedikit, balik dengan keuntungan yang banyak. 

108. Pergi lepat balik lempeng. 
Maknanya: Pergi dengan modal yang banyak, balik dengan kerugian.

109. Perigi mencari timba. 
Maknanya: Perempuan yang mencari lelaki.

110. Periuk mengumpat belanga. 
Maknanya: Orang yang memburukkan orang lain, sedangkan ia sendiri pun buruk juga.

111. Perkataan mengekor itik jantan. 
Maknanya: Menyindir dan menyombongkan diri.

112. Permaisuri raja berurap-urapan, lipas di dinding timpa perasaan. 
Maknanya: Orang miskin yang ingin menyamai perbuatan orang kaya-kaya. berurap-urapan = berlumas dengan bau-bauan.

113. Permata dibalas dengan senjata. 
Maknanya: Kebaikan dibalas dengan kejahatan.

114. Permata lekat di pangkur. 
Maknanya: Sesuatu yang tidak pada tempatnya.

115. Pertama hilang, kedua terbilang. 
Maknanya: Berusaha dengan keazaman yang bersungguh-sungguh dan tidak takut menanggung risikonya.

116. Perut besar, entah anak entah tahi. 
Maknanya: Saudagar yang besar perniagaannya, entah modal sendiri, ataupun modal pinjaman.

117. Perut buncit lama-kelamaan (= lama-lama) menjadi busung. 
Maknanya: Alamat bahawa sesuatu perkara akan terjadi. busung = gembung atau bengkak besar kerana penyakit.

118. Perut kenyang lapar tak hilang, minum sejuk haus tak lepas. 
Maknanya: Hidup dalam kemiskinan.

119. Perut kosong, dibuat gulai. 
Maknanya: Keinginan timbul bila dalam kekurangan. 

120. Perut panjang sejengkal. 
Maknanya: Merasa tidak senang.

121. Perut kosong penggilap otak. 
Maknanya: Lapar menyebabkan orang berfikir. 

122. Perut tiada bertelinga. 
Sia-sia memberi nasihat kepada orang yang lapar.

123. Pesan dituruti, berhunyikan, berserah berkehendak hati.
(berhunyi - berhuni) 
Maknanya: Harap ada percaya tidak. 

124. Pesan tak berturuti, petaruh tak berhunyikan. 
Maknanya: Percaya dengan sepenuh hati.

125. Peti yang berisikan emas perak itu tiada dilelehkan orang.
(dilelehkan - dibocorkan) 
Maknanya: Pengetahuan tidak mudah dihamburkan di mana-mana saja. 

126. Pijak-pijat hendak menjadi kura-kura. 
Maknanya: Orang kecil hendak menjadi orang besar.

127. Pijat-pijat telah menjadi kura-kura. 
Maknanya: Orang bodoh dan hina telah menjadi cerdik dan mulia.

128. Pikir (fikir) itu pelita hati. 
Maknanya: Fikiran suluh kebenaran.

129. Pilih-pilih ruas (tebu), terpilih pada buku (dilabu muda). 
Maknanya: Kerana terlampau sangat menghendaki yang baik, akhirnya mendapat yang buruk.

130. Pilin telinga saring-saring.(saring - tidak longgar) 
Maknanya: Fikirkan habis-habis sebelum berbuat sesuatu. 

131. Pinang pulang ke tampuk. 
Maknanya: Sudah pada tempatnya; sudah cocok benar.

132. Pinang tua merah ekor. 
Maknanya: Perempuan yang sudah berumur, tetapi kelakuannya masih seperti gadis.

133. Pinggan dengan mangkuk, salah sedikit hendak terantuk. 
Maknanya: Suami isteri, kaum keluarga, sahabat handai, ada kalanya berselisih juga.

134. Pinggang rampin bagai ketiding.
(ketiding - bakul besar tempat beras dan sebagainya) 
Maknanya: Perempuan gemuk yang besar pinggangnya.

135. Pinjam kayu ara. 
Maknanya: Meminjamkan wang kepada orang besar, akhirnya rugi percuma.

136. Pipih (pecak) boleh dilayangkan, bulat boleh digulingkan. 
Maknanya: Telah sepakat benar-benar.

137. Pipit berperang dengan garuda. 
Maknanya: Orang kecil melawan orang besar-besar.

138. Pipit bukan seekor, jagung bukan sebatang. 
Maknanya: Menolak tuduhan tentang sesuatu kejahatan.

139. Pipit hendak jadi enggang. 
Maknanya: Ingin melakukan sesuatu yang melebihi kesanggupan.

140. Pipit meminang anak enggang. 
Maknanya: Orang hina (miskin) meminang anak orang mulia (kaya); sesuatu yang aneh.

141. Pipit itu, pipit jugalah lawannya. 
Maknanya: Tiap-tiap sesuatu itu menurut tarafnya masing-masing.

142. Pipit pekak makan berhujan. 
Maknanya: Sangat rajin.

143. Pipit tuli makan berhujan, tak ditahan (dihalau) padi habis, hendak (bila) dihalau kain basah. 
Maknanya: Serba salah jika berurusan dengan orang yang degil: jika dibiarkan jadi rosak, jika ditegur tiada diikuti; serba salah di dalam sesuatu pekerjaan yang sulit, dikerjakan berbahaya, tak dikerjakan berbahaya.

144. Pipit yang makan padi, merbah terbawa rendong.
(terbawa rendong - terbawa-bawa) 
Maknanya: Seorang mendapat kesenangan, orang lain menanggung akibatnya. 

145. Pisang ditanam tak berjantung. 
Maknanya: Usaha yang sia-sia.

146. Pisang mas di luar, onak di dalamnya. 
Maknanya: Mulut manis yang berisi tipu muslihat.

147. Pisang masak separak. 
Maknanya: Keluarga yang senang dan berbahagia hidupnya.

148. Pisang sesikat gulai sebelanga, tanda muafakat bersama-sama. 
Maknanya: Suka bertolong-tolongan satu sama lain.

149. Pisau bongkok melukakan sarungnya. 
Maknanya: Mengkhianati orang yang melindunginya.

150. Pisau tiada berbaja, makin dikilir bertambah tumpul.
(baja - besi keras; kilir - gosok, asah) 
Maknanya: Orang yang tiada berilmu makin kaya makin sombong. 

151. Pitis habis keinginan tiba.
(pitis - wang) 
Maknanya: Keinginan datang bukan pada tempatnya. 

152. Pitis sekupang genap hendak membeli kancah berkerawang, nuri pandai berkata.
(sekupang - sepuluh sen; kancah berkerawang - kawah berukir) 
Maknanya: Keadaan yang serba salah; keinginan ada tetapi tenaga tidak kesampaian. 

153. Pohon yang besar juga yang dinaiki sakat. 
Maknanya: Orang yang kaya juga yang bertambah kekayaannya.

154. Potong hidung rosak muka. 
Maknanya: Berbuat kurang baik terhadap kaum keluarga maka kita sendiri akan mendapat malu juga.

155. Pucat lesi bagai ayam kena lengit. 
Maknanya: Orang yang lemah dan pusat.

156. Pucuk dicita ulam tiba. 
Maknanya: Yang diperoleh lebih daripada yang dikehendaki.

157. Pucuk leban gading gajah, bekerja segan makan gagah.
(leban - sebangsa pohon) 
Maknanya: Malas bekerja, tetapi banyak makan. 

158. Pucuk layu disiram (ditimpa) hujan. 
Maknanya: Setelah menderita barulah mendapat kesenangan.

159. Pukat terlabuh, ikan tak dapat. 
Maknanya: Usaha yang sia-sia.

160. Pukul anak sindir menantu. 
Maknanya: Mengata-ngatai orang, tetapi sebenarnya perkataannya itu ditujukan kepada orang lain.

161. Pukul anjing, tak pandang mata tuannya. 
Maknanya: Orang yang terdesak hilang takutnya.

162. Pukul anjing tengok-tengok tuannya. 
Maknanya: Berhati-hatilah dalam melakukan sesuatu pekerjaan ataupun ketika mengatakan sesuatu supaya badan selamat.

163. Pulai berpangkat naik, manusia berpangkat turun. 
Maknanya: Manusia mati mestilah meninggalkan nama dan perbuatan yang baik.

164. Pulang ke kandang. 
Maknanya: Pulang ke asal.

165. Punggung dipukul, gigi habis tanggal. 
Maknanya: Lain yang disindir, lain yang merasa.

166. Punggung lading kalau diasah, lama-lama tajam juga. 
Maknanya: Biar bodoh sekalipun kalau belajar dengan bersungguh-sungguh, nescaya akan menjadi pandai juga.

167. Punggur rebah, belatuk menumpang mati. 
Maknanya: Apabila orang tempat berlindung jatuh miskin (kalah dan sebagainya), maka orang-orang yang berlindung atau anak buahnya pun akan mendapat bencana juga.

168. Puntung sekerat, penyiar rimba.(siar - bakar)
Maknanya: Orang yang banyak anaknya. 

169. Pusat jala pumpunan ikan.(pumpunan - tempat berkumpul) 
Maknanya: Menjadi tempat tumpuan atau menjadi pusat berbagai-bagai hal. 

170. Putih dikejar, hitam tak dapat. 
Maknanya: Yang diharapkan tak dapat, sedang apa yang telah ada, hilang.

171. Putih di luar, kuning di dalam. 
Maknanya: Baik pada lahirnya, tetapi hatinya jahat.

172. Putih kapas boleh dilihat, putih hati berkeadaan. 
Maknanya: Kejujuran seseorang hanya dapat dilihat pada tingkah laku atau perangainya saja.

173. Putih mata kerana memandang. 
Maknanya: Menanggung rindu.

174. Putih mengandung awan, kelambaja mengandung hujan.
(kelambaja - awan hitam) 
Maknanya: Sesuatu yang belum pasti. 

175. Putih seperti kapas dibusar. 
Maknanya: Putih bersih; amat putih.

176. Putih tulang dikandung tanah, budi yang baik dikenang juga. 
Maknanya: Budi bahasa yang baik akan tetap dikenang orang, walaupun kita telah lama meninggal dunia.

177. Putik mendului bunga, buahnya mabuk dimakan. 
Maknanya: Perempuan yang hamil sebelum nikah.

178. Putus benang boleh dihubung, putus arang bercerai lalu. 
Maknanya: Persahabatan atau perkahwinan yang sudah putus sama sekali hingga tidak dapat diperbaiki lagi.

179. Putus gayung di belebas, putus kata di pangkalnya (di mulutnya).
(belebas - bilah daripada kayu dipakai sebagai perisai) 
Maknanya: Putusan yang berdasarkan kepada pokok pembicaraan. 

180. Putus kelikir, rampung hidung. 
Maknanya: Perselisihan yang tidak dapat diperdamaikan lagi.

181.Putus tali boleh disambung, patah arang mudah (putus) sekali. 
Maknanya: Persahabatan atau perkahwinan yang sudah putus sama sekali hingga tidak dapat diperbaiki lagi.

182. Putus tali keluan, putus keluan rampung hidung. 
Maknanya: Perselisihan yang tidak dapat diperdamaikan lagi.

183. Putus tali tempat bergantung, terban tanah tempat berpijak. 
Maknanya: Kehilangan orang tempat menumpang hidup kerana, sudah jauh berpisah atau sudah meninggal.

184. Putus timba tinggal tali, putus tali tinggal timba. 
Maknanya: Perempuan yang kematian suaminya atau seseorang yang berpisah daripada sahabat yang diharapkan olehnya.


Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "R"



1. Raga menanti pecah. 
Maknanya: Perkara kecil yang akan menimbulkan bencana yang lebih besar.

2. Raja adil raja disembah, raja tak adil (zalim) raja disanggah. 
Maknanya: Raja yang adil disayangi dan raja yang tak adil dilawan.

3. Rajin bekerja mudah belanja. 
Maknanya: Orang yang rajin bekerja tentulah hidupnya senang.

4. Rambut bapanya sudah pindah ke kepalanya (sendiri). 
Maknanya: Orang muda yang sudah pandai seperti orang tua-tua; orang muda yang tahu segala buruk dan baik.

5. Rambut sama hitam, hati masing-masing berlainan. 
Maknanya: Tiap-tiap orang itu berlainan pendapatnya.

6. Rambut sudah dua macam (warnanya). 
Maknanya: Orang yang sudah setengah umur.

7. Rambut sudah dua macam, lagi juga berbanyak ragam. 
Maknanya: Orang tua atau setengah umur berkelakuan seperti orang muda-muda.

8. Ranap pertulang, ijuk penebal.
(ranap pertulang - ranap disangga; ijuk penebal - ijuk untuk penebal) 
Maknanya: Pencarian tambahan selain daripada gaji. 

9. Rantai besi dimakan bubuk. 
Maknanya: Cerita yang tak masuk di akal.

10. Rantau jauh diulangi, rantau dekat dikendana. 
Maknanya: Ketua yang selalu menjagai anak buahnya jauh dan dekat.

11. Rantau jauh tidak terulang, rantau dekat tidak terkendanai. 
Maknanya: Terlalu tua sehingga tidak terturutkan lagi. 

12. Rasa pedih cuping telinga. 
Maknanya: Marah.

13. Rasa tak mengapa hidung dikeluani. 
Maknanya: Orang yang membiarkan dirinya diperbodohi orang.

14. Rasa termengkelan di hati. 
Maknanya: Merasa musykil.

15. Rasam air ke air, rasam minyak ke minyak. 
Maknanya: Mencari atau kembali kepada golongannya masing-masing.

16. Rebung tak miang, bemban pula miang. 
Maknanya: Orang yang bersangkutan berdiam diri, sedang orang luar ikut campur.

17. Rebung tidak jauh dari rumpun. 
Maknanya: Tabiat anak tak akan jauh berbeza dengan orang tuanya.

18. Rebus tak empuk. 
Maknanya: Tak mudah dikalahkan.

19. Rebut rampas bertanda-beti.(tanda-beti - tanda bukti) 
Maknanya: Sekalian perkara baru boleh diputuskan sesudah cukup bukti dan keterangan. 

20. Redup atau panas keras. 
Maknanya: Untung-untungan.

21. Rembes dipalit, titik ditampung. 
Maknanya: Biar sedikit sekalipun diterima juga.

22 . Rendah bilang-bilang disuruki (diseluduki), tinggi kayu ara dilangkahi.
(bilang-bilang - gelang, sejenis tumbuhan yang rendah) 
Maknanya: Berbuat sesuatu atau menghadapi seseorang hendaklah menurut peraturan yang lazim.

23. Rendah dianjung tinggi, kecil diambak besar. 
Maknanya: Kebesaran seseorang itu kerana dimuliakan dan dibesarkan oleh anak buahnya.

24. Rendah gunung tinggi harapan. 
Maknanya: Harapan yang sangat besar.

25. Rendam tak basah. 
Maknanya: Tak mudah dikalahkan.

26. Rentak sedegam, langkah sepijak. 
Maknanya: Seia-sekata; semuafakat. degam = bunyi gemuruh.

27. Retak batu. 
Maknanya: Perselisihan yang tak dapat didamaikan lagi.

28. Retak menanti (mencari, tanda akan) belah (pecah). 
Maknanya: Sesuatu yang sudah pasti akan berlaku.

29. Retak melampaui tara (garis). 
Perbuatan yang sudah melampaui batas.

30. Retak pertujuh. 
Maknanya: Hati yang sangat rindu.

31. Retak-retak bulu ayam. 
Maknanya: Perselisihan yang mudah didapatkan.

32. Rezeki elang tak akan dapat dimakan oleh musang (burung pipit). 
Maknanya: Rezeki seseorang tidak akan dapat direbut oleh yang lain.

33. Rindu akan jadi batasnya, maka manis tidak jadi cuka. 
Maknanya: Pergaulan yang terlalu mesra, kerap kali berakhir dengan dendam kesumat.

34. Ringan mulut berat punggung. 
Maknanya: Malas meninggalkan tempat duduk.

35. Ringan sama menjinjing, berat sama memikul. 
Maknanya: Baik buruk sama-sama dipikul; bekerja gotong-royong.

36. Ringan tulang berat perut. 
Maknanya: Yang rajin bekerja banyak mendapat rezeki.

37. Riuh gigil seperti Cina kayuh. 
Maknanya: Bercakap yang tidak ketentuan buah tuturnya.

38. Riuh seperti Cina karam. 
Maknanya: Bercakap yang tidak ketentuan buah tuturnya.

39. Roda yang berpaling, kuda sudah digerindin. 
Maknanya: Lahirnya saja kelihatan senang tetapi yang sebenarnya sangat melarat.

40. Rongkongan menghadap hilir. 
Maknanya: Sukar mendapat rezeki.

41. Rongkongan menghadap mudik. 
Maknanya: Mudah mendapat rezeki.

42. Rosak anak oleh menantu. 
Maknanya: Mendapat kerugian kerana perbuatan orang kepercayaannya atau orang yang dikasihinya.

43. Rosak bawang ditimpa jambak. 
Maknanya: Menjadi celaka kerana perbuatan (kawan, kaum dan sebagainya) sendiri.

44. Rosak tapai kerana ragi. 
Maknanya: Pekerjaan gagal kerana kurang hati-hati waktu melakukannya. ragi = bahan atau zat untuk membuat tapai.

45. Rugi menentang laba, jerih menentang boleh. 
Suka menolong kerana ingin mendapat pertolongan pula; berani bersusah payah tentu akan mendapat keuntungan.

46. Rumah buruk disapu cat. 
Maknanya: Perempuan tua yang suka bersolek.

47. Rumah gedang bersendi perak. 
Maknanya: Bangsawan lagi kaya.

48. Rumah gedang ketirisan.(ketirisan - kebocoran) 
Maknanya: Perempuan yang tidak membawa bahagia kepada suaminya. 

49. Rumah (tempat kediaman) mana yang tidak bersampah. 
Maknanya: Tak ada sesuatu yang tak ada cacatnya.

50. Rumah sudah tukang berbunuh (dibunuh). 
Maknanya: Hukuman yang tak dapat dibanding (apel) lagi.

51. Rumah sudah tukul (pahat) berbunyi. 
Maknanya: Mengemukakan keterangan dan saksi sesudah perkara diputuskan; mencela (bersungut) tentang sesuatu yang sudah siap dikerjakan.

52. Rumah terbakar tikus habis lari (keluar). 
Maknanya: Apabila terjadi sesuatu kesusahan di dalam negeri, maka isi negeri itu pun mengungsi ke tempat lain.

53. Rumah tinggal sarang hantu, orang bujang sarang fitnah. 
Maknanya: Orang yang tinggal sendirian senantiasa menjadi tumpuan percakapan.

54. Rumput mencari kuda. 
Maknanya: Perempuan yang mencari lelaki.

55. Runcing tanduk bangkah kening.
(bangkah kening - dahinya berbelang, tanda jahat) 
Maknanya: Sudah terkenal jahatnya. 

56. Runcing telunjuk memalit sambal lada. 
Maknanya: Hidup miskin dan melarat.

57. Rupa harimau hati tikus. 
Maknanya: Rupa saja yang hebat dan garang, tetapi pengecut.

58. Rusa di hutan, kancah sudah dijerang. 
Maknanya: Sudah bersiap sedia untuk mengecap hasil yang belum lagi diperoleh.

59. Rusa dijumpai tiada dikejar. 
Maknanya: Mendapat keuntungan dengan tidak bersusah payah.

60. Rusa ditembak, kijang yang kena. 
Maknanya: Lain yang dituju lain pula yang didapat.

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "S"

1. Sabar penghilang penat, tekun pembawa dekat. 
Maknanya: Orang yang sabar akan berhasil usahanya

2. Sabung selepas hari petang, tak dapat menuntut balas lagi. 
Maknanya: Untung-untungan; berserah kepada nasib. 

3. Sakit kepala panjang rambut, patah selera banyak makan. 
Maknanya: Orang yang pada lahirnya tidak suka, tetapi hatinya suka sekali.

4. Sakit pandan tidak tahukan duri, sakitnya badan tidak tahukan diri. 
Maknanya: Orang yang tidak tahu akan dirinya sendiri.

5. Sakit perut, baru tahu di liang lantai. 
Maknanya: Sesudah mendapat kesusahan baru ingat apa yang perlu. 

6. Sakit sama mengaduh, luka sama menyiuk. 
Maknanya: Sama-sama ikut bertanggungjawab. 

7. Salah bunuh memberi balas, salah cencang memberi pampas. 
Maknanya: Segala perbuatan jahat harus mendapat hukuman yang setimpal. 

8. Salah cencang memberi pampas, salah bunuh membangun. 
Maknanya: Segala perbuatan jahat harus mendapat hukuman yang setimpal. 

9. Salah cotok melantingkan. 
Maknanya: Tiap-tiap pekerjaan hendaklah dilakukan dengan sewajarnya, yang salah hendaklah dibetulkan. 

10. Salah cotok terkudung paruh, salah telan belah perut. 
Maknanya: Melakukan pekerjaan yang salah tak dapat tiada akan menerima akibatnya. 

11. Salah gelogok hulu malang, pandai bertenggang hulu baik.
(salah gelogok - kerja terburu-buru; bertenggang - mengira-ngira; memikirkan)
Maknanya: Kalau kurang hati-hati dalam sesuatu pekerjaan, mungkin mencelakakan diri. Tetapi kalau pandai dan hati-hati, biar sulit sekalipun akan diperoleh faedahnya. 

12. Salah makan memuntahkan, salah tarik mengembalikan, salah langkah surut kembali. 
Maknanya: Jika salah dalam sesuatu pekerjaan hendaklah segera diperbaiki kesalahan itu. 

13. Salangkan (sedangkan) bah kapar tak hanyut, inikan pula kemarau panjang. 
Maknanya: Sedangkan waktu muda sudah malas, apatah lagi waktu tua; sedangkan waktu makmur tidak senang, apalagi waktu susah. Salang.

14. Salangkan lidah lagi tergigit oleh gigi. 
Maknanya: Suami isteri, kaum keluarga, sahabat handai, ada kalanya berselisih juga. 

15. Salangkan tak hujan becak, inikan pula hujan. 
Maknanya: Sedangkan tidak melakukan kejahatan telah dituduh, apatah pula kalau benar-benar melakukannya. 

16. Salin (sesalin) tak tumpah. 
Maknanya: Dua orang yang serupa benar.

17. Sama juga kain basahan sehelai, timah sesuku, kalau tak timah pergi terasa mendapat. 
Maknanya: Benda yang tiada berharga tiada berapa diendahkan orang, kecuali oleh orang yang benar-benar berkehendakkan benda itu. 

18. Sama lebur sama binasa. 
Maknanya: Seia-sekata. 

19. Sama menjulur sama menjalar, lain belut lain ular. 
Maknanya: Dua orang yang sama rupa dan perjalanannya tetapi budi pekertinya berlainan.

20. Sama naik bak gelombang, sama turun bak kapecong.
(kapecong - buah pucung, kepayang)
Maknanya: Dua kejadian yang sama keadaannya. 

21. Sama seperahu. 
Maknanya: Orang yang sama-sama terlibat dalam suatu hal yang membimbangkan, jika berlaku sesuatu kesusahan maka kesemuanya menanggung akibat. 

22. Sama turun dengan malim. 
Maknanya: Perempuan yang baru saja kahwin, sudah diceraikan oleh suaminya. 

23. Sambang penuh jala terletak, laut kering ikan mengempas.
(sambang - keruntung ikan) 
Maknanya: Usaha yang berhasil dengan baik sekali. 

24. Sambil berdendang, biduk hilir. 
Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai. 

25. Sambil berdiang, nasi masak. 
Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai. 

26. Sambil menyelam minum air. 
Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai. 


27. Sambil menyeruduk ( menyuruk) galas lalu. 
Maknanya: Sambil bersenang-senang, tetapi tujuan tak dilupakan. 

28. Samir tak habis, kajang pula.
(samir - daun nipah yang dikeringkan dipakai untuk menutup muatan: kajang - sebangsa tikar) 
Maknanya: Hutang yang dulu belum dibayar, sudah berhutang lagi. 

29. Sampah itu di tepi juga. 
Maknanya: Orang yang hina (miskin) sering kali tidak diendahkan orang. 

30. Sampah jangan ditendang disepak. 
Maknanya: Orang-orang yang miskin jangan dihinakan. 

31. Sampai bersalam, pulang berterajang. 
Maknanya: Masuk ke negeri orang dengan nama yang baik, tetapi pulang dengan nama yang jahat.

32. Sampan ada pengayuh tidak. 
Maknanya: Hendak melakukan sesuatu, tetapi tidak lengkap alat syaratnya. 

33. Samun sakal berdarah tangan.
(samun sakal - merampas dan menganiaya)
Maknanya: Sesuatu perkara yang akan diperiksa hendaklah ada buktinya. 

34. Sangkar emas, tenggeran suasa. 
Maknanya: Lelaki yang menanti isterinya dengan rumah yang bagus serta cukup alat perkakasnya. 

35. Santan dibalas dengan tuba. 
Maknanya: Kebaikan dibalas dengan kejahatan. 

36. Santan ke pasu, ampas pun ke tanah. 
Maknanya: Sesudah tak berguna lalu dibuang. 

37. Santan masuk ke pasu, ampasnya tumpah ke tanah. 
Maknanya: Sesudah tak berguna lalu dibuang.

38. Sapu tangan menali ayam. 
Maknanya: Kemiskinan yang amat sangat. 

39. Sarang tabuhan jangan dijolok. 
Maknanya: Jangan sengaja mencari kesusahan.



40. Sarang unam dimasuki ketam, menjadi umang-umang. (unam - sejenis siput) 
Maknanya: Menyamarkan diri kerana sesuatu muslihat; orang yang suka menggunakan hak milik orang lain. 

41. Sarap sehelai dituilkan, batu sebuah digulingkan.(tuil - buang) 
Maknanya: Menyelidiki dan memeriksa sesuatu dengan teliti. 

42 . Sariat palu memalu, hakikat balas membalas. 
Maknanya: Kebaikan hendaklah dibalas dengan kebaikan. sariat (syari'at) = aturan agama, di sini dimaksudkan kepada perbuatan; hakikat - kebenaran, yang sebenarnya jadi pendorong perbuatan.

43. Satu ditetak, sepuluh rebah. 
Maknanya: Seorang yang dikata-katai sekalian yang mendengar ikut merasa. 

44. Satu dijentik, sepuluh rebah. 
Maknanya: Seorang yang dikata-katai sekalian yang mendengar ikut merasa.

45. Satu hadap bagai kukuran. 
Maknanya: Orang yang hanya pandai mengerjakan satu pekerjaan saja. 

46. Satu juga gendang berbunyi. 
Maknanya: Selalu sama saja. 

47. Satu nyawa dua badan. 
Maknanya: Sangat karib.

48. Satu pintu kalau tertutup, sepuluh pintu lagi terbuka. 
Maknanya: Sesuatu perkara yang tak dapat dirahsiakan lagi; berbagai-bagai macam jalan dan usaha mencari rezeki. 

49. Satu sangkar dua burung. 
Maknanya: Dua orang perempuan yang menyukai seorang lelaki.

50. Sauk (menyauk) air mandikan diri. 
Maknanya: Hidup dengan usaha sendiri tanpa meminta pertolongan orang lain. 

51. Sawah berpermatang (berpiring), ladang berbintalak.
(bintalak - batas sebuah ladang dengan ladang yang lain) 
Maknanya: Segala apa pun harus ada batasnya. 

52. Sawah luas tahan tua, rumah gedang tahan tonggak. 
Maknanya: Orang yang meminjam wang, wajib ada orang yang menjaminnya. 

53. Saya getah daun, dia getah batang. 
Maknanya: Saya anak saudara, dia anak kandung, lebihlah dia daripada saya.

54. Sayang anak badak tampung, cucu konon badak raya. 
Maknanya: Orang yang mengaku dirinya keturunan baik-baik.

55. Sayang buah kepayang, dimakan mabuk dibuang sayang. 
Maknanya: Keadaan yang serba salah dalam menghadapi kekasih atau isteri yang curang. 

56. Sayang bunga layu di pohon. 
Maknanya: Gadis yang tidak bersuami sampai tua. 

57. Sayang di anak dilecuti, sayang di negeri ditinggalkan. 
Maknanya: Sayangkan anak dimarahi, sayangkan negeri, pergi merantau ke negeri lain. 

58. Sayang garam sececah, busuk kerbau seekor. 
Maknanya: Kerana takut rugi sedikit, akhirnya jadi rugi banyak.

59. Sayang rugi membeli tali timba, air setitik tak dapat. 
Maknanya: Kerana takut rugi pekerjaan tidak jadi atau keuntungan tidak dapat. 

60. Sayangkan kain, buangkan baju; sayangkan lain, buangkan aku. 
Maknanya: Isteri yang mencari kekasih lain. 

61. Sayangkan titik, tak sayangkan tumpah. 
Maknanya: Si bodoh yang kikir takut akan rugi yang sedikit, tetapi tidak kira akan rugi yang banyak. 

62. Sayap singkat, terbang hendak jauh (tinggi). 
Maknanya: Hendak membuat sesuatu pekerjaan yang melebihi kekuasaannya.

63. Sealak-alak beras akan penyaram.
(sealak-alak - secukupnya; penyaram - semacam kuih) 
Maknanya: Anggaran belanja yang secukup-cukupnya. 

64. Sebab bahasa menunjukkan bangsa. 
Maknanya: Budi bahasa yang halus menunjukkan bangsa yang baik.

65. Sebab berkelahi dengan perigi, akhirnya mati dahaga. 
Maknanya: Kerana melawan perintah (menentang) orang yang berkuasa akhirnya mendapat kesusahan. 

66. Sebab buah dikenal pohonnya. 
Maknanya: Daripada kelakuan (perkataan) dapat dikenal asal usulnya. 

67. Sebab budi boleh kedapatan. 
Maknanya: Tingkah laku juga yang menyebabkan seseorang itu binasa. 

68. Sebab kasih akan bunga setangkai, dibuang bunga seceper. 
Maknanya: Kerana sayang pada seorang saja, disia-siakan keluarga yang banyak. 

69. Sebab mulut leher terjerat. 
Maknanya: Kecelakaan yang timbul kerana percakapan. 

70. Sebab mutiara sebiji, lautan yang dalam diselam orang. 
Maknanya: Orang yang berilmu itu biar di manapun ia tinggal tetap dicari orang. 

71. Sebab nila setitik, rosak susu (santan) sebelanga. 
Maknanya: Kerana kejahatan yang sedikit, semua kebaikan menjadi rosak. 

72. Sebab pulut santan binasa, sebab mulut badan binasa. 
Maknanya: Percakapan yang kasar kerap kali mencelakakan diri sendiri. 

73. Sebagai anak-anai bubus.(bubus - keluar banyak bersama-sama) 
Maknanya: Keluar beramai-ramai, berduyun-duyun. 

74. Sebagai asam dengan garam. 
Maknanya: Sepadan benar; akan bertemu juga akhirnya, (tentang lelaki dan perempuan yang memang jodohnya). 

75. Sebagai aur dengan tebing. 
Maknanya: Suami isteri yang sangat berkasih-kasihan; persahabatan yang sangat karib. 

76. Sebagai ayam diasak malam. 
Maknanya: Tidak ada daya upaya lagi.

77. Sebagai banteng ketaton.(ketaton - kena luka (bahasa Jawa)
Maknanya: Mengamuk dengan membabi-buta. 

78. Sebagai bisul hampir memecah. 
Maknanya: Menghadapi kesulitan yang hampir dapat diatasi. 

79 . Sebagai bujang baru (jolong) berkeris. 
Maknanya: Sangat sombong. 

80. Sebagai bumi dengan langit. 
Maknanya: Sangat jauh bezanya. 

81. Sebagai cendawan dibasuh (disesah). 
Maknanya: Pucat lesi. 

82. Sebagai di kayangan.
Maknanya: Merasa senang pada suatu tempat yang indah. 

83. Sebagai di rumah induk bako. 
(bako - sekalian keluarga daripada pihak bapa)
Maknanya: Merasa aman dan tenteram. 

84. Sebagai durian, pangsa menunjukkan bangsa. 
Maknanya: Daripada kelakuan (perkataan) dapat dikenal asal usulnya. 

85. Sebagai garam dengan asam. 
Maknanya: Sepadan benar; akan bertemu juga akhirnya, (tentang lelaki dan perempuan yang memang jodohnya).

86. Sebagai kapal patah kemudi. 
Maknanya: Hilang pedoman. 

87. Sebagai kepiting batu. 
Maknanya: Sangat berhati-hati mengeluarkan wang.

88. Sebagai kera dapat canggung. 
Maknanya: Merapatkan dirinya kepada orang yang telah menolongnya. 

89. Sebagai kera mendapat pisang. 
Maknanya: Sangat gembira. 

90. Sebagai kucing di atas tembok. 
Maknanya: Orang yang menjaga dua pekerjaan; orang yang cermat dalam gerak-gerinya. 

91. Sebagai kunyit dengan kapur. 
Maknanya: Mudah dan lekas mesra. 

92. Sebagai langau di ekor gajah. 
Maknanya: Selalu mengekor (menurut, mengikut-ikut) orang yang berkuasa. 

93. Sebagaimana tangan di lenggang, ke ketiak juga lekatnya. 
Maknanya: Selalu kembali ke tempat asalnya.

94. Sebagai minyak dengan air. 
Maknanya: Tak akan dapat bersatu (kerana bermusuhan dan sebagainya).

95. Sebagai orang mabuk gadung. 
Maknanya: Pucat lesi. 

96. Sebagai orang mencacak tonggak saja.(mencacak - berdiri tegak lurus)
Maknanya: Masing-masing diam tidak berkata-kata. 

97. Sebagai petai sisa pengait. 
Maknanya: Tak berguna sedikit juga.

98. Sebagai pimping di lereng bukit. 
Maknanya: Pendirian yang tidak tetap.

99. Sebagai sadur menimbulkan senam. 
Maknanya: Telah kelihatan keadaan yang sebenarnya, yang disembunyi-sembunyikan. 

100. Sebagai sebiji sesawi dalam rumput. 
Maknanya: Tidak dikenal kerana kemiskinan. 

101. Sebagai si bisu berasian (bermimpi), terasa ada terkatakan tidak. 
Maknanya: Tak dapat mengatakan meskipun tahu atau mengerti. 

102. Sebagai tali berlembar empat, sebagai tungku sejerangan. 
Maknanya: Suatu perkara yang sudah sempurna hasilnya kerana telah dirundingkan dengan baik sebelum mengerjakannya. 

103. Sebagai terpijak batu hangat. 
Maknanya: Sangat gelisah, tidak dapat tenang. 

104. Sebanyak hutang si Jibun.
(Si Jibun - orang yang suka berhutang di sana sini) 
Maknanya: Sangat banyak hutangnya. 

105. Sebelum ajal berpantang mati. 
Maknanya: Tak akan mati sebelum sampai waktunya yang ditentukan oleh Tuhan. 

106. Sebelum hujan petir berpalu, kilat bersabungan. 
Maknanya: Menceritakan dengan angkuh tentang sesuatu pekerjaan yang belum dikerjakan. 

107. Sebelum sampai ke api, tentu bahangnya dulu terasa. 
Maknanya: Sesuatu bahaya besar biasanya didului dengan tanda-tanda dan alamatnya. 

108. Sebelum tercapai pantang surut. 
Tidak mahu mundur sebelum maksud tercapai.

109. Seberapa panjang sarung, begitulah panjang matanya. 
(sarung - sarung keris atau sarung pisau)
Maknanya: Perangai (perkataan) yang baik atau jahat menunjukkan sedikit banyaknya ilmu seseorang. 

110. Seberat-berat beban, di atas kepala juga. 
Maknanya: Kitalah yang menanggung nafkah keluarga sendiri, orang lain hanya sekadar melihat saja. 

111. Seberat-berat beban, laba jangan ditinggalkan. 
Maknanya: Meskipun terpaksa mengerjakan sesuatu pekerjaan yang berat namun keuntungan jangan dilepaskan.

112. Seberat-berat kayu, terapung juga dalam air. 
Maknanya: Fikiran seseorang itu biar bagaimanapun teguhnya dapat juga dihasut. 

113. Sebesar-besar bumi ditampar tak kena. 
Maknanya: Perkara yang nampaknya saja mudah, tetapi sukar menyelesaikannya.

114. Sebesar-besar gajah di rimba, dapat juga ke tangan manusia. 
Maknanya: Muslihat dapat mengalahkan kekuatan, kekayaan atau kemuliaan.

115. Sebuah lesung seekor ayam jantannya (gedangnya). 
Maknanya: Bagi tiap-tiap kaum ada seorang pemimpin yang akan memimpinnya. 

116. Sebusuk-busuk daging dikincah, dimakan juga; seharum-harum tulang, dibuang.
(kincah (mengincah) - membersihkan) 
Maknanya: Kaum kerabat yang berbuat salah, dibela dan dibersihkan namanya daripada kesalahan itu, tetapi kalau orang lain didiamkan saja. 

117. Sebusuk-busuk lauk, kalau dibasuh enak juga. 
Maknanya: Sebesar-besar perselisihan dapat diperdamaikan. 

118. Sebusuk-busuk telunjuk, telunjuk juga pencolek tahi mata. 
Maknanya: Sejahat-jahat kaum keluarga (sanak saudara), kalau salah seorang di antaranya dihinakan, maka semuanya akan ikut membela (mempertahankannya). 

119. Seciap bak ayam, sedencing bak besi. 
Maknanya: Seia-sekata dalam semua pekerjaan. 

120. Secubit tiada dapat menjadi segenggam. 
Maknanya: Tak dapat mengubah nasib yang sudah ditentukan. 

121. Sedang rebung baik dipatah, jadi buluh melepuh jari. 
Maknanya: Masa kecillah diajar dan dididik, jangan ditunggu sampai sudah besar. 

122. Sedangkan gajah yang besar dan berkaki empat lagi tersandung.
(tersandung - terserandung, tersaruk)

Maknanya: Orang besar-besar itu ada waktunya akan kehilangan kebesarannya; nasib tidak dapat ditentukan. 

123. Sedangkan pucuk lagi tak merah, konon pula selaranya.
(selara - bulu halus-halus seperti miang pada tumbuh-tumbuhan) 

Maknanya: Waktu lagi kaya tidak pernah berderma, apalagi waktu miskin. 

124. Sedap dulu, pahit kemudian. 
Maknanya: Bersenang-senang dulu, dan akhirnya mendapat kesusahan. 

125. Sedatar saja lurah dengan bukit. 
Maknanya: Tidak membeza-bezakan orang kaya dengan orang miskin. 

126. Sedepa jalan ke muka, setelempap jalan ke belakang.
(setelempap - selebar tapak tangan) 
Maknanya: Berusaha dengan tekad yang bulat; segala sesuatu selalu difikirkan untung ruginya. 

127. Sedepa tanduk yang datang sejengkal tanduk yang menanti; payah juga yang datang. 
Maknanya: Kesukaran berdagang ke negeri asing. 

128. Sedia payung (berpayung) sebelum hujan. 
Maknanya: Berjaga-jaga dulu sebelum mendapat sesuatu bencana. 

129. Sedikit hujan banyak yang basah. 
Maknanya: Kecelakaan kecil membawa akibat yang besar; pengetahuan sedikit tetapi cakap besar. 

130. Sedikit kerja, banyak berantun.(berantun - bersolek, berhias)
Maknanya: Orang pemalas lebih suka bersolek daripada bersusah payah.

131. Sedikit-sedikit tekun, lama-lama menjadi bukit. 
Maknanya: Sabar mengerjakan sesuatu lama-lama berhasil juga.

132. Seduit dibelah tujuh, sirih sehelai dicabik-cabik. 
Maknanya: Bersatu hati; sangat sedikit atau sangat miskin. 

133. Seekor ayam tak berkokok, hari tak siangkah?
Maknanya: Orang yang pandai bukan seorang, sesuatu perkara itu akan terus berlaku walaupun ada seorang yang tidak menyukainya.

134. Seekor cacing menelan naga. 
Maknanya: Orang yang berkuasa dapat dialahkan oleh orang yang lemah.

135. Seekor kerbau berkubang, sekandang kena luluknya. 
Maknanya: Seorang yang berbuat salah, semuanya terbawa-bawa. 

136. Seekor kerbau membawa lumpur, segala kerbau dikatakan membawa lumpur juga. 
Maknanya: Seorang yang berbuat salah, semuanya terbawa-bawa.

137. Seekor kerbau membawa lumpur, habis mercik merata-rata. 
Maknanya: Seorang yang berbuat salah, semuanya terbawa-bawa.

138. Seekor kerbau membawa lumpur, semuanya terpalit. 
Maknanya: Seorang yang berbuat salah, semuanya terbawa-bawa.

139. Seekor kuman di negeri China dapat dilihat, tetapi gajah bertenggek di batang hidung tiada sedar. 
Maknanya: Kesalahan orang lain, biar pun kecil, tampak; tetapi kesalahan sendiri tidak disedari.

140. Seelok-elok makan peluru meriam.
Maknanya: Jaraknya sesuatu tempat menurut ukuran zaman dulu. 

141. Seembus (sehembus) naik, seembus (sehembus) turun. 
Maknanya: Sudah satu-satu nafasnya. 

142. Segan bergalah, hanyut serantau. 
Maknanya: Kalau segan berusaha tak akan mendapat kemajuan.

143. Segan ( malu) berkayuh, perahu hanyut. 
Maknanya: Kalau segan berusaha tak akan mendapat kemajuan.

144. Segan bertanya sesat jalan. 
Maknanya: Kalau segan berusaha tak akan mendapat kemajuan.

145. Segan menggerak lingkar. 
Maknanya: Terlalu malas. 

146. Segar dipakai layu dibuang. 
Maknanya: Selagi perempuan itu muda dan cantik dicintai dan disayangi, tetapi setelah tua ditinggalkan. 

147. Sehabis kelahi teringat silat. 
Maknanya: Setelah pekerjaan selesai baru teringat akan apa-apa yang baik untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. 

148. Sehabis rabuk, sehabis putaran.(putaran - pemantik api)
Maknanya: Kerja selesai wang pun habis. 

149. Sehari kahwin, sehari tua; sehari beranak, sehari gila. 
Maknanya: Orang muda yang sudah kahwin dianggap sudah masuk golongan tua (fikiran dan kelakuan), pada waktu dapat anak gembiralah ia seperti gila.

150. Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain. 
Maknanya: Sabar mengerjakan sesuatu lama-lama berhasil juga. 

151. Seikat bagai sirih, serumpun bagai serai. 
Maknanya: Seia-sekata; sehina semalu.

152. Seiring bertukar jalan, sekandang tidak sebau, seia bertukar sebut. 
Maknanya: Meskipun maksudnya sama tetapi caranya berlainan. 

153. Sejengkal menjadi sehasta. 
Maknanya: Berlebih-lebihan daripada hal yang sebenar.

154. Sejernih-jernih air, kalau melalui pembuluh yang kotor, tentu kotor juga. 
Maknanya: Sebaik-baik usaha kalau dikerjakan dengan hati yang tidak ikhlas atau berasal daripada pokok yang tidak halal tentu akan membawa kepada kerugian. 

155. Sejiwa dua tubuh. 
Maknanya: Sangat karib.

156. Sekain sebaju, sebantal sekalang hulu, setikar seketiduran. 
Maknanya: Sangat karib.

157. Sekali air besar, sekali tepian beranjak (beralih). 
Maknanya: Apabila pembesar atau pemerintahan berganti, maka peraturan-peraturannya pun akan berubah juga.

158. Sekali bekas kena, dua kali bekas tahu, tiga kali baru jera. 
Maknanya: Sekali terkena tipu, kedua kali sudah tahu. 

159. Sekali dipatuk ular, tali pun ditakutkannya juga. 
Maknanya: Orang yang telah pernah menderita kesusahan (kecelakaan), maka berhati-hatilah ia dalam semua gerak-gerinya. 

160. Sekali jalan terkena, dua kali jalan tahu, tiga kali jalan jera. 
Maknanya: Sekali terkena tipu, kedua kali sudah tahu. 

161. Sekali lancung keujian, seumur hidup orang tak percaya. 
Maknanya: Sekali ketahuan kelakuan yang tak baik, selama hidup orang tidak percaya lagi. 


162. Sekali membuka pura, dua tiga hutang terbayar. 
Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai.
(pura - pundi-pundi tempat wang) 

163. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampau.
(rengkuh - menarik kuat-kuat)
Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai. 

164. Sekali perahu lalu, sekali kiambang berkuak. 
Maknanya: Dua pihak yang berselisih akan berbaik kembali bila pengacum telah tersingkir.

166. Sekalilah si buta kehilangan tongkat. 
Maknanya: Selalu berhati-hati setelah sekali menghadapi kesukaran. 

167. Sekam menjadi hampa berat. 
Maknanya: Tiada akan merugikan sedikit juga, jika daripada yang banyak itu hilang sedikit. 

168. Sekatalah jengkal dengan jari. 
Maknanya: Bersesuaian antara pekerjaan dengan orang yang membuatnya. 

169. Sekebat bagai sirih.
Maknanya: Seia-sekata; sehina semalu. (Peribahasa lain yang sama makna: a. Seikat bagai sirih, serumpun bagai serai, b. Seliang bagai tebu, serumpun bagai serai, c. Serangkap bak lembing, serumpun bak serai, d. Serumpun bagai serai, selubang [= seliang] bagai tebu. 

170. Sekepal menjadi gunung, setitik menjadi laut. 
Maknanya: Membesar-besarkan perkara yang kecil. 

171. Sekerat ular, sekerat belut. 
Maknanya: Tidak tentu pihak mana yang diikuti; orang yang munafik. 

172. Sekudung limbat, sekudung lintah. 
Maknanya: Fikiran yang tiada tetap: sebentar begini, sebentar begitu. 

173. Selama air hilir, selama gagak hitam. 
Maknanya: Tidak berubah-ubah, tetap selama-lamanya. 

174. Selama capung cebok.(capung - sepatung) 
Maknanya: Sebentar saja; suatu perbuatan yang lekas sekali selesainya. 

175. Selama enggang mengeram. 
Maknanya: Lama sekali.

176. Selama hayat dikandung badan. 
Maknanya: Selama masih hidup. 

177. Selangkas betik berbuah. 
Maknanya: Waktu yang singkat. 

178. Selapik seketiduran, sebantal sekalang hulu. 
Maknanya: Sangat karib. 

179. Selauk senasi. 
Maknanya: Sangat karib.

180. Selembab-lembab (selemau-lemau) puntung di dapur, ditiup menyala juga. 
Maknanya: Sesuatu pekerjaan jika dilakukan dengan bersungguh-sungguh lambat-laun berhasil juga. 

181. Selera bagai cetus api. 
Maknanya: Sangat rakus. 

182. Selera bagai taji, tulang bagai kanji. 
Maknanya: Orang yang bodoh dan malas bekerja, tetapi banyak makan. 

183. Seletus bedil berbunyi, mencebur ikan dalam laut, berkokok ayam dalam hutan. 
Maknanya: Ucapan pemimpin yang menggemparkan orang di mana-mana. 

184. Seliang bagai tebu, serumpun bagai serai. 
Maknanya: Seia-sekata; sehina semalu.

185. Seligi tajam bertimbal, tak hujung pangkal mengena.
(seligi - tombak yang dilemparkan) 
Maknanya: Orang yang mempunyai dua pencarian; pendirian yang bertentangan. 

186. Selompat hidup, selompat mati. 
Maknanya: Menghadapi bahaya maut (perempuan yang susah bersalin atau orang yang sakit berat).

187. Seluas dada tuma. 
Maknanya: Sangat sempit. 

188. Seludang menolak mayang. 
Maknanya: Menyombongkan diri. 

189. Semahal-mahal gading, kalau patah tiada berharga. 
Maknanya: Betapa pun tinggi kemuliaan seseorang itu kalau sekali telah berbuat jahat akan turunlah derajatnya (darjatnya), tak dipedulikan orang lagi. 

190. Semak-semak disiangi, rimbun-rimbun ditutuh.
(ditutuh - dipotong cabangnya) 
Maknanya: Sesuatu benda hendaklah dijaga dan dipelihara dengan baik-baik. 

191. Semalam di bawah nyiur pinang orang, kata orang diturut. 
Maknanya: Hendaklah menurut adat istiadat di negeri yang kita tumpangi. 

192. Semanis-manis gula berpasir juga, sepahit-pahit jadam menjadi ubat. 
Maknanya: Pujuk rayu yang berisi tipu muslihat; perkataan yang keras tetapi mengandung nasihat. 


193. Sembahyang diberi berwaktu, janji diberi berketika. 
Maknanya: Sesuatu pekerjaan hendaklah ditentukan waktunya, supaya selamat dan sempurna. 

194. Sembahyang mencari akal, rukuk mencari kira-kira. 
Maknanya: Rupanya salih, tetapi hatinya amat jahat; munafik.

195. Sembelih ayam dengan pisau, sembelih orang dengan kapas. 
Maknanya: Manusia harus diperlakukan dengan lemah lembut. 

196. Sembunyi-sembunyi puyuh. 
Maknanya: Berpura-pura tidak mahu tahu akan perkara-perkara yang benar-benar akan terjadi; mencuba menutup-nutup perbuatan jahat yang sudah diketahui orang. 

197. Sembunyi-sembunyi tuma; kepala tersorok ekor kelihatan. 
Maknanya: Berpura-pura tidak mahu tahu akan perkara-perkara yang benar-benar akan terjadi; mencuba menutup-nutup perbuatan jahat yang sudah diketahui orang.

198. Sementara menanti padi masak, berjagung-jagunglah dulu. 
Maknanya: Sementara belum ada yang lebih baik, maka yang kurang baik pun baiklah dipakai dulu.

199. Sementara mendapat rotan, akar-akar pun jadilah. 
Maknanya: Sementara belum ada yang lebih baik, maka yang kurang baik pun baiklah dipakai dulu.

200. Sementara menyorok ekor habis. 
Maknanya: Orang yang malang nasibnya.

201. Sempit bertelempu, lega berlunjur. (telempu - timpuh) 
Maknanya: Sesuaikanlah belanja dengan penghasilan. 

202. Sempit lalu, longgar ditokok. 
Maknanya: Di negeri yang sukar pencarian, penduduknya rajin-rajin; di negeri yang makmur, penduduknya malas.

203. Semut dipijak tak mati, antan dilanda patah tiga. 
Maknanya: Perjalanan seorang perempuan yang baik, tidak terlampau lambat dan tidak pula terlampau cepat, tetapi kuat dan tetap. 

204. Semut dipijak tidak mati, gajah diarung bergelimpangan. (arung - rempuh)
Maknanya: Orang yang kelihatannya lemah-lembut, tetapi terlalu keras tutur bahasanya. 

205. Semut gatal nak gonggong gunung, bagaimana dunia takkan sunyi. 
Maknanya: Sesuatu yang mustahil dilakukan. 

206. Semut mati di gula. 
Maknanya: Manusia tersemu dengan pujuk rayu. 

207. Semut terpijak tidak mati, alu tertarung patah tiga. 
Maknanya: Perjalanan seorang perempuan yang baik, tidak terlampau lambat dan tidak pula terlampau cepat, tetapi kuat dan tetap.

208. Senduk besar tak mengenyang. 
Maknanya: Banyak janji tetapi tidak ditepati; banyak bicara, tetapi tak ada buktinya. 

209. Senduk berdegar-degar, nasi habis budi dapat. 
Maknanya: Membuat pekerjaan yang kurang baik, akhirnya akan mendapat malu. 

210. Senduk dan periuk lagi berantuk. 
Maknanya: Suami isteri, kaum keluarga, sahabat handai, ada kalanya berselisih juga.

211. Senduk dengan belanga lagi berlaga. 
Maknanya: Suami isteri, kaum keluarga, sahabat handai, ada kalanya berselisih juga.

212. Senjata makan tuan. 
Maknanya: Berbuat sesuatu dengan maksud untuk mencelakakan orang tetapi berbalik mengenai diri sendiri. 

213. Senteng dibilai, singkat diulas.
(bilai - ulas, sambung; diulas - disambung) 
Maknanya: Yang kurang ditambah, yang pendek disambung. 

214. Seorang budi-budian, seorang tabung seruas. 
Maknanya: Dua orang yang berlainan sifatnya. 

215. Seorang cecak, semuanya merasa pedih. (cecak - cubit)
Maknanya: Kalau seorang berbuat salah, maka kaum keluarganya akan turut merasa malu. 

216. Seorang makan cempedak (nangka), semua kena getahnya. 
Maknanya: Seorang berbuat salah, semuanya dianggap bersalah juga; seorang mendapat kesenangan, orang lain mendapat kesusahannya.

217. Seorang mencubit seorang menampar, yang menampar jugalah disalahkan. 
Maknanya: Orang yang cerdik membuat kejahatan di dalam diam, tiada yang tahu; si bodoh melakukan kejahatan di dalam terang, terus disalahkan. 

218. Sepahit-pahit mambu, kelatnya menjadi obat (ubat).
(mambu (semambu) - sebangsa rotan airnya pahit) 
Maknanya: Kadang-kadang nasihat yang pedas mendatangkan faedah daripada pujian-pujian yang mulia. 

219. Sepala-pala mandi, biarlah basah.
(sepala-pala - jika hendak atau terpaksa) 
Maknanya: Berbuat sesuatu jangan kepalang tanggung. 

220. Sepandai-pandai membungkus, yang busuk berbau juga. 
Maknanya: Perbuatan yang kurang baik, sekalipun dirahsiakan, akan diketahui orang juga. 

221. Sepandai-pandai mencencang, landasan juga yang habis. 
Maknanya: Yang mengerjakan pesta kahwinlah yang banyak menanggung rugi. 

222. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali gawal (terjatuh) juga.
(gawal - berbuat kesalahan)
Maknanya: Sepandai-pandai orang, ada kalanya salah juga. 

223. Sepanjang-panjang lorong masih panjang mulut. 
Maknanya: Cakap orang dapat dilakukan dengan sesuka hati. 

224. Sepanjang-panjang tali berhujung juga. 
Maknanya: Biar berapa lama juga hidup, akhirnya akan mati juga. 

225. Sepanjang-panjang tali, sekenyang-kenyang banteng. 
Maknanya: Tidak ada daya upaya lagi. 

226. Sepanjang-panjang tali, tidak sepanjang mulut manusia. 
Maknanya: Cakap orang dapat dilakukan dengan sesuka hati. 

227. Sepantun elang dengan ayam, lambat-laun disambar juga. 
(sepantun - seperti, serupa) 
Maknanya: Mudah menimbulkan sesuatu hal yang tak baik kalau diperdekatkan. 

228. Sepantun kasau dengan bubungan. 
Maknanya: Suami isteri yang sangat berkasih-kasihan; persahabatan yang sangat karib.

229. Sepasin dapat bersiang. 
Maknanya: Mendapat untung dengan tidak disengajakan.

230. Seperti abu di atas tunggul, datang angin terbanglah dia. 
Maknanya: Kedudukan atau pekerjaan yang tidak tetap, sewaktu-waktu dapat dipecat dan sebagainya.

231. Seperti air basuh tangan. 
Maknanya: Barang yang mudah diperoleh kerana murah atau kerana sudah biasa. 

232. Seperti air dalam kolam. 
Maknanya: Orang yang tenang sikap dan tingkah lakunya. 

233. Seperti air dalam talam. 
Maknanya: Negeri yang aman sentosa. 

234. Seperti anai-anai makan kayu. 
Maknanya: Mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan tekun dan rajin. 

235. Seperti anak ayam kehilangan induk (ibu). 
Maknanya: Kesusahan kerana bercerai dengan sahabat yang karib; rakyat yang kehilangan pemimpin. 

236. Seperti anjing berebut tulang. 
Maknanya: Orang tamak memperebutkan harta. 

237. Seperti anjing berjumpa (dapat) pasir. 
Maknanya: Kesukaan yang tidak pada tempatnya kerana bertemu dengan barang yang digemarinya. 

238. Seperti anjing beroleh bangkai. 
Maknanya: Orang yang tamak mendapat sesuatu barang dengan mudah.

239. Seperti anjing dengan kucing. 
Maknanya: Selalu bertengkar. 

240. Seperti anjing kedahuluan. 
(kedahuluan - didului oleh harimau waktu mengejar perburuan)
Maknanya: Kecewa dan takut. 

241. Seperti anjing kepala busuk. 
Maknanya: Orang yang sangat dibenci oleh masyarakat. 

242. Seperti anjing lapar mendapat tulang, daging segumpal dan sekeping apam. 
Maknanya: Bantuan yang diperoleh tepat pada waktunya. 

243. Seperti anjing makan masak mentah. 
Maknanya: Orang yang gelojoh tiada memilih baik ataupun jahat. 

244. Seperti anjing menggonggong bangkai. 
Maknanya: Lelaki jahat yang membawa perempuan jahat. 

245. Seperti anjing menggonggong tulang. 
Maknanya: Orang yang tamak mendapat sesuatu barang dengan mudah.

246. Seperti anjing mengulangi bangkai. 
Maknanya: Lelaki yang suka pergi ke tempat perempuan jahat.

247. Seperti anjing mengunyah tulang. 
Maknanya: Selalu bersungut-sungut. 

248. Seperti antah lemukut, berguna dilapar perut. 
Maknanya: Barang yang tidak berharga tetapi dalam keadaan terdesak terpaksa digunakan juga. 

249. Seperti antan pencungkil duri. 
Maknanya: Tak mungkin dilakukan; pekerjaan yang sia-sia. 

250. Seperti api dengan asap. 
Maknanya: Pertalian yang tak dapat dipisahkan. 

251. Seperti api makan ( dalam) sekam. 
Maknanya: Perbuatan jahat atau rindu dendam yang tersembunyi.

252. Seperti api memakan lalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi. 
Maknanya: Marabahaya yang tak dapat ditolak. 

253. Seperti aur ditarik songsang. 
Maknanya: Pekerjaan atau perkara yang sukar diselesaikan kerana sudah salah jalan. 

254. Seperti ayam berak kapur. 
Maknanya: Rupa pucat kerana menghidap penyakit. 

255. Seperti ayam gadis bertelur. 
Maknanya: Mengerjakan sesuatu pekerjaan terhenti-henti. 

256. Seperti ayam: kais pagi makan pagi, kais petang makan petang. 
Maknanya: Hidup melarat: kerja pagi-pagi untuk makan pagi, kerja petang untuk makan petang. 

257. Seperti ayam makan rumput. 
Maknanya: Hidup melarat: kerja pagi-pagi untuk makan pagi, kerja petang untuk makan petang.

258. Seperti ayam patuk (=mematuk) anaknya. 
Maknanya: Menghukum anak: bukan untuk menyiksa, tetapi untuk memperbaiki kelakuan anak itu. 

259. Seperti ayam termakan rambut. 
Maknanya: Bunyi nafas yang sesak. 

260. Seperti badak terentak. 
Orang tambun dan hodoh. 

261. Seperti bangau kasihkan kerbau. 
Maknanya: Bersahabat kerana ada kepentingan diri sendiri. 

262. Seperti bangsi buluh perindu. 
Maknanya: Suara yang lemah lembut dan merdu. 

263. Seperti batang mengkudu, dulu buah daripada bunga. 
Maknanya: Menyangka telah dapat memiliki sesuatu yang belum pasti. 

264. Seperti batu di pulau. 
Maknanya: Amat banyak. (Peribahasa lain yang sama makna: Seperti kersik di pulau). 

265. Seperti batu jatuh ke lubuk. 
Maknanya: Hilang lenyap. 

266. Seperti Belanda minta tanah. 
Maknanya: Diberi sedikit, lalu hendak minta banyak.

267. Seperti beliung besar ayun, kecil makannya. 
Maknanya: Besar cerita daripada perbuatan. 

268. Seperti benang putih. 
Maknanya: Menurut tanpa membantah. 

269. Seperti benih baik di tanah subur. 
Maknanya: Berbuat baik kepada orang yang tahu membalasnya. 

270. Seperti beranak besar hidung. 
Maknanya: Orang yang sebentar-sebentar menengok dan menunjukkan barang yang baru diperolehnya. 

271. Seperti beras lembab: dijual tak laku, ditanak tak muai. 
Maknanya: Sesuatu yang tiada berharga dan kurang baik. 

272. Seperti berebut kelongkong kelapa.
(kelongkong - buah nyiur yang masih muda) 
Maknanya: Pergaduhan dengan sebab makanan atau keuntungan yang sedikit. 

273. Seperti berselimut kain sehasta. 
Maknanya: Pertolongan yang tiada memadai. 

274. Seperti berseru di tengah padang. 
Maknanya: Meminta pertolongan tetapi siapa yang mengendahkannya.

275. Seperti bertih direndang. 
Maknanya: Berdetusan tiada berhenti-hentinya. 

276. Seperti beting dipalu ombak.
(beting - gosong panjang di muara sungai) 
Maknanya: Kehidupan yang tidak tenteram, senantiasa diganggu orang. 

277. Seperti biawak, masakan hilang kesatnya. 
Maknanya: Orang-orang yang rendah budi pekerti tentu bahasanya kasar. 

278. Seperti biduk dikayuh hilir. 
Maknanya: Mengerjakan pekerjaan yang sangat digemarinya. 

279. Seperti birah dengan keladi. 
Maknanya: Tidak ada bezanya; hampir sama saja. 

280. Seperti birah tidak berurat. 
Maknanya: Orang yang pemalas, di mana duduk di situ berbaring. 

281. Seperti birah tumbuh di tepi lesung. 
Maknanya: Anak-anak yang lekas subur. 

282. Seperti bisai makan sepinggan. 
Maknanya: Sesuatu yang sangat patut dan sesuai. bisai = elok, bagus. 

283. Seperti buah padi, makin berisi makin rendah; jangan seperti lalang, makin lama makin tinggi. 
Maknanya: Orang yang berilmu selalu merendahkan diri, sedangkan orang yang bodoh apabila beroleh sedikit kelebihan bertambah sombonglah ia.

284. Seperti buaya bertemu bangkai hanyut. 
Maknanya: Orang yang tamak mendapat sesuatu barang dengan mudah.

285. Seperti bujuk lepas dari bubu. (bujuk - ikan haruan)
Maknanya: Menghilang dengan cepat. 

286. Seperti buku gaharu. 
Maknanya: Orang yang memperlihatkan keunggulannya apabila perlu. 

287. Seperti bulan dengan matahari. 
Maknanya: Sudah sepadan benar. 

288. Seperti bulan dimakan rahu.
(rahu - ular naga yang dipercayai menyebabkan gerhana bulan [matahari]) 
Maknanya: Memeluk kekasih dengan asyik sekali. 

289. Seperti bulan kesiangan hari. 
Maknanya: Muka yang sangat pucat. 

290. Seperti buluh perindu ditiup angin tatkala dinihari. 
Maknanya: Suara yang sangat merdu. 

291. Seperti bunga raya kembang pagi. 
Maknanya: Muka yang merah padam kerana marah. 

292. Seperti bunyi gung pecah. 
Maknanya: Suara yang tidak sedap didengar. 

293. Seperti bunyi gung tertangkup. 
Maknanya: Kata-kata yang tidak jelas. 

294. Seperti burung gagak pulang ke benua. 
Maknanya: Walaupun telah keluar negeri, tetapi tidak berubah, keadaannya sama saja. 

295. Seperti cacing di pelimbah. 
Maknanya: Hina dan keji. 

296. Seperti cacing kepanasan. 
Maknanya: Tidak tenang, selalu gelisah (kerana susah, malu dan sebagainya).

297. Seperti cebok (gayung) dengan tempayan. 
Maknanya: Ibu bapa menghimpunkan harta, anaknya menghabiskan. 

298. Seperti cicak makan kaper. 
Maknanya: Orang yang rakus. kaper = kupu-kupu kecil yang terbang malam. 

299. Seperti cicak makan kapur. 
Beroleh malu dalam suatu majlis kerana kesalahan sendiri; bersenang hati; gembira. 

300. Seperti cicak kering. 
Maknanya: Rupa orang di dalam sakit (kurus). 

301. Seperti cincin dengan permata. 
Maknanya: Cocok segala-galanya; jodoh yang sesuai benar. 

302. Seperti daun delima dengan bunganya. 
Maknanya: Hidup yang tiada berguna. 

303. Seperti daun kering ditiup angin di tengah padang. 
Maknanya: Hidup melarat, terkatung-katung kian ke mari. 

304. Seperti dedalu api hinggap ke pohon kayu: hinggap ke batang, batangnya mati; hinggap ke ranting, rantingnya patah. 
Maknanya: Orang yang jahat (khianat) apabila berhimpun dengan orang baik-baik, nescaya binasalah orang baik-baik itu. 

305. Seperti delima merekah. 
Maknanya: Mulut dan gigi yang bagus. 

306. Seperti denak mencari lawan. (denak - burung pemikat)
Maknanya: Orang yang terlalu ingin berbuat sesuatu pekerjaan, terutama di dalam sesuatu pertandingan

307. Seperti dicanai rupanya. 
Maknanya: Keelokan sesuatu benda. 

308. Seperti dijilat lebai. 
Maknanya: Licin tandus; habis sama sekali. 

309. Seperti disalak anjing bertuah. 
Maknanya: Tak dapat ditolak (bertangguh) lagi. 

310. Seperti ditempuh gajah lalu. 
Maknanya: Pekerjaan atau kejadian yang tak dapat disembunyikan. 

311. Seperti dua senyawa. 
Maknanya: Sangat karib. 

312. Seperti duduk dalam duri. 
Maknanya: Sangat gelisah. 

313. Sepeti duri sebatang terbuang. 
Maknanya: Orang miskin yang tiada diendahkan orang. 

314. Seperti elang menyongsong angin. 
Maknanya: Kehebatan rupa seseorang.

315. Seperti emas baru disepuh. 
Maknanya: Keelokan seseorang perempuan. 

316. Seperti emas yang sudah tersepuh. 
Maknanya: Paras yang elok. 

317. Seperti embun di atas daun. 
Maknanya: Niat yang selalu berubah-ubah. 

318. Seperti embun di hujung rumput. 
Maknanya: Kasih sayang yang lekas hilang. 

319. Seperti gading dilarik.
(dilarik - dilicinkan dengan bindu dan sebagainya) 
Maknanya: Rupa yang bersih dan licin. 

320. Seperti gadis jolong bersubang, bujang jolong berkeris. 
Maknanya: Sangat sombong kerana kekayaan (kemuliaan) yang baru diperolehnya. 

321. Seperti gadis sudah berlaki. 
Maknanya: Anak perawan yang pemalas dan pengotor. 

322. Seperti gajah berpaling. 
Maknanya: Kepayahan orang yang gemuk berpusing ke belakang. 

323. Seperti gajah dengan sengkalanya.
(sengkala - pasung kaki atau tangan) 
Maknanya: Sesuatu hal yang menjadi gangguan. 

324. Seperti gajah masuk kampung. 
Maknanya: Orang yang berkuasa dapat berbuat sekehendak hatinya terhadap orang yang lemah (orang kecil). 

325. Seperti gajah putih ditambat. 
Maknanya: Seseorang yang merugikan orang yang memeliharanya. 

326. Seperti gajah rompong belalai. 
Maknanya: Raja yang kehilangan kekuasaannya. 

327. Seperti garuk dengan sisir. 
Maknanya: Dua orang yang bersaudara, tetapi berlainan kemahuan dan tabiatnya. 

328. Seperti gemi berjodoh dengan ikan. (gemi - sejenis ikan, kemi) 
Maknanya: Pertemuan yang sangat sesuai. 

329. Seperti gergaji dua mata. 
Maknanya: Mencari keuntungan daripada kedua belah pihak. 

330. Seperti gerup dengan sisir.
(gerup - suatu alat tenun, tempat meletakkan sisir) 
Maknanya: Perhubungan yang amat mesra (tentang persahabatan dan sebagainya). 

331. Seperti gula di dalam mulut. 
Maknanya: Pekerjaan yang sangat mudah; sesuatu yang sudah dikuasai. 

332. Seperti gunting makan dihujung. 
Maknanya: Membalas dendam ataupun berbuat sesuatu dengan diam-diam, dan perlahan-lahan tetapi berhasil. 

333. Seperti halilintar membelah bumi. 
Maknanya: Bunyi (tempikan) yang sangat kuat.

334. Seperti harimau kena kucing pekak.
(kucing pekak - perangkap besi) 
Maknanya: Marah bercampur takut kerana bahaya yang menimpanya. 

335. Seperti harimau lepas tangkap. 
Maknanya: Marah dan bengis. 

336. Seperti harimau menyembunyikan kukunya. 
Maknanya: Orang yang menyembunyikan kelebihannya. 

337. Seperti hendak meluruskan ekor beruk. 
Maknanya: Sangat sukar menasihati orang yang degil. 

338. Seperti hendak menepung tiada berberas. 
Maknanya: Tiadalah akan sempurna pekerjaan yang diperbuat dengan tiada cukup syarat. 

339. Seperti hulam (ulam) dengan sambal. 
Maknanya: Tentang perhubungan lelaki dan perempuan yang sama-sama jahat. 

340. Seperti ikan dalam belat. 
Maknanya: Berasak-asak. 

341. Seperti ikan kena tuba. 
Maknanya: Sudah tidak berdaya lagi. 

342. Seperti ilmu padi hampa, makin lama makin mencongak. 
Maknanya: Orang sombong, cakapnya saja yang besar tetapi buktinya tidak ada. 

343. Seperti itik mendengar guntur. 
Maknanya: Mengharapkan keuntungan yang belum tentu diperoleh. 

344. Seperti janggut pulang ke dagu.
Maknanya: Memang sudah pada tempatnya. 

345. Seperti kaca terhempas ke batu. 
Maknanya: Hati yang hancur kerana dukacita. 

346. Seperti kaduk kena air tahi. 
Maknanya: Berkembang biak dan lama hidup. 

347. Seperti kain buruk dibakar tak berbau. 
Maknanya: Kemiskinan yang amat sangat. 

348. Seperti kain kasa di atas duri. 
Maknanya: Suatu perkara yang terlalu sukar menyelesaikannya; harus sabar dan hati-hati. 

349. Seperti kambing dengan harimau. 
Maknanya: Orang yang lemah melawan orang yang kuat; sangat takut. 

350. Seperti kambing dikuliti hidup-hidup. 
Kesakitan yang amat sangat; dalam keadaan yang amat sukar. 

351. Seperti kancah ditawar. 
Maknanya: Ternganga dan terdiam saja tak dapat berkata apa-apa. 

352. Seperti kapak menyelam beliung. 
Maknanya: Orang malas disuruh mengajak orang yang malas pula bekerja. 

353. Seperti kapak naik pemidangan (peminangan). 
(pemidangan - tempat sirih)
Maknanya: Tidak pada tempatnya; kurang cukup alat (kepandaian) untuk mengerjakan sesuatu. 

354. Seperti kapal tiga tiang. 
Maknanya: Gaya perjalanan seorang perempuan yang amat menarik. 

353. Seperti kapal dibusur. 
Maknanya: Putih sekali. 

356. Seperti kapas dimakan api.
Maknanya: Kebinasaan yang sangat cepat. 

357. Seperti katak di bawah tempurung. 
Maknanya: Amat picik pengetahuannya. 

358. Seperti katak, sedikit hujan banyak bermain. 
Maknanya: Orang yang malas, uzur sedikit dikatakan banyak. 

359. Seperti kecek ular. 
Maknanya: Menceritakan berlebih-lebihan daripada keadaan yang sebenarnya. 

360. Seperti kelekatu masuk api. 
Maknanya: Tiada peduli akan bahaya maut. 

361. Seperti kelopak pandan. 
Maknanya: Keelokan seorang perempuan. 

362. Seperti kemi lekat di ikan. 
Maknanya: Pasangan kekasih (suami isteri) yang tak dapat dipisahkan. 

363. Seperti kena pedang bermata dua. 
Maknanya: Sakit hati kerana disindir.

364. Seperti kena pembungkam.
(pembungkam - hikmat cuca yang membuat orang bingung dan tiada dapat membuka mulut) 
Maknanya: Terdiam tak dapat berkata-kata. 

365. Seperti kera sumbang. (sumbang - salah)
Maknanya: Takut hendak bercampur dengan orang. 

367. Seperti keranjang bobos. 
Maknanya: Tiada puas dengan apa yang diperolehnya dan berkehendakkan lebih banyak lagi. 

36. Seperti kerbau dicocok (diatur) hidung. 
Maknanya: Orang bodoh yang selalu menurut kemahuan orang. 

368. Seperti kerbau menanduk anak, dengan kaparan tanduk, bukan dengan hujungnya. 
Maknanya: Marah bapa akan anaknya itu tiada sampai membahayakan. 

369. Seperti kerbau tersepit leher: dihela tanduk sudah panjang, dilalukan badan sudah besar. 
Maknanya: Terdorong melakukan sesuatu pekerjaan yang salah, tidak mungkin menarik diri lagi. 

370. Seperti keris yang tak payah diasami lagi. 
Maknanya: Sudah mahir dan tidak payah ditunjuk ajar lagi. 

371. Seperti keroncor dengan belangkas. (keroncor - ketam besar jantan)
Maknanya: Persahabatan yang karib. 

372. Seperti kersik di pulau. 
Maknanya: Cakap yang tak berkeputusan.

373. Seperti ketiak ular. 
Maknanya: Cakap yang tak berkeputusan. 

374. Seperti kiamat bunyinya. 
Maknanya: Bunyi (tempikan) yang sangat kuat. 

375. Seperti kiambang dilempar. 
Maknanya: Bercerai sebentar, lalu berkumpul kembali. 

376. Seperti kijang lepas ke rimba. 
Maknanya: Pulang ke tempatnya: sukar dicari. 

377. Seperti kilat pantasnya. 
Maknanya: Cepat sekali. 

378. Seperti kodok ditimpa kemarau. 
Maknanya: Berkeluh kesah tak tentu sebab. 

379. Seperti kotek ayam mandul. 
Maknanya: Maksudnya saja yang banyak, tetapi suatu pun tak jadi. 

380. Seperti kuang (kuar) memekik di puncak gunung. 
Maknanya: Orang yang sedang bercinta dengan kekasihnya, perempuan yang bercakap dengan suara yang kuat. 

381. Seperti kucing berakkan rambut. 
Maknanya: Terpusing-pusing tiada tentu arah.

382. Seperti kucing biang. (biang - induk atau gatal) 
Maknanya: Berkeluh kesah tak tentu sebab. 

383. Seperti di atas titian. 
Maknanya: Dalam kebimbangan. 

384. Seperti kucing keguguran anak. 
Maknanya: Berkeluh kesah tak tentu sebab.

385. Seperti kucing menyembunyikan kuku, terlihat panggang berubahlah laku. 
Maknanya: Orang jahat yang berpura-pura baik sementara belum bertemu dengan barang yang disukainya. 

386. Seperti kuda kencing di papan. 
Maknanya: Percakapan yang tiada tentu hujung pangkalnya. 

387. Seperti kuda lepas dari pingitan. 
Maknanya: Sangat bergembira, sebab bebas daripada kongkongan. 

388. Seperti kura-kura telentang. 
Maknanya: Orang sakit yang terbaring dengan tiada berdaya. 

389. Seperti Kur'an (Quran) buruk: dibaca tak boleh dipersebarangan dosa. 
Maknanya: Menghadapi sesuatu masalah yang sangat sulit; dalam keadaan yang serba salah.

390. Seperti kutu di dalam ijuk. 
Maknanya: Pandai menyembunyikan dirinya. 

391. Seperti labah-labah cinta (kasih sayang) kepada telurnya. 
Maknanya: Kasih sayang yang tak dapat dipisahkan. 

392. Seperti labu dibenam. 
Maknanya: Sangat congkak. 

393. Seperti lalat buta. 
Maknanya: Terpusing-pusing tiada tentu arah.

394. Seperti langit dengan bumi. 
Maknanya: Banyak sekali bezanya. 

395. Seperti lebah: mulut bawa madu, pantat bawa sengat. 
Maknanya: Seorang perempuan yang elok parasnya dan manis tutur katanya, tetapi kelakuannya jahat. 

396. Seperti lilin baru digelek. 
Maknanya: Benda yang lembut elok dan licin. 

397. Seperti lima belas dengan tengah dua puluh. 
Maknanya: Sama saja. 

398. Seperti limau masak seulas. 
Maknanya: Mempunyai kelebihan daripada yang lain (kepandaian atau kekayaan). 

399. Seperti lintah menghisap darah. 
Maknanya: Membungakan wang dengan bunga yang terlalu mahal; menipu dengan cara yang lemah lembut. 

400. Seperti lipas kudung. 
Maknanya: Selalu bergerak dengan cepat; selalu sibuk bekerja.

401. Seperti lonjak alu penumbuk padi. 
Maknanya: Berjalan dengan langkah yang gagah kerana suka atau sombong. 

402. Seperti lotong meniti batang kayu. 
Maknanya: Tidak menghiraukan keadaan di sekelilingnya. 

403. Seperti lurus-lurus telunjuk. 
Maknanya: Mengikut sesuatu ajaran hanya sebentar saja. 

404. Seperti lut dengan marakah. (lut - batu duga)
Maknanya: Orang yang lebih pengetahuan selalu menjadi pemimpin orang ramai.

405. Seperti mayat ditegakkan. 
Maknanya: Pucat dan tidak berdaya. 

406. Seperti melukut di tepi gantang, keluar tidak mengurangi, masuk tidak memenuhi. 
Maknanya: Tidak berharga dalam masyarakat; tidak dapat menolong dan sebagainya.

407. Seperti memalu ular dalam benih: ular biar mati, benih jangan rosak. 
Maknanya: Bersikap bijaksana dalam menyelesaikan sesuatu masalah.

408. Seperti memekik di tengah padang luas. 
Maknanya: Seruan yang tidak diendahkan orang.

409. Seperti meminta susu kepada ayam. 
Maknanya: Meminta nasihat bukan pada tempatnya. 

410. Seperti meminum air bercacing. 
Maknanya: Melakukan pekerjaan yang bertentang dengan kehendak hati. 

411. Seperti membubul jala buruk.
(membubul - memperbaiki jala dan pukat)
Maknanya: Penat yang sia-sia. 

412. Seperti menangkap ular di ekornya. 
Maknanya: Mencuba mengalahkan musuh yang cerdik, akhirnya kitalah yang binasa. 

413. Seperti menanti orang dulu, mengejar orang kemudian. 
Maknanya: Mengerjakan sesuatu pekerjaan yang tidak ada hasilnya. 

414. Seperti menukul paku lemah. 
Maknanya: Kepayahan mengajar orang yang malas. 

415. Seperti mendapat gagak putih. 
Maknanya: Perolehan yang bertuah. 

416. Seperti menendang landak. 
Maknanya: Menganiaya orang kecil, yang kemudian merosakkan kita. 

417. Seperti mengerat dengan gunting gali.
(gunting galir - gunting yang tidak ketat kuncinya) 
Maknanya: Orang yang malas dan bodoh tidak akan sempurna pekerjaannya. 

418. Seperti mengilang manau. 
Maknanya: Sangat sukar. 

419. Seperti mentimun dengan durian. 
Maknanya: Orang yang lemah melawan orang yang kuat; perlawanan yang tidak sebanding. 

420. Seperti merak mengigal di hutan. 
Maknanya: Menunjukkan pengetahuannya kepada orang-orang yang bodoh.

421. Seperti mestika gamat. 
Maknanya: Sangat elok. 

422. Seperti negeri dialahkan garuda. 
Maknanya: Negeri (kampung) yang sunyi senyap. 

423. Seperti ombak membanting diri. 
Maknanya: Berkeluh-kesah. 

424. Seperti orang berak di tengah jalan. 
Maknanya: Terlalu pemalu. 

425. Seperti orang kecabaian.
(kecabaian - berasa panas pada mulut (tangan dan sebagainya) kerana kena cabai)
Maknanya: Sangat gelisah.

426. Seperti orang mati: jika tiada orang mengangkat, bilakah bergerak. 
Maknanya: Orang yang sangat daif, segala sesuatu mengharapkan pertolongan orang. 

427. Seperti orang pemakan candu, dengan candu sampai mati. 
Maknanya: Perbuatan yang sudah dibiasakan, jarang dapat ditinggalkan. 

428. Seperti orang tertikamkan kawan. 
Maknanya: Diam termenung; berhati walang. 

429. Seperti pacat kenyang. 
Maknanya: Sehabis makan di rumah orang, lalu pergi. 

430. Seperti pacat melompat. 
Maknanya: Membungakan wang dengan bunga yang mahal.

431. Seperti pahat dengan penukul. 
Maknanya: Satu sama lain bantu-membantu.

432. Seperti panji-panji ditiup angin. 
Maknanya: Pendirian yang tidak tetap. 

433. Seperti parang timah. 
Maknanya: Suka membuat kejahatan kepada orang, tetapi diri sendiri juga yang binasa. 

434. Seperti parang (pisau) mata dua. 
Maknanya: Menarik keuntungan daripada kedua belah pihak.

435. Seperti paruh dengan kepak. 
Maknanya: Dua golongan yang berlainan tetapi bekerjasama. 

436. Seperti pasir di tepi pantai, (tatkala) air timpas bolehlah dibahagikan.
(timpas - air surut yang serendah-rendahnya) 
Maknanya: Tidak boleh membenarkan perbuatan (perkataan) orang-orang yang berkuasa ketika ia sedang marah, tunggulah dulu sampai reda kemarahannya. 

437. Seperti pedang bermata dua. 
Maknanya: Menarik keuntungan daripada kedua belah pihak.

438. Seperti pelanduk terlepas dari jerat. 
Maknanya: Terlepas daripada sengsara; kecepatan sesuatu. 

439. Seperti pelita: membakar diri menerangkan orang. 
Maknanya: Mengorbankan diri untuk kesenangan orang lain. 

440. Seperti peluru dua setuangan. 
Maknanya: Dua orang yang serupa benar. (Peribahasa lain yang sama makna: a. Pelanduk dua serupa, b. Salin [= sesalin] tak tumpah). 

441. Seperti penjajap berpaling hendak hilir.
(penjajap - kapal perang orang Melayu) 
Maknanya: Perempuan yang berjalan keluar dari rumahnya, hebat dan menarik. 

442. Seperti penyapu bersimpai dengan benang sutera. 
Maknanya: Sesuatu yang tidak pada tempatnya.

443. Seperti permata baik tak kena ikatannya. 
Maknanya: Perempuan terpelajar bersuamikan lelaki yang rendah budi pekertinya. 

444. Seperti permata salah serudi. 
Maknanya: Orang bangsawan yang tidak berpengetahuan dan tiada tahu sopan santun. 

445. Seperti pikat kehilangan mata. 
Maknanya: Bingung tak tentu arah. pikat = sebangsa lalat besar. 

446. Seperti pinang dibelah dua. 
Maknanya: Serupa benar.

447. Seperti pipit menelan jagung. 
Maknanya: Hendak meniru orang besar-besar atau orang kaya-kaya, akhirnya susah sendiri. 

448. Seperti pisau raut: bengkok orang dapat dibetulkan, bengkok sendiri tak dapat dibetulkan. 
Maknanya: Hendak laba, langsung jadi rugi.

449. Seperti pohon bambu (buluh) ditiup angin. 
Maknanya: Sanggup menderita kesusahan dengan sabar, dan apabila kesusahan telah berlalu, menegakkan kepalanya semula. 

450. Seperti pohon beringin ditiup angin. 
Maknanya: Menentang kekerasan orang tanpa berlemah lembut. 

451. Seperti polong kena sembur.
(polong - hantu; sembur - jampi) 
Maknanya: Berlari lekas-lekas kerana ketakutan.

452. Seperti pucuk dengan pelepah. 
Maknanya: Sama darajatnya (darjatnya). 

453. Seperti pucuk pohon ru; ke mana ditiup angin ke situlah melentur. 
Maknanya: Tidak tahu berfikir sendiri, senantiasa mengikut kemahuan orang lain. 

454. Seperti pucuk ru, ke bawah tidak berurat, di tengah-tengah dilarik ( digerek) kumbang. (digerek - dilarik kumbang)
Maknanya: Kedudukan (keadaan) yang tidak terjamin, sebentar-sebentar dapat berubah. 

455. Seperti pungguk merindukan bulan. 
Maknanya: Dalam percintaan (lelaki merindukan perempuan). 

456. Seperti puyuh, mahu yang betina daripada yang jantan. 
Maknanya: Suami yang hanya mengharapkan pencarian isterinya. 

457. Seperti rabuk dengan api. 
Maknanya: Mudah menimbulkan sesuatu hal yang tak baik kalau diperdekatkan.

458. Seperti raja dengan menteri. 
Maknanya: Seia-sekata dalam semua perkara. 

459. Seperti rusa kena tambat. 
Maknanya: Tidak tetap duduknya. 

460. Seperti rusa masuk kampung. 
Maknanya: Tercengang-cengang kehairanan.

461. Seperti saga di atas talam. 
Maknanya: Selalu berubah. 

462. Seperti sampah hanyut. 
Maknanya: Orang miskin yang hidup melarat. 

463. Seperti sang genap: ada orang adalah dia. 
Maknanya: Suka turut campur tangan dalam urusan orang lain, walaupun tidak disukai. 

464. Seperti santan dengan tengguli (gula). 
Maknanya: Sangat sesuai; sepadan benar. 

465. Seperti sapu diikat dengan benang sutera. 
Maknanya: Sesuatu yang tidak pada tempatnya.

466. Seperti sayur dengan rumput. 
Maknanya: Banyak bezanya; berlainan benar. 

467. Seperti sekelat muka dua.
(sekelat - kain tenun daripada bulu domba) 
Maknanya: Bermuka dua; mendua hati; munafik.

468. Seperti sengkalan tak sudah. 
Maknanya: Sesuatu benda yang amat buruk kelihatannya. 

469. Seperti sepatung menjilat air. 
Maknanya: Datang dan kemudian pergi lagi. 

470. Seperti si buta berbini cantik, si kudung beroleh cincin, si bisu bercakap dan si tuli mendengar. 
Maknanya: Beroleh keuntungan tetapi tidak dapat merasainya. 

471. Seperti si buta mendapat tongkat, dipukulkan buta-tuli. 
Maknanya: Menjadi sombong kerana beroleh kekayaan atau pangkat. 

472. Seperti si mandul baru beranak. 
Maknanya: Sangat kasih akan seseorang. 

473. Seperti sumpit abu ditegakkan. 
Maknanya: Orang gemuk, pendek dan lembam. 

474. Seperti sutera dalam lukisan. 
Maknanya: Sesuatu yang baik beroleh tempat yang baik pula. 

475. Seperti tabuhan di dalam tukil. 
Maknanya: Gema suara yang kurang jelas hujung pangkalnya. 

476. Seperti tebu, airnya dimakan (ditelan), ampasnya dibuang. 
Maknanya: Dipilih yang baik dan dibuang yang buruk; gadis yang sudah dirosaki dan ditinggalkan. 

477. Seperti tebu lepas ke dalam mulut gajah, payah akan keluar. 
Maknanya: Seseorang yang memperoleh sesuatu yang disukainya maka sukarlah hendak dilepaskannya.

478. Seperti tekek di rumah tinggal (di rumah kosong). (tekek - tokek)
Maknanya: Amat daif. 

479. Seperti telap dengan tudungnya. (telap (telepa) =-tempat bau-bauan)
Maknanya: Sesuai benar. 

480. Seperti telinga kuali. 
Maknanya: Tiada mahu mendengar nasihat orang. 

481. Seperti telinga lintah. 
Maknanya: Tajam pendengaran. 

482. Seperti telur dua sebandung, pecah satu pecah keduanya.
(sebandung - serangkai) 
Maknanya: Bersatu hati. 

483. Seperti tembatu dibelah.
(tembatu - buah yang keras seperti buah nipah) 
Maknanya: Berserak-serak, tidak keruan. 

484. Seperti tempayan bocor. 
Maknanya: Orang yang tidak dapat menyimpan rahsia. 

485. Seperti tempong menuju jih. (tempong - pelempar; jih - tanda)
Maknanya: Bercakap dengan berterus-terang. 

486. Seperti tepung di tangan pengadun. 
(pengadun - pembuat kuih)
Maknanya: Orang yang lemah dalam tangan orang yang berkuasa. 

487. Seperti tetaguk di rumah tinggal.
(tetaguk - burung pungguk)
Maknanya: Bekerja sendirian, tetapi riuh bunyinya. 

488. Seperti tikus jatuh di beras. 
Maknanya: Suka dan senang sekali. 

489. Seperti tikus masuk roman. 
Maknanya: Kecewa kerana tidak tercapai maksudnya.
(roman - sekam padi, bekas tangkai-tangkai padi kering)

490. Seperti tikus masuk kapur (tepung). 
Maknanya: Memakai bedak tidak keruan. 

491. Seperti timba buruk. 
Maknanya: Orang tua yang melarat hidupnya. 

492. Seperti udang direbus. 
Orang yang bermuka merah. 

493. Seperti ular dikutik ekor. 
Maknanya: Marah yang amat sangat; bergerak cepat. 

494. Seperti ular kena palu (bedal, pukul). 
Maknanya: Menggeliang-geliut kerana terlalu marah. 

495. Seperti ulat lupakan daun. 
Maknanya: Melupakan kebaikan orang kepadanya. 

496. Seperti unta menyerahkan diri. 
Maknanya: Menyerah dan menurut. 

497. Seperti upih jatuh. 
Maknanya: Yang tua mati dulu daripada yang muda. 

498. Seperti yu kia-kia: kepala yu ekor pari. 
Maknanya: Bermuka dua; mendua hati; munafik.

499. Sepesan anak beranak, anaknya beranak (menggigit) pula.
(sepesan – lipan) 
Maknanya: Lekas sekali berkembang biak. 

500. Sepuluh batang bertindih, yang di bawah juga yang luluh (terhimpit). 
Maknanya: Biarpun banyak menerima pertolongan orang pada waktu peralatan kahwin tetapi yang menanggung kerugian ialah orang yang mengadakannya. 

501. Sepuluh bintang, bertabur, bolehkah sama dengan bulan yang satu. 
Maknanya: Seorang kekasih tak dapat diganti dengan orang lain, walau berapa banyak sekalipun. 

502. Sepuluh jung (kapal) masuk pelabuhan, anjing bercawat ekor juga. 
Maknanya: Tidak mengendahkan perubahan dan kemajuan. 

503. Sepuluh kali ukur, sekali kerat. 
Maknanya: Berfikir masak-masak sebelum berbuat sesuatu. 

504. Serangkap bak lembing, serumpun bak serai. 
Maknanya: Seia-sekata; sehina semalu.

505. Serasa di liang lahad. 
Maknanya: Dalam kesempitan.

506. Serigala berbulu domba. 
Maknanya: Orang jahat menyamar sebagai orang baik-baik.

507. Serigala dengan buah anggur. 
Maknanya: Mencela sesuatu yang tak dapat diperolehnya. 

508. Serta lalu kucing, tikus tidak berdecit lagi. 
Maknanya: Apabila orang yang ditakuti datang, diamlah orang yang membuat bising. 

509. Seruas tebu yang berulat, sebatangnya dibuang. 
Maknanya: Seorang yang berbuat salah, semuanya terbawa-bawa.

510. Seruas tebu yang berulat, seruas dibuangkan. 
Maknanya: Siapa yang berbuat salah, dialah yang dihukum.

511. Serumpun bagai serai, selubang (seliang) bagai tebu. 
Maknanya: Seia-sekata; sehina semalu.

512. Serupa bulan penuh. 
Maknanya: Kecantikan wajah seseorang wanita.

513. Serupa burak.
(burak - sebangsa haiwan ghaib, bertubuh binatang, bersayap seperti burung, berkepala sebagai manusia) 
Maknanya: Kecantikan wajah seseorang wanita. 

514. Sesal dulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna. 
Maknanya: Fikirkan masak-masak, sebelum berbuat sesuatu supaya jangan menyesal.

515. Sesat di hujung jalan, balik ke pangkal. 
Maknanya: Kalau dalam perundingan tidak mencapai kata sepakat, hendaklah diselidiki kembali pokok persoalannya dari semula. 

516. Sesat surut, terlangkah kembali. 
Maknanya: Memperbaiki kesalahan yang telah terjadi. 

517. Setali tiga wang. 
Maknanya: Sama saja; tidak lebih dan tidak kurang. 

518. Setapak jangan lalu, setapak jangan surut. 
Maknanya: Pendirian yang tetap. 

519. Setengah bagai bunyi enggang, setengah bagai bunyi kuau. 
Maknanya: Pendapat yang bermacam-macam. 

520. Setikar seketiduran. 
Maknanya: Sangat karib.

521. Setinggi-tinggi melanting, jatuhnya ke tanah juga. 
Maknanya: Pangkat dan martabat yang tinggi tidak akan kekal, sewaktu-waktu akan hilang juga. 

522. Setinggi-tinggi melambung surutnya ke tanah juga. 
Maknanya: Selalu kembali ke tempat asalnya.

523. Setinggi-tinggi terbang bangau, hinggap di belakang kerbau juga. 
Maknanya: Selalu kembali ke tempat asalnya.

524. Setumbuk bagai gelang, sejodoh bagai cincin. 
Maknanya: Cocok segala-galanya; jodoh yang sesuai benar. 

525. Setumpuk lalu, sebondong surut. 
Maknanya: Seia-sekata. 

526. Seukur berbaur, bertopang bercerai. 
Maknanya: Kalau seia-sekata, kekal; kalau berselisih faham, bercerai. 

527. Seumpama bunga di gaung batu, taruk kaca tangkainya embun. 
Maknanya: Gadis yang cantik, terjaga dengan baik dan tak mudah didekati. 

528. Seumpama telur sesarang, dierami induknya. 
Maknanya: Anak-anak yang mendapat jagaan yang sempurna daripada orang tuanya. 

529. Seutas rotan ditarik, bergegar hutan belukar; riuh bunyi kera dan lotong. 
Maknanya: Jika seseorang anggota keluarga mendapat aniaya maka marahlah sekalian kaum keluarganya dan sekalian sahabat handainya. 

530. Siang bagai hari, terang bagai bulan. 
Maknanya: Kesalahan yang sudah nyata sekali. 

531. Siang berpanas, malam berembun. 
Maknanya: Sangat melarat dan miskin, tiada mempunyai rumah tangga.

532. Siang menjadi angan-angan, malam menjadi buah mimpi. 
Maknanya: Tak pernah dilupakan. 

533. Siapa berkotek, siapa bertelur. 
Maknanya: Siapa yang dulu bersuara, dialah yang mengerjakan apa yang disuarakannya itu. 

534. Siapa cepat boleh dulu, siapa kemudian putih mata. 
Maknanya: Orang yang cepatlah yang selalu mendapat keuntungan yang baik dan orang lambat senantiasa berhampa tangan. 

535. Siapa cerdik tinggi naik, siapa calak menang berhitung. 
(calak - banyak cakap; berhitung - berunding)
Maknanya: Orang yang pandai berkata-kata, meskipun bersalah, dipercayai orang jua. 

536. Siapa gatal dialah menggaruk. 
Maknanya: Siapa yang berkehendak, dialah yang harus berbuat. 

537. Siapa lu, siapa gua. 
Maknanya: Hidup bernafsi-nafsi. 

538. Siapa luka siapa menyiuk, siapa sakit siapa mengaduh. 
Maknanya: Yang merasa tersindir, dialah yang berbuat pekerjaan yang disindirkan itu; yang berbuat salah akan merasa. 

539. Siapa makan cabai (lada), ialah berasa pedas ( kepedasan). 
Maknanya: Yang merasa tersindir, dialah yang berbuat pekerjaan yang disindirkan itu; yang berbuat salah akan merasa. 

540. Siapa makan nangka, maka kena getahnya. 
Maknanya: Siapa yang bersalah, harus dihukum. 

541. Siapa melejang, siapa patah. 
Maknanya: Siapa yang hendak beroleh keuntungan dialah yang harus menanggung rugi. 

542. Siapa mengaku berak di tengah jalan? 
Maknanya: Orang yang bersalah biasanya tidak mahu mengakui kesalahannya. 

543. Siapa menjala, siapa terjun. 
Maknanya: Siapa yang berkehendak sesuatu, harus berusaha. 

544. Siapa sakit, siapa menyiuk. 
Maknanya: Yang merasa tersindir, dialah yang berbuat pekerjaan yang disindirkan itu; yang berbuat salah akan merasa.

545. Siapa yang berkata harus berkota. 
Maknanya: Janji hendaklah ditepati. 

546. Siar bakar berpuntung suluh. 
Maknanya: Tiap-tiap perkara dapat diputuskan kalau sudah cukup bukti dan keterangannya. 

547. Si bisu sesat di kaki (dijalan), si pembohong sesat di lidahnya. 
Maknanya: Orang yang suka berdusta akhirnya celaka sendiri. 

548. Si bodoh hendak melepaskan jerat di kaki, terjerat leher. 
Maknanya: Jika tidak pandai melepaskan diri daripada bahaya yang kecil maka mungkin terlibat ke dalam bahaya yang lebih besar. 

549. Si bongsu pengindang antah. (pengindang - penampi) 
Maknanya: Semuanya harus bekerja kerana kemiskinan; tidak dapat dimanjakan. 

550. Si buta membilang bintang di langit. 
Maknanya: Membuat pekerjaan yang sia-sia.

551. Si cebol hendak mencapai bulan (bintang).
(Si cebol - orang pendek) 
Maknanya: Menginginkan sesuatu yang mustahil tercapai. 

552. Sigai dua segeragai. 
Maknanya: Perkara yang satu ada sangkut-pautnya dengan perkara yang lain. 

553. Si jimbam hendak hilir. 
Maknanya: Sangat lambat (bekerja, bergerak dan sebagainya). 

554. Si kutuk beras basah, ditampi tak berlayang, diindang tak berantah, hujungnya tidak disudu oleh itik.
(Si kutuk - sebenarnya sekutuk. Satu kutuk sama dengan 4 genggam) 
Maknanya: Orang yang tidak berharga dalam masyarakat, di sana sini disingkirkan orang. 

555. Si lalar si lalai.
(si latar - berjalan tak tentu arah) 
Maknanya: Tidak tetap pada sesuatu pekerjaan atau di suatu tempat. 

556. Silang berpangkal, kerja berjunjung.
Maknanya: Dalam tiap-tiap pekerjaan mestilah ada yang dituakan. 

557. Silang berpangkal kerakap berjumpa junjung. 
Maknanya: Dalam tiap-tiap pekerjaan mestilah ada yang dituakan.

558. Silap cakap kena radak, hilang jiwa percuma saja.
(radak - tusuk dengan lembing) 
Maknanya: Memperkatakan sesuatu perkara (rahsia dan sebagainya), hendaklah hati-hati benar, sebab buruk padahnya. 

559. Silap mata, pecah kepala. 
Maknanya: Kalau kurang hati-hati tentu akan mendapat bencana. 

560. Silih berganti bagai ombak di tepi pantai. 
Maknanya: Kehidupan yang tiada tetap. 

561. Singkap daun, ambil isi (buah). 
Maknanya: Pembicaraan atau perundingan secara berterus terang.

562. Singkat diulas, panjang dikerat. 
Yang kurang hendaklah ditambah, sedangkan yang lebih hendaklah dikurangi. 

563. Singkat tidak terulas, panjang tidak terkerat. 
Maknanya: Tiap-tiap orang akan mati apabila telah sampai ajalnya dan kalau belum ajal berpantang mati. 

564. Siput memuji buntut. 
Maknanya: Suka memuji diri sendiri. 

565. Sir bagai berpuntung suluh. 
Maknanya: Sesuatu dakwaan hendaklah dengan keterangan dan bukti yang cukup. 

566. Si rabun memimpin si buta. 
Maknanya: Diri sendiri belum terurus, hendak mengurus orang lain pula. 

567. Sirih naik, junjungan naik. 
Maknanya: Mendapat untung dan bahagia silih berganti. 

568. Sirih naik, junjungan patah. 
Maknanya: Baru hendak mendapat kesenangan, tiba-tiba mendapat bencana pula. 

569. Sirih pulang ke gagangnya. 
Kembali ke tempatnya. 

570. Sirih berlipat datang sendiri. 
Maknanya: Mendapat orang yang dicintai dengan tak payah berusaha; beroleh keuntungan dengan mudah. 

571. Situ (di situ-situ) juga gendang berbunyi. 
Sama saja, tak berubah (tentang perundingan). 

572. Si untut juga yang berkutil. 
Maknanya: Orang kaya juga yang bertambah-tambah kekayaannya. 

573. Sokong membawa rebah. 
Maknanya: Orang yang kita percayai berkhianat kepada kita.

574. Suak, sungai satu air. (suak - teluk kecil)
Maknanya: Sepupu yang berasal daripada satu keturunan. 

575. Suarang diagih, sekutu dibelah. 
Maknanya: Harta perserikatan dibahagi sebagaimana mestinya apabila suami isteri atau orang yang berkongsi bercerai.

576. Subur kerana dipupuk, besar kerana diambak. 
Maknanya: Orang besar atau mulia kedudukannya kerana dibesarkan dan dimuliakan oleh pengikut-pengikutnya.

577. Sudah arang-arang, hendak minyak pula. 
Maknanya: Dulu dikeji, sekarang dipuji. 

578. Sudah basah kehujanan. 
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

579. Sudah berkata satu. 
Maknanya: Tidak berubah daripada yang telah diucapkan. 

580. Sudah bergulung lapik (tikar) saja. 
Sangat miskin, tiada pakaian untuk dipakai. 

581. Sudah bertarah, berdongkol pula. 
Maknanya: Sesudah suatu perselisihan diselesaikan, timbul pula perselisihan yang lain. 

582. Sudah bertongkat tempurung, tak terangkat pelupuk matanya lagi. 
Maknanya: Sudah tua sekali. 

583. Sudah beruban baru berguam. 
Maknanya: Orang tua yang tingkah lakunya seperti orang muda. 

584. Sudah biasa makan kerak. 
Maknanya: Sudah biasa mengalami kesukaran hidup. 

585. Sudah bongkok jangan menyerangguh. 
Maknanya: Sesuatu perkara yang buruk jangan diperbesar-besarkan. 

586. Sudah calit, jangan palit. 
Maknanya: Kalau sudah sendiri berbuat jahat jangan dibawa-bawa pula orang lain. 

587. Sudah dahaga sampai pula telaga kering. 
Maknanya: Kesusahan yang tidak ada batasnya. 

588. Sudah dapat gading bertuah, tanduk tidak berguna lagi. 
Maknanya: Kerana sudah mendapat yang lebih baik, yang lama atau yang kurang baik dibuang. 

589. Sudah dapat gubah dikarang, bunga sekaki dicampak buang.
(gubah dikarang - bunga=bunga yang dikarang) 
Maknanya: Kerana sudah mendapat yang lebih baik, yang lama atau yang kurang baik dibuang. 

590. Sudah dieban, dihela pula. (dieban - dihempas, dilempar) 
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan. 

591. Sudah dikecek, dikecong pula.
(dikecek - diperdayakan oleh cakap; dikecong - ditipu) 
Maknanya: Dua kali kena tipu. 

592. Sudah diludah dijilat kembali (balik). 
Maknanya: Memuji kembali yang sudah dicela; yang sudah dibuang dipungut kembali.

593. Sudah gaharu cendana pula, sudah tahu bertanya pula. 
Maknanya: Pura-pura tidak tahu. 

594. Sudah hamba diperhamba pula. 
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

595. Sudah jadi abu arang. 
Maknanya: Rosak sama sekali. 

596. Sudah jatuh ditimpa tangga. 
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

597. Sudah kalah baru berkubu. 
Maknanya: Sesudah mendapat kesusahan baru hendak beringat-ingat. 

598. Sudah kecurian baru mengunci pintu. 
Maknanya: Sesudah mendapat kesusahan baru hendak beringat-ingat.

599. Sudah kenyang makan kerak. 
Maknanya: Sudah banyak pengalaman. 

600. Sudah kering terjemur pula, sudah garing kena ramas pula. 
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

601. Sudah lulus maka hendak melantai. 
(melantai - memasang lantai)
Maknanya: Sesudah mendapat kesusahan baru hendak beringat-ingat. 

602. Sudah makan bismillah. (bismillah - mulai dengan nama Allah)
Maknanya: Melakukan pekerjaan dengan tidak menurut aturan. 

603. Sudah masuk ke dalam mulut harimau. 
Maknanya: Tiada dapat ditolong lagi. 

604. Sudah mati kutu. 
Maknanya: Sudah tidak bertenaga lagi; tak dapat berbuat apa-apa lagi. 

605. Sudah memakai adat. 
Maknanya: Dikatakan kepada pemuda yang sudah beristeri. 

606. Sudah mengguncang (menggoncang) girik-girik.
(girik-girik - gobek sirih) 
Maknanya: Tua renta. 

607. Sudah mengilang pembajak pula.
(mengilang - menggilang tebu untuk diambil airnya)
Maknanya: Tak berhenti-hentinya bekerja; menderita kesusahan yang tak habis-habis. 

608. Sudah merasa maka (baru) santun.
(santun - baik budi bahasa) 
Maknanya: Baru ada belas kasihan sesudah menderita kesusahan. 

609. Sudah panas berbaju pula. 
Maknanya: Kesulitan yang bertambah-tambah. 

610. Sudah patah yang bertaji. 
Maknanya: Orang yang disegani sudah tidak ada. 

611. Sudah seasam segaramnya. 
Maknanya: Sudah tidak ada cacat-celanya lagi. 

612. Sudah tahu di kain beragi. (beragi - berbunga0
Maknanya: Orang melarat yang sudah baik penghidupannya. 

613. Sudah tahu di tepi kain. 
Maknanya: Orang melarat yang sudah baik penghidupannya. 

614. Sudah tahu peria pahit. 
Maknanya: Sudah tahu kurang baik diperbuat juga; penyesalan yang tak berfaedah. 

615. Sudah tampak kaki ular. 
Maknanya: Tingkah laku seseorang yang jahat yang sudah mulai diketahui. 

616. Sudah tangan bertuah, mumbang ditanam tumbuh juga. 
Maknanya: Seseorang yang bernasib baik, apa saja yang dilakukan olehnya berhasil belaka. 

617. Sudah terantuk baru tengadah. 
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

618. Sudah tercium baunya. 
Maknanya: Rahsia atau kejahatannya sudah mulai diketahui. 

619. Sudah terdorong kepada kukur, tinggallah tempurung saja. 
Maknanya: Sudah mendengar bujukan jahat maka rosak binasalah kita. 

620. Sudah terlalu hilir malam, apa hendak dikata lagi. 
Maknanya: Perbuatan salah yang sudah terlanjur, tak dapat disesalkan lagi. 

621. Sudah terpijak benang arang, hitamlah tapak. 
Maknanya: Kalau sudah melanggar undang-undang maka terimalah ganjarannya. 

622. Sudah tidak tersudu oleh angsa, baru diberikan kepada itik. 
Maknanya: Barang yang tiada berguna kepada orang kaya (besar), barulah diberikan kepada orang miskin (hina dan sebagainya). 

623. Sudah tinggal nadi saja. 
Maknanya: Sakit berat. 

624. Sudah tinggi dijulang pula. 
Maknanya: Sudah tinggi pangkat dipermuliakan pula. 

625. Sudah tua daripada kakak, sudah cerdik daripada mamak.
(mamak - abang atau adik lelaki ibu) 
Maknanya: Sudah merasa dirinya telah pintar.

651. Suruh putih, hitam datang. 
Maknanya: Lain yang diingini, lain yang diperoleh. 

652. Susu di dada tak dapat dielakkan. 
Maknanya: Nasib yang tak dapat ditolak. 

653. Syak fasik, yakin salih; batu jadi juadah.(fasik - jahat; salih - alim)
Maknanya: Dengan yakin maksud tercapai. 

654. Syarak yang mengata, adat yang memaksa. 
Maknanya: Syarak dan adat tidak dapat dipisahkan.

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "T"

1. Tabuhan meminang anak labah-labah. 
Maknanya: Mencari jodoh yang tidak sepadan. 

2. Tabur bijan ke tasik. 
Maknanya: Membuang-buang wang, waktu dan tenaga dengan sia-sia.

3. Tahan baji oleh kelidai.
(kelidai - sebangsa kayu yang susah dibelah)
Maknanya: Bertemu dengan lawan yang sepadan. 

4. Tahan jerat sorong kepala. 
Maknanya: Hendak mencelakakan orang, tetapi diri sendiri yang mendapat celaka. 

5. Tahan racik burung tak masuk, burung biasa makan di tangan. 
Maknanya: Orang yang biasa bercampur dengan orang-orang yang berakal, susahlah hendak dipengapakan dia. 

6. Tahu di angin berkisar. 
Maknanya: Tahu akan perubahan hati seseorang. 

7. Tahu di angin turun naik. 
Maknanya: Tahu akan alamat tentang sesuatu peristiwa yang bakal terjadi. 

8. Tahu di asin garam. 
Maknanya: Banyak pengalaman. 

9. Tahu di dalam lubuk. 
Maknanya: Tahu benar akan selok-belok sesuatu perkara. 

10. Tahu gadung itu mabuk, mengapa diratah-ratah? 
Maknanya: Sengaja mencari perselisihan, kemudian menyesalkan diri sendiri. 

11. Tahu makan, tahu simpan. 
Maknanya: Pandai menyimpan rahsia. 

12. Tajam lidah manusia melebihi tuntung keris. 
Maknanya: Mulut manusia dapat membinasakan diri sendiri atau orang lain lebih lekas daripada senjata. 

13. Tajam pisau kerana diasah. 
Maknanya: Jadi pintar (berani) kerana selalu diajar (diasuh). 

14. Tak ada elok yang tidak bercacat. 
Maknanya: Tak ada yang tak ada cacatnya. 

15. Tak ada gading yang tak retak. 
Maknanya: Tak ada yang tak ada cacatnya.

16. Tak ada gunung yang tinggi yang tak dapat didaki, tak ada lurah yang dalam yang tak dapat dituruni. 
Maknanya: Tidak ada usaha yang tak dapat dikerjakan, asal saja ada kemahuan yang keras. 

17. Tak ada guruh pada orang pekak, tak ada kilat pada orang buta. 
Maknanya: Kias dan sindiran tidak ada ertinya bagi orang yang bodoh. 

18. Tak ada itik yang bertengger. 
Maknanya: Pekerjaan-pekerjaan yang besar dan sukar tak akan dapat dilakukan oleh orang yang tidak berilmu. 

19. Tak ada kubangan yang tak ada kodok. 
Maknanya: Tidak ada negeri yang tidak ada perempuan jahat. 

20. Tak ada kusut yang tak selesai, tak ada keruh yang tak jernih. 
Maknanya: Sekalian perselisihan besar dan kecil dapat didamaikan. 

21. Tak ada lalat langau. 
Maknanya: Tak ada orang. 

22. Tak ada padi yang bernas setangkai. 
Maknanya: Tak ada suatu apa pun yang sempurna semuanya. 

23. Tak ada laut yang tidak berombak. 
Maknanya: Segala uaha tetap ada kesukaran atau bahayanya. 

24. Tak ada ribut masakan daun bergoyang. 
Maknanya: Sesuatu itu terjadi dengan sebab musababnya. 

25. Tak air, hujan ditampung (peluh diurut). 
Maknanya: Segala daya upaya akan dilakukan, untuk menyampaikan maksudnya. 

26. Tak air talang dipancung; peluh diurut, hujan ditampung. 
(talang - sebangsa buluh yang banyak berisi air)
Maknanya: Segala daya upaya akan dilakukan, untuk menyampaikan maksudnya. 

27. Tak akan aib kucing biang. 
Maknanya: Orang yang sedang berahi akan perempuan hilang segan dan malunya. 

28. Tak akan berwap nasi dingin. 
Maknanya: Orang yang tidak berilmu tidak mungkin mengajar orang lain. 

29. Tak akan hilang bisa ular yang menyusur di bawah akar. 
Maknanya: Orang besar yang merendahkan diri tidak akan jatuh martabatnya.

30. Tak akan lebih jengkal daripada jari. 
Maknanya: Tidak akan berdaya seseorang itu berbuat lebih daripada kesanggupannya. 

31. Tak akan terlawan buaya menyelam. 
Maknanya: Orang bodoh tak dapat melawan orang pandai. 

32. Tak basah parut pipit. 
Maknanya: Air yang sangat sedikit. 

33. Tak beban, batu digalas. 
Maknanya: Mendapat susah kerana mencampuri urusan orang lain. 

34. Tak beras antah dikisik. 
(dikisik - ditumbuk perlahan-lahan)
Maknanya: Segala daya upaya akan dilakukan, untuk menyampaikan maksudnya. 

35. Tak berasak lenggang dari ketiak. 
Maknanya: Tak berubah-ubah, masih tetap seperti yang lama juga. 

36. Tak berberas akan ditanak. 
Maknanya: Tidak ada kepandaian yang akan dipertunjukkan. 

37. Tak berkain sehelai benang. 
Maknanya: Hidup melarat. 

38. Tak berkelipat perut. 
Maknanya: Tak tahu menyimpan rahsia. 

39. Tak (ber)pucuk di atas enau. 
Maknanya: Sangat sombong, memandang rendah kepada orang lain. 

40. Tak berudang di balik batu, tak berorang di balik aku. 
Tidak ada maksud yang tersembunyi. 

41. Tak boleh bertemu roma. 
Maknanya: Suka berselisih dan bertengkar. 

42. Tak boleh dibaiki, jangan dipecahkan. 
Maknanya: Jangan rosakkan (mencela) perkara yang tidak kita ketahui. 

43. Tak (boleh) tanduk telinga dipulas. 
Maknanya: Asal dapat membalas dendam, apa saja dilakukan. 

44. Tak dahaga si penunggu telaga. 
Maknanya: Kalau berhampiran dengan orang besar-besar atau orang berilmu maka sedikit banyaknya akan mendapat pertolongan atau pengetahuan. 

45. Tak dan gesek biola hendak menari dulu. (tak dan - tak sempat)
Maknanya: Berbuat sesuatu sebelum sampai waktunya. 

46. Tak dapat berjalan tegak, mengingsut-ingsut (engsot-engsot) sampai juga. 
Maknanya: Jika tidak dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan besar sekali gus maka kerjakanlah dengan perlahan-lahan. 

47. Tak dapat didamak, dipikat. (didamak - disumpit; dipikat - dijebak)
Maknanya: Sesuatu rahsia itu jika tidak mungkin didapat dengan kekerasan, hendaklah dengan cara yang lemah lembut. 

48. Tak dapat melangkah batang, menyusup ke bawahnya lepas jugalah. 
Maknanya: Dengan muslihat, orang yang kuat dapat dialahkan. 

49. Tak emas bungkal diasah, tak ada kayu tangga dibelah. 
Maknanya: Segala daya upaya akan dilakukan, untuk menyampaikan maksudnya.

50. Tak gerun beliung memandang kampas besar tersergam tinggi. 
(kampas - sejenis pohon kayu yang besar dan keras)
Maknanya: Orang yang kecil tetapi pintar tidak takut akan lawan yang besar. 

51. Tak hilang cahaya manikam, oleh jatuh ke limbahan sekalipun. 
Maknanya: Orang yang baik-baik itu biar miskin sekalipun, akan kelihatan juga perangai dan kelakuannya yang baik. 

52. Tak hujan lagi lecah, inikan pula hujan. 
Maknanya: Sedangkan pekerjaan yang senang lagi tidak sanggup dikerjakan, apatah pula pekerjaan yang susah. 

53. Takkan ada katak beranakkan ular. 
Maknanya: Orang yang pengecut takkan menjadi orang yang berani. 

54. Takkan bernanah sebelum bengkak. 
Maknanya: Tidak mungkin dihukum kalau belum melakukan kesalahan. 

55. Takkan boleh bersiul sambil meminum air. 
Maknanya: Melakukan pekerjaan yang mustahil. 

56. Takkan bongkok sebab menyuruk. 
Maknanya: Tiada hina atau cela mengerjakan sesuatu pekerjaan yang dipandang rendah, kerana menyelamatkan diri ataupun menyampaikan maksud yang baik. 

57. Takkan cempedak berbau nangka. 
Maknanya: Hendaklah diselidiki sesuatu perkara itu dengan saksama lebih dulu sebelum mempercayai percakapan orang. 

58. Takkan dua kali orang tua kehilangan tongkat. 
Maknanya: Sekali merugi (tertipu dan sebagainya) tentu jera dan berhati-hati. 

59. Takkan harimau makan anaknya. 
Maknanya: Marah bapa kepada anaknya, tidak akan sampai membunuh. 

60. Takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia. 
Maknanya: Sesuatu yang sudah pasti. 

61. Takkan lebih pucuk daripada pelepah rapat ke batang. 
Maknanya: Perkataan orang besar-besar lebih dipercayai oleh orang atasan daripada perkataan rakyat biasa. 

62. Takkan pasang selalu, di mana surut senantiasa. 
Maknanya: Hidup di dunia adakalanya senang dan adakalanya susah. 

63. Takkan pisang berbuah dua kali. 
Maknanya: Sekali merugi (tertipu dan sebagainya) tentu jera dan berhati-hati.

64. Takkan rintang rusa oleh tanduknya. 
Maknanya: Tidak akan terganggu seseorang yang cekap itu melakukan pekerjaannya. 

65. Tak(kan) sebab ayam seekor mengetahui hari siang. 
Maknanya: Sesuatu pekerjaan yang dikerjakan oleh orang banyak itu tidak akan terganggu kalau hanya seorang saja yang tidak suka. 

66. Takkan serik luka dimakan tajak, esok lusa ke bendang juga. 
Maknanya: Kesukaran tidak pernah menghalangi orang untuk berusaha mencari nafkah hidupnya. 

67. Tak kaya oleh emas pembawa, tak gadis oleh kain berselang. 
(emas pembawa - harta pemberian)
Maknanya: Hendaklah berusaha sendiri untuk mencapai kemuliaan dalam hidup, jangan mengharapkan sangat kepada bantuan orang. 

68. Tak kayu jenjang dikeping. 
Maknanya: Dalam keadaan yang serba sukar, segala apa pun diperbuat untuk mengatasinya. 

69. Tak kelih mahu tengok. 
Maknanya: Hanya mahu hasilnya saja, tetapi enggan berusaha. 

70. Tak kena tepuk dengan tarinya. 
Maknanya: Lain yang ditanya lain yang dijawab. 

71. Tak keruh laut oleh ikan, tak runtuh gunung oleh kabut. 
Maknanya: Adat yang mutlak tidak akan berubah oleh faham (fikiran, aturan dan sebagainya) yang baru. 

72. Tak kuning oleh kunyit, tak putih oleh kapur. 
Maknanya: Tak mudah dihasut atau dipuji; keras hati. 

73. Tak lang, si pungguk menjadi lang. 
Maknanya: Di tempat yang tiada orang pandai, si bodoh mengaku dirinya pandai. 

74. Tak lapuk di hujan, tak lekang di panas. 
Maknanya: Adat yang tidak berubah; sesuatu yang tetap utuh. 

75. Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. 
Maknanya: Adat yang tidak berubah; sesuatu yang tetap utuh. 

76. Tak mara berdayung; bergalah; patah galah bercemat, sesudahnya sampai juga ke hulu.
(bercemat - menarik perahu dengan tali yang diikatkan kepada perahu itu) 
Maknanya: Segala daya upaya akan dilakukan, untuk menyampaikan maksudnya.

77. Tak mahu koyak kulit, koyak kain mahu juga. 
Maknanya: Hanya mahu berkorban dengan harta benda saja, tetapi tidak mahu mengorbankan diri. 

78. Tak payah basuh kaki tangan. 
Maknanya: Mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan mudah. 

79. Tak pernah masuk gelanggang bergung. 
Maknanya: Tercengang-cengang. 

80. Tak sama getah daun dengan getah batang. 
Maknanya: Kasih kepada anak sendiri tak sama dengan kasih kepada anak saudara. 

81. Tak sungguh getah daun, yang sebenarnya getah batang juga. 
Maknanya: Sejahat-jahat saudara kandung sendiri, terlebih baik daripada kaum kerabat yang lain. 

82. Tak sungguh seluang melaut, akhirnya balik ke tepi juga. 
(seluang - sebangsa ikan air tawar)
Maknanya: Tidak betah merantau, akhirnya balik semula ke kampungnya. 

83. Tak tahu akan kain lagi. 
Menderita sakit payah. 

84. Tak tahu akan siput empuk. 
Maknanya: Orang yang terlalu bodoh. 

85. Tak tahu dibungkuk (dibongkok) tidur. 
Maknanya: Tidak sedar akan kekurangan diri sendiri. 

86. Tak tahu membalas guna. 
Maknanya: Melupai budi baik orang; tak berterima kasih kepada kebaikan orang. 

87. Tak tahu menganyam, pandan disalahkan. 
Maknanya: Tidak mahu mengaku kebodohan diri sendiri. 

88. Tak tentu hilir mudiknya. 
Maknanya: Belum ada keputusannya; maksudnya tidak jelas. 

89. Tak tentu kepala ekornya. 
Maknanya: Tak keruan hujung pangkalnya. 

90. Tak tumbuh tak melata, tak sungguh orang tak kata. 
Maknanya: Orang mengatakan tentang sesuatu perkara itu tentulah ada sebabnya. 

91. Tak usah bimbang, gula di dalam mulut, bila hendak telan, telan. 
Maknanya: Barang yang sudah ada di dalam tangan, bila suka boleh digunakan. 

92. Tak usah diajar anak buaya berenang. 
Maknanya: Orang yang sudah tahu tak perlu diajar. 

93. Tak usah hinggut, tiada tercabut. 
Maknanya: Pendirian yang kukuh, tak mudah berganjak walaupun diugut. 

94. Tak usah itik diajar berenang. 
Maknanya: Orang yang sudah tahu tak perlu diajar. 

95. Takut akan bayang-bayang. 
Maknanya: Takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. 

96. Takut akan hantu, lari ke pandam. (pandam - pekuburan)
Maknanya: Kerana takutkan rugi sedikit, lalu menderita kerugian banyak. 

97. Takut akan lumpur, lari ke duri. 
Maknanya: Menghindarkan diri daripada kesukaran yang kecil, jatuh dalam kesukaran yang lebih besar. 

98. Takut akan mayat terpeluk bangkai. 
Maknanya: Kerana takutkan rugi sedikit, lalu menderita kerugian banyak.

99. Takut di hantu, terpeluk ke bangkai. 
Maknanya: Kerana takutkan rugi sedikit, lalu menderita kerugian banyak. 

100. Takutkan bayang-bayangnya sendiri. 
Maknanya: Rasa takut kerana perbuatannya yang salah.

101. Takutkan tuma dibuangkan kain. 
Maknanya: Takutkan bahaya yang kecil, keuntungan yang besar dilepaskan. 

102. Takut mengikut jalan tak beretas. 
Maknanya: Takut melakukan pekerjaan yang belum pernah diperbuat orang. 

103. Takut pada ular, terkejut pada bengkarung. 
Maknanya: Kerana takut kepada orang yang berkuasa, lalu takut pula kepada keluarganya. 

104. Takut titik lalu tumpah. 
Maknanya: Kerana takutkan rugi sedikit, lalu menderita kerugian banyak. 

105. Talam dua muka. 
Maknanya: Bermuka dua; mendua hati; munafik. 

106. Tali di dalam bungkusan, digerek tikus apa gunanya. 
Maknanya: Gadis dalam pingitan, telah melakukan perbuatan sumbang dengan diam-diam. 

107. Tali jangan putus, kaitan jangan serkah. 
Maknanya: Menyelesaikan sesuatu perkara (sengketa) hendaklah dengan seadil-adilnya, sehingga kedua-dua belah pihak berpuas hati.

108. Tali putus keluan putus. 
Maknanya: Anak muda yang berbuat sekehendak hatinya, kerana orang yang menjaganya sudah tidak ada lagi. 

109. Tali terentang tidak putus, sangkutan tergantung tidak rekah. 
Maknanya: Pertalian keluarga kerana perhubungan ) yang tidak mencukupi menyebabkan berbuat kerja-kerja yang terhina. 

112. Tambah air, tambah sagu. 
Maknanya: Bertambah kerja bertambah pula upahnya. 

113. Tampak duri takkan mengait. 
Maknanya: Mengetahui bahawa seseorang itu tidak dapat berbuat apa-apa kerana bodoh atau penakut. 

114. Tampak ijuk tak bersagar, lurah tak berbatu. 
Maknanya: Seseorang yang diperlakukan dengan sekehendak hati, kerana tidak ada kaum kerabatnya yang disegani orang. 

115. Tampak ranggas takkan meleting. (ranggas - ranting kayu mati) 
Maknanya: Mengetahui bahawa seseorang itu tidak dapat berbuat apa-apa kerana bodoh atau penakut. 

116. Tampan sudah, langgam terbawa. 
Maknanya: Sudah tidak ada cacat celanya; segala-galanya baik. 

117. Tanah lembab (lembah) kandungan air, kayu bengkok titian kera. 
Maknanya: Tiap-tiap suatu sebab itu akan diikuti oleh sebab yang lain. 

118. Tanam cempedak, tumbuh nangka. 
Maknanya: Yang diperoleh lebih daripada yang dikehendaki. 

119. Tanam lalang tak akan tumbuh padi. 
Maknanya: Kejahatan yang diperbuat, kejahatan pula balasnya. 

120. Tanam padi tumbuh lalang, ayam ditambat disambar elang. 
Maknanya: Nasib yang malang. 

121. Tanam tiada berbenih, tumbuh tiada bermata. 
Maknanya: Anak yang dilahirkan di luar nikah. 

122. Tanduk di kepala tak dapat digelengkan. 
Maknanya: Tidak dapat menghindarkan diri daripada tugas kewajipan (pekerjaan) yang sudah ditentukan. 

123. Tangan bagai lipas kudung. 
Maknanya: Gerak tangan yang cepat. 

124. Tangan kanan jangan percaya tangan kiri; luka tangan kanan oleh tangan kiri. 
Maknanya: Jangan terlalu percaya kepada sahabat, kerap kali sahabat pula yang mencelakakan kita. 

125. Tangan mencencang (memetik, menetak), bahu memikul. 
Maknanya: Yang bersalahlah yang menerima hukuman. 

126. Tangan penat memerah, pasu mendapat santannya. 
Maknanya: Orang lain yang bersusah payah, orang lain yang merasa nikmatnya. 

127. Tangan yang celaka kerja jatuh. 
Maknanya: Mendapat kerugian kerana perbuatan anggota keluarga yang tidak bertanggungjawab. 

128. Tangguk kedap orang Kelang. (kedap - rapat)
Maknanya: Terlalu kikir. 

129. Tangguk lerak dengan bingkainya. 
(lerak - rosak bercerai-berai)
Maknanya: Suami isteri yang kekal sampai tua. 

130. Tangguk rapat, keruntung bobos. 
Maknanya: Suami pandai mencari wang, isterinya pemboros. 

131. Tarik muka dua belas. 
Maknanya: Kecewa. 

132. Tarik puntung padamlah bara. 
Maknanya: Berbuat sesuka hati kerana sudah tidak ada bahaya lagi. 

133. Taruh air di atas daun keladi. 
Maknanya: Mempercayakan rahsia kepada orang yang bodoh atau pengecut. 

134. Taruh beras dalam padi. 
Maknanya: Rahsia hendaklah disimpan baik-baik. 

135. Tatang di anak lidah. 
Maknanya: Terlalu kasih akan anak isterinya. 

136. Tebal kulit muka. 
Maknanya: Orang yang tidak tahu malu. 

137. Tebas buluh serumpun. 
Maknanya: Merosakkan kaum kerabat kerana perbuatan yang tidak baik. 

138. Tebu ditanam takkan peria yang tumbuh. 
Maknanya: Berbuat baik, tentu kebaikan juga yang dibalas. 

139. Tebu masuk di mulut gajah. 
Maknanya: Binasa sama sekali (tak dapat ditolong lagi).

140. Tebu pada awak, peria pada teman. 
Maknanya: Disukai oleh seorang, dibenci oleh yang lain. 

141. Tebu seruas berulat pula. 
Maknanya: Anak hanya seorang, buruk pula perangainya. 

142. Tebu setuntung jadi separak. (setuntung - sepotong kecil)
Maknanya: Anak gadis seorang, setelah kahwin beranak banyak pula. 

143. Tebu setuntung masuk geraham gajah. 
Maknanya: Pemberian yang sedikit kepada orang yang kaya tentu tiada terasa olehnya. 

144. Tebu takkan pahit rasanya. 
Maknanya: Orang yang sungguh-sungguh baik tidak akan berkelakuan jahat. 

145. Tegak berpaling, duduk berkisar. 
Maknanya: Janji yang tidak ditepati. 

146. Tegak pada yang datar. 
Maknanya: Berani kerana benar; sikap yang adil. 

147. Tegak sama tinggi, duduk sama rendah. 
Maknanya: Sama setaraf (tentang derajat (darjat) dan sebagainya). 

148. Tegak sebagai alif. 
Maknanya: Tegak lurus. 

149. Tegak seroman-roman, duduk serupa-rupa.(roman - rupa)
Maknanya: Kelihatannya seperti orang pandai, tetapi tidak senonoh kelakuannya. 

150. Tegang berjela-jela, kendur berdenting-denting. 
Maknanya: Pemerintahan yang baik ialah di dalam keras ada lunaknya dan di dalam lunak ada kerasnya. 

151. Tegang dinanti kendur, keras dinanti lunak. 
Maknanya: Menyelesaikan sesuatu perselisihan, hendaklah dinantikan waktu kedua-dua belah pihak sudah reda kemarahannya. 

152. Tegang tidak, kendur tidak. 
Maknanya: Perhubungan yang tidak terikat dan memaksa. 

153. Telaga di bawah gunung. 
Maknanya: Perempuan yang membawa untung dan bahagia kepada suaminya. 

154. Telaga kering hilanglah timba. 
Maknanya: Kemakmuran habis orang-orang dagang pun pulanglah ke negeri masing-masing. 

155. Telaga mencari timba. 
Maknanya: Perempuan yang mencari lelaki. 

156. Telah berasap hidungnya. 
Maknanya: Sudah mendapat kesenangan setelah lama menderita. 

157. Telah berbau bagai embacang. 
Maknanya: Rahsia yang sudah diketahui orang; perkara yang sudah jelas. 

158. Telah busuk maka dipeda. (dipeda - diasinkan)
Maknanya: Tindakan yang sudah terlambat. 

159. Telah dapat gading bertuah, terbuang tanduk kerbau mati. 
Maknanya: Kerana sudah mendapat yang lebih baik, yang lama atau yang kurang baik dibuang.

160. Telah dijual maka dibeli. 
Maknanya: Sebelum melakukan sesuatu pekerjaan, fikirkan dulu masak-masak buruk baiknya. 

161. Telah habis maka dimakan. 
Maknanya: Berhemat cermatlah dalam semua perkara. 

162. Telah jadi indarus. 
Maknanya: Kalah berjudi. 

163. Telah jauh maka dipanggil. 
Maknanya: Tindakan yang sudah terlambat. 

164. Telah ke tengah makan api. 
Maknanya: Perselisihan yang hebat. 

165. Telah lulus maka diselam. 
Maknanya: Setelah pekerjaan selesai baru teringat bagaimana yang baik untuk mengerjakannya. 

166. Telah mati yang bergading. 
Maknanya: Telah meninggal orang yang berkuasa. 

167. Telah menggoncang girik. 
Maknanya: Tua renta. 

168. Telah menyelam lautan yang dalam-dalam. 
Maknanya: Banyak pengalaman. 

169. Telah meraba-raba tepi kain. 
Maknanya: Orang yang sedang sakit payah. 

170. Telah penuh sebagai bersukat. 
Maknanya: Sudah habis kesabarannya. 

171. Teleng bagi cupak hanyut. 
Maknanya: Berjalan melonjak-lonjak kerana suka atau sombong. 

172. Telentang sama menadah embun, tertiarap bersama memakan pasir. 
Maknanya: Orang yang seia-sekata dalam pergaulan. 

173. Telinga bagai telinga rawah. 
Maknanya: Tidak mengendahkan nasihat atau tegur ajar orang. 

174. Telinga rabit dipasangi subang. 
Maknanya: Tidak pada tempat yang selayaknya. 

175. Telinga rabit, pasang subang di kaki. 
Maknanya: Sesuatu hal yang tidak patut dipatutkan, akhirnya jadi tertawaan orang ramai. 
176. Telinga terbakar muka menyala. 
Maknanya: Lekas marah kerana mendengar sindiran atau kecaman. 

177. Telinga yang lembut, itulah yang kerap dipulas. 
Maknanya: Orang yang pemurah kerap kali menjadi tempat tumpuan orang meminjam; orang yang penurut selalu menjadi kuda-kuda orang yang kuat dan berkuasa.

178. Teluknya dalam, rantaunya sakti. 
Maknanya: Tidak mudah dialahkan. 

179. Telunjuk lurus, kelingking berkait. 
Maknanya: Kelihatannya baik, tetapi di dalam hatinya jahat. 

180. Telunjuk mencocok (merosok, menikam) mata. 
Maknanya: Dikhianati oleh orang kepercayaan sendiri. 

181. Telur di hujung tanduk. 
Maknanya: Dalam keadaan bahaya; serba sulit. 

182. Telur hari ini, lebih baik daripada anak ayam besok. 
Maknanya: Pendapatan hari ini lebih baik daripada pendapatan besok. 

183. Telur mengatakan lepang tak pandai duduk. 
Maknanya: Tidak sedar akan kekurangan diri sendiri. 

184. Telur sesangkak, pecah satu pecah semua. 
Maknanya: Bersatu hati. 

185. Tembaga menunjukkan senam, besi menunjukkan karat, keris menunjukkan pamur, manikam menunjukkan cahaya. 
Maknanya: Baik orang mahupun barang mempunyai tanda-tanda atau sifat-sifatnya yang menunjukkan baik atau buruknya.

186. Tembak yang beralamat, tujuan yang bermaksud. 
Maknanya: Segala sesuatu yang diucapkan atau dikerjakan, ada tujuan dan maksudnya. 

187. Tempang gajah berjalan, dek sepuntung duri di tapak kakinya. 
Maknanya: Bencana kecil yang didiamkan dapat menyebabkan kesusahan yang besar. 

188. Tempat makan jangan diberaki. 
Maknanya: Jangan berbuat angkara di tempat mencari makan atau di tempat menumpang. 

189. Tempayan tertiarap di air. 
Maknanya: Orang yang tak dapat diberi nasihat. 

190. Tempayan yang penuh itu tidak berkocak airnya. 
Maknanya: Orang yang berilmu tidak suka bermegah-megahkan dirinya. 

191. Tengah makan putus suap. 
Maknanya: Baru hendak merasa senang, tiba-tiba datang pula kesusahan lain. 

192. Tengok jenguk pandang-pandang, jangan sampai landak ditendang! 
Maknanya: Jangan mudah menghina atau merendahkan orang kecil kerana ada waktunya ia akan melawan atau melebihi kita. 

193. Tentang lubuk lepas tuba, tentang ikan akan mati. 
Maknanya: Kemahuan atau pertanyaan hendaklah tepat pada waktu dan tempatnya. 

194. Tentang mata dengan mata. 
Maknanya: Berhadap-hadapan. 

195. Tenung-tenung Pak Belalang. 
Maknanya: Asal menerka atau meramalkan saja. 

196. Teperlus maka hendak menutup lubang. 
Maknanya: Sesudah mendapat kesusahan baru hendak beringat-ingat. 

197. Tepuk berbalas, alang berjawab. 
Maknanya: Jahat dibalas dengan jahat, baik dibalas dengan baik. 

198. Tepuk dada tanya selera. 
Maknanya: Sesuatu pekerjaan yang akan kita lakukan hendaklah difikirkan baik-baik menurut keyakinan kita sendiri. 

199. Tepuk nyamuk menjadi daki. 
Maknanya: Tak akan mendapat nama baik kalau melawan orang yang lemah.

200. Tepuk sebelah tangan tidak akan berbunyi. 
Maknanya: Cinta kasih yang tidak berbalas. 

226. Terdorong kaki badan merasa, terdorong lidah emas padahnya. 
Maknanya: Berbuat sesuatu pekerjaan hendaklah hati-hati; janji wajib ditepati. 

227. Terendam sama basah, terampai sama kering. 
Maknanya: Sangat karib. 

228. Terentak ruas ke buku. 
Maknanya: Hilang akal, tidak ada daya upaya lagi. 

229. Tergerenyeng-gerenyeng bagai anjing disua antan. 
Maknanya: Menepi-nepi kerana hendak lari, sebab ketakutan. 

230. Tergeser kena miangnya, terlanggar kena rabasnya. 
Maknanya: Orang yang berkuasa dan zalim, tidak dapat orang kecil bersalah sedikit kepadanya. 

231. Tergigit lidah. 
Maknanya: Tidak tahu malu; tidak mengendahkan celaan orang. 

232. Tergising-gising seperti anak tiada diakui. 
Maknanya: Orang yang sangat manja kepada majikannya. 

233. Tergolek di nan datar. 
Maknanya: Mendapat bahaya yang tidak pada tempatnya. 

234. Terhengit-hengit bagai rumput di tengah jalan, mati segan hidup tak mahu. 
Maknanya: Kehidupan yang melarat dan miskin; telah lama sakit. terhengit-hengit = merana. 

235. Terikat kaki tangan. 
Maknanya: Sudah tidak berkuasa lagi. 

236. Terimbau pada orang yang akan datang, tersuruh pada orang yang akan pergi. 
Maknanya: Menyuruh seseorang mengerjakan pekerjaan yang disukainya. 

237. Terimpit (terhimpit) hendak di atas, terkurung hendak di luar. 
Maknanya: Tidak mahu bertanggungjawab terhadap kesalahan yang diperbuatnya; mahu melepaskan diri daripada kerugian. 

238. Terjatuh dihimpit janjang. 
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

239. Terjerit-jerit bagai babi kena sembelih. 
Maknanya: Menjerit ketakutan. 

240. Terjerit-jerit seperti kucing biang. 
Maknanya: Perempuan yang bercakap-cakap terlalu keras. 

241. Terjual terbeli. 
Maknanya: Apa-apa yang hendak disuruhkan kepada orang lain, hendaknya dapat pula dilakukan sendiri. 

242. Terkalang di mata, terasa di hati. 
Maknanya: Ada sesuatu yang akan dikemukakan; sesuatu yang terasa dalam hati. 

243. Terkatung-katung macam biduk patah kemudi. 
Maknanya: Hidup melarat di negeri orang. 

244. Terkejar-kejar bagai kucing jatuh anak. 
Maknanya: Tergopoh-gopoh dengan tidak keruan. 

245. Terkena buku buluh. 
Maknanya: Kerana terlalu memilih-milih, akhirnya mendapat sesuatu yang buruk. 

246. Terkena pada ikan bersorak, terkena pada batang, masam. 
Maknanya: Ketika untung bersuka-ria, waktu rugi marah-marah.

247. Terkesut-kesut bagai anak tidak diakui. 
(terkesut-kesut - susah dan ketakutan)
Maknanya: Kemalu-maluan. 

248. Terkilap-kilap bagai katak disemburi. 
Orang yang diam saja dalam sesuatu perbincangan. 

249. Terkilat ikan dalam air, (aku) sudah tahu jantan betina. 
Maknanya: Sangat pandai dan awas dalam menangkap perkataan orang. 

250. Terlalu (terlampau) cepat jadi lambat. 
Maknanya: Pekerjaan yang tergesa-gesa sering kali tidak selamat. 

251. Terlampau duka terurah buntil, terlampau suka terurah rahsia. 
Maknanya: Hendaklah bersikap sederhana dan hati-hati dalam segala hal. 

252. Terlampau dikadang, mentah. 
(kadang [mengadang] mengeringkan air nasi)
Maknanya: Kerana terlalu diperbagus, akhirnya menjadi buruk. 

253. Terlampau lurus, kurus; terlampau cerdik terkedik.
(kedik - lentuk ke belakang) 
Maknanya: Hendaklah pandai membawa diri dalam pergaulan. 

254. Terlampau panggang jadi hangus. 
Maknanya: Kerana terlalu hendak meninggikan diri akhirnya mendapat malu.

255. Terlangsung perahu boleh balik, terlangsung cakap tak boleh balik. 
Maknanya: Sebelum mengeluarkan perkataan hendaklah difikirkan lebih dulu, sebab kalau sudah terlanjur tak dapat ditarik kembali. 

256. Terlayang-layang bagai bulu sehelai. 
Maknanya: Hidup melarat tanpa tempat perlindungan. 

257. Terlepas dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau. 
Maknanya: Terhindar daripada suatu kemalangan, masuk ke dalam kemalangan yang lebih besar lagi; lepas daripada suatu ketakutan, datang ketakutan yang lain pula. 

258. Terlepas daripada babi gemuk, terpeluk anjing kurap. 
Maknanya: Perempuan yang bernasib malang, bercerai daripada suami hartawan yang hina dan kahwin dengan seorang hamba yang miskin. 

259. Terlepas daripada rahang harimau, termasuk ke dalam rahang buaya. 
Maknanya: Perempuan yang bernasib malang, bercerai daripada suami hartawan yang hina dan kahwin dengan seorang hamba yang miskin.

260. Terlindung oleh sanggul. 
Maknanya: Suami yang selalu menurut kata isterinya. 

261. Terloncat-loncat bagai ulat pinang. 
Maknanya: Sangat gelisah. 

262. Termakan (di)cirit berendang. (cirit = ampas) 
Maknanya: Di bawah kuasa isteri. 

263. Termakan di sadah. 
Maknanya: Sangat kesal hati kerana tertipu. 

264. Termasuk ke dalam belukar onak. 
Maknanya: Terlibat dalam kesukaran dan tidak dapat melepaskan diri. 

265. Ternak bergembala, parak berpagar. 
Maknanya: Harta milik harus dijaga, lebih-lebih lagi anak gadis. 

266. Ternanti-nanti bagai berlakikan raja. 
Maknanya: Berhajat kepada orang yang tidak berkehendak kepadanya. 

267. Terpasang jerat halus. 
Maknanya: Terkena tipu muslihat. 

268. Terpaut bertali, tertambang berlantak. 
Maknanya: Terikat oleh adat. 

269. Terpecah peluh di muka. 
Maknanya: Sangat malu. 

270. Terpegang di abu hangat. 
Maknanya: Kecewa dalam suatu cita-cita atau pekerjaan; mencampuri sesuatu yang menyusahkan saja. 

271. Terpelanting memilihi, terserak mengampungkan. 
Maknanya: Kewajiban ketualah memelihara hak milik anak buahnya dan mengumpulkan mereka yang bercerai-berai. 

272. Terpijak bara hangat. 
Maknanya: Sangat gelisah.

273. Terpijak benang arang, hitam tapak. 
Maknanya: Berbuat jahat, jahat balasannya. 

274. Terpijak di tanah kapur, putih tapak; terpijak di tanah arang, hitam tapak. 
Maknanya: Perbuatan baik, baiklah akibatnya; perbuatan jahat, jahatlah akibatnya. 

275. Tersabung akan induk ayam (akan itik). 
Maknanya: Tidak tepat dengan dugaan semula; kecewa. 

276. Tersaukkan ikan, suka; tersaukkan batang, masam. 
Maknanya: Ketika untung bersuka-ria, waktu rugi marah-marah. 

277. Terseberang pada air besar. (terseberang - dapat menyeberang) 
Maknanya: Terselamat daripada bahaya besar. 

278. Tersendeng-sendeng bagai sepat di bawah mengkuang.
(tersendeng - tersenget-senget)
Maknanya: Orang kecil yang takut dan malu hendak mendekati orang besar dan mulia. 

279. Tersenget-senget bagai katung di bawah reba.
(katung - sebangsa penyu; reba - ranting daripada dahan kering yang bertompok-tompok bekas ditebas)
Maknanya: Orang kecil yang takut dan malu hendak mendekati orang besar dan mulia. 

280. Tersesak (terdesak) padang ke rimba (ke tebing). 
Maknanya: Habis akal bicara sehingga tidak ada daya upaya lagi. 

281. Tersinggung lebih bak kena. 
Maknanya: Lekas merasa hati. 

282. Tertanam di biji hampa. 
Maknanya: Usaha yang sia-sia. 

283. Tertangguk pada ikan dikeruntungkan, tertangguk pada ular dikeruntungkan juga.
(keruntung - keranjang untuk menyimpan ikan) 
Maknanya: Buruk atau baik diterima saja setelah dimuafakati beramai-ramai. 

284. Tertangkap di ikan kalang. (Ikan kalang - keli atau ikan lele)
Maknanya: Berlawan atau bersaingan dengan orang yang lebih berani (pandai, kaya dan sebagainya). 

285. Tertarung kaki boleh diinai, tertarung hati susah ubatnya. 
Maknanya: Hati yang tersinggung kerana perkataan yang tajam susah mengubatinya. 

286. Tertawa dalam perkabungan. 
Maknanya: Ahli waris yang bersenang hati dalam masa berkabung kerana akan mendapat harta pusaka. 

287. Tertelentang berisi air, tertiarap berisi tanah. 
Maknanya: Terlalu miskin, tidak ada daya upaya. 

288. Tertimbun dikais, terbenam diselam. 
Maknanya: Menolong seseorang dalam kesusahan; memeriksa sesuatu dengan teliti. 

289. Tertukik jejak mendaki, tersendorong jejak menurun. 
Maknanya: Kaum kerabat yang telah jauh tidaklah berapa kuat pada tuntutan hak waris.

290. Tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata difikiri. 
Maknanya: Kalau bertemu jalan buntu atau kesukaran dalam sesuatu perundingan, hendaklah berusaha dengan saksama untuk mengatasinya. 

291. Tertumpang di biduk hilir. 
Maknanya: Pekerjaan atau rundingan yang lekas selesai. 

292. Tertumpang di biduk tiris. 
Maknanya: Ikut serta dalam usaha yang merugikan atau ikut jalan yang sesat. 

293. Tertungging bagai kodok dalam lubang. 
Maknanya: Orang miskin yang jatuh dalam kesusahan. 

294. Tertungkup sama termakan tanah, tertelentang sama terminum air. 
Maknanya: Orang yang seia-sekata dalam pergaulan.

295. Terung buah bergantung, lobak buah berlindung. 
Maknanya: Ada orang yang menampakkan kekayaannya dan ada pula orang yang menyembunyikannya. 

296. Tidak akan licin katak puru, jika senantiasa berhujan sekalipun. 
Maknanya: Orang yang memang hodoh, betapa pun diberi perhiasan, namun tiada juga akan menjadi elok. 

297. Tiada akan rintang kerbau oleh tanduknya. 
Maknanya: Tidak akan terganggu seseorang yang cekap itu melakukan pekerjaannya. 

298. Tiada beban dicari (mencari) beban. 
Maknanya: Mendapat susah kerana mencampuri urusan orang lain. 

299. Tiada berbau telunjuk saya. 
Maknanya: Cerita atau perkhabaran yang tidak dapat dipercayai. 

300. Tiada berbulu lagi. 
Maknanya: Tiada punya apa-apa lagi.

301. Tiada berorang di air. 
Maknanya: Anak perempuan yang belum bersuami tetapi sudah rosak. 

302. Tiada berorang di rumah. 
Maknanya: Anak perempuan yang belum bersuami tetapi sudah rosak.

303. Tiada biduk karam sebelah. 
Maknanya: Apabila seseorang mendapat kecelakaan, tentu kaum keluarganya akan ikut menolong. 

304. Tiada buruk yang tak elok. 
Maknanya: Tidak ada perselisihan yang tak dapat diselesaikan. 

305. Tiada dapat dua keris di dalam satu sarung. 
Maknanya: Tiada mungkin seorang perempuan bersuami sampai dua orang dalam satu waktu. 

306. Tiada dibawa orang sehilir semudik. 
Maknanya: Tersisih daripada pergaulan. 

307. Tiada elok yang tak buruk. 
Maknanya: Janganlah bebas menceritakan rahsia diri sendiri kepada orang, kerana selama baik mesti akan datang waktu bermusuhan. 

308. Tiada hilang bisa ular dek menyusur akar. 
Maknanya: Tiada hilang martabat seorang yang mulia kerana merendahkan diri. 

309. Tiada lukah yang kenyang oleh air. 
Maknanya: Tabiat manusia tidak pernah puas dengan nikmat yang diperolehnya. 

310. Tiada membesarkan air. 
Maknanya: Tidak dapat menolong famili yang susah kerana diri sendiri tidak kecukupan. 

311. Tiada patah yang tak tempang. 
Maknanya: Meskipun telah berdamai tetapi masih belum baik juga pada hatinya. 

312. Tiada raja menolak sembah. 
Maknanya: Tidak ada orang yang tak suka dihormati. 

313. Tiada rotan, akar pun berguna (jadi). 
Maknanya: Kalau tiada yang baik, maka yang kurang baik pun boleh juga. 

314. Tiada sakit makan ubat. 
Maknanya: Menyusahkan diri sendiri. 

315. Tiada tahu antah terkunyah. 
Maknanya: Tiada merasa ada melakukan sesuatu perbuatan yang kurang patut. 

316. Tiada tahu menari, dikatakan lantai jungkang-jungkit. 
Maknanya: Diri sendiri yang kurang pandai, orang lain yang disalahkan.

317. Tiada takut akan antah. 
Maknanya: Tidak takut kepada siapa jua pun. 

318. Tiada telap oleh asai. 
Maknanya: Sihat dan kuat meskipun usianya telah lanjut. asai = binatang kecil yang memakan kayu. 

319. Tiada terbawa sekam segantang. 
Maknanya: Sangat lemah; tidak berdaya. 

320. Tiada terbuangkan tahi mata dengan empu kaki. 
Maknanya: Aib sanak saudara kita tentu kita ikut memikulnya, takkan dapat dipikul oleh orang lain. 

321. Tiada terempang peluru oleh lalang. 
Maknanya: Kehendak orang yang berkuasa tidak tertahankan oleh orang yang lemah. 

322. Tiada terjilat oleh anjing. 
Maknanya: Perbuatan yang sangat tercela. 

323. Tiada terkajang batu di pulau. 
Maknanya: Tiada terlayan kehendak orang ramai. 

324. Tiada terlerai kerbau berlaga dengan janjang. 
Maknanya: Tidak dapat menceraikan orang yang sedang berkasih sayang. 

325. Tiada tertikam tuah oleh berani. 
Maknanya: Orang yang bertuah tiada dapat dialahkan dengan keberanian.

351. Tidak mudah menggelamai, kurang haru cirit kambingan, terlampau haru berlantingan. 
Maknanya: Tidak mudah melakukan suatu pekerjaan, kalau tidak hati-hati tentu tidak sempurna. 

352. Tidak resan kunyit, resan serai.
(resan - rasa dengan lidah)
Maknanya: Tidak ada perhubungan keluarga walaupun dulunya kelihatan sebagai satu keluarga 

353. Tidak sama air hujan dengan air telaga. 
Maknanya: Orang bangsawan dengan orang biasa tidak sama derajatnya (darjatnya). 

354. Tidak tahu dibasabasi. 
Maknanya: Tidak tahu adat. 

355. Tidak tahu dikeluani orang. 
Maknanya: Orang yang tidak insaf dirinya telah diperbodohi orang. 

356. Tidak tentu kalang tumpuan, tidak tentu kalang batang. 
Maknanya: Orang yang sedang marah, tidak membezakan orang, melainkan semua dimarahinya. 

357. Tidak tentu kepala ekor. 
Maknanya: Terlalu tambun. 

358. Tidak tentu titik komanya. 
Maknanya: Perkataan yang tidak tentu hujung pangkalnya. 

359. Tidak terindang dedak basah. 
Maknanya: Perselisihan atau perkara yang sangat sukar menyelesaikannya. 

360. Tidak terindang dedak, berbiak lagi. (berbiak - basah)
Maknanya: Tidak berdaya lagi, sudah lemah benar. 

361. Tidak terkayuhkan lagi biduk hilir. 
Maknanya: Tidak berdaya lagi, sudah lemah benar.

362. Tidak umpat yang membunuh, tidak puji yang mengenyang. 
Maknanya: Apa yang difikirkan baik terus kerjakan; jangan dihiraukan umpat dan puji orang. 

363. Tidak usak kerbau oleh penyembelihan.
(usak - kurang; penyembelihan - daging upah)
Maknanya: Tidak akan miskin orang hartawan yang berderma. 

364. Tidur di kasur. 
Maknanya: Mendapat kesenangan; beristeri orang kaya. 

365. Tidur diperkalang, berjalan dipertongkat. 
Maknanya: Ilmu yang tidak lupa diamalkan siang dan malam. 

366. Tidur tak lelap, makan tak kenyang. 
Maknanya: Orang yang bersusah hati (gelisah), kerana sangat banyak yang difikirkannya.

367. Tiga sudah berdiri habis. 
Maknanya: Sesuatu perbuatan itu memadailah dengan tiga perbandingan iaitu: ilmu, akal, dan mahir. 

368. Timbangan berat sebelah. 
Maknanya: Tidak adil. 

369. Timur beralih ke sebelah barat. 
Maknanya: Lelaki menurut perintah perempuan. 

370. Tinggal di tabung dituntungkan, tinggal di aweh dikiraikan. (tuntung - tunggang)
Maknanya: Telah mengajarkan semua ilmu yang ada dalam dadanya. 

371. Tinggal gigi dengan lidah saja. 
Maknanya: Telah habis hartanya kerana rugi dalam perniagaan ataupun kerana kecurian. 

372. Tinggal jangat pemalut tulang. (jangat - kulit luar)
Maknanya: Kurus kering. 

373. Tinggal kain sehelai sepinggang. 
Maknanya: Telah habis hartanya kerana rugi dalam perniagaan ataupun kerana kecurian.

374. Tinggal kelopak salak. 
Maknanya: Telah habis hartanya kerana rugi dalam perniagaan ataupun kerana kecurian.

375. Tinggal kulit pemalut tulang. 
Maknanya: Kurus kering. 

376. Tinggal tulang dengan kulit. 
Maknanya: Kurus kering.

377. Tinggi banir tempat berlindung. 
Maknanya: Tabiat yang aneh atau keganjilan seseorang itu ada faedahnya. 

378. Tinggi dianjung, besar dilambuk. (dilambuk - digembur)
Maknanya: Orang besar atau mulia kedudukannya kerana dibesarkan dan dimuliakan oleh pengikut-pengikutnya. 

379. Tinggi disigai, besar ditebang. 
Maknanya: Menyesuaikan diri dengan keadaan. 

380. Tinggi disusupi, rendah dilangkahi. 
Maknanya: Diselidiki dan diperiksa dengan saksama sehingga bertemu.

381. Tinggi duduk daripada cangkung. 
Maknanya: Besar belanja daripada hasil pencarian. 

382. Tinggi duduk daripada tegak. 
Maknanya: Sesuatu yang tiada menurut aturan. 

383. Tinggi gelepur, rendah laga.
(gelepur - melompat menyerang kelepur)
Maknanya: Maknanya: Banyak cakap, tetapi tidak ada buktinya; sombong. 

384. Tinggi kerana ada yang rendah. 
Maknanya: Tiap-tiap suatu mesti ada yang berlawanan untuk dapat dibezakan. 

385. Tinggi kayu ara dilangkahi, rendah bilang-bilang diseluduki. 
Maknanya: Melakukan atau mengerjakan sesuatu hendaklah menurut keadaannya yang wajar, meskipun kadang-kadang ganjil pada perasaan. 

386. Tinggi kelepur, rendah tikam. 
Maknanya: Banyak cakap, tetapi tidak ada buktinya; sombong.

387. Tinggi terbawa oleh ruasnya. 
Maknanya: Orang yang tubuhnya saja besar, tetapi masih bodoh. 

388. Tinggilah pohon kenduduk di tengah padang. 
Maknanya: Dalam kalangan orang-orang bodoh, orang yang berpengetahuan sedikit akan mengakui dirinya pandai daripada yang lain.

389. Tingkalak (bubu) menghadap mudik, lukah menghadap hilir.
Maknanya: Memang sudah begitu adatnya sejak dulu. 

390. Tipu Aceh, gurindam Barus. 
Maknanya: Tipu muslihat untuk mencapai kemenangan. 

391. Titah lalu, sembah berlaku. 
Maknanya: Jika kehendak orang kita turut, tak dapat tidak kehendak kita pun akan diturut juga.

392. Titian air, polong asap. 
Maknanya: Orang pengantara yang menolong mencarikan keuntungan dan sebagainya. 

393. Titian biasa lapuk, janji biasa mungkir. 
Maknanya: Jangan percaya benar kepada janji, kerana janji biasa dimungkiri. 

394. Titik ditampung, meresap dipalit. 
Maknanya: Pemberian orang atau penghasilan biar betapa sedikit sekalipun akan diterima juga. 

395. Tohok raja tiada dapat dielak(kan). 
Maknanya: Kehendak orang yang berkuasa sukar menolaknya. 

396. Tohok tunggang ke baruh (ke bawah). 
Maknanya: Orang yang berkuasa mudah mencelakakan orang yang di bawah perintahnya. 

397. Tohor-tohor sealahan. 
Maknanya: Tiap-tiap kerja atau rundingan hendaklah diselesaikan satu-satu dulu, sebelum pindah mengerjakan atau merundingkan yang lain. 

398. Tolak tangga berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri. 
Maknanya: Membuang kehidupan yang sudah senang. 

399. Tong kosong berbunyi nyaring. 
Maknanya: Orang bodoh yang banyak bual-bualnya. 

400. Tonggak dalam air boleh diraba, tetapi air di dalam tonggak tidak teraba. 
Maknanya: Perkataan dapat didengar dan diketahui, tetapi isi hati tiada siapa yang dapat mengetahuinya. 

401. Tongkat membawa rebah. 
Maknanya: Orang yang kita percayai berkhianat kepada kita.

402. Tua-tua keladi, makin tua makin jadi. 
Maknanya: Makin tua makin banyak pengalaman; orang tua yang kemuda-mudaan. 

403. Tua-tua kelapa, makin tua berminyak. 
Maknanya: Meskipun tua, tetapi baik (lebih enak dan sebagainya). 

404. Tua-tua penyakit, muda ubat; sesudah tersepit baru tahu akan sifat. 
Maknanya: Sesudah menderita kecelakaan, baru berikhtiar atau berunding hendak melepaskan diri daripada kecelakaan itu. 

405. Tua-tua telur ayam. 
Maknanya: Hanya tua sedikit saja (biasa dipakai untuk merendahkan diri dalam percakapan). 

406. Tua-tua terung asam, makin tua selera makin tajam. 
Maknanya: Orang tua yang kemuda-mudaan. 

407. Tua-tua tupai tak tidur atas tanah. 
Maknanya: Orang tua yang senantiasa riang gembira hidupnya. 

408. Tuah anjing, celaka kuda. 
Maknanya: Bahagia pada yang satu, celaka pada yang lain. 

409. Tuah kerbau gemuk, tuah lombong berisi, tuah manusia semuafakat. 
Maknanya: Keunggulan kerbau kerana gemuknya, keunggulan lombong kerana isinya, keunggulan manusia kerana muafakatnya. 

410. Tuah melambung tinggi, celaka menimpa badan. 
Maknanya: Mendapat kemalangan silih berganti.

411. Tuah sebesar bukit, celaka sebesar gunung. 
Maknanya: Mendapat kemalangan silih berganti. 

412. Tuah yang disembah, junjung yang dipanjat. 
Maknanya: Pemimpin atau ketua yang dikut perintahnya. 

413. Tuak terbeli, tunjang hilang. 
Maknanya: Nasib yang malang, waktu maksud yang kedua diperoleh, barang yang sudah di tangan pula hilang.

414. Tuan belum berhawadaba lagi saya sudah tahu. 
(hawadaba - aliran udara, bau yang dibawa udara)
Maknanya: Lebih dulu mengetahui maksud seseorang. 

415. Tuba habis ( binasa), ikan tak dapat. 
Maknanya: Pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah. 

416. Tujuh kali pindah jadi papa. 
Maknanya: Pekerjaan yang tiada tetap akan mendatangkan kerugian. 

417. Tukang tidak membuang kayu. 
Maknanya: Orang yang cerdik selalu berhemat dalam segala perkara. 

418. Tumbuh di tanah yang gembur. 
Maknanya: Anak gadis daripada keluarga yang mewah-mewah. 

419. Tumbuh pada alur sudah diturut; tumbuh pada jalan sudah ditempuh.
(alur - maksudnya aturan; ditempuh - dijalani) 
Maknanya: Segala kewajipan menurut adat sudah dikerjakan, sehingga tidak ada yang ketinggalan lagi. 

420. Tunggang hilang berani mati. 
Maknanya: Tiada gentar menjalankan kewajipan, terutama untuk membela bangsa dan negara. 

421. Tunggang hilang, tak hilang. 
Maknanya: Siapa yang tetap hati (berani mati dan sebagainya), akan mencapai maksudnya. 

422. Tunggul itu kalau dipakaikan, elok juga. 
Maknanya: Perempuan yang hodoh kalau dihiasi tentu akan cantik juga kelihatannya. 

423. Tunggul kayu kalau ditarah pelicin, diikut juga, jangankan manusia. 
Maknanya: Pengajaran yang baik lambat-laun dapat juga memperbaiki orang. 

424. Tunggul kayu kalau ditarah pelicin; elok juga. 
Maknanya: Perempuan yang hodoh kalau dihiasi tentu akan cantik juga kelihatannya.

425. Tunggul terbakar di tengah huma. 
Maknanya: Rupa yang hitam. 

426. Turun ijuk turun pepatil. (pepatih [patil] - rimbas [beliung] kecil)
Maknanya: Barang yang dibeli hendaklah dibayar. 

427. Turut hati yang geram, hilang takut tinggal berani. 
Maknanya: Kerana marah hilang takut. 

428. Turutkan rasa binasa, turutkan hati mati. 
Maknanya: Orang yang menurutkan kemahuan hawa nafsunya, akhirnya akan binasa. 

429. Tutup lubang, gali lubang. 
Maknanya: Berhutang untuk membayar hutang.

430. Tutup lutut, terbuka pusat; lepas kaki, leher terjerat. 
Maknanya: Kesalahan yang terlalu banyak sudah tak dapat disembunyikan lagi, lambat-laun akan ketahuan juga
Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "U"

1. Ubur-ubur airnya hitam. 
Maknanya: Orang yang jahat nyata pada kelakuan dan perkataannya. 

2. Ucap habis niat sampai. 
Maknanya: Hasil yang diperoleh dengan segera.

3.Udang hendak mengatai ikan. 
Maknanya: Tak insaf akan kekurangan diri sendiri. 

4. Udang merentak dalam tangguk. 
Maknanya: Tidak tenteram (gelisah, susah dan sebagainya). 

5. Udang tak tahu di bongkoknya. 
Maknanya: Tak insaf akan kekurangan diri sendiri. 

6. Ugut-ugut beruk saja. 
Maknanya: Menunjukkan berani pada orang yang takut padanya.

7. Uir-uir minta getah.
(uir-uir - sebangsa belalang atau jengkerik yang biasa berbunyi di dalam rimba) 
Maknanya: Berbuat sesuatu yang membahayakan diri sendiri; perempuan yang memikat hati lelaki. 

8. Ujung (hujung) lurus, pangkal berkait. 
Maknanya: Kelihatannya baik, tetapi di dalam hatinya jahat. 

9. Ukur baju di badan sendiri. 
Maknanya: Kejahatan diri sendiri janganlah diukur dengan kejahatan orang lain. 

10. Ukur mata dengan telinga. 
Maknanya: Menurut penglihatan dan pendengaran. 

11. Ulam mencari sambal. 
Maknanya: Perempuan yang mencari lelaki. 

12. Ular bercampur dengan belut, tak akan hilang bisanya. 
Maknanya: Orang yang jahat, jika bergaul dengan orang yang baik-baik tiada akan berubah tabiatnya. 

13. Ular berkepala dua. 
Maknanya: Tidak tentu pihak mana yang diikuti; orang yang munafik.

14. Ular berlingkar di gulungan tikar. 
Maknanya: Orang jahat yang menyamarkan diri dalam kumpulan orang baik-baik. 

15. Ular biar mati, tanah jangan lekuk, buluh jangan pukah. 
Maknanya: Menyelesaikan sesuatu perkara (menghukum, memperdamaikan) hendaklah dengan adil, sehingga kedua-dua belah pihak merasa puas hati. 

16. Ular bukan, ikan pun bukan. 
Maknanya: Tidak dapat ditentukan baik atau buruknya. 

17. Ular menyusur akar. 
Maknanya: Orang besar yang merendahkan diri tidak akan jatuh martabatnya. 

18. Ular telan babi, cacing yang bengkak perut. 
Maknanya: Iri hati melihat keberuntungan orang lain. 

19. Ulat dalam batu pun hidup juga. 
Maknanya: Orang yang rajin berusaha tidak akan mati kelaparan. 

20. Ulat lupakan daun. 
Maknanya: Lupa akan budi baik orang. 

21. Umpama anjing makan muntahnya. 
Maknanya: Orang yang tamak dan gelojoh tidak memilih (keji atau terlarang) apa yang akan diperbuatnya. 

22. Umpama ayam menetaskan telur itik, anaknya itu ke air juga. 
Maknanya: Perangai atau kelakuan baka tiada siapa yang dapat mengubahnya. 

23. Umpama Belanda kesiangan. 
Maknanya: Orang yang bertingkah laku seperti orang putih. 

24. Umpama bilah atau lidi yang terselat pada dinding, dapat juga diambil akan pencungkil gigi atau pencungkil telinga.(selat - sisip, selit) 
Seseorang itu betapa pun bodoh atau bebalnya, pada suatu waktu ada juga gunanya. 

25. Umpama buah kepayang, dimakan mabuk di buang sayang. 
Maknanya: Sesuatu yang amat disayangi tetapi merosakkan. 

51. Untung bagai untung kapas. 
Maknanya: Orang yang banyak penanggungannya. 

52. Untung melambung, malang menimpa. 
Maknanya: Mendapat kemalangan silih berganti.

53. Untung sabut timbul, untung batu tenggelam. 
Maknanya: Untung-untungan dalam melakukan sesuatu pekerjaan yang berbahaya dan sebagainya; tidak ada orang yang dapat menghindari nasibnya. 

54. Untung sebagai roda pedati. 
Maknanya: Nasib manusia berputar-putar turun dan naik. 

55. Untut bertambah kulitnya. 
Maknanya: Orang kaya bertambah kaya (kerana keuntungan baru). 

56. Upah bidan pun tak terbayar. 
Maknanya: Anak-anak nakal yang menyusahkan ibu bapanya. 

57. Upah lalu, bandar tak masuk. 
Maknanya: Tidak mendatangkan hasil sedikit juga, melainkan kerugian semata-mata. 

58. Upas berulam racun. 
Maknanya: Perbuatan jahat yang tindih bertindih. 

59. Usahlah teman dimandikan pagi. 
Maknanya: Usahlah dipermain-mainkan dengan sanjungan yang berlebih-lebihan. 

60. Usang dibarui, lapuk dikajangi. 
Maknanya: Kebiasaan lama yang baik sudah dilupai orang dihidupkan kembali, mana-mana yang kurang baik diperbaiki. 

61. Usul-usul; asal-asal; asal jangan ditinggalkan. 
Maknanya: Mengerjakan sesuatu hendaklah dengan hati-hati. 

62. Usul menunjukkan asal. 
Maknanya: Sifat kelakuan seseorang itu menunjukkan asal keturunannya. 

63. Utang (hutang) biduk belum langsai, utang (hutang) pengayuh datang pula. 
Maknanya: Hutang yang dulu belum dibayar, sudah berhutang lagi. 

64. Utang (hutang) emas dapat (boleh) dibayar, utang (hutang) budi dibawa mati. 
Budi baik orang haruslah diingat selama-lamanya, kerana budi bahasa tak dapat dibayar dengan wang. 

65. Utang (hutang) (pinjam) kayu ara. 
Maknanya: Hutang yang tak mungkin terbayar. 

66. Utang (hutang) samir belum selesai, hutang kajang tumbuh pula. 
Maknanya: Hutang yang dulu belum dibayar, sudah berhutang lagi. 

67. Utang (hutang) sebelit (selilit) pinggang. 
Maknanya: Sangat banyak hutangnya. 

68. Utang (hutang) tembilang belum langsai, utang (hutang) tajak bila pula. 
Maknanya: Hutang yang dulu belum dibayar, sudah berhutang lagi.

69. Utang (hutang) tiap helai bulu. 
Maknanya: Sangat banyak hutangnya.
Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "W" Hngga "Z"

1. Walau disepuh emas lancung, kilat tembaga tampak juga. 
Maksudnya: Bagaimana sekalipun diajar orang, yang biadab kelihatan juga perangainya yang kurang baik.

2. Walau ikan diam di dalam tujuh lautan sekalipun, termasuk ke dalam pukat juga. 
Maksudnya: Sepandai-pandai orang, ada kalanya salah juga.

3. Walaupun ada umpan, belum tentu ada ikan. 
Maksudnya: Sesuatu pekerjaan itu walaupun telah ada persediaan yang cukup tetapi belum tentu akan berhasil dengan baik.

4. Wau melawan angin. 
Perbuatan yang sia-sia.

5. Wayang kepadaman damar. 
Maksudnya: Keadaan kacau yang terjadi dengan tiba-tiba. 


Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "Y"


1. Ya sepanjang hari, janji sepanjang jalan. 
Maksudnya: Mudah berjanji, tetapi sukar menepatinya.

2. 
Yang berbaris yang berpahat, yang bertakuk yang bertebang. 
Maksudnya: Pekerjaan yang dilakukan menurut aturannya.

3. Yang berpayung yang ditembak. (ditembak - dituju) 
Maksudnya: Orang yang berkuasalah tempat orang mengharapkan pertolongan. 

4. Yang bertakuk yang ditebang, yang bergaris yang dipahat. 
Maksudnya: Pekerjaan yang dilakukan menurut aturannya.

5. Yang berhutang terjerat di kaki, yang menjamin terjerat di leher. 
Maksudnya: Orang yang menjamin orang yang berhutang acap kali terpaksa membayar hutang tersebut kerana yang dijamin tidak dapat membayarnya ataupun melarikan diri.

6. Yang bingung makanan yang cerdik, yang tidur makanan yang jaga. 
Maksudnya: Orang yang bodoh itu menjadi mangsa penipuan orang yang cerdik. 

7. Yang bulat datang bergolek, yang pipih datang melayang. 
Maksudnya: Orang yang bertuah mendapat keuntungan dari mana-mana saja.

8. Yang bungkuk (bongkok) juga dimakan sarung. 
Yang bersalah juga yang akan menanggung dosanya (menerima hukumannya).

9. Yang buntal kutil mengutil, yang jerung luluh meluluh. 
Maksudnya: Yang miskin hidup berpekin, yang kaya boros berbelanja. 

10. Yang dijolok tiada jatuh, penjolok tinggal di atas. 
Maksudnya: Yang dikehendaki tiada tercapai sedang alat (syarat) yang digunakan untuk mencapai maksudnya itu pun hilang juga.

11. Yang dikejar tidak dapat, yang dikendong berciciran. 
Maksudnya: Keuntungan yang diharapkan tak didapati, sedangkan yang telah ada hilang pula.

12. Yang dimakan rasa, yang dilihat rupa, yang didengar bunyi. 
Maksudnya: Tiap-tiap suatu pekerjaan itu hendaklah dengan sempurna baik pada rupa, pendengaran dan perasaan.

13.Yang disangka tidak menjadi, yang diam boleh ke dia. 
Maksudnya: Orang lain yang berikhtiar, orang lain pula yang memungut hasilnya.

14. Yang disuruh tenggelam, yang menyuruh pun tenggelam. 
Maksudnya: Orang malas disuruh mengawasi orang yang lebih malas, akhirnya sia-sia belaka.

15. Yang dulu mendapat, yang kemudian ketinggalan. 
Maksudnya: Orang yang rajinlah yang selalu beruntung daripada orang yang malas.

16. Yang enggang sama enggang juga, yang pipit sama pipit juga. 
Maksudnya: Setiap orang selalu mencari orang yang sama derajat (darjat, pangkat ataupun kedudukan) dengannya.

17. Yang hampa biar terbang, yang bernas biar tinggal. 
Maksudnya: Yang tak berguna biarlah hilang, dan yang baik-baik biarlah tinggal.

18. Yang hidup sesarkan mati. 
Maksudnya: Tiap-tiap suatu itu ada batasnya dan ada pula penggantinya.

19. Yang lahir memperlihatkan yang batin. 
Maksudnya: Perbuatan atau kelakuan menunjukkan sifat atau perasaan yang tersembunyi. 

20. Yang memberi tangan di atas, yang menerima ( meminta) tangan di bawah. 
Maksudnya: Biasanya orang yang memberilah yang tinggi cakapnya daripada orang yang menerima. 

21. Yang menanti padang tak berumput, yang mendatang kurus kedut-kedut. 
Maksudnya: Orang yang lapar meminta pertolongan kepada orang yang melarat.

22. Yang mencencang memampas. 
Maksudnya: Yang berbuat salah harus menerima hukuman.

23. Yang merah saga, yang kurik kundi; yang indah bahasa, yang baik budi. 
Maksudnya: Biarpun rupa elok dan kacak, tetapi kalau budi bahasa buruk, maka akan hina juga pada pandangan masyarakat.

24. Yang ombak itu ombak juga, yang air itu air juga. 
Maksudnya: Orang kaya itu kaya juga dengan kikir dan tamaknya; orang miskin itu miskin juga dengan melarat dan sebagainya.

25. Yang pipit sama pipit, yang enggang, sama enggang. 
Maksudnya: Setiap orang selalu mencari orang yang sama derajat (darjat, pangkat ataupun kedudukan) denga

26. Yang rebah ditindih. 
Maksudnya: Yang sudah miskin bertambah miskin. 

27. Yang rendah terpendek sangat, yang tinggi terunjur sangat. 
Maksudnya: Tidak pernah merasa puas dengan sesuatu perolehan.

28. Yang secupak (sesukat) takkan jadi segantang. 
Maksudnya: Sesuatu yang tidak dapat diubah lagi.

29. Yang sehasta takkan jadi sedepa. 
Maksudnya: Maksudnya: Sesuatu yang tidak dapat diubah lagi.

30. Yang sejengkal tidak dapat jadi sedepa. 
Maksudnya: Sesuatu yang tidak dapat diubah lagi.

31. Yang seorang memeram batu, yang seorang memeram pisang. 
Maksudnya: Perbezaan pendirian; seorang boleh menanti seorang lagi tidak.

32. Yang tajam tumpul, yang bisa tawar. 
Maksudnya: Dengan perkataan yang lemah lembut dapat diselesaikan segala sengketa. 

33. Yang tegak disokong, yang lemah ditopang. 
Maksudnya: Orang kaya dimuliakan dihormati, sedangkan orang miskin dibantu dan ditolong.

34. Yang teguh disokong, yang rebah ( rendah) ditindih. 
Maksudnya: Maksudnya: Orang yang sudah kuat (kaya, baik dan sebagainya) dibantu, sedangkan orang yang lemah (miskin dan sebagainya) diperas.

35. Yang terbujur lalu, yang terlintang patah. 
Maksudnya: Sesuatu yang tak dapat dihalang-halangi.

36. Yang tinggi tampak jauh, yang dekat jolong bersua. 
Maksudnya: Dalam sesuatu usaha pemimpinlah yang bertanggungjawab dan dialah pula yang akan dipuji atau dicela.

37. Yang untut lain, yang mengensot lain. 
Maksudnya: Yang salah lain, yang kena hukum lain. 


Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "Z"

1. Zaman beralih, musim bertukar. 
Maksudnya: Segala sesuatu (peraturan, hukum dan sebagainya) hendaklah disesuaikan dengan keadaan zaman. 

2. Zaman Tuk Nadur berkajang kain. 
Maksudnya: Zaman yang telah lalu; sudah lama sekali.

3. Zaman puntung berasap. 
Maksudnya: Zaman yang telah lalu; sudah lama sekali

No comments: